Anda di halaman 1dari 8

SNI 03 – 1729 – 2002

13.5 Las

13.5.1 Lingkup

13.5.1.1 Umum
Pengelasan harus memenuhi standar SII yang berlaku (2441-89,
2442-89, 2443-89, 2444-89, 2445-89, 2446-89, dan 2447-89), atau
penggantinya.

13.5.1.2 Jenis las


Jenis las yang ditentukan dalam peraturan ini adalah las tumpul,
sudut, pengisi, atau tersusun.

13.5.1.3 Mutu las


Mutu las harus memenuhi ketentuan yang disebut dalam Butir
13.5.1.1.

13.5.2 Las tumpul penetrasi penuh dan sebagian

13.5.2.1 Penjelasan
Las Tumpul Penetrasi Penuh: las tumpul di mana terdapat
penyatuan antara las dan bahan induk sepanjang kedalaman penuh
sambungan.
Las Tumpul Penetrasi Sebagian: las tumpul di mana kedalaman
penetrasi lebih kecil daripada kedalaman penuh sambungan.

13.5.2.2 Ukuran las


Ukuran las adalah jarak antara permukaan luar las (tidak termasuk
perkuatannya) terhadap kedalaman penetrasinya yang terkecil.
Khusus sambungan antara dua bagian yang membentuk T atau
siku, ukuran las penetrasi penuh adalah tebal bagian yang
menumpu.

13.5.2.3 Tebal rencana las


Tebal rencana las ditetapkan sebagai berikut:
a) Las Tumpul Penetrasi Penuh: tebal rencana las untuk las
tumpul penetrasi penuh adalah ukuran las;

105 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

b) Las Tumpul Penetrasi Sebagian: tebal rencana las untuk las


tumpul penetrasi sebagian ditetapkan sesuai dengan ketentuan
dibawah ini:
(i) Sudut antara bagian yang disambung ≤ 60°
Satu sisi: tt =(d - 3) mm
Dua sisi: tt =(d3 + d4 - 6) mm
(ii) Sudut antara bagian yang disambung > 60°
Satu sisi: tt =d mm
Dua sisi: tt =(d3 + d4) mm
dengan d adalah kedalaman yang dipersiapkan untuk las (d3 dan
d4 adalah nilai untuk tiap sisi las).

13.5.2.4 Panjang efektif


Panjang efektif las tumpul adalah panjang las ukuran penuh yang
menerus.

13.5.2.5 Luas efektif


Luas efektif las tumpul adalah perkalian panjang efektif dengan
tebal rencana las.

13.5.2.6 Peralihan tebal atau lebar


Sambungan las tumpul antara bagian yang tebalnya berbeda atau
lebarnya tidak sama yang memikul gaya tarik harus mempunyai
peralihan halus antara permukaan dan ujung. Peralihan harus
dibuat dengan melandaikan bagian yang lebih tebal atau dengan
melandaikan permukaan las atau dengan kombinasi dari keduanya,
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 13.5-1. Kelandaian
peralihan antara bagian-bagian tidak boleh lebih tajam dari 1:1.

13.5.2.7 Kekuatan las tumpul penetrasi penuh


Kuat las tumpul penetrasi penuh ditetapkan sebagai berikut:
(i) Bila sambungan dibebani dengan gaya tarik atau gaya tekan
aksial terhadap luas efektif maka,
φ y Rnw = 0,9t t f y (bahan dasar) (13.5-1a)
φ y Rnw = 0,9t t f yw (las) (13.5-1b)
(ii) Bila sambungan dibebani dengan gaya geser terhadap luas
efektif maka,
φ y Rnw = 0,9t t ( 0,6 f y ) (bahan dasar) (13.5-2a)
φ y Rnw = 0,8t t ( 0,6 f uw ) (las) (13.5-2b)

1:1 1:1

1:1 106 dari 184 1:1

1:1 1:1
SNI 03 – 1729 – 2002

Gambar 13.5-1
Transisi ketebalan las tumpul yang memikul gaya tarik.

Keterangan:
φy = 0,9 adalah faktor reduksi kekuatan saat leleh,
f y , f u adalah tegangan leleh dan tegangan tarik putus.

13.5.3 Las sudut

13.5.3.1 Ukuran las sudut


Ukuran las sudut ditentukan oleh panjang kaki. Panjang kaki harus
ditentukan sebagai panjang tw1, tw2, dari sisi yang terletak sepanjang
kaki segitiga yang terbentuk dalam penampang melintang las (lihat
Gambar 13.5-2). Bila kakinya sama panjang, ukurannya adalah tw.
Bila terdapat sela akar, ukuran tw diberikan oleh panjang kaki
segitiga yang terbentuk dengan mengurangi sela akar seperti
ditunjukan dalam Gambar 13.5-2.

13.5.3.2 Ukuran minimum las sudut


Ukuran minimum las sudut, selain dari las sudut yang digunakan
untuk memperkuat las tumpul, ditetapkan sesuai dengan Tabel
13.5-1 kecuali bila ukuran las tidak boleh melebihi tebal bagian
yang tertipis dalam sambungan.

tw tw
tt tt Perkuatan

tw tw

Las sudut konkaf Las sudut konveks

tw
Sela akar tt

tw

Las sudut sela akar

107 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

Gambar 13.5-2
Ukuran las sudut.

Tabel 13.5-1 Ukuran minimum las sudut.


Tebal bagian paling tebal, t [mm] Tebal minimum las sudut, tw [mm]
t≤7 3
7 < t ≤ 10 4
10 < t ≤ 15 5
15 < t 6

13.5.3.3 Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi


Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi komponen yang
disambung adalah:
a) Untuk komponen dengan tebal kurang dari 6,4 mm, diambil
setebal komponen;
b) Untuk komponen dengan tebal 6,4 mm atau lebih, diambil 1,6
mm kurang dari tebal komponen kecuali jika dirancang agar
memperoleh tebal rencana las tertentu.

13.5.3.4 Tebal rencana las


Tebal rencana las, tt, suatu las sudut ditunjukan dalam Gambar
13.5-2.

13.5.3.5 Panjang efektif


Panjang efektif las sudut adalah seluruh panjang las sudut
berukuran penuh. Panjang efektif las sudut paling tidak harus 4 kali
ukuran las; jika kurang, maka ukuran las untuk perencanaan harus
dianggap sebesar 0,25 dikali panjang efektif. Persyaratan panjang
minimum berlaku juga pada sambungan pelat yang bertumpuk
(lap). Tiap segmen las sudut yang tidak menerus (selang-seling)
harus mempunyai panjang efektif tidak kurang dari 40 mm dan 4
kali ukuran nominal las.

13.5.3.6 Luas efektif


Luas efektif las sudut adalah perkalian panjang efektif dan tebal
rencana las.

13.5.3.7 Jarak melintang antar las sudut


Bila dua las sudut menerus sejajar menghubungkan dua komponen
dalam arah gaya untuk membentuk komponen struktur tersusun,

108 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

jarak melintang antara las tidak boleh melebihi 32 t p , kecuali untuk


kasus las sudut tidak menerus pada ujung komponen struktur tarik,
jarak melintang tidak boleh melebihi 16 t p atau 200 mm, dengan
t p adalah tebal terkecil dari dua komponen yang disambung. Agar
butir ini terpenuhi maka las sudut boleh berada dalam selot dan
lubang pada arah gaya.

13.5.3.8 Jarak antar las sudut tidak menerus


Kecuali pada ujung komponen struktur tersusun, jarak bersih
sepanjang garis las, antara las sudut tidak menerus yang
berdekatan, tidak boleh melebihi nilai terkecil dari:
(i) Untuk komponen yang menerima gaya tekan: 16 t p dan 300
mm;
(ii) Untuk komponen yang menerima gaya tarik: 24 t p dan 300
mm.

13.5.3.9 Komponen struktur tersusun - las sudut tidak menerus


Bila las sudut tidak menerus menghubungkan komponen dalam
membentuk komponen struktur tersusun, las harus memenuhi
persyaratan berikut:
a) Pada ujung sisi tarik atau tekan suatu balok, atau pada ujung
komponen struktur tarik, bila hanya digunakan las sudut pada
sisinya, las sudut tersebut harus mempunyai panjang
sambungan yang paling sedikit sama dengan lebar komponen
tersambung. Bila komponen tersambung dibuat menyempit,
panjang las paling tidak harus sebesar kedua nilai di bawah ini:
(i) lebar bagian paling lebar, dan
(ii) panjang bagian yang menyempit.
b) Pada pelat landas komponen struktur tekan, las harus
mempunyai panjang pada tiap garis sambungan di permukaan
kontak sebesar paling sedikit selebar komponen struktur yang
terbesar;
c) Bila balok dihubungkan pada permukaan komponen struktur
tekan, las yang menghubungkan komponen struktur tekan harus
mencapai tepi atas dan tepi bawah balok dan ditambah:
(i) untuk sambungan sederhana (bebas momen): suatu jarak d
di bawah permukaan bawah dari balok, dan
(ii) untuk sambungan kaku (tidak bebas momen): suatu jarak d
di atas dan di bawah permukaan atas dan bawah dari balok;
dengan d adalah dimensi maksimum penampang melintang dari
komponen struktur tekan.

109 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

13.5.3.10 Kuat las sudut


Las sudut yang memikul gaya terfaktor per satuan panjang las, Ru,
harus memenuhi:
Ru ≤ φ Rnw
dengan,
φ f Rnw = 0,75t t (0,6 f uw ) (las) (13.5-3a)

φ f Rnw = 0,75t t (0,6 f u ) (bahan dasar) (13.5-3b)

dengan φ f = 0,75 faktor reduksi kekuatan saat fraktur


Keterangan:
fuw adalah tegangan tarik putus logam las, MPa
fu adalah tegangan tarik putus bahan dasar, MPa
tt adalah tebal rencana las, mm

13.5.4 Las pengisi

13.5.4.1 Las pengisi (las sudut di sekeliling lubang bulat atau selot)
Las pengisi harus dianggap sebagai las sudut yang ditentukan
dalam Butir 13.5.3.5, dengan kuat nominal yang ditentukan dalam
Butir 13.5.3.10. Ukuran minimumnya sama dengan yang berlaku
untuk las sudut (lihat Butir 13.5.3.2).

13.5.4.2 Las pengisi dalam bentuk lubang terisi dengan metal las
Luas geser efektif, Aw, las dalam lubang terisi dengan logam las
harus dianggap sama dengan luas penampang melintang nominal
lubang bulat atau selot dalam bidang permukaan komponen
tersambung. Las pengisi demikian yang memikul gaya geser
terfaktor, Ru, harus memenuhi:
Ru ≤ φ Rnw
dengan,

φ f Rnw = 0,75(0,6 f uw ) Aw (13.5-4)

Keterangan:
φ f = 0,75 adalah faktor reduksi kekuatan saat fraktur
fuw adalah tegangan tarik putus logam las

110 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

13.5.4.3 Pembatasan
Las pengisi hanya boleh digunakan untuk menyalurkan geser
dalam sambungan tumpuk atau untuk mencegah tekuk dari bagian
yang bertumpuk atau untuk menyambung bagian komponen dari
komponen struktur tersusun.

13.6 Kelompok Las

13.6.1 Kelompok las yang memikul pembebanan dalam bidang

13.6.1.1 Cara analisis umum


Gaya rencana per satuan panjang dalam kelompok las sudut yang
memikul pembebanan dalam bidang ditentukan sesuai dengan hal-
hal berikut:
a) Pelat sambungan harus dianggap kaku dan berputar terhadap
pusat sesaat kelompok las;
b) Jika kelompok las hanya memikul momen murni (kopel), pusat
sesaat berimpit dengan titik berat kelompok las. Jika kelompok
las memikul gaya geser dalam bidang yang bekerja pada titik
berat kelompok las, pusat sesaat berada pada titik tak-hingga
dan gaya terfaktor per satuan panjang, Ru, terbagi merata pada
kelompok las. Untuk kasus lainnya harus digunakan cara
analisis yang standar;
c) Kuat perlu per satuan panjang, Ru, pada setiap titik dalam
kelompok las sudut harus dianggap bekerja tegak lurus pada
garis yang menghubungkan titik tersebut dan pusat sesaat, dan
berbanding lurus dengan jarak kedua titik tersebut. Las sudut
harus memenuhi persyaratan Butir 13.5.3.10 pada semua titik
dalam kelompok las sudut. Jika tebal rencana dalam kelompok
las sudut seragam, cukup meninjau satu titik yang jari-jarinya
terhadap pusat sesaat terbesar.

13.6.1.2 Analisis alternatif


Kuat rencana per satuan panjang dalam kelompok las sudut dapat
juga ditetapkan dengan menganggap kelompok las sudut sebagai
perluasan komponen struktur yang dihubungkan.

13.6.2 Kelompok las yang memikul pembebanan luar bidang

13.6.2.1 Cara analisis umum

111 dari 184


SNI 03 – 1729 – 2002

Kuat rencana per satuan panjang dari kelompok las sudut yang
memikul pembebanan tidak sebidang ditentukan sesuai dengan hal-
hal:
a) Kelompok las sudut harus ditinjau secara terpisah dari
komponen struktur yang dihubungkan, dan
b) Kuat rencana per satuan panjang dalam las sudut yang
dihasilkan dari momen lentur rencana harus dianggap
berbanding lurus dengan jarak terhadap sumbu garis netral
yang bersangkutan. Gaya rencana per satuan panjang dalam
kelompok las sudut yang dihasilkan dari tiap gaya geser atau
gaya aksial harus dianggap terbagi merata sepanjang kelompok
las sudut. Las sudut harus memenuhi persyaratan Butir
13.5.3.10 pada semua titik dalam kelompok las sudut.

13.6.2.2 Analisis alternatif


Kuat rencana per satuan panjang dalam kelompok las sudut dapat
juga ditentukan dengan menganggap kelompok las sudut sebagai
perluasan komponen struktur yang dihubungkan.

13.6.3 Kelompok las yang memikul pembebanan dalam dan luar bidang

13.6.3.1 Cara analisis umum


Kuat rencana per satuan panjang seperti yang ditetapkan sesuai
dengan Butir 13.6.1.1 dan 13.5.2.1 harus memenuhi Butir 13.5.3.10
pada semua titik dalam kelompok las sudut.

13.6.3.2 Analisis alternatif


Kuat rencana per satuan panjang sama dengan analisis yang
ditentukan pada Butir 13.6.1.2 dan 13.6.2.2.

112 dari 184

Anda mungkin juga menyukai