Anda di halaman 1dari 10

COST VOLUME PROFIT

1) DEFFI YULINA 1615065


2) ERWINDO 1615076
3) FIRMANSYAH 1615083
4) MELISA PUSPITA SARI 1615109
5) MIKE LAPU ROGA 1615111
6) STEFANNY ANGIE 1615129
PENDAHULUAN

Analisis biaya volume laba (Cost Volume Profit analysis) CVP analysis adalah
suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan dalam pengembalian
keputusan, karena analisis ini menekankan pada keterkaitan antara biaya,kuantitas
yang terjual,dan harga,maka semua informasi keuangan terkandung di dalamnya.
Analisis CVP ini dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi
cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dialami atau dihadapi suatu
perusahaan dan membantu pemecahaannya.

Dalam perusahaan banyak isu-isu yang terjadi,seperti dampak pengurangan


biaya tetap terhadap titik impas,dampak kenaikan harga terhadap laba ,serta
jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas dan lain-lain,oleh karena itu
analisis CVP digunakan umtuk mengatasi isu-isu ini. Selain itu,analisis CVP
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitivitas dengan menguji
dampak dan berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. Untuk itulah di dalam
makalah ini akan dibahas analsisis CVP.

Para manajer di perusahaan-perusahaan yang mencari keuntungan, biasanya


mempelajari kaitan-kaitan antara pendapatan (penjualan=sales), pengeluaran(biaya),
dan keuntungan bersih (laba neto), studi inilah yang disebut analisis biaya volume
laba. Dalam analisis ini, pihak manajemen juga terbantu untuk perencanaan laba
jangka pendek.

Berikut ini digambarkan pengaruh atau hubungan antara cost,volume dan profit :

1. Pengaruh cost terhadap volume (produksi), jika cost dihemat maka akan
dihasilkan volume yang besar,artinya semakin efesien biaya maka volume yang
diproduksi semakin besar.
2. Pengaruh cost terhadap profit,jika semakin kecil biaya maka profit akan
semakin tinggi dan sebaliknya.
3. Pengaruh volume terhadap profit, jika semakin banyak volume yang terjual
maka mendapatkan profit yang tinggi dan sebaliknya.
BEP (Break Even Point)

BEP adalah suatu titik/keadaan dimana penjualan dan pengeluaran sama/suatu

kondisi dimana penjualan perusahaan cukup untuk pengeluaran bisnisnya. BEP biasa di

sebut dengan titik impas.

BEP adalah teknik analisis yang dapat digunakan perusahaan untuk

mengetahui/merencakan jumlah produksi perusahaan pada saat tidak untung dan

tidak rugi. Analisis BEP disebut juga analisis titik impas.

Menghitung keuntungan yang diinginkan dengan hasil analisis BEP :

Setelah melakukan perhitungan diatas, kita dapat menghitung jumlah keuntungan

yang kita inginkan dengan menggunakan hasil perhitungan BEP tersebut yaitu

banyaknya unit yang harus di produksi untuk mencapai keuntungan yang kita inginkan.

1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝐸𝑃 (𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑈𝑛𝑖𝑡) =
(𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙/𝑈𝑛𝑖𝑡 – 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒/𝑈𝑛𝑖𝑡

or
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝐸𝑃 (𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑈𝑛𝑖𝑡) = 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖/𝑈𝑛𝑖𝑡

2. Rumus BEP untuk menghitung berapa Rp. Penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP

:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝐸𝑃 (𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑅𝑝) =
(𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎/𝑈𝑛𝑖𝑡 – 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒/𝑈𝑛𝑖𝑡) 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎/𝑈𝑛𝑖𝑡
or
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝐵𝐸𝑃 (𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑅𝑝) =
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎/𝑈𝑛𝑖𝑡
Ket : - BEP (Dalam Unit) = BEP dalam unit (Q)

- BEP (Dalam Rupiah) – BEP dalam Rupiah (P)

- Biaya Tetap (Fixed Cost) = biaya yang jumlahnya tetap (baik sedang

berproduksi/tidak)

- Biaya Variable (Variable Cost) = biaya yang jumlahnya meninggkat sejalan

peningkatan jumlah produksi seperti BB, BB pembantu, listrik, bahan bakar, Dll.

- Harga jual/unit = harga jual barang/jasa/unit yang dihasilkan.

- Biaya Variable/unit = total biaya variable/unit (Q)

- Margin kontribusi/unit = harga jual per unit – biaya Variable per unit (Selisih)

MOS (Margin OF Safety)

Alat yang dapat memberikan informasi tentang berapa besar volume penjualan

yang di anggarkan hasil penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan tidak

menderita kerugian. Masih dalam hubungannya analisis BEP yaitu untuk menentukan

seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian.

Informasi tentang margin of safety ini dapat dinyatakan dalam ratio (presentase)

antara penjualan menurut budget dengan volume penjualan pada tingkat break even

dengan penjualan yang di budgetkan itu sendiri.

Margin penjualan = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 − 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑖𝑚𝑝𝑎𝑠

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Persentase Penjualan = 𝑥 100 = … … %
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
DOL (Degree of Operating Leverage)

DOL adalah Beban Tetap operasional tersebut biasanya berasal dari biaya
depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap misalnya gaji
karyawan. Sebagai kebalikannya adalah beban variabel operasional. Contohnya,biaya
variabel adalah biaya tenaga kerja yang dibayar berdasarkan produk yang
dihasilkan.

Leverage Operasi adalah pengaruh biaya tetap operasional terhadap


kemampuan perusahaan untuk menutup biaya tersebut, dengan kata lain pengaruh
perubahan volume penjualan (Q) terhadap laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
Besar kecilnya leverage operasi dihitung dengan DOL (Degree of Operating
Leverage). Yang dirumuskan sebagai berikut :
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
DOL =
𝐿𝑎𝑏𝑎
CONTOH KASUS :

Keterangan :

1. Target penjualan laptop tahun 2013 = 100 buah laptop


2. Dengan estimasi harga perolehan rata-rata = 5.000/unit
3. Dengan estimasi harga jual rata-rata = 5.500/ unit
4. Took laptop hanya menjual 1 tipe dari merk laptop A
5. Took laptop sudah memiliki ruko sendiri sehingga tidak ada biaya sewa ruko
tetapi terdapat biaya depresiasi ruko yang besarnya Rp5.000.000/tahun
6. Biaya administrasi terdiri dari bahan habis pakai kantor yang besarnya pada
tahun 2013 diperkirakan 300.000
7. Biaya gaji karyawan (2 orang) pada tahun 2013 diperkirakan 16.000.000
8. Biaya transportasi pada tahun 2013 diperkirakan 1.200.000
9. Biaya promosi pasa tahun 2013 diperkirakan 1.200.000
10. Biaya listrik,telpon,air pada tahun 2013 diperkirakan 6.000.000

Tabel perkiraan biaya operasional toko laptop

Keterangan Biaya tetap Biaya variable Total biaya


(FC) (VC) (TC)
Harga perolehan laptop 500.000.000 500.000.000
(100% vc)
Biaya adm (30%FC,70% 90.000 210.000 300.000
VC)
Biaya gaji karyawan 2.400.000 13.600.000 16.000.000
(15%,85% VC)
Biaya transportasi 360.000 840.000 1.200.000
(30%,70% VC)
Biaya promosi (60% FC, 960.000 240.000 1.200.000
20% VC)
Biaya depresiasi kantor 5.000.000 5.000.000
(100% VC)
Biaya listrik,telpon,air 1.500.000 4.500.000 6.000.000
(25% FC, 75% VC)

Total Biaya 10.310.000 519.390.000 529.700.000


Perikiraan Laporan Laba Rugi :

 Penjualan (100 unit @5.500.000) 550.000.000 = 100%


 Beban variabel 519.390.000 = 94,43%
 Contribusi Margin (CM) 30.610.000 = 5,57%
 Beban tetap 10.310.000 = 1,87%
 Laba operasi 20.300.000 = 3,69%

Harga (Jual : Unit/ perunit) = 5.500.000 : 100

Variabel (Cost / Unit / VC / Unit) = 5.193.900


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 519,390,000
Margin Income Ratio = 0,06 -> MIR = 1 - =1- = 1 – 0.94
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 550,000,000
=0.06

BEP ( Break Event Point)

Margin Kontribusi = harga jual/unit – vc/unit


𝐹𝐶 10,310,000
BEP (unit) = = = 33,68
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 306,100
10,310,000
BEP (Rp) = x 5,500,000
5,500,000−5,193,900
10,310,000
= x 5,500,000
306,100

= 33,68 x 5,500,000

= 185,240,000
MOS (Margin Of Safety)

MOS (Margin Penjualan) = Total penjualan yg dianggarkan – Penjualan Impas

= 550,000,000 – 185,240,000

= 364,760,000

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Persentase Penjualan = x 100
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
364,760,000
= x 100
550,000,000

= 66,32

DOL (Degree of Operating Leverage)

DOL / Pengungkit operasi yaitu merupakan penggunann biaya tetap untuk


menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 30,610,000


DOL = = = 1,5x
𝐿𝑎𝑏𝑎 20,300,000

Tingkat Pengungkit Operasi (DOL) 1,5 artinya sensitivitas 1,5x/dapat diartikan


kalua penjualan naik 1x maka laba naik 1,5x. Begitu juga bila penjualan turun 1x,maka
laba akan turun 1,5x. Untuk membuktikan tingkat pengungkit operasi (DOL) 1,5x
mempengaruhi laba ketika aktivitas penjualan naik/turun, maka :
Penjualan (DOL) : 550,000,000

Biaya Variabel : 519,390,000 -

Margin Kontribusi : 30,610,000

Beban Tetap : 10,310,000 -

Laba Operasi 20,300,000

Di bawah ini diperlihatkan, fenomena ketika perusahaan mengalami kenaikan sales


5% dan pada saat sales turun 10%.

Normal

S 550,000,000

VC 519,390,000 -

CM 30,610,000

FC 10,310,000 -

Laba Operasi 20,300,000

Naik 5% Turun 5%

S 577,500,000 495,000,000

VC 545,359,500- 467,451,000-

CM 32,140,500 27,549,000

FC 10,825,500- 9,279,000-

Laba 21,315,000 18,270,000


Analisis Sensitvitas dan CVP

Meluasnya penggunaan computer dan spreadsheet telah memudahkan para


manajer melakukan analisis sensitivitas. Sebagai sebuah alat penting,analisis
sensitivitas (Sensitivity Analysis) adalah teknik “bagaimana-jika” yang menguji
dmapak dari perubahan asumsi-asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban.

Anda mungkin juga menyukai