Anda di halaman 1dari 2

Kisi Difraksi

Difraksi adalah lentur gelombang (seperti gelombang cahaya atau gelombang suara)
ketika mereka lulus sekitar hambatan atau melalui sebuah lubang. Siapapun yang telah
menonton gelombang laut memasuki teluk atau pelabuhan mungkin telah menyaksikan
difraksi. Sebagai gelombang menyerang titik pertama dari tanah, mereka mengubah arah.
Alih-alih pindah ke teluk atau pelabuhan sejajar dengan (dalam arah yang sama seperti)
tanah, mereka melakukan perjalanan di sebuah sudut untuk itu. Sempit pembukaan, yang
lebih dramatis efeknya. Sebagai gelombang memasuki pembukaan pelabuhan sempit,
seperti San Fransisco Golden Gate, mereka berubah dari satu set paralel front gelombang
dengan pola berbentuk kipas.
Peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa difraksi.
Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton
tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak
mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya .
Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung
dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi (Suparmono,
2005).

Sejumlah besar celah pararel yang berjarak sama adalah kisi difraksi, walaupun
istilah kisi inteferensi mungkin lebih sesuai. Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa
garis-garis pararel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di
antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli
bisa digunakan sebagai kisi yang murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah
umum saat ini dan sangat berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi
difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi. Kisi pantulan juga mungkin, dapat
dibuat dengan membuat garis-garis halus pada permukaan logam atau kaca dari mana
cahaya dipantulkan dan dianalisis. Analisis ini pada dasarnya sama untuk kisi transmisi.
Analisis kisi difraksi sangat mirip dengan eksperimen celah ganda Young. Kita anggap
berkas-berkas cahaya pararel jatuh pada kisi. Kita juga menganggap bahwa celah-celah
tersebut cukup sempit sehingga difraksi oleh masing-masingnya menyebarkan cahaya
dengan sudut yang sangat besar pada layar yang jauh di belakang kisi, dan inteferensi dapat
terjadi dengan cahaya dari semua celah yang lain. Berkas cahaya yang melalui setiap celah
tanpa pembelokkan (θ =0 derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis
terang di tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut θ sedemikian
rupa sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih
l=perkallian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m marupakan bilangan bulat.
Dengan demikian, jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar
antar celah dengan sin θ, dan
Sin θ= mD/λ
adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum terang dimana m=0,1,2, dan seterusnya.
Persamaan ini sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m disebut orde dari pola
tersebut. (Giancoli, 2001) Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan, walaupun
prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus dilakukan berkali-kali
untuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya (Sutrisno, 1983). Dalam
difraksi terdapat dua teori difraksi yang terkenal , yaitu difraksi Fresnel dan difraksi
Fraunhofer. Difraksii Fraunhofer merupakan penyederhanaan dari difraksi Fresnel
(Zaelani,2006).

Anda mungkin juga menyukai