Pilihan Matriks Yang Digunakan Untuk Menentukan Posisi Perusahaan
Pilihan Matriks Yang Digunakan Untuk Menentukan Posisi Perusahaan
2
kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor
keberhasilan, eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi
alternatif yang masuk akal.
Setiap organisasi, apakah militer, berorientasi produk, berorientasi jasa,
pemerintahan, atau bahkan olahraga, harus mengembangkan dan menjalankan
strategi yang tepat agar berhasil. Serangan yang bagus tanpa pertahanan yang
baik, atau sebaliknya, biasanya mengakibatkan kekalahan. Mengembangkan
gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang dapat dianggap
sebuah serangan, sementara strategi yang dirancang untuk memperbaiki
kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa diistilahkan sebagai
pertahanan. Setiap organisasi memiliki peluang dan ancaman ekternal serta
kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dipelajari untuk merumuskan strategi
alternatif yang masuk akal.
3
peluang-peluang besar muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal
yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut, contohnya ada permintaan
yang tinggi akan peralatan elektronik untuk mengendalikan jumlah dan waktu
injeksi bahan bakar ke mesin mobil (peluang), namun suatu produsen onderdil
mobil bisa jadi tidak memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
peralatan tersebut (kelemahan). Salah satu strategi WO yang bisa ditempuh adalah
dengan mengakuisisi teknologi melalui usaha patungan dengan perusahaan lain
yang mempunyai kompetensi di bidang ini.
Strategi ST (kekuatan-ancaman) menggunakan kekuatan sebuah perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan
berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara
langsung di dalam lingkungan eksternal. Contoh strategi ST adalah ketika Texas
Instruments menggunakan lembaga hukum yang sangat bagus (kekuatan) untuk
memperoleh ganti rugi dari sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang
melanggar paten untuk chip memori semikonduktor (ancaman). Perusahaan
pesaing yang meniru gagasan, inovasi dan produk yang telah dipatenkan
merupakan ancaman yang besar dibanyak industri.
Strategi WT (kelemahan-ancaman) merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan
kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan.
Terdapat 8 (delapan) langkah dalam membentuk sebuah Matriks SWOT:
1) Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2) Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan
3) Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan
4) Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan
5) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi SO.
6) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi WO.
7) Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi ST.
4
8) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya
dalam sel Strategi WT.
5
disarankan bagi organisasi : agresif, kompetitif, defensive atau konservatif.
6
matriks SPACE) yang mengindikasikan bahwa perusahaan harus berfokus pada
usaha untuk mengatasi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
Strategi defensif mencakup penciutan, divestasi, likuidasi dan diversifikasi terkait.
Arah vektor bisa terletak dikuadran kompetitif (kuadran kanan bawah dari
matriks SPACE) yang mengindikasikan strategi kompetitif. Strategi kompetitif
mencakup integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi
pasar dan pengembangan produk.
7
Gambar 2. Matriks BCG
Posisi pangsa pasar relatif ditunjukkan pada sumbu x dari matriks BCG.
Titik tengah dari sumbu x umumnya ditetapkan bernilai 0,50 menunjukkan sebuah
divisi yang memiliki setengah pangsa pasar perusahaan pemimpin di suatu
industri. Sumbu y menunjukkan tingkat pertumbuhan industri dalam hal
penjualan, diukur dalam satuan presentase. Presentase tingkat pertumbuhan pada
sumbu y berkisar dari -20 sampai +20 persen, dangan 0,0 sebagai titik tengahnya.
Divisi yang berada di Kuadran I dinamakan “Tanda Tanya” memiliki posisi
pangsa pasar yang relatif rendah, namun mereka bersaing di industri dengan
tingkat pertumbuhan tinggi. Pada umumnya, kebutuhan kas perusahaan ini tinggi
sementara pendapatan kas mereka rendah. Bisnis ini dinamakan “Tanda Tanya”
karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat bisnis dengan
strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan
produk) atau menjualnya.
Pada kuadran II dinamakan dengan “Bintang” menggambarkan peluang
pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang terbaik organisasi. Divisi dengan
pangsa pasar relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi harus
memperoleh investasi yang substansial untuk mempertahankan atau memperkuat
8
posisi mereka. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal,
penetrasi pasar, pengembangan pasar serta pengembangan produk merupakan
strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan oleh berbagai divisi.
Kuadran III disebut “Sapi Perah Kas” karena memiliki posisi pangsa pasar
relatif yang tinggi tetapi bersaing di industri dengan tingkat pertumbuhan yang
rendah. Dinamakan “Sapi Perah Kas” karena divisi ini menghasilkan kas melebihi
kebutuhannya dan sering ”diperah”. Pengembangan produk atau diversifikasi bisa
menjadi strategi yang menarik bagi Sapi Perah Kas. Namun demikian, ketiva
divisi sapi perah kas melemah, penciutan atau divestasi bisa jadi lebih sesuai.
Sementara divisi-divisi pada kuadran IV dinamakan “Anjing” karena
memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang
tumbuh lambat atau sama sekali tidak tumbuh. Oleh karena posisi internal dan
eksternal mereka yang lemah, bisnis ini seringkali di likuidasi, didivestasi, atau
dipangkas melalui penciutan.
Manfaat terbesar dari Matriks BCG adalah menarik perhatian kita pada arus
kas, karakteristik investasi dan kebutuhan berbagai divisi dalam organisasi.
9
menunjukkan posisi internal yang lemah, skor 2,0– 2,99 dianggap sedang, dan
skor 3,0 sampai 4,0 adalah kuat. Serupa dengannya, pada sumbu y, skor bobot
EFE total 1,0–1,99 dipandang rendah, skor 2,0–2,99 dianggap sedang, dan skor
3,0–4,0 adalah tinggi.
Gambar 3. Matriks IE
10
1.1.5 Matriks Strategi Besar
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi alat yang
populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua organisasi dapat diposisikan
di salah satu dari empat kuadran strategis matriks strategi besar. Matriks Strategi
Besar didasarkan pada dua dimensi evaluative: posisi kompetitif dan pertumbuhan
pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi
5% dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi yang tepat untuk
dipertimbangkan organisasi ditampilkan dalam urutan daya tarik di setiap kuadran
matriks tersebut.
11
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam kuadran I Matriks Strategi Besar
memiliki posisi strategis yang sempurna. Untuk perusahaan-perusahaan tersebut,
konsentrasi pada pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk
(pengembangan produk) yang ada saat ini merupakan strategi yang sesuai. Bukan
hal yang bijak bagi perusahaan kuadran I untuk beralih secara mendasar dari
keunggulan kompetitifnya yang sudah mapan. Bila perusahaan kuadran I
mempunyai kelebihan sumber daya, maka integrasi ke belakang, integrasi ke
depan, atau integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif. Ketika suatu
perusahaan kuadran I terlalu berpatokan dengan satu produk tertentu, diversifikasi
terkait kiranya dapat membantu mengurangi risiko yang berkaitan dengan lini
produk yang sempit. Perusahaan-perusahaan kuadran I memiliki sumber daya
yang memadai untuk mengambil keuntungan dari berbagai peluang eksternal yang
muncul dibanyak bidang. Mereka bisa mengambil risiko secara agresif jika perlu.
Perusahaan-perusahaan yang berada di Kuadran II perlu secara serius
mengevaluasi pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka
tengah tumbuh, mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu
mencari tahu mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan
bagaimana perusahaan mencari tahu mengapa pendekatan perusahaan saat ini
tidak efektif serta bagaimana perusahaan memperbaiki daya saingnya. Oleh
karena perusahaan-perusahaan kuadran II berada pada industri dengan pasar yang
bertumbuh cepat, strategi intensif (sebagai kebalikan strategi integratif atau
diversifikasi) sebagai pilihan utama untuk dipertimbangkan. Namun jika
perusahaan kurang memiliki keunggulan kompetitif, integrasi horizontal menjadi
alternatif lain yang bagus. Sebagai pilihan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat
dipertimbangkan. Divestasi dapat menyediakan dana yang diperlukan untuk
mengakuisisi bisnis lain atau membeli kembali saham.
Organisasi-organisasi kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya
lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Berbagai perusahaan ini harus
segera membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan yang lebih jauh
atau kemungkinan likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang
ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatif lainnya adalah dengan
mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang lain (diversifikasi). Jika
12
kesemuanya gagal, pilihan terakhir untuk bisnis kuadran III adalah divestasi atau
likuidasi.
Terakhir, bisnis-bisnis kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat
namun berada dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan-
perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke
bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan. Karakteristik
perusahaan-perusahaan kuadran IV adalah memiliki tingkat arus kas yang tinggi
serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan seringkali dapat
menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak terkait dengan berhasil.
Perusahaan kuadran IV juga bisa melakukan usaha patungan.
13
internal utama di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung
dari matriks EFE dan matriks IFE.
2) Berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut.
Bobot ini sama dengan yang ada dalam matriks EFE dan matriks IFE.
3) Cermatilah matriks-matirks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi
berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan diterapkan oleh
organisasi.
4) Tentukanlah skor daya tarik (AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang
mengindikasikan daya tarik berbagai strategi alternatif dari setiap strategi di
rangkaian alternative tertentu. Skor daya tarik ditentukan dengan cara
mengamati setiap faktor eksternal atau internal utama, pada suatu waktu
tertentu. Secara khusus, skor daya tarik diberikan pada setiap strategi untuk
menunjukkan daya tarik relatif satu strategi atas strategi yang lain, dengan
mempertimbangkan faktor tertentu.
5) Hitunglah skor daya tarik total. Skor daya tarik total didefinisikan sebagai
hasil kali antara bobot dengan skor daya tarik disetiap baris. Skor daya tarik
total mengindikasikan daya tarif relatif dari setiap strategi alternatif, dengan
hanya mempertimbangkan dampak faktor keberhasilan penting eksternal
atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi skor daya tarik totalnya,
semakin menarik pula strategi alternatif tersebut dengan
mempertimbangkan faktor keberhasilan penting yang berdekatan.
6) Hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total yang menunjukkan strategi
yang paling menarik disetiap rangkaian alternatif. Skor yang lebih tinggi
mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mengingat semua faktir
eksternal dan internal rekevan yang dapat mempengaruhi keputusan
strategis. Besarnya selisih antara jumlah keseluruhan daya tarik total di
rangkaian alternatif strategi tertentu menunjukkan ketertarikan relatif satu
strategi terhadap strategi lain.
14
Tabel 1. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Alternatif Strategi
15
lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap
dimensi dilihat sebagai gabungan dari beberapa faktor yang dievaluasi
secara terpisah. Dengan memasukkan sejumlah faktor, manajer dapat
melakukan evaluasi alternatif strategi tertentu dari beberapa perspektif,
dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan strategi yang dipilih.
Adapun kelemahan dari matriks SPACE adalah matriks ini bergantung pada
faktor-faktor yang sebelumnya dimasukkan di dalam matriks EFE dan IFE,
karena faktor-faktor tersebut harus ikut dipertimbangkan ketika
mengembangkan matriks SPACE.
3) Matriks BCG
Kelebihan dari Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang
paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan
mudah melihat di posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini
memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan
berbagai divisi organisasi. Divisi dapat berubah dari waktu ke waktu: anjing
menjadi tanda tanya, tanda tanya menjadi bintang, bintang menjadi sapi
perah, dan sapi perah menjadi anjing. Namun yang jarang terjadi adalah
perubahan yang searah jarum jam.
Adapun untuk kelemahan dari matriks ini hanya menggunakan dua dimensi
yaitu pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan pasar. Kemungkinan
sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar.
Terlalu menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis
sebagai bintang, sapi perah, anjing atau tanda tanya. Dalam metode ini,
diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit bisnis lain,
padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa membantu unit
bisnis lain untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Matriks ini tidak
menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka bertumbuh
sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik waktu,
sehingga terdapat variabel lain yang penting seperti ukuran pasar dan
keunggulan kompetitif. Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi
pasar. Suatu unit bisnis dapat mendominasi pada pasar yang kecil, tetapi
memiliki pangsa pasar sangat rendah dalam industri secara keseluruhan.
16
Dalam kasus seperti itu, definisi dari pasar dapat membuat perbedaan antara
“anjing” dan “sapi perah”.
4) Matriks IE
Kelebihan dari matriks IE adalah hasilnya dapat ditelusuri lebih jauh karena
adanya informasi yang banyak digunakan untuk matrik ini. Adapun
kelemahannya adalah implikasi strategisnya berbeda-beda, membutuhkan
informasi yang banyak dan detai sehingga akan lebih banyak menghabiskan
biaya.
5) Matriks Strategi Besar
Kelebihan: Stategi didasarkan pada posisi kompetitif dan kemampuan
perusahaan tersebut.
Kelemahan: perusahaan harus mengamat hal-hal dan peluang apa saja yang
dianggap sebagai kemampuan yang dimiliki perusahaan agar dapat
digunakan dalam matriks ini.
6) Matriks QSPM
Salah satu keistimewaan dari QSPM adalah bahwa rangkaian-rangkaian
strateginya dapat diamati secara berurutan atau bersamaan. Keistimewaan
lain dari QSPM adalah mendorong para penyusun strategi untuk
memasukkan faktor-faktor eksternal dan internal yang relevan ke dalam
proses keputusan. Mengembangkan QSPM memperkecil kemungkinan
bahwa faktor-faktor utama akan terlewat atau diberi bobot secara
berlebihan. QSPM menggarisbawahi berbagai hubungan penting yang
mempengaruhi keputusan strategi. Walaupun dalam mengembangkan
QSPM dibutuhkan sejumlah keputusan subjektif, membuat keputusan-
keputusan kecil disepanjang proses meningkatkan probabilitas bahwa
keputusan strategi akhir yang dicapai adalah yang terbaik bagi organisasi.
QSPM dapat diadaptasi untuk digunakan oleh organisasi berorientasi laba
dan nirlaba yang besar maupun kecil sehingga bisa diaplikasikan hampir
setiap jenis organisasi.
QSPM memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya yaitu QSPM selalu
membutuhkan penilaian intuisi dan asumsi yang berdasar. Pemeringkatan
dan skor daya tarik membutuhkan keputusan penilaian, meskipun hal itu
17
harus didasarkan pada informasi yang objektif. Keterbatasan yang lain
adalah QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi
prasyarat dan analisis pencocokan yang menjadi dasarnya.
18
DAFTAR RUJUKAN
19