Anda di halaman 1dari 38

I.

PENDAHULUAN

1.1. Badan Meteorolgi dan Geofisika Secara Umum

Badan Meteorologi dan Geofisika sesuai dengan bidang tugasnya dibagi

menjadi beberapa bidang tugas yaitu bidang Meteorologi, bidang Klimatologi dan

Bidang Geofisika. Bidang Meteorologi bertugas mengamati gejala-gejala, fenomena-

fenomena yang terjadi pada permukaan bumi sampai ke Atmosfer. Bidang Klimatologi

bertugas mengamati keadaan cuaca jangka panjang. Bidang Geofisika bertugas

mengamati gejala-gejala, fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi sampai

ke kedalaman perut bumi. Badan meteorologi dan Geofisika di Indonesia juga

tergabung dalam WMO (Word Meteorological Organisation) yaitu Organisasi

Meteorologi Dunia yang berpusat di Swiss. Untuk memudahkan terjadinya tukar

menukar data oleh WMO ditetapkan beberapa Standarisasi/ keseragaman diantaranya:

a. Stasndarisasi cara pengamatan dan sistem pen-sandi-an

b. Standarisasi peralatan yang digunakan.

c. Standarisasi Jam-jam pengamatan.

Bidang Meteorlogi didalam mengamati fenomene-fenomena yang terjadi di

Atmosfer atau yang umumnya disebut Cuaca diperlukan pemasangan alat meteorlogi

untuk mengamati unsur-unsur cuaca. Karena cuaca itu bisa terjadi karena adanya

interaksi antara unsur cuaca yang satu dengan unsur cuaca yang lainnya.

1|Agroklimatologi 22
Meteorologi ilmiah (scientific meteorology) telah berkembang sejak

ditemukannya termometer oleh Galileo (1593), barometer oleh Toricelli (1643) sistem

penghubung yang cepat. Ini adalah tonggak pertama dalam perkembangan pertanian

meteorologi. Masih banyak lagi yang harus di lakukan untuk menyempurnakan

peralatan baik dalam prinsip dan mekanismenya maupun dalam ketelitian alat-alat

pengamatan masing-masing komponen cuaca.

Untuk mengatasi semua itu kini telah banyak diciptakan stasiun cuaca otomatis

(Automatic Weather Station) yang dijual di pasaran. Hal ini tentunya

memudahkan bagi lembaga masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta terkait

dalam melakukan kegiatan pengamatan cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif

mahal membuat kalangan tertentu manjadi sulit untuk memperolehnya.

Oleh karena itu stasiun cuaca otomatis yang murah, akurat dan mudah dioperasikan

menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini.( Handoyo,2008).

1.2 Peran Alat-Alat Klimatologi Dalam Pertanian

Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim,

mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim

dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi daridata2

yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2seringjuga

mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).

2|Agroklimatologi 22
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan

produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh

pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang

pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu

pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian

begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir

musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah

untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Daerah tropis seperti indonesia,

hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman

pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Berubahnya pasokan air bagi

tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi

siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap

tanaman.

Unsur organisme pertanian yang diamati tergantung pada tujuan penelitian pertanian

seperti:

1. fase pertumbuhan tanaman,

2. produksi tanaman,

3. serangan hama dan penyakit tanaman, dan lain -lain.

3|Agroklimatologi 22
1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Mengenali apa saja alat yang berkaitan dengan pengamatan tentang iklim dan

cuaca.

2. Mengetahui fungsi dari alat-alat pengamatan cuaca dan iklim.

1.4 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum kali ini sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat mengenali alat-alat iklim dan cuaca

2. Mahasiswa mengetahui fungsi dari alat-alat pengamatan cuaca dan iklim.

4|Agroklimatologi 22
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi

pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik

atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Unsur-unsur cuaca

antara lain radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi,

curah hujan, angin,awan dan lain-lain.

Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang

hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian,

terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan

penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan

atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu

yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian

mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman

atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka

panjang.

Stasiun meteorologi adalah tempat yang mengadakan pengamatan terus-

menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer). Dalam persetujuan

internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim

selama sepuluh tahun berturut-turut sehingga akan mendapat gambaran umum tentang

5|Agroklimatologi 22
rerata keadaan iklim, batas-batas ekstrim, dan pola siklusnya. Tugas BMKG adalah

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara,

dan geofisika sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sasaran BMKG dalam menyebarkan informasi yaitu penanggulangan atau antisipasi

bencana meliputi banjir, angin kencang, kekeringan, tsunami dan gempa. BMKG

mempunyai tujuan dan manfaat untuk mengamati dan memahami fenomena

meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. (Kartasapoetra, 2008).

2.2 Iklim dan Cuaca

Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat (waktu yang pendek) dan pada

tempat tertentu. Sedangkan iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai

unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu

tempat atau pada suatu wilayah. Karakteristik iklim pada permukaan bumi akan

berbeda dari tempat ke tempat.

Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat

tumbuh berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil yang setinggi-tingginya.

Iklim merupakan faktor yang dinamis berpengaruh dalam proses kehidupan. Cuaca dan

iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertanian. Sebab dalam proses

pembentukkan hasil pertanian sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan disekitar

tanaman tumbuh. Cuaca dan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kegiatan manusia

6|Agroklimatologi 22
dalam usaha pertanian, tetapi juga dalam hal tempat tinggal, makanan dan kebudayaan

serta dalam aspek kehidupan yang lain.

Di Indonesia pengetahuan tentang cuaca dan iklim adalah sangat penting sekali

karena sering adanya penyimpangan permulaan musim penghujan sangat

mempengaruhi terhadap kegiatan usaha tani di Indonesia. Seperti kondisi suhu

(temperatur) udara, curah hujan, pola musim sangat menentukan kecocokan dalam

optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Selain itu, adanya manfaat-manfaat

penting dalam mempelajari iklim yang ada di Indonesia dalam kegiatan pertanian

yaitu:

a. Pengetahuan hubungan iklim dan pertanian memungkinkan eksplorasi potensi

iklim untuk perencaan intensifikasi dan ekstensifikasi produksi.

b. Sebagai dasar strategi penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaaan usaha tani

(pola tanam, irigasi, pemupukan, tindakan modifikasi, shelterbelt dan lainnya).

(Kartasapoetra, 2008).

2.3 Unsur-Unsur Iklim dan Cuaca

Adapun unsur-unsur yang dapat mempengaruhi cuaca dan iklim sebagai berikut :

1. Radiasi Surya

Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi

keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat

di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh

terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain.

7|Agroklimatologi 22
Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali iklim di bumi

secara menyeluruh.Pengendali iklim bumi yang dikenal sebagai komponen iklim

terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan biosfer. Dalam hal ini

akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima jenis lingkungan tersebut

dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan mempengaruhi proses-proses

fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen lingkungan

yang ada (LIPI,2008).

2. Tekanan Udara

Atmosfer adalah lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas hingga 1000

km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa atmosfir yang menekan

permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik. Tekanan atmosferik di

permukaan laut adalah 76 cmHg (Anonim, 2010).

3. Suhu

Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul-

molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda

tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda- benda lain atau menerima

panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan

panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.Alat pengukur suhu disebut

termometer.Termometer dibuat dengan mendasarkan sifat-sifat fisik dari suatu zat

(bahan), misalnya pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat

8|Agroklimatologi 22
merubahnya tahanan listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu

– suhu yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk

mengukur suhu benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada

benda yang diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur derajat

suhu, pertama-tama ditentukan 2 titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik

suatu benda tertentu.Kemudian diantara dua buah titik yang telah di tentukan tersebut

di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan derajat – derajat suhu. Skala-skala

tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan daripada suhu. Dengan

demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C berarti skala derajat C ke sepuluh

(Stasiun Metereologi, 2008).

4. Kelembaban Udara

Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air yang ada di udara, dalam

kelembaban kita mengenal beberapa istilah yaitu:

a. Kelembaban mutlak : massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang

dinyatakan dalam gram/m3.

b. Kelembaban spesifik : perbandingan jumlah uap air di udara denagn satuan massa

udara yang dinyatakan dalam gram /kg

c. Kelembaban relatif : merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan

jumlah maksimum uap air yang dikandung panas dan temperatur tertentu yang

dinyatakan dalam % (Gunarsih, 2008).

9|Agroklimatologi 22
Kelembaban udara merupakan uap air (gas) yang tidak dapat dilihat, yang

merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Banyaknya uap air yang dikandung oleh

hawa tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak uap air yang

dapat dikandung oleh hawa (Soekirno, 2010).

Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara. Kandungan uap

air di udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)

maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi membandingkan antara tekanan uap

air aktual dengan keadaan jenuhnya pada kapasitas udara untuk menampung uap air

(Jason, 2010).

5. Curah Hujan

Hujan merupakan suatu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa,

seperti salju, hujan es, embun, dan kabut. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah

jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi, sebagian

menguap ketika jatuh melalui udara kering, sejenis presipitasi yang dikenali sebagai

virga (Anonim, 2009).

Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia

dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur

kurang lebih 0,25 mm. Satuan hujan menurut SI adalah milimeter yang merupakan

penyingkatan dari liter per meter persegi (Anonim, 2010).

10 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Curah hujan dihitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai kebutuhan.

Pembangunan saluran drainase, selokan, irigasi serta pengendalian banjir selalu

menggunakan data curah hujan, untuk mengetahui jumlah curah hujan yang terjadi di

suatu tempat. Curah hujan sebesar 1 mm artinya adalah tinggi air hujan setinggi 1 mm

pada daerah seluas 1 m2 (Bocah, 2008).

6. Angin

Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan

juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di

sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan

rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi (Soemarto, 2009).

Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih

ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya

berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.

Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi

penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini

dinamanakan konveksi (Suyono, 2008).

Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Angin

berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari

dibandingkan tempat yang lain. Permukaan tanah yang panas membuat suhu udara di

atasnya naik. Akibatnya udara mengembang dan menjadi lebih ringan (Anonim, 2010).

11 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Angin mengakibatkan meningkatnya penguapan, yang dengan kelembaban yang

cukup mungkin dapat menguntungkan. Namun di daerah-daerah kering, banyak angin

berpengaruh sangat buruk, karena mengakibatkan pengeringan yang kuat. Angin

mempunyai pengaruh mekanis, yang kadang-kadang besar artinya (Leonheart, 2010).

Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Udara bergerak

dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin diberi nama sesuai

dengan arah mana angin datang, misalnya angin laut adalah angin yang bertiup dari

laut ke darat (Hanum, 2009).

Mata angin merupakan panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum

digunakan dalam navigasi, kompas, dan peta. Berpandukan pada pusat mata angin,

maka kita akan melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah

jarum jam): 1.Utara (0o), 2. Timur Laut (45o), 3. Timur (90o), 4. Tenggara (135o), 5.

Selatan (180o), 6. Barat Daya (225o), 7. Barat (270o), 8. Barat Laut (315o) (Anonim,

2009).

7. Evapotranspirasi

Jumlah total air yang hilang dari lapangan karena evaporasi tanah dan transpirasi

tanaman secara bersama disebut evapotranspirasi (ET). Evaporasi merupakan suatu

proses yang tergantung energi yang meliputi perubahan sifat dari fase cairan ke fase

gas. Laju transpirasi merupakan fungsi dari landaian tekanan uap, tahanan terhadap

aliran, dan kemampuan tanaman dan tanah untuk mentranspor air ke tempat terjadinya

transpirasi. Kehilangan air ke atmosfer ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan dan

12 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
faktor dalam tanaman. Pengaruh lingkungan terhadap ET disebut tuntutan atmosfer

atau tuntutan evaporisasi (Anonim, 2008).

Perkiraan evaporasi dan transpirasi adalah sangat penting dalam pengkajian-

pengkajian hidrometeorologi. Pengukuran langsung evaporasi maupun

evapotranspirasi dari air ataupun ermukaan lahan yang besar adalah tidak mungkin

pada saat ini. Akan tetapi beberapa metode yang tidak langsung telah dikembangkan

yang akan memberikan hasil-hasil yang dapat diterima (Anonim, 2009).

Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk gas

(uap). Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi (penguapan air secara langsung dari

lautan, danau, sungai, dll) dan transpirasi (penguapan air dari tumbuh-tumbuhan dan

lain-lain, makhluk hidup). Gabungan antara evaporasi dan transpirasi disebut

evapotranspirasi (Wuryanto, dkk, 2009).

8. Awan

Awan kumulus adalah awan yang bentuknya seperti bunga kol. Awan ini terjadi

karena proses konveksi. Secara lebih rinci awan ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu: strato

kumulus yaitu awan kumulus yang baru tumbuh, kumulus, dan kumulonimbus yaitu

awan kumulus yang sangat besar dan mungkin terdiri beberapa awan kumulus yang

bergabung menjadi satu (Suroso, 2008)

Awan Stratus adalah awan yang berwarna keabu-abuan yang biasanya menutupi

seluruh langit.Kita menyebutnya langit mendung.Awan ini mirip kabut yang tak

mencapai tanah.Terkadang gerimis mengiringi awan stratus.Kalau menghasilkan

13 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
hujan, namanya adalah nimbo stratus.Kalau kamu lihat, awan itu sering berupa

gabungan dari jenis-jenis di atas. Cirrus, misalnya, bisa menjadi pertanda badai akan

datang, bila awan menebal menjadi cirro stratus yang menutupi langit (Rachmad

Jayadi, 2010).

Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfir. Ia kelihatan seperti

asap berwarna putih atau kelabu di langit. Udara selalu mengandung uap air. Apabila

uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Penguapan ini bisa

bisa terjadi dengan dua cara :

a. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih

cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba

di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan

terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.

b. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan

menjadi semakin tepu dengan uap air (Anonim, 2008).

14 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Klimatologi pengenalan alat- alat BMKG dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 28 April 2018 pada pukul 09.00 – 12.00 WITA di Kantor Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bandara Temindung, Samarinda.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum agroklimatologi, yaitu:

1. Alat Tulis

2. Camera

3. Handphone

3.3 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum yang dilakukan sebagai berikut :

1. Mendengarkan apa yang disampaikan oleh narasumber

2. Menggambar apa yang dilihat di taman alat

3. Menjelaskan fungsi dan cara kerja dari semua alat.

15 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
3.4 Kegiatan yang Diamati

Adapun kegiatan pengamatan alat-alat klimatologi, sebagi berikut :

1. Cup Counter Anemometer : Untuk mengukur kecepatan angin rata-rata

selama periode tertentu.

2. Thermohigrograf : Untuk Pencatatan suhu dan kelembapan udara

3. Rain Gauge : Sebagai alat pencatat intensitas curah hujan pada

beberapa kurun waktu (satu minggu).

4. Sangkar Meteorologi : Tempat meletakkan peralatan meteorology

(Psycrometer).

5. Ombrometer : Untuk mengukur curah hujan biasa

6. Camblle Stokes : Alat untuk mengukur lama penyinaran

7. Penakar Hujan Hellman : Alat untuk penangkar hujan

8. Anemometer : Alat untuk mengukur kecepatan angin

9. AWS : Alat pengukur cuaca dan iklim otomatis

10. Barometer : Mengukur beda tekanan suatu ketinggian

16 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil BMKG Temindung Samarinda

BMKG tempat dilaksanakannya praktikum terletak di Samarinda, JL Pipit, No.

150, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242. Tahun 2014

merupakan tahun terakhir periode Renstra BMKG 2010– 2014 dalam mewujudkan

harapan masyarakat tentang pelayanan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi,

Kualitas Udara dan Geofisika (MKKuG). Strategi untuk dapat mewujudkan harapan

masyarakat BMKG telah menetapkan 2 (dua) program dan kegiatan yaitu :

a. Program Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

meliputi kegiatan : 1). Pengelolaan Database; 2). Pengelolaan Gempabumi dan

Tsunami; 3). Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim; 4). Pengelolaan

Instrumentasi, Rekayasa dan Kalibrasi; 5). Pengelolaan Jaringan Komunikasi; 6).

Pengelolaan Meteorologi Penerbangan dan Maritim; 7). Pengelolaan Meteorologi

Publik; 8). Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara; 9). Pengelolaan

Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu; 10). Pengelolaan UPT

BMKG.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainya BMKG,

meliputi kegiatan : 1). Peningkatan Koordinasi Penyusun dan Rencana dan Tarif,

Program dan Anggaran, Monitoring dan Evaluasi; 2). Perencanaan Hukum,

17 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Kerjasama, Organisasi dan Humas; 3). Pengelolaan dan Pembinaan Sumber daya

Manusia, Keuangan, Perlengkapan, Tata Usaha dan Rumah Tangga; 4). Pengawasan

internal; 5). Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia; 6). Penelitian dan

Pengembangan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; 7). Penyelenggaraan

Pendidikan Program Diploma BMKG. Secara bertahap BMKG terus berupaya

untuk menjadikan organisasi yang berkelas dunia dengan tugas utama memberikan

pelayanan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan

Geofisika (MKKuG). Data dan informasi MKKuG merupakan output utama yang

dihasilkan oleh BMKG supaya keberadaan BMKG dapat 2 memberikan manfaat

(Outcome) kepada masyarakat luas, maka data dan informasinya harus memiliki

akurasi yang tinggi, memiliki ketepatan wilayah/lokasi dan tepat waktu dalam

penyampaiannya. Artinya bahwa pemerintah, swasta dan masyarakat memperoleh

manfaat dalam kegiatan pembangunan, ketahanan pangan, lingkungan hidup dan

pengelolaan bencana alam dengan adanya data dan informasi dari BMKG yang

akurat dan tepat waktu. Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

maka penyusunan program dan anggaran BMKG tahun 2014 tetap mengacu pada

Renstra BMKG 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Tahun 2014.

18 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
4.2 Cup Counter Anemometer

Merupakan salah satu jenis anemometer dengan tinggi 50 centimeter. Seperti

yang terlihat pada gambar 1 berikut ini :

Gambar 1. Cup Counter Anemometer

 Fungsinya : Untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu.

 Cara Kerjanya :

Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu

dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan

dengan hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu

pengamatan.

19 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Manfaat nya dalam bidang pertanian :

Agar saat melakukan penanaman di suatu lahan mengetahui tanaman apa yang

kuat di kecepatan angin yang telah di ukur kecepatan dengan cup counter

anemometer.

4.3 Thermohigrograf

Pencatat suhu udara dan kelembaban udara (nisbi). Satuan :Derajat Celcius (C) dan

Posentase (%).Seperti yang terlihat pada gambar 2 berikut ini :

Gambar 2. Thermohigrograf

 Fungsinya : Untuk mencatat suhu udara dan kelembapan udara.

 Cara Kerja :

Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai

dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut mengerakan pena turun

20 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Sensor kelembaban udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, bila udara

basah rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.

 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Dalam bidang pertanian kelembaban yang besar berpengaruh pada kondisi

tanaman. Jika kelembaban tinggi maka jamur dan penyulut tumbuh-tumbuhan akan

menjadi subur yang dapat menyerang tanaman, serta akan mengakibatkan hasil sayuran

dan buah-buahan cepat membusuk. Udara lembab akan berakibat menghambat

transpirasi sehingga mengurangi laju perpindahan larutan zat hara dari tanah ke organ

tanaman.

4.4 Rain Gauge

Rain gauge yang terletak pada panci evaporimeter seperti gambar 3 berikut:

Gambar 3. Rain Gauge

21 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Fungsinya :

Sebagai alat pencatat intensitas curah hujan pada beberapa kurun waktu (satu

minggu). Mengetahui data curah hujan dengan melihat grafik yang ada pada tabung

skala.

 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Pengaruh curah hujan sangat penting dalam kegiatan pertanian karena hujan

berguna dalam pembentukan embung dam atau waduk yang dapat di pergunakan

sebagai irigasi pertanian yang dapat membantu para petani untuk bersawah.

4.5 Sangkar Meteorologi

Sangkar meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah yang terbuat dari

kayu dan berwarna putih. Seperti pada gambar 5 berikut ini :

Gambar 5. Sangkar Meteorologi

22 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Fungsinya : Untuk menempatkan psychrometer standard yang berfungsi

untuk menentukan kelembaban udara, suhu udara, dan titik

embun.

 Cara kerjanya :

a. Thermometer Minimum dan Maksimum

Terdapat dua jenis termometer yakni termometer maksimum: berfungsi

sebagai alat ukur suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas dengan bejana

berbentuk bola dan pada ujungnya berisi air raksa, untuk kepentingan klimatologi

dilakukan pengamatan pada jam 6 sore. Dan termometer minimum: berfungsi sebagai

alat ukur suhu udara minimum yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada

ujungya berisi alkohol dan benda penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala

suhu turun dan akan tertinggal manakala suhu naik (alkohol mengembang), maka

benda penunjuk tadi akan menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu

pengamatan.untuk kepentingan klimatologi dilakukan pengamatan pada jam 1 sore.

b. Thermometer Bola Basah dan Bola Kering : untuk menghitung kelembaban reltif

Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2 buah Thermometer air raksa yaitu

Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah. Thermometer bola basah

adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut dengan kain basah. Penguapan yang

terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya suhu. Perbedaan suhu yang

ditunjukan thermometer bola kering dan basah dengan bantuan tabel diperoleh harga

kelembaban udara dan suhu titik embun.

23 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Pengaruh suhu terhadap tanaman, temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah

yang sangat penting secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga

terhadap kelembapan, aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi

serasah atau sisa tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman.

4.6 Ombrometer

Merupakan alat penangkar hujan biasa yang memiliki kran air di bagian

bawahnya. Seperti yang terlihat pada gambar 6 berikut ini :

Gambar 6. Ombrometer

 Fungsinya : Untuk mengukur curah hujan

 Cara kerja :

1. Permukaan mulut corong harus benar-benar horisontal dan dipasang pada

ketinggian 120 cm dari pemukaan tanah.

24 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
2. Data curah hujan harian didapat dengan membuka kran dan airnya

ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air

 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Pengaruh curah hujan sangat penting dalam kegiatan pertanian karena hujan

berguna dalam pembentukan embung dam atau waduk yang dapat di pergunakan

sebagai irigasi pertanian yang dapat membantu para petani untuk bersawah.

4.7 Penangkar Hujan Jenis Hellman

Penangkar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis

recording atau dapat mencatat sendiri. Seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Gambar 6. Penangkar Hujan Hellman

 Fungsinya : Untuk mengukur curah hujan

 Cara Kerja Alat :

25 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam

tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya

terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang

gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias

yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga

per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang

gelas),penaakan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau melewati

puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem

selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam

tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan

pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-

menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian

jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis

vertical.

 Manfaatnya di bidang pertanian :

Pengaruh curah hujan sangat penting dalam kegiatan pertanian karena hujan

berguna dalam pembentukan embung dam atau waduk yang dapat di pergunakan

sebagai irigasi pertanian yang dapat membantu para petani untuk bersawah.

26 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
4.8 Panci Evaporimeter

Panci penguapan / evaporation pan adalah salah satu alat klimatologi, yang

dapat kita temukan di BMKG Temindung. Seperti yang terlihat pada gambar 7

berikut ini :

Gambar 7. Panci Evaporimeter

 Fungsi : Untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.

 Cara kerja alat :

Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm

pengukuran dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung

peredam riak. Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman

didekaatkan ke panci dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan

tidak terlalu bergelombang. Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat

ujung panci dari hungging di dalam tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu

berada di atas penyangga hugging berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan

27 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka tiang skala

turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan sekrup

pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1) sampai (100).

 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Untuk memperkirakan besarnya air yang diperlukan vegetasi selama

pertumbuhannya,

4.9 Camblle Stokes

Cambell stoke, adalah salah satu alat klimatologi, yang dapat kita temukan di

BMKG Temindung. Seperti yang terlihat pada gambar 9 berikut ini :

Gambar 9. Camblle Stokes

28 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Fungsi : Cambell stoke yaitu untuk mengetahui lamanya penyinaran matahari

dalam satuan jam/persen, lamanya penyinaran yaitu 12 jam.

 Cara kerja alat ini yaitu:

Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan

(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut

tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak

pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan

untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi

matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas

dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari

dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus.

Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-

putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus

akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

Kertas Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu :

• Pias lengkung panjang dipasang antara tanggal 11 Oktober – 28/ 29

Februari.

• Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 11 April – 31 Agustus.

• Pias lurus dipasang antar tanggal 1 Maret – 10 April dan 1 September – 10

Oktober.

29 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Manfaat dalam bidang pertanian :

Radiasi matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam bidang

pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi tanaman hijau yang

memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga kimia. Kedua, radiasi memegang

peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang menentukan

kebutuhan air tanaman.

4.10 AWS

AWS merupakan automatic weather station yang memudahkan segala

pemantauan cuaca dan iklim. Dapat terlihat pada gambar 10 berikut ini :

Gambar 10. AWS

 Fungsinya : Sebagai Station Otomatis Cuaca dan klim

30 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Cara Kerjanya :

Secara sederhana cara kerja dari AWS (Automatic Weather Stations) adalah

mengumpulkan data pengamatan parameter cuaca secara otomatis melalui sensor-

sensor secara berkala selanjutnya di kirim melalui jaringan GPRS(General Packet

Radio Service) menggunakan layanan GSM (Global System for Mobile

communication) ke seluruh stasiun meteorology seluruh Indonesia.

Sistem pengelolaan data cuaca oleh AWS merupakan gabungan dari disiplin

ilmu elektroteknik dan informatika. Hasil yang diberikan oleh AWS adalah informasi

yang bermanfaat untuk penelitian terkait iklim dan cuaca, yang pada akhirnya bisa

bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. Proses bisnis pengelolaan data oleh AWS

dapat dijadikan sumber acuan untuk penelitian mahasiswa yang melakukan Kerja

Praktek ataupun Tugas Akhir.

 Manfaat nya dalam bidang pertanian :

Sangat bermanfaat penting dimana dalam pertanian sangat memerlukan untuk

mengetahui cuaca-cuaca. Dengan AWS kita dapat melihat cuaca sehingga mengetahui

apa yang baik untuk di tanam setelah mengetahui cuaca apa yang akan di dapat setiap

bulannya.

31 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
4.11 Anemometer

Merupakan salah satu jenis anemometer dengan tinggi 2 meter yang memiliki

warna merah dan putih seperti yang terlihat pada gambar 11 berikut ini :

Gambar 11. Anemometer

 Fungsi : Alat ini berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat ini

dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini

terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan melalui kabel.

 Cara kerja alat ini,beserta komponennya adalah sebagai berikut :

• Vane (baling‐baling) yang berbentuk anak panah mempunyai tahanan yang

melingkar merupakan lingkaran, tahanan tersebut dihubungkan dengan 3 buah

saluran ke alat penunjuk, pada tiap titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus

rata dialirkan tahanan tersebut pada 2 titik, dan jika vane berputar maka kedua

kotak tersebut ikut berputar, kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian

rupa sehingga putaran sama dengan putaran vane.

32 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
• Cup anemometer terdiri dari 3 buah mangkok yang dipasang simetris pada sumbu

vertical, dimana pada bagian bawah sumbu vertical dipasang sebuah generator,

dan jika tertiup angin ketiga mangkok tersebut akan berputar. Tegangan dari

generator sebanding dengan kecepatan putaran ketiga mangkok, yang kemudian

diteruskan ke jarum penunjuk. Pengamatan dilakukan dengan cara :

- untuk menentukan kecepatan angin, dapat dibaca langsung pada alat penunjuk,

dan satuan kecepatan angin yaitu dalam knot ( 1 knot = 1,8 km/jam).

- untuk menentukan arah angin, yaitu menekan tombol yang ada pada alat penunjuk

dan kemudian membaca jarum penunjuk yang menunjukkan arah berapa derajat.

(Arah angin 90º = arah timur, 180º = arah selatan, 270º = arah barat, dan 360º =

arah utara).

 Manfaat nya dalam bidang pertanian :

Agar saat melakukan penanaman di suatu lahan mengetahui tanaman apa yang

kuat di kecepatan angin yang telah di ukur kecepatan dengan anemometer.

4.12 Ombrometer

Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini

memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga

cuaca ekstrim, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12 berikut ini :

33 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Gambar 12. Barometer

 Fungsinya : Untuk mendeteksi tekanan udara

 Cara kerjanya :

1. Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan


atmosfer dengan muatan listrik.

2. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran
tipis logam.

3. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya.
Strip logam ini dihubungkan dengan arus listrik.

4. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai atau menciut.

5. Ketika logam memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu
kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi.

6. Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya


menjadi pembacaan tekanan udara.

34 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
 Manfaatnya dalam bidang pertanian :

Sangat bermanfaat penting dimana dalam pertanian sangat memerlukan untuk

mengetahui cuaca-cuaca. Dengan barometer kita dapat memperkiraan cuaca sehingga

mengetahui apa yang baik untuk di tanam setelah mengetahui cuaca apa yang akan di

dapat setiap bulannya.

35 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum yaitu :

1. Alat-alat yang berkaitan dengan pengamatan iklim dan cuaca adalah Cambell

Stokes, barometer, termohigrograf, Wind Vane, Anemomoter, Evaporimeter,

2. Fungsi dari alat-alat pengamatan cuaca dan iklim sebagai berikut :

a. Alat untuk mengukur lama penyinaran adalah Cambell Stokes.

b. Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.

c. Alat untuk mengukur suhu adala termometer maximum dan minimum

d. Termohigrograf alat untuk mengukur suhu dan kelembaban udara.

e. Alat untuk mengukur curah hujan adalah ombrometer da ombrograf.

f. Alat untuk mengetahui arah angin adalah Wind Vane.

g. Alat untuk mengetahu kecepatan Angin adalah anemomoter.

h. Alat untuk mengetahui laju evaporasi dengan menggunakan panci

evaporimeter.

5.2 Saran

Dalam hal pengamatan unsur-unsur cuaca alangkah baiknya peralatan

pengamatan unsur-unsur cuaca dijaga dengan baik. Sebab cuaca sangat berperan

penting dalam pertanian.

36 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Kelembaban Udara. http://abuhaniyya.wordpress.com. Diakses pada


tanggal 20 Mei 2011
Anonim. 2010. Hujan.www.wikipedia.org/wiki/Hujan. Diakses hari minggu, 15 Mei
2011 pukul 15.15
Bayong Tyasono. 2004. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi
Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
Benyamin, Lakitan. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Bocah. 2008. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim. Universitas Andalas. Sumaetra Barat
Darldjoeni. 2000. Prinsip Kerja Peralatan Klimatologi. UT. Jakarta.
Gunarsih.2008. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.
BinaAksara. Jakarta

Handoyo, Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian 2008, Yogyakarta: 2008

Hanum. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi Agronomi.

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Jayadi. 2010. Dunia Pertanian Era Milenium. Nova. Bandung


Jason. 2010. Yang Dimaksud Kelembaban Udara. www. Answers.yahoo.com. Diakses
Hari Minggu pukul 16.30
Kartasapoetra, A.G. 2008. Klimatologi : Pengaruh iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
LIPI. 2008. Agroklimatologi – Alat dan Prinsip Kerja. http://www.lipi.go.id Diakses
pada hari Minggu,15 Mei 2011.
Leonheart, 2010. http://taufikanugrah.blogspot.com/2010/04/unsur-unsur-cuaca-dan-
iklim.html Diakses pada Hari Minggu, 15 Mei 2011.
Sriharto. 2000. Pertanian Era Sekarang. Kompasiana. Jakarta
Soekirno. 2010. Ilmu Iklim dan Pengairan. Bina Cipta. Bandung

37 | A g r o k l i m a t o l o g i 22
Soemarto. 2009. Manfaat dan Peranan Agroklimatologi. Bina Aksara. Jakarta.
Suroso. 2008. Era Baru Pertanian. Erlangga. Jakarta.
Suyono. 2008. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Usaha Tani. UGM Press.
Jogjakarta
Wuryanto. 2009. Agroklimatologi. USU Press. Medan

38 | A g r o k l i m a t o l o g i 22

Anda mungkin juga menyukai