Anda di halaman 1dari 46

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324728275

Pembelajaran berbasis Web dengan Moodle versi 3.4

Preprint · April 2018


DOI: 10.13140/RG.2.2.20230.88643

CITATIONS READS

0 2,301

1 author:

Hamdan Husein Batubara


Universitas Islam Kalimantantan MAB Banjarmasin
32 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Media Pembelajaran di Sekolah Dasar View project

Manajemen berbasis Sekolah di Sekolah Dasar View project

All content following this page was uploaded by Hamdan Husein Batubara on 24 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
DENGAN MOODLE VERSI 3.4
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri
atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku
terhadap:
i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan
peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian
ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran,
kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai bahan ajar;
dan
iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin
Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
DENGAN MOODLE VERSI 3.4

Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I.


PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MOODLE VERSI 3.4

Hamdan Husein Batubara

Desain Cover : Herlambang Rahmadhani


Tata Letak Isi : Haris Ari Susanto
Sumber Gambar : https://teamworkiq.com/wp-content/
uploads/2016/05/hands.png

Cetakan Pertama: Februari 2018

Hak Cipta 2018, Pada Penulis


Isi diluar tanggung jawab percetakan
Copyright © 2018 by Deepublish Publisher
All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

BATUBARA, Hamdan Husein


Pembelajaran Berbasis Web Dengan Moodle Versi 3.4/oleh Hamdan Husein Batubara.--
Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Februari 2018.
viii, 227 hlm.; Uk:17.5x25 cm

ISBN 978-602-475-034-3

1. Pendidikan I. Judul
371.102
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan hidayah


dan pertolongan-Nya sehingga penulis berhasil menyusun buku referensi
yang berjudul Pembelajaran berbasis Web dengan Moodle Versi 3.4
Pemanfaatan web sebagai sarana belajar menawarkan berbagai
kemudahan bagi pelajar dan pengajar dalam melaksanakan pembelajaran
dimana saja dan kapan saja. Buku ini mengupas tuntas tentang konsep dan
implementasi pembelajaran berbasis web e-learning dengan sistematis dan
disertai contoh. Materi buku terdiri dari 6 bagian, yaitu: konsep dasar
pembelajaran berbasis web, pengembangan materi pembelajaran berbasis
web, membangun web e-learning dengan Moodle, mengelola
pembelajaran dengan web e-learning Moodle, panduan mahasiswa dalam
menggunakan web e-learning Moodle, dan beberapa fitur tambahan dalam
web e-learning Moodle.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Amron
Batubara, ibunda Nurida Nasution, dan para guru penulis yang telah
mendidik, mendoakan, dan menginspirasi perjuangan penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dessy Noor Ariani (Istri) dan Amira
Zaidah Batubara (Anak) yang telah yang dengan sabar mendoakan dan
mencintai penulis, serta kepada rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang
selalu mendukung penulis dalam berkarya.
Dalam penulisan buku ini, penulis menyadari bahwa isi buku ini
masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis memohon saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi penyempurnaan buku ini
(huseinbatubara@gmail.com). Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya administrator, dosen, guru, dan berbagai pihak yang ingin
mengembangkan web e-learning dengan Moodle versi 3.4.

Banjarmasin, Januari 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. v


DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

BAGIAN 1 Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis Web .................. 1


A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Web ..................... 1
B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis
Web .......................................................................... 2
C. Syarat-syarat Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Web ............................................................ 6
D. Teori-teori yang Mendasari Pembelajaran
berbasis Web ............................................................ 9
E. Model Pembelajaran Berbasis Web ......................... 12
F. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran
Berbasis Web .......................................................... 15

BAGIAN 2 Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis


Web ............................................................................... 17
A. Pengertian Materi Pembelajaran berbasis web ......... 17
B. Prinsip-prinsip Pengembangan Materi
pembelajaran berbasis Web ..................................... 18
C. Prosedur Penyusunan Materi Pembelajaran
Berbasis Web .......................................................... 20
D. Membuat Materi Pembelajaran e-Learning
dengan Lectora Inspire 17 ....................................... 32
E. Mengubah File PowerPoint menjadi File
SCORM dengan iSpring Free 8 ............................... 72

BAGIAN 3 Membangun Web e-Learning dengan Moodle ............ 75


A. Mengenal Moodle ................................................... 75
B. Memasang Moodle pada Server/ Hosting ................ 78
C. Mengatur Bahasa .................................................... 82
D. Mengatur Fitur Keamanan dan Fitur
Tambahan ............................................................... 86

vi
E. Mengatur Pemasangan Plugin ................................. 89
F. Mengatur Tampilan................................................. 90
G. Mengatur Pembuatan Akun ..................................... 93
H. Mengatur Pembuatan Mata Kuliah .......................... 99
I. Memberikan Peran Manager bagi Pengguna
Terdaftar ............................................................... 114

BAGIAN 4 Mengelola Pembelajaran dengan Web e-


Learning Moodle......................................................... 117
A. Mendaftar dan Masuk pada web e-learning ........... 117
B. Mengelola Halaman Mata Kuliah .......................... 120
C. Mengelola Mahasiswa di dalam Mata Kuliah ........ 124
D. Menyajikan Materi Pembelajaran .......................... 135
E. Melaksanakan Pembelajaran Daring dengan
Modul BigBlueButtonBN....................................... 151
F. Menyajikan Tugas dengan Modul Assignment ....... 156
G. Mengelola Bank Soal dan Membuat Kuis .............. 164
H. Membuat Ruang Diskusi dengan Modul
Forum dan Chatting .............................................. 179
I. Mengelola Nilai dan Lencana ................................ 187
J. Melakukan Backup, Restore, dan Reset pada
Mata Kuliah .......................................................... 190

BAGIAN 5 Panduan Mahasiswa dalam Menggunakan web


e-Learning Moodle ...................................................... 195
A. Mendaftar dan Masuk pada Web e-Learning ......... 195
B. Mendaftar pada mata kuliah .................................. 198
C. Mengakses Mata Kuliah yang diikuti .................... 198
D. Berdiskusi di Forum.............................................. 200
E. Menggunakan Fitur Chating .................................. 202
F. Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Daring
(Web Conference) ................................................. 203
G. Melihat dan Menyerahkan Tugas .......................... 206
H. Mengerjakan Kuis ................................................. 208
I. Melihat Nilai dan Lencana .................................... 210

BAGIAN 6 Fitur-Fitur Tambahan dalam Web e-Learning


Moodle ........................................................................ 213
A. Mengirim Pesan dengan Fitur Messages ................ 213

vii
B. Menyimpan File Pribadi dengan Fitur Privat
Files ..................................................................... 214
C. Mengatur Tampilan Antarmuka Dashboard .......... 216
D. Menulis di Blog e-Learning .................................. 217
E. Menggunakan Moodle Mobile .............................. 220
TENTANG PENULIS .......................................................................... 227

viii
BAGIAN 1
Konsep Dasar
Pembelajaran Berbasis Web

P
erkembangan web yang begitu pesat telah membuat dunia
maya seolah-olah dunia nyata. Misalnya, dalam memesan tiket,
transportasi, belanja kebutuhan rumah tangga, belajar, dan
kegiatan lainnya telah dapat dilakukan melalui web. Kemajuan web
tersebut juga telah mempengaruhi paradigma masyarakat dalam
belajar, yaitu dari kegiatan pembelajaran yang dibatasi ruang dan
waktu menuju ke konsep pembelajaran dimana saja dan kapan saja,
dan dari sumber belajar cetak menuju sumber belajar elektronik.
Konsep layanan belajar yang mendapat sentuhan teknologi informasi
dan komunikasi tersebut kemudian dikenal dengan sebutan
pembelajaran berbasis web atau web based learning (Susanti, 2008).
Bagian ini memperkenalkan tentang pengertian pembelajaran
berbasis web, mengapa harus mengembangkan pembelajaran
berbasis web, fungsi dan manfaat pembelajaran berbasis web, syarat-
syarat pembelajaran berbasis web, teori-teori yang mendasari
pembelajaran berbasis web, model-model pembelajaran berbasis web,
keunggulan dan kelemahan pembelajaran berbasis web.

A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Web


Secara terminologi, web atau website adalah kumpulan dari
halaman situs dan dokumen yang tersebar di beberapa komputer
server yang berada di seluruh penjuru dunia dan terhubung menjadi
satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet. Penyebaran
informasi yang sangat cepat dan tidak terikat pada ruang dan waktu
telah menjadi keunggulan web. Dengan web, seseorang dapat dengan
mudah melakukan berbagai hal tanpa harus beranjak dari rumahnya.
Misalnya, mendaftar pada suatu lembaga pendidikan, mengakses
berbagai sumber belajar, berdiskusi dengan orang lain, dan
mempublikasikan hasil pemikirannya.
Pembelajaran berbasis web merupakan salah satu bagian dari
contoh pembelajaran elektronik (e-learning) dengan menggunakan
teknologi internet sebagai sarana belajar (Ridwan 2011).
Pembelajaran berbasis web yang dikenal dengan sebutan web-based
traning (WBT) atau web based education (WBE) dapat didefinisikan
sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk
sebuah proses pendidikan (Rusman, 2011). Dengan demikian,
pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh bantuan teknologi internet.
Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar
meletakkan materi belajar pada web kemudian diakses oleh orang
yang mendapat hak akses melalui perangkat yang terhubung ke
internet. Akan tetapi, pembelajaran melalui web memerlukan sebuah
model instruktur yang dirancang khusus untuk pengelolaan kegiatan
pembelajaran secara online. Salah satu contoh pembelajaran berbasis
web adalah penggunaan web sebagai kelas maya (Virtual Learning
Environment). Di dalam kelas virtual tersebut biasanya telah tersedia
berbagai fitur pengelolaan kegiatan pembelajaran layaknya
pembelajaran nyata, seperti: pengelolaan materi pembelajaran,
pembelajaran sinkronous (pembelajaran daring dan chatting),
pembelajaran asinkronous (forum dan email), penugasan, kuis, dan
sistem informasi nilai.
Di samping penggunaan internet, penyajian materi
pembelajaran berbasis web juga melibatkan banyak media elektronik
dan beragam metode pembelajaran sehingga peserta didik didorong
untuk belajar mandiri. Misalnya: penyajian multimedia pembelajaran
dengan metide tutorial, latihan, simulasi, dan permainan.

B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web


Menurut Deni Darmawan (2016), terdapat tigas fungsi
pemanfaatan media elektronik atau web dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu.
a. Suplemen (tambahan)
Fungsi ini menjadikan e-learning sebagai sumber belajar
tambahan yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan
pelajar. Dalam hal ini, pengajar tidak mewajibkan pelajar untuk
mengakses materi-materi yang terdapat pada website e-
learning, meskipun dengan mengaksesnya pelajar dapat
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang
dipelajari di kelas.
b. Komplemen (pelengkap)
Fungsi ini mengharuskan situs web e-learning memiliki konten
yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran
agar konten tersebut dapat dijadikan sebagai materi penguatan,
remedial, media latihan, atau alat bantu dalam memberikan
penugasan secara online bagi pelajar yang mengikuti
pembelajaran di kelas.
c. Substitusi (pengganti)
Fungsi ini mengharuskan situs web e-learning memiliki konten
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum, lengkap dengan
metode yang terintegrasi dalam materi, dan berbagai fitur
pengelolaan kegiatan pembelajaran sehingga sistem
pembelajaran berbasis web tersebut dapat digunakan untuk
menggantikan sebagian dari pembelajaran tatap muka. Model
pembelajaran ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada pelajar dalam mengelola kegiatan belajarnya sesuai
dengan waktu yang dimilikinya. Dalam hal ini, pembelajaran
berbasis web berfungsi untuk mengatasi kelemahan sistem
pembelajaran tatap muka dalam hal ruang dan waktu
pelaksanaan pembelajaran dan penyediaan sumber belajar yang
beragam. Model pembelajaran ini biasanya dikenal dengan
istilah blended learning atau hybrid learning.
Marikar & Jayarathne mengungkapkan bahwa implementasi
pembelajaran dengan website Moodle di General Sir John Kotelawela
Defence University Srilanka mendapat respon positif dan dapat
meningkat prestasi mahasiswa (Marikar, 2016). Hasil penelitian
Martín-Blas mengungkapkan bahwa penggunaan web sebagai ruang
virtual dapat memperkuat pengetahuan dan kemampuan peserta
didik (Martín-Blas, 2009).
Secara khusus, Deni Darmawan mengungkapkan beberapa
manfaat pembelajaran berbasis web bagi peserta didik, pendidik, dan
budaya belajar, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik
1) Menyediakan materi pembelajaran yang terprogram kepada
peserta didik untuk belajar di luar kelas
2) Menumbuhkan percaya diri pada peserta didik dalam
berkomunikasi secara santun dan beretika saat
berkomunikasi dengan orang yang tidak tampak fisiknya
3) Menyediakan kesempatan belajar kepada peserta didik yang
trauma dengan sekolah, dirawat di rumah sakit, putus
sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikan, dan peserta
didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang
berada di luar negeri
4) Memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik yang
berada jauh dari lembaga pendidikan, memiliki kesibukan,
atau tidak tertampung di sekolah konvensional.
b. Pendidik
1) Memudahkan pendidik dalam melakukan pemutakhiran
bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya
2) Membantu pendidik dalam mengontrol kegiatan belajar
peserta didik, seperti: kapan peserta didiknya belajar, topik
apa yang dipelajari, berapa lama suatu topik dipelajari, serta
berapa kali topik tertentu dipelajari ulang
3) Membantu pendidik dalam mengecek kegiatan peserta didik
dalam mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari
topik tertentu
4) Membantu pendidik dalam memeriksa jawaban peserta didik
dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
c. Budaya belajar
1) Memungkinkan seseorang maju unggul atas prakarsa sendiri
untuk tujuan sendiri dengan cara berkomunikasi dengan
berbagai pihak menggunakan media internet
2) Menumbuhkan sikap demokratis karena belajar melalui web
e-learning tidak memandang berbagai simbol status yang
melekat pada diri seseorang
3) Menumbuhkembangkan kebiasaan belajar mandiri bagi
peserta didik melalui fasilitas konten belajar yang lengkap,
dan fitur komunikasi melalui forum dan chat (Darmawan,
2016).
Menurut Yugowati Praharsi, beberapa manfaat lain yang
diperoleh dari pembelajaran menggunakan web adalah sebagai
berikut:
a. Dapat meningkatkan jumlah interaksi antara pengajar dan
pelajar atau sesama pelajar yang berjauhan dengan
memanfaatkan fitur chatting, forum, dan web conference. Hal ini
berbeda dengan kelas konvensional yang memiliki keterbatasan
waktu pertemuan;
b. Seluruh sumber belajar telah tersedia dengan baik dan dapat
diperoleh dengan cepat melalui internet, sehingga
dimungkinkan pengajar dan peserta dapat saling berbagi
sumber belajar
c. Meningkatkan kreativitas dan kemandirian pelajar karena
mereka dapat mengatur waktu dan tempat belajarnya sendiri.
Kegiatan belajar-mengajar menjadi menyenangkan dan dapat
mengurangi kebosanan pada proses belajar, karena peserta
menggunakan komputer dan multimedia yang terhubung
internet
d. Materi pelajaran akan lebih dimengerti dan dipahami oleh
peserta secara efektif, karena diskusi dan interaksi antara
pengajar dan pelajar dapat dilakukan melalui internet
e. Adanya kepuasan mengikuti proses pembelajaran. Peserta dapat
melakukan proses pembelajaran sambil mengerjakan aktivitas
lain yang disenangi, misalnya mendengarkan musik atau makan
kue
f. Memberikan peluang untuk penghematan dan penataan
finansial secara terintegrasi. Dengan jangkauan perolehan
pelajar yang lebih luas dan sarana pendidikan yang serba virtual
telah membuka harapan untuk meningkatkan kesehatan
finansial
g. Pemenuhan terhadap tuntutan standar kualitas pendidikan
dapat dilakukan, dimana lembaga yang memiliki kurikulum
pendidikan standar dan berkualitas dapat diakses oleh siapa
saja yang membutuhkan
h. Mengatasi kekurangan infrastruktur pendidikan secara fisik
agar terjadi pemerataan pendidikan yang menjangkau
masyarakat secara luas
i. Lebih menawarkan fleksibilitas dan mobilitas bagi
pengaksesnya, karena tidak mengikat waktu dan tempat
j. Lembaga pendidikan akan lebih mudah beradaptasi dengan
perkembangan terakhir, karena melalui e-learning perubahan
dan penyesuaian materi pendidikan dapat dilakukan dengan
mudah dan jauh lebih murah dibandingkan dengan model
konvensional yang harus mencetak ulang buku-buku pegangan
pendidik dan peserta didik (Praharsi, 2004).
Dari beberapa manfaat di atas dapat diketahui bahwa manfaat
dan keunggulan pembelajaran berbasis web terletak pada kualitas
web e-learning, kelengkapan konten web, kondisi jaringan internet,
dan keahlian pengguna dalam mengelola konten dan fitur
pembelajaran melalui web.

C. Syarat-syarat Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Web


Menurut Wahono dalam kutipan Merry Agustina (2015),
beberapa komponen yang menjadi syarat pembelajaran berbasis web
e-learning adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Infrastruktur
Infrastruktur yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
berbasis web antara lain adalah: perangkat komputer/ laptop,
jaringan internet, dan perlengkapan multimedia. Termasuk di
dalamnya peralatan teleconference apabila penyelenggara ingin
menggunakan layanan synchronous learning melalui
teleconference.
2. Software Web e-Learning
Sebuah Web e-learning biasanya dibangun menggunakan
sebuah software atau dikenal dengan istilah Learning
Management System (LMS). Saat ini, Industri teknologi informasi
dan komunikasi telah banyak mengembangkan beragam
software web yang fitur-fiturnya diharapkan dapat memenuhi
semua kebutuhan personil pendidikan dalam merencanakan,
melakukan, dan mendokumentasikan aktivitas pembelajaran,
melakukan asesmen, dan semua hal yang biasa dilakukan pada
kelas konvensional.
Adapun contoh LMS yang dapat dimanfaatkan untuk
membangun web e-learning adalah Moodle (www.moodle.com),
Blackboard (www.blackboard.com), SuccessFactors
(www.successfactors.com), SkillSoft (www.skillsoft.com), WizIQ
Inc (www.wiziq.com), Schoology (www.schoology.com), eFront
(www.efrontlearning.net), dan Educadium
(www.educadium.com).
3. Konten Website E-Learning
Website e-learning harus memiliki fitur yang dapat mengelola
berbagai materi pembelajaran sehingga materi pembelajaran
dapat diakses dari kapan saja dengan perangkat yang terhubung
ke internet. Konten tersebut dapat berupa laman web, media
audio, video, gambar, multimedia interaktif, file, dan lain
sebagainya. Adapun beberapa aplikasi yang dapat digunakan
untuk mengembangkan materi pembelajaran yang memenuhi
standar web e-learning adalah: Lectora Inspire, Adobe Captivate,
iSpring, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pendapat di atas, Sembel dalam Chandrawati
lebih menyoroti kompetensi sumber daya manusia sebagai syarat
pelaksanaan pembelajaran berbasis web, yaitu:
1. Subject Matter Expert (sME), yaitu orang yang bertugas sebagai
narasumber dan penyedia materi pembelajaran
2. Instructional Designer (ID), yaitu orang yang bertugas
mendesain materi dari SME menjadi materi e-learning yang
lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer (GD), yaitu orang yang bertugas untuk
mengubah materi teks menjadi bentuk grafis yang disertai
dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif,
dan menarik untuk dipelajari
4. Administrator Learning Management System (LMS), yaitu orang
yang bertugas mengatur lalu lintas interaksi antara pengajar
dengan pelajar dan antar sesama pelajar dalam web e-learning
(Chandrawati, 2012).
Selain beberapa syarat di atas, pembelajaran berbasis web juga
sebaiknya mempertimbangkan berbagai faktor pendukungnya, yaitu:
1. Sumber belajar fisik atau elektronik yang dapat digunakan
secara offline. Misalnya: CD-ROM, Flashdisk, atau bahan cetak
2. Layanan tutor yang dapat membantu pengguna yang mengalami
kesulitan dalam menggunakan website e-learning
3. Kebijakan tentang penggunaan web e-learning.
4. Sikap positif para pengguna terhadap teknologi komputer dan
internet
5. Rancangan kegiatan dan evaluasi pembelajaran berbasis web
(Chandrawati, 2012)
Menurut Deni Darmawan, ada 6 hal yang perlu diperhatikan
sebelum pendidik memilih e-learning atau web sebagai model
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan ini mencakup analisis kebutuhan lembaga
terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis web dan analisis
kelayakan lembaga dalam menyelenggarakan pembelajaran
berbasis web. Analisis kelayakan lembaga meliputi analisis
kemampuan lembaga (technically feasible), analisis kemanfaatan
yang diperoleh (economically profitable), dan analisis respons
masyarakat terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis web
(socially acceptable).
b. Rancangan Pembelajaran
Dalam merancang pembelajaran berbasis web maka perlu
mempertimbangkan aspek: 1) karakteristik materi pelajaran,
cakupan, topik yang relevan, dan satuan kredit semester, 2)
kondisi peserta didik, 3) kompetensi yang hendak dicapai, 4)
sistem penyajian bahan ajar, 5) tujuan pembelajaran, 6)
penyusunan tes atau alat evaluasi, dan 7) strategi pembelajaran
yang ditetapkan berdasarkan fasilitas yang tersedia pada web e-
learning.
c. Desain Antarmuka
Pada tahapan ini perlu dilakukan uji coba terhadap platform
atau halaman web e-learning yang telah dirancang untuk
memastikan apakah pengaturan yang ditetapkan dan fitur-fitur
yang diaktifkan dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
d. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini, penyelenggara melakukan berbagai upaya
pengembangan sistem dan alat pendukung pembelajaran
berbasis web. Pengembangan ini selanjutnya dapat dilakukan
secara terus menerus seiring dengan mengikuti perkembangan
fasilitas teknologi yang tersedia, karena fasilitas teknologi
kadang-kadang tidak langsung tersedia secara bersamaan.
e. Uji Coba Program
Pelaksanaan ini ditujukan untuk menguji coba rancangan
program dan konten web e-learning. Dalam tahapan ini sering
ditemukan kesulitan pendidik dalam menggunakan peralatan
yang tersedia dalam course administration dan kemampuan
pendidik dalam membuat materi pembelajaran yang benar-
benar memenuhi standar bahan ajar mandiri.
f. Evaluasi
Evaluasi program pembelajaran berbasis web perlu dilakukan
untuk menilai kelayakan, kekuatan, dan keterbatasan program
yang dirancang. Kegiatan evaluasi perlu dilakukan secara
berkelanjutan dengan meminta sejumlah orang untuk menilai
program pembelajaran yang dilaksanakan.
Dari beberapa syarat di atas diketahui bawah penyelenggaraan
pembelajaran berbasis web harus direncanakan dengan matang
melalui kajian-kajian yang cermat dan matang terhadap kebutuhan
dan potensi yang dimiliki. Di antara beberapa hal yang perlu
dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis web adalah:
1) regulasi dan aturan teknis penyelenggaraan, 2) persiapan
infrastruktur, seperti: listrik, laboratorium komputer, dan jaringan
internet, 3) pusat bantuan dan pengembangan kompetensi pengguna,
dan 4) sistem pengelolaan, evaluasi, dan penjaminan mutu.

D. Teori-teori yang Mendasari Pembelajaran berbasis Web


a. Teori Behaviorisme
Menurut teori behaviorisme, perkembangan dan kompetensi
peserta didik sangat ditentukan oleh faktor yang berada di luar
dirinya, bukan dari faktor yang berasal dari dalam dirinya. Ciri
kegiatan pembelajaran yang menerapkan teori behaviorisme adalah
pembelajaran yang memiliki sistem dan pembelajaran yang
terprogram. Pembelajaran yang bersistem adalah kegiatan
pembelajaran yang memiliki aturan dan alur kegiatan, yaitu:
penetapan tujuan umum dan tujuan khusus dengan menganalisis
sumber daya yang diperlukan, merencanakan kegiatan pembelajaran
dan melakukan evaluasi pembelajaran yang berkesinambungan.
Adapun pembelajaran terprogram adalah pembelajaran yang
telah diprogram secara khusus dengan tujuan agar peserta didik dapat
membelajarkan dirinya sendiri. Penerapan pembelajaran terprogram
kemudian dikembangkan dalam bentuk pembelajaran berbantuan
komputer dan pembelajaran berbantuan web atau internet. Dengan
mengikuti serangkaian program pembelajaran yang ditetapkan
peserta didik diharapkan akan dapat mencapai kompetensi tertentu.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
pembelajaran terprogram dengan menggunakan bantuan teknologi
adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai peserta
didik setelah proses pembelajaran dilaksanakan (learning
outcome)
2. Merumuskan kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan (competency requirements)
3. Memecahkan kompetensi yang perlu dikuasai menjadi
kompetensi-kompetensi terbatas dan spesifik
4. Mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan
pencapaian tujuan yang akan dicapai
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan tingkat
kemampuannya
6. Memberikan umpan balik secepatnya agar peserta didik
mengetahui apakah respons yang diberikannya adalah benar
atau salah (Jamaris, 2013).
Teori behaviorisme juga menekankan low of readiness dan low of
exercise. Low of readiness berarti suatu materi pembelajaran hanya
boleh diberikan kepada peserta didik tertentu yang secara mental dan
fisik telah siap menerima materi pembelajaran tersebut. Low of
exercise berarti latihan yang berulang-ulang atau pembiasaan
diperlukan untuk memperkuat hubungan antara stimulus dan respons
(Jamaris, 2013).
Berdasarkan teori behaviorisme tersebut maka sistem
pembelajaran berbasis ber harus dilaksanakan dengan sistem yang
terprogram. Penyelenggara harus menetapkan aturan-aturan dan
sistem yang harus dipatuhi bersama, memperhatikan respons peserta
didik selama kegiatan berlangsung, dan memiliki instrumen yang
dapat mengevaluasi perilaku peserta didik, baik sebelum, selama, dan
sesudah mengikuti program pembelajaran.
b. Teori Kontruktivisme
Kontruktivisme berkeyakinan bahwa setiap manusia dapat
membelajarkan dirinya sendiri melalui berbagai pengalamannya.
Artinya peserta didik dapat menggunakan pengetahuan dan
pengalamannya untuk memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapinya dan selanjutnya ia dapat membangun pengetahuannya
sendiri sebagai hasil dari pemahamannya terhadap masalah yang
dipecahkannya.
Dalam membangun pemahamannya, pembelajaran berbasis
kontruktivisme memberikan kesempatan kepada anak untuk
menentukan sendiri strategi belajarnya dan lingkungan belajarnya.
Oleh karena itu, peran dan fungsi pendidik dalam proses
pembelajaran tidak hanya sebagai sumber belajar, melainkan juga
sebagai pembimbing, fasilitator, mediator, dan motivator.
Dalam pembelajaran berbasis kontruktivisme, pendidik harus
mempertimbangkan pengetahuan awal peserta didik sebelum
memberikan pengetahuan atau pengalaman baru kepadanya, pendidik
juga harus menyiapkan lingkungan yang mendorong peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan belajar secara mandiri. Adapun
ciri-ciri pembelajaran berbasis web yang mempraktikkan teori
kontruktivisme adalah sebagai berikut.
1. Materi pelajaran disajikan dengan berbagai format dan konteks.
2. Pendidik berperan sebagai pembimbing, fasilitator, mediator,
monitor, dan motivator.
3. Berbagai fitur administrasi dan kegiatan pembelajaran telah
dirancang sedemikian rupa untuk mendorong perkembangan
metakognitif, kemampuan analisis secara mandiri, dan
kemampuan mengontrol dan merefleksikan diri secara mandiri.
4. Penekanan hasil belajar tidak hanya pada hasil tes akhir, tetapi
juga melihat proses pembelajaran.
5. Program pembelajaran bertujuan untuk mendorong peserta
didik dalam mencari dan membangun pengetahuannya sendiri
secara mandiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pembelajaran dilakukan secara individu dan kelompok untuk
menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah
(Jamaris, 2013).
Menurut Deni Darmawan, Model pembelajaran berbasis web
atau e-learning memungkinkan terjadinya proses asimilasi dan
akomodasi secara simultan. Sebab, model ini memberi keleluasaan
bagi peserta didik untuk melakukan penyerapan materi pelajaran
pada waktu yang dianggapnya paling tepat dan dengan cara yang
disukainya (Darmawan, 2016).
Model pembelajaran berbasis web juga menyediakan berbagai
fitur yang memudahkan peserta didik untuk berkolaborasi dengan
peserta didik atau pendidik. Kemajuan teknologi telah dapat
mengatasi keterbatasan kolaborasi dalam pembelajaran konvensional,
dimana fitur chatting, dan web conference telah memungkinkan
peserta didik dapat berkolaborasi dengan pihak lain secara real time
melalui web e-learning.
Selain kedua teori di atas, pelaksanakaan pembelajaran berbasis
web juga dapat ditinjau dari teori belajar mandiri (self-directed
learning), teori pengaturan diri (self-regulated learning), teori
industrialisasi pengajaran, dan teori interaksi dan komunikasi.
Keempat teori ini juga dapat dijadikan dasar dan panduan dalam
menyelenggarakan pembelajaran berbasis web.

E. Model Pembelajaran Berbasis Web


Model pembelajaran berbasis website perlu dirancang secara
cermat agar sesuai dengan kebutuhan pengguna dan tujuan yang
diharapkan. Adapun beberapa model pembelajaran berbasis web yang
dapat menjadi pilihan adalah sebagai berikut:
1. Web-Enhanced Learning
Model pembelajaran ini menggunakan teknologi internet
sebagai sumber belajar tambahan yang bertujuan untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik yang memperoleh pembelajaran di kelas.
Dalam hal ini, pengajar harus menguasai teknik mencari informasi di
internet, membimbing peserta didik dalam mencari dan menemukan
situs-situs yang sesuai dengan tema pelajaran, menyajikan materi
melalui website atau blog, melayani bimbingan dan komunikasi
melalui email, dan kecakapan lain yang diperlukan.
2. Blended/ Hybrid Learning
Model pembelajaran ini mengombinasikan pembelajaran online
dan tatap muka. Sebagian materi disampaikan melalui internet dan
sebagian lagi melalui tatap muka. Tujuannya adalah agar keterbatasan
yang terdapat pada pembelajaran tatap muka dapat diatasi dengan
pembelajaran melalui e-learning dan kesulitan pelajar dalam belajar
melalui e-learning dapat diatasi melalui pembelajaran tatap muka.
Proporsi kegiatan pembelajaran melalui website pada model ini
berkisar antara 30%-79%. Dalam model ini, pengajar bisa
memberikan petunjuk pada pelajar untuk mempelajari materi
pelajaran melalui website yang telah dibuatnya. Pelajar juga diberikan
arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan.
Dalam tatap muka, pelajar dan pengajar lebih banyak diskusi tentang
temuan materi yang telah dipelajari melalui website e-learning.
3. Fully Online
Model Pembelajaran ini sebagian besar atau seluruhnya
dilaksanakan secara online melalui website e-learning. Pengajar dan
pelajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
Model pembelajaran ini disebut juga dengan distance learning
(pembelajaran jarak jauh). Seluruh bahan ajar, diskusi, penugasan,
latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya
disampaikan melalui website e-learning (Kemenristek Dikti, 2016).
Deni Darmawan menjelaskan tiga model pembelajaran berbasis
web yang dikembangkan di Universitas Tun Abdul Razak (UNITAR)
Malaysia, yaitu: a) CD/ Web-Based Courseware, yaitu pendidik
digantikan oleh multimedia interaktif berbasis web yang
dikembangkan berdasarkan pada perkembangan isu desain
instruksional dan dapat diakses oleh peserta didik pada setiap waktu,
b) Virtual Online Instructional Support System (VOISS), yaitu penyajian
pembelajaran dengan fitur-fitur kegiatan pembelajaran berbasis web,
seperti: forum diskusi, frequently-asked question (FAQ), pengumuman,
tugas-tugas, kuis, jadwal dan hasil ujian untuk setiap peserta didik, c)
Tutorial Session, yaitu pembelajaran online dan tatap muka sekurang-
kurangnya empat kali dalam satu semester untuk mendiskusikan isu-
isu penting (Darmawan, 2016).
Zain menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis website
di University of Sydney adalah dengan menggabungkan antara
pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran melalui website e-
learning. Mata kuliah yang dipersyaratkan dengan 12 kali pertemuan
dilaksanakan 10 pertemuan dengan tatap muka dan 2 pertemuan
melalui website e-learning. Para masiswa setiap minggunya
diharuskan untuk mengunduh materi dari website e-learning yang
selalu bertambah, mengemukakan pertanyaan ketika mereka tidak
memahami materi pembelajaran, dan mendiskusikan topik-topik
menarik melalui e-learning dan pertemuan kelas (Zain, tth).
Adapun contoh pembelajaran berbasis web yang dikembangkan
oleh tim NCIE pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Sunan Kalijaga adalah dengan melaksanakan perkuliahan tatap muka
sebanyak 11 pertemuan dan pembelajaran melalui website e-learning
sebanyak 3 pertemuan. Pertemuan tatap muka dilaksanakan pada
pertemuan ke-1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, dan 13. Sedangkan
pembelajaran melalui website e-learning dilaksanakan pada
pertemuan 5, 10, dan 14. Pembelajaran melalui website e-learning
biasanya dilaksanakan dengan memanfaatkan forum web untuk
mendiskusikan topik-topik menarik dan kontesktual yang muncul di
kelas dan mahasiswa dipersyaratkan memberikan tanggapan minimal
satu kali pada topik yang ditulis oleh dosen dan minimal dua kali
respon pada tanggapan mahasiswa lainnya. Di samping itu, mahasiswa
juga diwajibkan mengerjakan empat kuis yang disajikan pada website
e-learning setelah pembelajaran di kelas pada pertemuan ke-3, 7, 10
dan 13. Mahasiswa juga dipersyaratkan untuk mengerjakan Ujian
Tengah Semester secara online setelah pertemuan kelas ke 7 dan
mengerjakan Ujian Akhir Semester secara online setelah pertemuan
kelas ke 14 (Zain, tth).
Universitas Terbuka sebagai universitas yang menerapkan
sistem belajar jarak jauh dan terbuka juga menggunakan website e-
learning sebagai alternatif dalam memberikan kemudahan belajar.
Belawati dalam kutipan Tri Darmayanti dkk mengungkapkan bahwa
penerapan pembelajaran berbasis website di Universitas Terbuka
bertujuan untuk meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap
materi belajar, meningkatkan interaksi antara mahasiswa dengan
dosennya (tutor), juga interaksi antar mahasiswa sendiri (Darmayanti
dkk, 2003).
Pembelajaran berbasis web di Universitas Terbuka
diaplikasikan sebagai layanan tutorial berbasis internet atau dikenal
dengan istilah tutorial online (Tuton). Kegiatan tutorial online
dilaksanakan selama 8 minggu atau 2 (dua) bulan sebelum
pelaksanaan UAS pada setiap semester. Keaktifan mahasiswa dalam
membaca inisiasi (materi), merespons dengan cara mengajukan
pertanyaan atau tanggapan, berdiskusi dan mengerjakan tugas pada
tutorial online tersebut memberikan kontribusi terhadap nilai akhir
mahasiswa sebesar maksimal 30% (Admin Universitas Terbuka,
2018).

F. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Web


Dari berbagai pengalaman dan hasil penelitian telah diperoleh
beberapa keunggulan pembelajaran berbasis web, yaitu sebagai
berikut:
1. Memungkinkan setiap orang untuk belajar sesuai dengan waktu
dan tempat yang disukainya sehingga proses pembelajaran
tidak membosankan
2. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan
caranya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat
kegiatan pembelajaran menjadi bersifat individual
3. Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri
dalam belajar
4. Materi pelajaran dapat diperbaharui dengan mudah dan murah
dibanding dengan penggunaan materi buku cetak.
5. Menyediakan sumber belajar tambahan dalam bentuk tautan
yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dari berbagai
sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar
6. Tersedianya fitur chatting, forum dan web conference yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dan berdiskusi melalui
jaringan internet dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu (Batubara, 2017).
Meskipun demikian, pembelajaran dengan e-learning juga tidak
terlepas dari berbagai keterbatasan, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada
kemandirian dan motivasi pembelajar
2. Peserta didik akan merasa bosan dan jenuh jika peralatan dan
jaringan internet kurang memadai
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan
daripada pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik
4. Tidak semua tempat tersedia fasilitas listrik, komputer, dan
internet
5. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial
6. Pengetahuan sebagian pendidik dan peserta didik masih kurang
tentang pengoperasian software komputer dan internet
(Batubara, 2017).
BAGIAN 2
Pengembangan Materi Pembelajaran
Berbasis Web

S
alah satu karakteristik materi pembelajaran berbasis web
adalah penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak TIK
dalam pembuatan dan penggunaannya. Oleh karena itu,
pendidik sebagai pengembang materi pembelajaran berbasis web
harus juga terampil dalam menggunakan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di samping menguasai keterampilan di bidang
pendidikan.
Bagian ini akan menjelaskan pengertian materi pembelajaran
berbasis web, prinsip-prinsipnya, prosedur penyusunannya, teknik
pembuatannya, dan teknik mengubah file powerpoint menjadi file
SCORM.

A. Pengertian Materi Pembelajaran berbasis web


Berdasarkan bentuk fisiknya, materi pembelajaran terdiri dari
bahan cetak dan bahan elektronik. Bahan cetak dapat berupa modul
atau buku ajar yang dicetak. Sedangkan bahan elektronik adalah
materi pembelajaran yang dibuat menggunakan alat bantu teknologi
informasi dan komunikasi sehingga menghasilkan sebuah paket
materi pembelajaran yang meramu berbagai macam media, memiliki
interaktifitas, dan penyajiannya terintegrasi dengan metode
pembelajaran.
Materi pembelajaran elektronik yang dapat disajikan pada web
e-learning disebut juga dengan materi pembelajaran berbasis web.
Ekstensi materi pembelajaran yang mengacu pada standar e-learning
adalah materi yang berformat SCORM. Materi yang berformat SCORM
biasanya terdiri beberapa halaman dan disertai dengan navigasi,
seperti: halaman pembuka, halaman kompetensi, halaman materi,
halaman evaluasi, dan halaman pelengkap.
Halaman pembuka biasanya menampilkan topik materi, tombol
masuk, dan daftar menu materi. Halaman kompetensi menyajikan
kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, dan peta materi.
Halaman materi menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai
cara, seperti: simulasi, tutorial, latihan, dan permainan. Halaman
evaluasi berisi lembar penilaian dan kunci jawaban. Halaman
pelengkap berisi daftar rujukan dan profil pembuat materi.
Adapun perangkat-perangkat yang diperlukan untuk membuat
sebuah materi pembelajaran berbasis web adalah komputer dengan
spesifikasi:
Processor : Minimal Dual Core
RAM : Minimal 4 Gigabite
Multimedia : Webcame dan speaker
Konektifitas : Modem
System Operasi : Windows 7/8/10/Mac
Driver : Graphic, Sound, dan WAN
Software : Articulate/iSpring/LectoraInspire/Adobe Captivate
Adapun keunggulan materi pembelajaran berbasis web e-
learning dibanding materi cetak adalah: 1) peserta didik dapat
mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang dimana saja
dan kapan saja dengan menggunakan perangkat yang terhubung ke
internet, 2) dosen lebih mudah dalam memperbaharui dan
mendistribusikan materi pembelajaran kepada peserta didiknya, 3)
kemampuan materi pembelajaran elektronik dalam meramu berbagai
media (multimedia) dan berinteraksi dengan penggunanya
diharapkan mampu meningkatkan perhatian dan kemandirian peserta
didik dalam belajar, 4) dosen dapat memantau progress belajar
peserta didik dalam mempelajari materi dan mengerjakan bagian
evaluasi materi. Dengan demikian, materi pembelajaran berbasis e-
learning yang dirancang dengan baik dapat dipercaya untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan belajar dan mengajar.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan Materi pembelajaran


berbasis Web
Andi Sulistiyono mengungkapkan enam prinsip yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan materi pembelajaran elektronik,
yaitu: 1) sesuai dengan tujuan instruksional, 2) sesuai kompetensi
dasar yang termuat dalam kurikulum, 3) memberikan kemudahan
bagi siswa dalam belajar, 4) harus memperhatikan kebenaran isi
materi, 5) kemudahan dan kemenarikan sajian, 6) penggunaan media
pendukung yang sesuai, 7) memperhitungkan alokasi waktu yang
dibutuhkan dalam mempelajari materi tersebut (Sulistiyono, n.d.).
Adapun prinsip-prinsip desain yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan tampilan materi pembelajaran berbasis web adalah
sebagai berikut. .
1. Prinsip Kesebandingan (Proporsi)
Perbandingan antara suatu bagian dengan bagian lain atau suatu
bagian dengan dimensi ruang tetap menjaga keterbacaan dan
kemudahan dalam menggunakan semua elemen yang terdapat
di dalam bahan ajar.
2. Prinsip Penekanan (Emphasis)
Penekanan pada elemen tertentu dengan memperbesar
ukurannya atau memberikan warna yang berbeda merupakan
strategi komunikasi yang bertujuan untuk mengarahkan
pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Adapun
desain materi pembelajaran yang menonjolkan semua elemen
akan tampak ramai dan informasi inti yang ingin disampaikan
menjadi tidak jelas.
3. Prinsip Keseimbangan (Balance)
Pengaturan tempat, susunan, dan warna elemen-elemen
sehingga tampak rasa serasi atau sepadan. Misalnya, keseimba-
ngan simetris menunjukkan kesan resmi atau formal, sedangkan
keseimbangan asimetris akan terkesan informal atau dinamis.
4. Prinsip Irama (Ritme)
Ritme terjadi karena adanya pengulangan bidang yang
menyebabkan kita dapat merasakan adanya getaran, atau
perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Gerak dan
pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan
yang terjadi pada sebuah karya. Dari ritme dapat ditentukan
eyeflow atau arah baca sebuah desain. Secara umum arah baca
suatu desain adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
5. Prinsip Keselarasan (Harmony)
Kondisi selaras atau harmoni terbentuk karena tidak adanya
pertentangan antara satu elemen dengan elemen lainnya. Dalam
desain untuk membentuk harmoni dengan dilakukan dengan
mengaplikasikan bentuk dan warna yang sama pada elemen
sejenis dan menampilkan elemen dengan pengayaan yang sama.
6. Prinsip Kesatuan (Unity)
Pada akhirnya prinsip kesatuan adalah sebuah kohesi,
konsistensi, ketunggalan atau keutuhan desain materi. Untuk
memenuhi prinsip kesatuan, hal yang dapat dilakukan antara
lain: a) Menggunakan hanya dua atau tiga jenis huruf dengan
ukuran yang memiliki keterbacaan yang baik dan relatif sama di
seluruh halaman, b) Menggunakan palet warna yang identik di
seluruh halaman, c) Mengulang warna, bentuk, atau tekstur
untuk membentuk irama dan eyeflow, d) Menggunakan proporsi
ukuran objek grafis yang baik dan peletakan yang teratur, e)
Menyediakan ruang kosong untuk menghadirkan harmoni
(Wibawanto, 2017).
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, maka kualitas materi
pembelajaran berbasis web dapat ditinjau dari sisi kebenaran,
struktur, dan keterbacaan materi, kualitas tampilan, kecanggihan
fitur-fitur program pembelajaran, dan tingkat interaktifitas materi
dengan penggunanya.

C. Prosedur Penyusunan Materi Pembelajaran Berbasis Web


Prosedur penyusunan materi pembelajaran berbasis web dapat
mengacu pada beberapa model pengembangan sistem pembelajaran.
Seperti model 4D, model ADDIE, atau model-model lainnya. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh dalam model 4D adalah: 1) Define,
yakni menjelaskan hasil analisis kebutuhan, seperti analisis
kurikulum, karakteristik pengguna, karakteristik materi, dan rumusan
tujuan; 2) Design, yakni merancang konsep materi, seperti jenis media
yang digunakan, bentuk penyajian, sistematika penyajian, dan validasi
desain; 3) Develop, yakni mengembangkan dan memperbaiki produk
berdasarkan masukan dari tim pakar dan hasil uji coba; 4) Disseminat,
yakni pengemasan dan penggunaan produk (H. H. Batubara, 2017).
Adapun langkah-langkah model ADDIE adalah: 1) Analysis, yakni
pemikiran tentang karakteristik materi, peserta didik, tujuan belajar,
lingkungan belajar, dan strategi pembelajaran; 2) Design, yakni
merancang konsep produk yang dikembangkan, 3) Develop, yakni
3) Pada gambar di atas, Anda dapat mengklik foto lencana untuk
melihat penjelasan tentang lencana. Anda juga dapat mengklik
simbol mata yang berada di bawah lencana untuk membuat hak
akses lencana menjadi pribadi (tidak bisa dilihat orang lain).
BAGIAN 6
Fitur-Fitur Tambahan dalam
Web e-Learning Moodle

F
itur-fitur tambahan dalam web e-learning adalah fitur yang
dapat digunakan oleh setiap pemilik akun e-learning, baik ia
berperan sebagai Administrator, manager, maupun pengguna
terdaftar (dosen/ mahasiswa). Bagian ini akan memperkenalkan
tentang cara menggunakan fitur-fitur tambahan dalam web e-learning
Moodle, yaitu: mengirim pesan dengan fitur messages, menyimpan file
pribadi dengan fitur privat files, mengelola tampilan antarmuka
dashboard, menulis di blog e-learning, dan menggunakan aplikasi
Moodle Mobile.

A. Mengirim Pesan dengan Fitur Messages


Messages adalah fitur yang dapat digunakan oleh setiap
pengguna e-learning untuk mengirimkan pesan secara pribadi kepada
pengguna lain. Adapun cara mengirim pesan ke pengguna lain adalah:
Arahkan kursor ke nama akun, lalu pilih Messages, maka akan tampil
halaman messages sebagaimana ditunjukkan gambar berikut.
Adapun cara mengirim pesan adalah: klik menu Contacts, lalu
ketik nama akun yang akan dikirimi pesan pada kolom pencarian,
kemudian pilih nama akun target, lalu ketik isi pesan pada kolom write
a message, dan klik tombol Send. Sedangkan untuk melihat pesan
masuk atau pesan lama, pengguna dapat mengklik menu Messages.
Pesan yang belum dibuka juga biasanya akan ditandai pada ikon
messages yang terdapat pada navigasi bar atas. Perhatikan gambar
berikut.

B. Menyimpan File Pribadi dengan Fitur Privat Files


Private files adalah fitur yang dapat digunakan oleh setiap
pengguna e-learning untuk menyimpan file-file pribadi secara online.
File yang disimpan pada privat files akan dapat diunduh dan dibagikan
kepada pengguna e-learning yang lain. Adapun cara menyimpan file
menggunakan fitur privat files adalah: Arahkan kursor ke nama akun,
lalu pilih Private files, makan tampil halaman privat files sebagaimana
ditunjukkan gambar berikut.

Pada gambar di atas, pengguna dapat mengunggah file dan


membuat folder. Adapun cara mengunggah file terdiri dari dua macam
cara: 1) Seret file ke browser dan lepaskan di atas kolom file, 2) atau
klik simbol (Add file) untuk mengunggah file menggunakan menu
file picker. Sedangkan cara membuat folder dengan adalah: klik tombol
(Create folder), lalu ketik nama folder, dan tekan tombol Buat
folder.
File yang telah diunggah dan folder yang telah dibuat pada
kolom privat files dapat diunduh, diubah, dan dihapus. Caranya adalah:
klik judul file, lalu pada menu file yang muncul, tekan tombol unduh
untuk mengunduh file, atau tekan tombol hapus untuk menghapus file,
isi kolom name untuk mengubah nama file, klik kolom Path untuk
memindahkan file ke folder tertentu (jika pengguna telah membuat
folder di dalam privat files), kemudian tekan tombol Perbaharui.
Perhatikan gambar berikut.

Pengguna dapat melihat isi folder dengan cara mengklik nama


folder. Sedangkan cara untuk mengubah nama, mengunduh, dan
menghapus folder adalah: klik simbol (menu folder), lalu tekan
tombol Hapus untuk menghapus folder, tombol Zip untuk
mengcompress folder, dan ketik nama baru pada kolom name untuk
mengubah nama folder, dan tekan kolom Path untuk mengubah letak
folder. Setelah selesai, klik tombol Perbaharui. Perhatikan gambar
berikut.
C. Mengatur Tampilan Antarmuka Dashboard
Halaman dashboard atau Rumah saya adalah halaman utama
bagi pengguna e-learning. Halaman ini biasanya berisi menu
pengaturan akun, dan blok-blok yang dapat diakses oleh pemilik Akun.
Adapun cara masuk ke halaman Rumah saya (Dashboard) adalah:
Login ke web e-learning, lalu pada blok Navigasi, klik menu Rumah
saya.

Adapun fungsi dari masing-masing fitur yang ditandai pada


gambar di atas adalah sebagai berikut:
1. Bar navigasi (atas), yaitu berisi beberapa menu dropdown dan
tombol-tombol untuk mengakses halaman dan menjalankan
fitur tertentu
2. Menu nama akun, yaitu berisi beberapa menu pengaturan akun,
seperti menu untuk memperbaharui profil & password
(preferensi), kalender, mengirim pesan (messages), dan
menyimpan file pribadi (privat files), tombol keluar, dan lain
sebagainya
3. Breadcrumb, yaitu navigasi untuk mengidentifikasi hierarki dari
menu-menu yang dipilih agar pengguna dapat mengetahui
posisi halaman yang sedang diaksesnya. Breadcrumb juga dapat
digunakan sebagai tombol untuk menuju ke halaman tertentu.
Misalnya, jika Anda tersesat pada halaman tertentu, klik tombol
depan untuk kembali ke halaman depan.
4. Blok Navigasi, yaitu blok yang menampilkan beberapa menu
utama, yaitu: menu Depan untuk menuju halaman depan
website (biasanya berisi berita web, petunjuk penggunaan e-
learning, dan daftar mata kuliah), menu Rumah saya untuk
menuju halaman Rumah saya (dashboard), menu halaman situs
untuk melihat komponen halaman situs, dan menu Mata kuliah
yang saya ikuti untuk melihat daftar mata kuliah yang diikuti.
5. Blok Course overview, yaitu blok yang menampilkan deskripsi
singkat dari semua mata kuliah yang diikuti
6. Tombol Edit halaman ini, yaitu digunakan untuk mengubah
tampilan halaman. Seperti: menambah blok baru,
menyembunyikan atau menghapus blok-blok yang sudah ada.
Adapun cara menambahkan blok baru adalah: klik tombol “Edit
halaman”, kemudian klik tombol kolom tambahkan blok, lalu pilih
nama blok yang ingin ditambahkan. Perhatikan gambar berikut.

Adapun cara menyembunyikan atau menghapus blok yang


sudah ada adalah: klik tombol “Edit halaman”, kemudian klik tombol
(pengaturan) yang terdapat pada salah satu blok yang ingin
dikelola, lalu pilih Hide… untuk menyembunyikan blok, atau pilih
Delete… untuk mengahpus blok. Sedangkan cara memindahkan blok
ke tempat lain adalah: klik tombol (pindahkan), lalu pada kotak
dialog baru, pilih tujuan perpindahan.

D. Menulis di Blog e-Learning


Blog merupakan singkatan dari web log, yaitu aplikasi web yang
berfungsi untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pengguna e-learning
secara online sehingga akan dapat dilihat oleh peserta e-learning yang
lain. Adapun cara menulis pada blog e-learning adalah sebagai berikut.
1. Masuk ke dalam akun e-learning
2. Pada blok Navigasi, klik menu Halaman situs, lalu klik menu Site
blogs. Perhatikan gambar berikut.

Maka akan muncul daftar tulisan peserta e-learning dari yang


diurutkan dari yang terbaru hingga tulisan yang paling lama

3. Pada bagian atas halaman, klik tulisan Add a new entry, maka
akan muncul halaman Add a new Entry sebagai berikut.
4. Pada gambar di atas, gunakan kolom Entry title untuk mengetik
judul tulisan, kemudian gunakan kolom Blog entry body untuk
memasukkan isi/ materi tulisan (tulisan dapat berupa teks,
gambar, link, dan embed video), lalu gunakan kolom Attachment
untuk melampirkan file ke dalam tulisan (jika ada), dan setelah
selesai memasukkan materi tulisan, tekan tombol Simpan
perubahan. Contoh:
E. Menggunakan Moodle Mobile
Moodle Mobile adalah sebuah software smartphone yang dapat
diunduh dari Google Play dan App Store. Software ini bisa membantu
mahasiswa dan dosen untuk selalu terhubung dengan web e-learning.
Dengan aplikasi ini, pengguna e-learning dapat mengakses materi
perkuliahan, mengunduh file, membuat postingan dan komentar di
forum, berkirim pesan, mengelola mpdul tugas, mengerjakan kuis, dan
meng-offlinekan materi perkuliahan.
1. Memasang dan Masuk ke dalam Moodle Mobile
Adapun cara memasang aplikasi Moodle mobile di Smartphone
adalah: sebagai berikut.
 Buka aplikasi Play Store/ App store
 Ketik “moodle mobile” pada kolom pencarian
 Pilih aplikasi yang bernama Moodle Mobile
 klik tombol Pasang (install)
 Klik tombol Terima (accept), lalu tunggu proses pemasangan
beberapa saat hingga selesai.
Setelah aplikasi selesai di pasang pada perangkat yang

digunakan, jalankan aplikasi dengan mengklik ikonnya . Maka


akan tampil halaman berikut.

Pada halaman di atas, ketik alamat web e-learning pada kolom


Site address, dan tekan tombol Connect, kemudian ketik Username dan
Password pada kolom yang tersedia, lalu klik tombol Login, maka akan
tampil halaman Site home atau halaman Course overview sebagai
berikut.

Pada gambar di atas, halaman Site home berisi tentang tutorial,


berita situs, dam daftar kategori dan mata kuliah yang tersedia di
dalam e-learning (course categories). Sedangkan halaman Course
overview berisi daftar mata kuliah yang diikuti oleh pemilik akun e-
learning. Pada bagian atas halaman aplikasi juga terdapat tombol
menu yang berfungsi untuk mengakses menu-menu yang terdapat
pada aplikasi.
2. Fungsi Menu-menu yang tersedia di dalam Aplikasi
Adapun fungsi dari menu-menu yang tersedia di dalam aplikasi
Moodle Mobile adalah sebagai berikut.
a. Site Home digunakan untuk menuju halaman depan, biasanya
berisi berita situs, tutorial, dan daftar kategori dan mata kuliah
yang tersedia di e-learning.
b. Course overview digunakan untuk melihat daftar mata kuliah
yang diikuti
c. Grades digunakan untuk melihat nilai yang diberikan dosen
pengajar
d. Notifications digunakan untuk melihat pemberitahuan
e. Messages digunakan untuk mengirim pesan kepada pengguna e-
learning yang lain
f. Calendar events digunakan untuk melihat tanggal deadline tugas,
jadwal pelaksanaan kuis, chatting, dan lain sebagainya.
g. My files digunakan untuk menyimpan file pribadi di drive e-
learning atau mengunduh file-file pribadi yang disimpan di drive
e-learning
h. Website digunakan untuk mengunjungi web e-learning
menggunakan aplikasi browser.
i. Help digunakan untuk mengunjungi halaman tutorial tentang
penggunaan aplikasi Moodle Mobile
j. App settings digunakan untuk mengubah pengaturan umum
aplikasi, seperti pengaturan bahasa, penyimpanan file aplikasi,
sinkronisasi, dan pengaturan notifikasi yang ingin diaktifkan
dan dinon-aktifkan
k. Change site digunakan untuk mengubah akun, atau menambah
akun baru ke dalam Aplikasi Moodle Mobile.
3. Mendaftar pada Mata Kuliah secara Mandiri
Adapun cara mendaftar pada mata kuliah adalah: klik tombol
(menu), lalu klik menu Site home, kemudian pada halaman site
home, klik menu Course categories, kemudian klik salah satu nama
kategori, dan klik salah satu nama mata kuliah yang ingin didaftar.
Selanjutnya, klik tombol Enrol me, lalu klik tombol OK pada menu
konfirmasi, kemudian ketik password group/ mata kuliah pada kolom
Enrolment key, dan tekan tombol Enrol me. Perhatikan gambar berikut.

4. Mengakses Mata Kuliah


Adapun cara mengakses konten mata kuliah adalah: klik menu
aplikasi, klik menu Course overview, klik salah satu nama mata kuliah
yang diikuti, kemudian pilih salah satu sesi perkuliahan atau pilih All
section untuk melihat seluruh materi perkuliahan dan modul kegiatan
pembelajaran akan ditampilkan. Selanjutnya, klik salah satu judul
materi atau kegiatan pembelajaran untuk melihat isinya. Misalnya,
klik judul modul forum untuk menulis postingan baru atau melihat
postingan peserta lain, klik modul file untuk mengunduh file, klik
modul page untuk membaca materi, klik modul kuis untuk
mengerjakan kuis, dan lain sebagainya.
Salah satu keunggulan aplikasi Moodle Mobile adalah
memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk mengakses
materi pembelajaran secara offline. Adapun cara mengofflinekan
materi pembelajaran adalah sebagai berikut:
 Hubungkan smartphone ke internet
 Jalankan aplikasi Moodle Mobile
 Masuk ke halaman mata kuliah

 Klik simbol yang terdapat pada sisi materi kuliah, maka


setelah simbol tersebut hilang maka berarti materi tersebut
telah dapat diakses secara offline (tanpa terhubung ke internet).
Admin Universitas Terbuka. Tutorial Online. Dikutip dari
http://www.ut.ac.id/tutorial-online pada tanggal 28 Januari
2018.
Agustina, M., & Bakti, A. M. (2015). Tingkat Kesiapan e-Learning (e-
learning readiness) Universitas Bina Darma sebagai Media
Pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal ilmiah
matrik, 17(2), 123-132.
Batubara, H. H. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika berbasis Android untuk Siswa SD/MI.
MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 3(1), 12–27.
Batubara, H. H. (2017). Pengembangan Situs e-Learning dengan
Moodle Versi 3.1 sebagai Media Pembelajaran pada Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Al-Bidayah :
Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 9 (1), 1 - 10.
doi:10.14421/jpdi.2017.0901-01
Batubara, H. H. (2017). Studi Implementasi Ujian Online Menggunakan
LMS Moodle pada Mahasiswa PGMI UNISKA MAB
Banjarmasin. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 4(2), 201-
216.
Chandrawati, S. R. (2012). Pemamfaatan E-Learning dalam
Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8 (2).
Darmawan, D. (2016). Pengembangan E-learning: Teori dan Desain.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Darmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. (2007). E-learning pada
pendidikan jarak jauh: konsep yang mengubah metode
pembelajaran di perguruan tinggi di indonesia. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 8(2), 99-113.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2010). Panduan
Pengembangan Bahan Ajar berbasis TIK. Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2016).
Kebijakan Pendidikan Jarak Jauh dan E-Learning di Indonesia.
Indonesia.
Marikar, F. M. (2016). Effectiveness of MOODLE in Education System
in Sri Lankan University. International Journal of Modern
Education and Computer Science, 8 (2), 54.
Martín-Blas, T. &.-F. (2009). The Role of New Technologies in The
Learning Process: Moodle as a teaching tool in Physics.
Computers & Education, 52(1), 35-44.
Mulyatiningsih, E. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Alfabeta (Vol. III). Bandung: Alfabeta.
Praharsi, Y. (2004). Penggunaan Model e-Media Berbasis Komputer
dalam Pembangunan Sistem e-Learning (Studi Kasus: e-Media
untuk Pembelajaran Gerak Osilasi). In Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).
Ridwan, Muhammad (2011) Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-
Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII Akuntansi
Mata Pelajaran Fiqih di SMK YPM 3 Taman Sidoarjo. Skripsi.
UIN Sunan Ampel Surabaya.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sulistiyono, A. (n.d.). Pengembangan Media Ajar Presentasi. Ciputat:
Studio Multimedia Pustekkom Depdiknas.
Susanti, E., & Sholeh, M. (2008). Rancang Bangun Aplikasi E-
Learning. Jurnal Teknologi, 1(1), 53-57.
Tompo, Basman. (2017). Membuat Aplikasi dan Media Pembelajaran
Interaktif with Lectora Inspire 16: Seri Tutorial Mulai dari Dasar
sampai Upload ke Playstore. Bantul: Ikatan Guru Indonesia
(IGI) DIY.
Wibawanto, W. (2017). Desain dan Pemrograman Multimedia
Pembelajaran Interaktif. Jember: Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.
Zain, R., Ahmad, Z. A., & Suyani, N. Implementasi, Standar Mutu dan
Penjaminan Mutu Elearning di Perguruan Tinggi.
TENTANG PENULIS

Hamdan Husein Batubara, M.Pd adalah dosen


Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin.
Lahir di Huta Puli, Kota Padangsidimpuan 22
Agustus 1989. Ia adalah lulusan SD Negeri 200510
Padangsidimpuan (2001), MTs. dan MA Pondok
Pesantren Al Ansor Manunggang Julu
Padangsidimpuan (2007), Program Sarjana IAIN
Padangsidimpuan (2011), Program Pascasarjana
(S2) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
(2013), dan sekarang sedang menempuh studi di Pascasarjana (S3)
Universitas Negeri Jakarta.
Pengalaman kerja antara lain, sebagai administrator web
Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin (2014-
2016), pengelola Jurnal Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah
(2015-2017), ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Uniska (2015-2016), wakil Dekan I pada Fakultas Studi
Islam Uniska (2016-2017), dan dosen pengampu mata kuliah
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan, Strategi
Pembelajaran, dan Media Pembelajaran.
Buku teks yang ditulis adalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Pembelajaran berbasis Web dengan Moodle 3.4.
Disamping itu, penulis juga aktif menulis beberapa artikel yang
diterbitkan di jurnal ilmiah, di antaranya: Pengembangan Media
Pembelajaran Interaktif pada Materi Operasi Bilangan Bulat, Planning,
Creating and Using ICT in Teaching among Islamic Elementary School
Teachers, Penggunaan Google Form Sebagai Alat Penilaian Kinerja
Dosen Pada Program Studi PGMI UNISKA MAB Banjarmasin,
Pengembangan Situs e-Learning dengan Moodle versi 3.1 sebagai
Media Pembelajaran pada Program Studi PGMI, Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika berbasis Android untuk Siswa SD/MI, dan
Impelementasi Ujian Online Menggunakan Kuis LMS Moodle.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai