Anda di halaman 1dari 2

LARASATI PUTRI SUSANTO

1613010277

PEMERIKSAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – B13

STUDI KASUS

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap artikel diatas?

Di dalam artikel tersebut menjelaskan tentang dana kampanye yang sudah sangat
marak di kalangan peserta yang mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu). Dan
mengakibatkan terjadinya kecurangan pengeluaran dan pemasukan dana yang dilakukan
oleh peserta maupun pemilihnya. Hal ini berkaitan dengan minimnya tingkat kesadaran
dan sikap yang jujur dari kedua belah pihak, dan tidak adanya Undang-undang tentang
dana kampanye yang lebih terperinci membuat banyak orang yang melanggar peraturan
dan kurangnya kesadaran setiap individu. Oleh karena itu, Lembaga pemerhati
antikorupsi, Indonesia Corruption Watch, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum
membuat kesepakatan bersama menyangkut pelaporan dana kampanye. Mereka semua
menegaskan kepada Komisi Pemilihan Umum untuk menjelaskan secara rinci di dalam
Undang-undang tentang dana kampanye yang dilakukan oleh Peserta atau calon Anggota
Legislatif jika pada saat terjadi kesalahan bisa menjatuhkan hukuman bagi yang
melanggar dan agar tidak terjadi masalah seperti ini secara terus menerus.

2. Kenapa bisa terjadi penyumbang fiktif? Jelaskan.

Menurut saya penyumbang fiktif bisa terjadi karena untuk melabuhi peraturan
yang sudah di tetapkan. Contohnya ada peraturan yang menegaskan jika dan penyumbang
perorangan tidak boleh lebih dari 100 juta, dan untuk dana penyumbang badan usaha
tidak boleh lebih dari 750 juta. Oleh karena itu mereka menyembunyikan identitas
dengan cara memasukkan atau menggunakan data yang fiktif seperti nama palsu, alamat
palsu, dan data-data palsu yang lain dari penyumbang dana tersebut. Dan maksud dari
kenapa mereka menggunakan identitas fiktif atau palsu karena mereka tidak ingin di
ungkapkan identitasnya yang asli, karena jika polisi sudah menemukan pelaku
penyumbang maka akan segera ditindak lanjuti oleh proses hukum yang menetapkan
peraturan tersebut.
Alasan lainnya yaitu bisa juga untuk memenangkan calon yang di dukung karena
jika sudah medapatkan sumbangan yang lebih maka akan mudah dalam menjalankan
kampanye sesuai dengan yang sudah di rencanakan. Bisa juga uang yang untuk
menyumbang lebih dalam penyumbang fiktif dana itu menggunakan uang dari hasil
kejahatan korupsi, agar tidak terdeteksi maka mereka menggunakan pengalihan isu
dengan cara menyumbangkannya ke dalam kampanye tersebut.

3. Menurut anda apakah perlu payung hukum dalam masalah ini? Apa sebenarnya fungsi
payung hukum bagi audit dana kampanye? Jelaskan.

Sangat perlu, karena menurut saya payung hukum di terapkan untuk melinudungi
hukum yang berlaku. Karena jika tidak ada payung hukum, maka hukum di Indonesia tidak
akan terlaksana dengan baik. Payung hukum juga perlu karena payung hukum memberikan
waktu lebih lama bagi kantor akuntan public untuk mengaudit dana kampanye, agar
terselesaikan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan. Selain itu, payung hukum juga
memungkinkan komisi pemilihan meminta tambahan tenaga auditor dari lembaga seperti
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dan tanpa payung hukum, audit dana
kampanye hanya sebatas sebagai formalitas saja, karena tidak dijalankan atau diterapkan
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai