TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KEPUTUSASAAN
2.1.1. Definisi
2.1.2. Etiologi
1. Isolasi social
2. Kehilangan kepercayaan kepada kekuatan spiritual
3. Kehilangan kepercayaan pada nilai penting
4. Pembatasan aktivitas jangka Panjang
5. Penurunan kondisi fisiologis
6. Riwayat diabaikan
7. Stress jangka Panjang
2.1.4. Penatalaksaan
a. Psikofarmaka
b. Psikoterapi
Psikoterapi adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah
diberikanterapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan
menilairealitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi ini
bermacam-macam bentuknya antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk
memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putusasa
dan semangat juangnya.Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk memberikan
pendidikan ulangyang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu,
psikoterapirekonstruktif dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang
telahmengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit,
psikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir
dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai- nilaimoral
etika. Mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak, dsbnya.
d. Terapi Psikoreligius
e. Rehabilitasi
Tn. J usia 30 tahun diantar keluarga ke RSJ Menur pada tanggal 6 Maret 2019,dengan
wajah pasien tampak pucat,lesu, penampilan tampak lusuh dan tidak terawat, saat ditanya pasien
hanya diam dengan tatapan kosong. Keluarga yang mengantarkan mengatakan bahwa sudah satu
bulan lebih sejak pasien ditinggal oleh tunangannya pergi dengan laki-laki lain. Pasien hanya
mengurung diri dikamar, tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan terlebih dengan keluarga.
Keluarga juga mengatakan bahwa sebelumnya pasien pernah gagal dalam berumah tangga
(bercerai) sekitar 1tahun yang lalu dengan alasan yang sama,dan sejak gagal untuk yang ke-2
kalinya pasien putus asa dan tidak mau mengenal wanita lagi ,pasien juga pernah mencoba untuk
mengakhiri hidupnya.saat dilakukan pengkajian oleh perawat didapatkan hasil TB =155 cm, BB
=50 kg .
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
Nama perawat : Perawat K
Tanggal pengkajian : 6 Maret 2019
Jam pengkajian : 08.00 WIB
Biodata Pasien
Nama :Tn.J
No.Register :678675
Agama : islam
Pendidikan : Smu
Status Pernikahan : Bercerai
Umur : 30 thn
Alamat : Mulyorejo
Diagnosa Medis : Isos, RBD,Defisit perawatan diri
1.Keluhan utama :
Pasien dibawa ke rumah sakit karena pasien selalu mengurung diri di kamar,tidak
mau bersosialisasi dan ada keinginan untuk mengakhiri hidupnya.2.
Pemeriksaan Fisik
Kepala : rambut pasien kusut, kulit kepala kotor tidak terdapat lesi, tidak tampak
hematom, tidak terdapat nyeri tekan.
Mata : mata pasien tidak konjungtivitis, sayu, tidak terdapat edema,
terdapatlingkaran hitam di kelopak mata bawah.
Hidung : simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada gangguan penciuman
Telinga : telinga pasien simetris, tampak kotor, tidak ada gangguan pendengaran
Mulut : mukosa bibir klien kering, tidak terdapat stomatitis, gigi pasien kurang
bersihEkstremitas atas ka/ki : tonus otot kuat
Psikososial
Saat dirumah pasien banyak tinggal di rumah,hanya mengurung diri dikamar,
jarangmelakukan aktivitas di luar rumah, bahkan pasien malas bekerja.
Konsep diri
1. Gambaran diri atau citra tubuh:pasien memandang dirinya adalah seorang laki-
laki yang kurang beruntung
2. Identitas diri :pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang laki laki
3. Peran diri : pasien mengatakan bahwa dirinya dulunya adalah seorang suami
4. Ideal diri : pasien mengatakan bahwa lebih baik dia tidak mengenal wanita lagi
5. Harga diri : Pasien mengatakan dirinya tidak berguna lagi,dan putus asa
Hubungan social
Sebelum bercerai dan dibawa ke rumah sakit pasien adalah sosok yang tidak mudah
putus asa, pasien adalah seorang laki-laki yang sangat menyayangi dan mencintai
keluarganya, pasien menganggap keluarganya sangat berarti baginya. Hubungan sosial
pasien dengan lingkungannya sangat baik, tetapi setelah ditinggal oleh tunanganya
untuk yang ke 2 kalinya pasien merasa seperti sendiri sehingga hanya mengurung diri
dikamar.
Spiritual
Nilai dan keyakinan : pasien menganut agama Islam.
Kegiatan ibadah : dulu pasien merupakan sosok yang rajin beribadah
Status Mental
Penampilan : Penampilan pasien kuang rapi, tidak terurus, tampak lelah dan putus asa
Pembicaraan : pasien sering tidak focus dan melamun dengan tatapankosong10.
Aktivitas motorik
1. Hipomotorik : Pasien terlihat diam tidak banyak melakukan aktivitas
2. Hipermotorik : Tidak ada aktivitas hipermotorik yang dilakukan oleh
pasien
3. TIK : Tidak nampak TIK pada diri pasiend.
4. Agitasi : pasien nampak benci dan marah karena kegagalannya
dalammenjalin suatu hubungan.
5. Grimaseren : Pasien tidak menunjukkan gerakan-gerakan yang tidak
disadari olehnya.
6. Tremor : pasien tidak menunjukkan adanya tremor g.
7. Kompulsif : pasien tidak menunjukkan kompulsif yang dilakukan11.
8. Alam perasaan : Pasien mengatakan sering gelisah memikikan
kegagalandalam menjalin suatu hubungan, bingung dan selalumemikirkan
masa lalu yang pernah di alaminya.
Afektif
Pasien menunjukkan ekspresi yang sesuai
Interaksi selama wawancara : Selama dilakukan wawancara pasien terlihat banyak
melamun dan kurang memperhatikan. pasien sering diam dengan tatapan kosong
apabila ditanya tentang masalahnya.
Persepsi
Pasien merasa bahwa kejadian yang menimpa dirinya merupakan kesalahandirinya.
Proses pikir
Saat dilakukan pengkajian pasien berbicara sesuai dengan parasaannya dan apa yang
dirasakannya.
Isi pikir
1. Obsesi : tidak tampak adanya keinginan yang diulang-ulang oleh pasien
2. Phobia : pasien merasa takut akan gagal dalam suatu hubungan sehingga pasien
merasa putus asa
3. Waham : pasien tidak mengalami waham.
Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, jangka pendek dan
saatini
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat dilakukan pengkajian klien kurang konsentrasi.
Daya tilik diri : pasien melihat dirinya adalah orang yang belum beruntung sehingga
selalu gagal dalam suatu hubungan
Diagnosa medis: keputusasan
Data Objektif
a. saat dilakukan wawancara pasien hanya diamdengan tatapan kosong
b. pasien tampak menarik diri dari perawat danorang-orang yang berusaha mendekati
pasienIsolasi social
c. wajah pasien tampak pucat,penampilan tampak lusuh dan tidak terawat
Data Subjektif
Isolasi diri
Core
prombelm Keputusasaan
Kehilangan , kegagalan
Causa berulang
II. Diagnosis
1. Keputusasaan
2. Harga diri rendah b.d kegagalan berulang
3. Isolasi Sosial
III. Perencanaan