Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENENTUAN HARGA REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMETER (KALOR


REAKSI)

Disusun oleh :
1. Meri Crisnawati Sirait
2. Nurhayati simanjuntak
3. Ruth Darmayana Sinaga
4. Siti Khairani Hasibuan
5. Sulistriani

Kelas: Pend. Kimia C 2010

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014
A.JUDUL
“PENENTUAN HARGA ∆H REAKSI MENGGUNAKAN KALORIMETER
SEDERHANA”.

B.TUJUAN
Menentukan harga ∆H reaksi netralisasi HCL dan NaOH.

C.LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi kimia. Salah
satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kalor
reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi kimia selalu disertai oleh perubahan kalor
antara sistem dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi /
energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara
lain ialah dengan cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan entalpi
pembentukan.
Kalorimetri adalah pengukuran secara kuantitatif terhadap panas yang masuk selama
proses kimia. Pengukuran ini menggunakan kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur panas / kalor yang
dikeluarkan atau diserap oleh sistem dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter sederhana dapat
dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan wadah dari bahan
isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang dikumpulkan menjadi lebih
sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap / dikeluarkan wadah) .
Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka
kalor yang diserap dan dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak diperhitungkan. Data
H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara kalorimetri. Jadi, bisa
dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri adalah cara yang paling sering dipakai
dalam dunia kimia.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas disebut dengan
kalorimeter. Setiap kalorimeter mempunyai sifat khas dalam mengukur panas. Ini terjadi karena
kalorimeter tersebut terbuat dari berbagai jenis seperti gelas, polietena dan logam sehingga
mempunyai kemampuan menyerap panas yang berbeda.
Kalorimeter menyerap panas, maka tidak semua panas yang terukur. Untuk menentukan
berapa banyaknya panas yang diserap oleh kalorimeter beserta termometernya, sebelum
kalorimeter digunakan terlebih dahulu perlu diketahui konstanta atau tetapan kalorimeter yang
digunakan dalam percobaan.Salah satu cara untuk menentukan tetapan kalorimeter adalah
dengan mencampurkan volume tertentu air dingin (massa m1dan suhu T1) dengan volume
tertentu air panas (massa m2 dan suhu T2).
Jika kalorimeter tidak menyerap panas dari campuran ini, maka kalor yang diberikan oleh
air panas harus sama dengan kalor yang diserap oleh air dingin. Harga tetapan kalorimeter
diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan
temperatur .Dengan demikian tetapan kalorimeter (kapasitas panas kalorimeter) dapat
ditentukan.Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris didasarkan pada perubahan suhu larutan
dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu kalor yang diberikan sama dengan
jumlah kalor yang diserap.
Kelemahan kalorimeter adalah dapat menerima panas. Karena itu kalorimeter harus
dikalibrasi menggunakan tetapan yang disebut tetapan kalorimeter. Dengan menggunakan
tetapan kalorimeter ini dapat diukur besarnya kalor yang diserap oleh kalorimeter sehingga
perubahan kalor dalam reaksi dapat diukur secara keseluruhan.
Pada tahun1818-1889 james joule yang namanya digunakan sebagaisatuan SI menentukan
bahwa munculnya atau hilangnya sejumlah energi termis diikuti dengan munculnya atu
hilangnyaenergi mekanik yang ekiuvalen,Menurut James Joule kalor adalah salh satu bentuk
energi dandibuktikan melalui percobaan air dalam calorimeter ternyata kalornya sama dengan
usaha yang dilakukan.satuan kalor yangtimbul dinyatakan dalam satuan kalor dan usaha yang
dilakukanoleh beban dan dinyatakan dalam satuan joule .
Kapasitas kalor (C) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah suhu suatu
benda sebesar 1°C. Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlahnya bergantung
pada ukuran zat. Kalor jenis (c) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu
1g zat sebesar 1°C. Panas spesifik bersifat intensif (jumlahnya tidak bergantung pada ukuran
zat).
Hubungan kapasitas kalor dan kalor jenis:
C=mxc
Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :

Q = m x c x ∆T

D.CARA KERJA
1.Alat dan Bahan
1. Kalorimeter sederhana yang terbuat dari styrofoam.
2. Gelas kimia / Gelas ukur.
3. Penyumbat kalorimeter yang terbuat dari karet atau gabus.
4. Thermometer.
5. NaOH 1 M 25 mL.
6. HCL 1 M 25 mL.

2. Cara Kerja
1. Susun alat kalorimeter.
2. Isi gelas kimia dengan 25 mL NaOH.
3. Isi gelas kimia lain dengan 25 mL HCL 1 M. Ukur dan catat suhu setiap larutan.
4. Tuangkan 25 mL NaOH 1 M ke dalam kalorimeter, disusul 25 mL HCL 1 M, tutup
kalorimeter dengan karet penyumbat, aduk campuran larutan. Catat suhu campuran larutan.
No Nama Bahan JK BK JZ FP JP Ket
1 NaOH 1M 8 2 25 ml 3
1500 ml
2 HCL 1 M 8 2 25 ml 3 1500 ml

JP = ( JK X BK X JZ X FP) + 25 % ( JK X BK X JZ X FP)

No Nama Bahan Perc 1 Ket


1 NaOH 1M √
2 HCl 1M √

Anda mungkin juga menyukai