Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA

“PSIKOSOSIAL BUDAYA DALAM KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :

RONALDO

1710105067

Keperawatan III B

Dosen Pembimbing :

Dr. Mahasir, S.sos, M.pd

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2018-2019


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi kami sendiri sebagai
penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini rekan mahasiswa Perawat
lebih memahami tentang Kesehatan Spiritual serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa
sehingga bermanfaat di masa yang akan datang.

Padang, desember 2018

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1

Pendahuluan

Latar Belakang ..................................................................................................................

Rumusan Masalah .............................................................................................................

Tujuan.................................................................................................................................

Tujuan Umum..................................................................................................................

Tujuan Khusus.................................................................................................................

Manfaat..............................................................................................................................

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Spiritual................................................................................................................

Keterkaitan Antara Spiritual-Kesehatan-Sakit...................................................................

Faktor yang Mempengaruhi Spiritual.................................................................................

Masalah Kebutuhan Spiritual dan Macam-macam Distres.................................................

Askep Spiritual...................................................................................................................

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan.........................................................................................................................

Saran...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan paling besar
untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan
dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosiokultural dan
spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatanatau pada keadaan
krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual
yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya untuk
membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan spiritual klien
sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan
spiritual atau keagamaan yang sama.

Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta.

Spiritualitas Merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam hubungannya


dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yg menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan
terhadap adanya Tuhan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yg pernah diperbuat.

Spiritualitas sebagai konsep dua dimensi: dimensi VERTIKAL adalah hubungan dgn
Tuhan atau Yang Maha Tinggi yg menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi
HORIZONTAL adalah hubungan seseorang dgn diri sendiri, orang lain dan dengan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Spiritual ?

2. Apa yang dimaksud Keterkaitan Antara Spiritual-Kesehatan-Sakit ?

3. Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Spiritual ?

4. Jelaskan Masalah Kebutuhan Spiritual dan Macam-macam Distres ?

5. Apa yang Dimaksud Askep Spiritual ?

1.3.2. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi Spiritual


2. Untuk Mengetahui Keterkaitan Antara Spiritual-Kesehatan-Sakit

3. Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Spiritual

4. Untuk Mengetahui Kebutuhan Spiritual dan Macam-macam Distres

5. Untuk Mengetahui Askep Spiritual

1.4. Manfaat

Membuat kita mengetahui dan menambah wawasan baru dalam mengetahui Definisi
Spiritual, Keterkaitan Antara Spiritual-Kesehatan-Sakit, Faktor yang Mempengaruhi Spiritual,
Masalah Kebutuhan Spiritual dan Macam-macam Distres dan Askep Spiritual. Sehingga,
mahasiswa mampu memahami dan membuat resume setelah proses pembelajaran kelengkapan
materi dan mahasiswa mampu memahami dan membuat resume setelah ketepatan jawaban
dalam resume.
BAB I

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Spiritual

Spiritualitas Merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan
kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yg menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap
adanya Tuhan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yg pernah diperbuat.

2.2. Keterkaitan Antara Spiritual-Kesehatan-Sakit

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
dan perilaku klien. Beberapa pengaruh dari keyakinan spiritual yang perlu dipahami adalah
sebagai berikut :

1). Menuntun Kebiasaan Hidup Sehari-hari

Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan


mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien. Sebagai contoh, ada agama yang
menetapkan makanan diet yang boleh dan tidak boleh dimakan. Begitu pula metode keluarga
berencana ada agama yang melarang cara tertentuuntuk mencegah kehamilan, termasuk terapi
medik atau pengobatan.

2). Sumber Dukungan

Pada saat mengalami stres, individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya
jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum
pasti.

3). Sumber Kekuatan dan Penyembuhan

Nilai dari keyakinan agama tidak dapat dengan mudah dievaluasi ( Taylor, Lillis, 1997 ).
Walaupun demikian, pengaruh keyakinan tersebut dapat diamati oleh tenaga kesehatan dengan
mengetahui bahwa individu cenderung dapat menahan distres fisik yang luar biasa karena
mempunyai keyakinan yang kuat.

4). Sumber Konflik

Pada situasi tertentu dapat terjadi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan.
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Spiritual

Menurut Taylor ( 1997 ), dan Craven dan Himle ( 1996 ), faktor penting yang dapat
mempengaruhi spiritualitas seorang adalah pertimbangan tahap perkembangan, keluarga, latar
belakang etnik dan budaya, pengalaman hidup sebelumnya, krisis, terpisah dari ikatan spiritual,
isu moral terkait dengan terapi, serta suhan perawatan yang kurang tepat. Untuk lebih jelas,
faktor-faktor penting tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1). Tahap Perkembangan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-anak dengan empat agama yang berbeda ditemukan
bahwa mereka mempunyai persepsi tentang Tuhan dan bentuk sembahyang berbeda menurut
usia, seks, agama, dan kepribadian anak. Tema utamanya yang diuraikan oleh semua anak
tentang Tuhan, mencakup hal-hal berikut ini :

a) Gambaran tentang Tuhan yang bekerja melalui kedekatan dengan manusia dan saling
keterikatan dengan kehidupan.

b) Mempercayai bahwa Tuhan terlibat dalam perubahan dan pertumbuhan diri serta
transformasi yang membuat dunia tetap segar, penuh kehidupan, dan berarti.

c) Meyakini Tuhan mempunyai kekuatan dan selanjutnya merasa takut menghadapi


kekuasaan Tuhan.

d) Gambaran cahaya

2). Keluarga

Peran orang tua sangat menentukan perkembangan spiritualitas anak, yang penting bukan apa
yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya tentang Tuhan, tetapi apa yang anak yang anak
pelajari mengenai Tuhan, kehidupan, dan diri sendiri dari perilaku orang tua mereka. Oleh
karena itu , keluarga merupakan lingkungan pertama anak dalam memersepsikan kehidupan di
dunia, pandangan anak pada umumnya diwarnai oleh pengalaman mereka dalam berhubungan
dengan orang tua dan saudaranya.

3). Latar Belakang Etnik dan Budaya

Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada
umumnya, seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga.
4). Pengalaman Hidup yang Sebelumnya

Pengalaman hidup, baik yang positif maupun pengalaman negatif dapat memengaruhi
spiritualitas seseorang. Sebaliknya, juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan
secara spiritual kejadian atau pengalam tersebut.

5). Krisis dan Perubahan

Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami
ketika seseorang menghadapai penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan bahkan
kematian, khususnya pada klien dengan penyakit terminal atau dengan prognosis yang buruk.
Perubahan dalam kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan pengalaman spiritual
selain juga pengalaman yang bersifat fisik dan emosional.

6). Terpisah dari Ikatan Spiritual

Menderita sakit terutamayang bersifat akut, sering kali membuat individu merasa terisolasi dan
kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial. Klien yang dirawat merasa
terisolasi dalam ruangan yang asing baginya dan merasa tidak aman. Kebiasaan hidup sehari-hari
juga berubah, antara lain, tidak dapat menghadiri acara resmi, mengikuti kegiatan keagamaan
atau tidak dapat berkumpul dengan keluarga atau teman dekat yang biasa memberi dukungan
setiap saat diinginkan. Terpisahnya klien dari ikatan spiritual dapat beresiko terjadinya
perubahan fungsi spiritualnya.

7). Isu Moral Terkait dengan Terapi

Pada kebanyakan, agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara Tuhan untuk
menunjukkan kebesaranNya walaupun ada juga yang menolak intervensi pengobatan. Prosedur
medik sering kali dapat dipengaruhi oleh pelajaran agama, misalnya sirkumsisi, transplantasi
organ, pencegahan kehamilan, dan sterilisasi. Konflik antara jenis terapi dengan keyakinan
agama sering dialami oleh klien dan tenaga kesehatan.

8). Asuhan Keperawatan yang Kurang Sesuai

Ketika memberi asuhan keperawatan pada klien, perawat diharapkan peka terhadap kebutuhan
spiritual klien, tetapi dengan berbagai alasan ada kemungkinan perawata justru menghindar
untuk memberi asuhan spiritual. Alasan tersebut, antara lain karena perawat ,erasa kurang
nyaman dengan kehidupan spiritualnya, kurang menganggap penting kebutuhan spiritual, tidak
mendapatkan pendidikan tentang aspek spiritual dalam keperawatan, atau merasa bahwa
pemenuhan kebutuhan spiritual klien bukan menjadi tugasnya, tetapi tanggung jawab pemuka
agama.

Lima isu nilai yang mungkin timbul antara perawat dan klien adalah sebagai berikut.
a) Pluralisme

Perawat dan klien menganut kepercayaan dan iman dengan spektrum yang luas.

b) Fear

Berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi situasi, melanggar privasi klien, atau merasa
tidak pasti dengan sitem kepercayaan dan nilai diri sendiri.

c) Kesadaran tentang pertanyaan spiritual

Apa yang memberi arti dalam kehidupan, tujuan, harapan, dan merasakan cinta dalam kehidupan
pribadi perawat.

d) Bingung

Bingung terjadi karena adanya perbedaan antara agama dan konsep spiritual.

2.4. Masalah Kebutuhan Spiritual dan Macam-macam Distres

 Masalah kebutuhan spiritual

Distres Spiritual adalah suatu keadaan ketika individu atau kelompok mengalami atau
beresiko mengalami gangguan dalam kepercayaan atau sistem nilai yang memberikannya
kekuatan, harapan dan arti kehidupan.

 Macam – macam Distres Spiritual

1. Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai atau dari
penderitaan yang berat.

2. Spiritual yang khawatir, yaitu terjadinya pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti
adanya aborsi.

3. Spiritual yang hilang, yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan.

2.5. Askep Spiritual

1. PENGKAJIAN

a) Sumber kekuatan adalah Tuhan atau yang lain

b) Data umum adalah agama yang di anut pasien / keyakinan

c) Bagaimana pasien melaksanakan keyakinanya, ada masalah?


d) Apakah sakit atau terluka mempengaruhi keyakinan anda?

e) Apakah anda mempunyai pemimpin spiritual?

f) Apakah anda butuh pemimpin spiritual?

g) Faktor yg mempengaruhi adalah kematian, sakit, kecacatan, dsb

h) Faktor yang menyebabkan masalah spiritual. Kehilangan salah satu bagian tubuh,
beberapa penyakit terminal, tindakan pembedahan, prosedur invasif dll

i) Kaji tanda distres di atas

2. DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan :

1. Distress spiritual Distress spiritual b.d anxietas

Definisi : gangguan pada prinsip hidup yang meliputi semua aspek dari
seseorang yang menggabungkan aspek psikososial dan biologis

2. Koping inefektif b.d krisis situasi

Definisi : ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap stressor,


pilihan respon untuk bertindak secara tidak adekuat dan atau ketidakmampuan
menggunakan sumber yang tersedia

3. BATASAN KARAKTERISTIK

 Mengalami gangguan dalam sistem kepercayaan


 Menunjukkan kekecewaan atau putus asa
 Memilih tdk melakukan kebiasaan upacara keagamaan
 Bertanya ttg arti kehidupan, kematian dan penderitaan
 Mengungkapkan bahwa ia tdk memiliki alasan untuk hdp

4. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

 Kehilangan bagian atau fungsi tubuh


 Sakit terminal
 Penyakit2
 Nyeri
 Trauma/terluka
 Keguguran
 Amputasi
 Pembedahan/operasi
 Hambatan untuk melakukan ritual spiritual

5. INTERVENSI Dx 1

 Kaji adanya indikasi ketaatan dalam beragama


 Tentukan konsep ketuhanan klien
 Kaji sumber-sumber harapan dan kekuatan pasisien
 Dengarkan pandangan pasien tentang hubungan spiritiual dan kesehatan
 nilai dampak situasi kehidupan terhadap peran
 evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan
 Anjurkan klien menggunakan tehnik relaksasi
 Berikan pelatihan ketrampilan sosial yang sesuai
 Libatkan sumber – sumber yang ada untuk mendukung pemberian pelayanan
kesehatan

6. EVALUASI

 Evaluasi terhadap masalah spiritual dapat di nilai dari


 Mampu beristirahat dengan tenang
 Menyatakan penerimaan keputusan moral
 Mengekspresikan rasa damai
 Menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka
 Menunjukkan sikap efektif tanpa rasa marah, rasa bersalah dan ansietas
 Menunjukkan prilaku lebih positif
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Spiritualitas Merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan
kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yg menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap
adanya Tuhan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yg pernah diperbuat.

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan perilaku klien.

Distres Spiritual adalah suatu keadaan ketika individu atau kelompok mengalami atau
beresiko mengalami gangguan dalam kepercayaan atau sistem nilai yang memberikannya
kekuatan, harapan dan arti kehidupan.

Askep Spiritual meliputi : Pengkajian, Diagnosa, Batasan Karakteristik, Faktor yang


berhubungan, Intervensi Dx 1, Evaluasi.

3.2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia

Buku Pintar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai