Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS INDONESIA

PENYAMBUNGAN MATERIAL

TUGAS 2

ROBBY ARDIAN BASKORO


1606893071

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
DEPOK
FEBRUARI 2019
1. a. Jelaskan definisi "duty cycle" dalam mesin las listrik, dan berikan rumus untuk
memperkirakan performa mesin las

Jawab :

Duty cycle adalah persentasi panjang pulsa HIGH dalam satu periode sinyal atau bisa
didefinisikan sebagai perbanding antara arc time dengan total waktu. Sebagaimana dirumuskan
sebagai berikut :

Loading Time at Rated Secondary Welding Current


𝑅𝑎𝑡𝑒𝑑 𝐷𝑢𝑡𝑦 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 (%) = 10 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑡𝑒𝑠

b. Hitunglah Berapa arus maksimum yang diijinkan bila mesin las dioperasi secara terus
menerus (tanpa berhenti) untuk mesin las dengan meng-gunakan mesin berkapasitas
450A dengan 60 % duty cycle..

Jawab :

Ia = 450 x (60/100)1/2 = 450 x 0,775 = 348.75 amps

2. a. Jelaskan fungsi perangkat mengurangi tegangan (voltage reducing device) pada


penggunaan las listrik AC. Jelaskan secara singkat prinsip alat tsb.

Jawab :

Tujuan penggunaan alat penurun tegangan yaitu sebagai pengaman atau safety agar welder
terhindar dari bahaya kesetrum. Prinsip yang digunakan pada alat ini yaitu menurunkan voltase
antara pemegang elektroda (electrode holder) dan logam induk menjadi 25 V atau lebih kecil
dengan cara ketika muatan kurang dari 200 ohm resistansi ke output mesin las maka VRD akan
meresponnya dan mengubah mesin las dalam mode full output kemudian pengelasan dimulai,
sedangkan saat muatan lebih dari 200 ohm resistansi lebih dari 200 ohm maka elektroda dilepas
dan VRD akan mengembalikan mesin las pada mode reduced output
b. Jelaskan arti kode sebagai berikut: E6010, E7018, E7028-B3, dan ER70T-6

Kode E menandakan bahwa mesin las menggunakan kawat las terbungkus.


E 6010 = dua dijit pertama atau 60 menandakan minimal kekuatan tarik sebesar 60 kilo-pound-
square inch (ksi), angka 1 setelah nya menandakan untuk semua posisi pengelasan dan 0
menandakan tipe pemrosesan menggunakan arus DC dengan pelapis High Cellulose Sodium

E 7018 = dua dijit pertama atau 70 menandakan minimal kekuatan tarik sebesar 70 kilo-pound-
square inch (ksi), angka 1 setelah nya menandakan untuk semua posisi pengelasan dan 8
menandakan tipe penetrasi las sedang,daya AC/DC, kandungan selaputnya serbuk besi 25%-
40%, hidrogen rendah.

E7028-B3 = dua dijit pertama atau 70 menandakan minimal kekuatan tarik sebesar 70 kilo-
pound-square inch (ksi), angka 2 setelah nya menandakan untuk posisi pengelasan flat dan
horizontal 8 menandakan tipe pemrosesan menggunakan arus AC atau DC penetrasi las
sedang,daya AC/DC,kandungan selaputnya serbuk besi 25%, hidrogen rendah, dan B3
menandakan kandungan deposit pada lasan sebesar 2,25 % Ce dan 1 % Mo.

ER70T-6 menandakan E: Elektroda, R: Rod (Dapat digunakan untuk GMAW, tanpa flux), 70
Sebagai kekuatan gaya tarik minimal sebesar 70 ksi, T menandakan tubular, dan 6 menandakan
komposisi kimia berupa silikon yang tinggi.

3. Mengapa beberapa jenis elektroda terbungkus (SMAW) perlu di-keringkan (dryng)


sebelum digunakan. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dan apa yang
terjadi bila elektrodanya tdk dikeringkan pada pengelasan baja HSLA.

Jawab :

Untuk jenis elektroda terbungkus (SMAW) perlu dikeringkan terlebih dahulu karena dalam
berbagai kondisi seperti elektroda low hidrogen atau iron powder coating ketika tidak berada
dalam kondisi kering maka menyebabkan hilangnya karakteristik elektroda dan menurunnya
kualitas endapan logam pengelasan. Hal ini juga dapat menyababkan porosity sehingga terjadi
retak saat pemakaian.

Pada pengelasan baja HSLA (High Strength Low Alloy) faktor yang perlu dipertimbangkan
yaitu komposisi paduan dari elektroda SMAW harus sama dengan logam dasarnya oleh karena
itu kondisi elektroda harus kering karena apabila elektroda terlalu lembab dapat menyebabkan:

o Sulit membuang terak


o Terjadi porosity pada logam lasan
o Nyala busur menjadi tidak stabil
o Percikan busur las berlebihan
o Retak pada logam las atau pada daerah Heat Affected Zone (HAZ)

4. Apa efek polaritas (+ & -) terhadap penetrasi las untuk (a) elektroda habis pakai
(consumable electrode) dan (b) non-consumable electrode. Buat gambar skematik.

Jawab :

a). Pada elektoda habis pakai atau consumable electrode, atmosfir busur sangat bergantung
pada polaritas dengan panas maksimum, yang biasanya terletak pada kutub negatif (katoda),
dimana:
o Pengelasan dengan polaritas lurus dimana elektroda menjadi kutub negatif maka
pelelehan tinggi katoda tinggi namun penetrasi dangkal
o Pengelasan dengan polaritas terbalik dimana elektroda menjadi kutub positif dan logam
menjadi katoda sehingga panas maksimum terjadi pada logam dan penetrasi tinggi.

b). Pada elektroda tidak habis pakai (non consumable), panas maksimum terjadi pada kutub
positif (anoda), dimana :

o Elektroda yang digunakan berupa tungsten (wolfram) biasanya dioperasikan dengan


polaritas lurus sehingga panas maksimum terjadi pada logam induk sebagai anoda
untuk menghasilkan penetrasi yang dalam
o Bila menggunakan arus AC maka panas akan terdistribusi seimbang antara kedua kutub

Skema :

5. Sebutkan keuntungan & kerugian bila menggunakan gas campuran Ar + CO2 dibandingkan
dengan hanya CO2.

Jawab :
Keuntungan campuran gas argon + CO2 :

o Konsumsi gas dan kabel las lebih sedikit dan busur lebih stabil
o Transfer logam yang dapat dihasilkan lebih beragam, yaitu short arc, transition arc,
spray arc, pulsed arc (max. 20 % CO2) dan high performance spray arc and short arc
sedangkan dengan CO2 hanya bisa globular arc dan short arc.
o Spattering yang dihasilkan sedikit

Kerugian campuran gas argon + CO2 :

o Harga lebih mahal


o Kedalaman penetrasi lebih rendah
o Kecepatan las lebih lama

6. a. Jelaskan secara singkat dengan cara sketsa transfer logam modus dalam pengelasan
MAG.

Dari skema di atas dapat diketahui bahwa :

o Short Circuit Transfer : dilakukan pada proses pengelasan yang dilakukan pada arus
rendah 100 – 180 A
o Globular Transfer : dilakukan pada proses pengelasan dengan kadar Karbon di atas 30
% dan di bawah 25 % pada arus sedang ( 180 – 280 A) dan kadar Karbon di atas 30 %
pada arus tinggi (280 – 350 A)
b. Jelaskan dengan sketsa gambar, Dalam las busur MAG pada rentang arus tinggi, mode
transfer logam "globular" dari tetesan logam ketika CO2 digunakan sebagai shielding
gas, sedangkan mode "spray" dengan compuran 80% Ar +20% CO2.

Jawab :

• Skema model transfer globular pada MAG arus tinggi dengan CO2 sebagai gas pelindung:

• Skema model transfer spray pada MAG arus tinggi dengan dengan campuran 80 % Ar
+ 20 % CO2 :

7. a. Jelaskan secara singkat perbedaan antara AC & DC welding power supply.

Jawab :

Perbedaan power supplypower supply pada kedua arus tersebut terlampir pada tabel berikut :

• Arus AC ( arus bolak balik) berasal dari generator AC atau listrik PLN. Biasanya memiliki
tekanan tidak sesuai yang kemudian disesuaikan dengan transformator untuk kebutuhan las
• Arus DC (searah) berasal dari dinamo atau motor DC. Motor DC memiliki rectifier yang
berfungsi mengubah arus AC dari PLN menjadi arus DC

b. Jelaskan secara singkat istilah "cleaning action" & "stiffness of arc".

Stiffness of Arc merupakan fenomena peningkatan kekakuan busur akibat peningkatan


frekuensi arus saat pengelasan. Hal ini juga memperdalam penetrasi, meningkatkan kecepatan
pengelasan dan menurunkan porosity.

Cleaning Action merupakan proses pembersihan lapisan oksida yang terjadi akibat tumbukan
yang dilakukan oleh ion positif dari gas pelindung.

8. Dalam kasus apa “Arc Blow” cenderung terjadi pada las busur baja? Berikan dua
contoh dan jelaskan penyebabnya dengan sketsa.

Arc Blow adalah fenomena pembelokan busur listrik dari jalur normalnya akibat adanya
gangguan magnetik sehingga pergerakan busur tidak terkontrol
Contoh / tipe arc blow , yaitu :
o Magnetik Arc Blow, disebabkan ketidakseimbangan arus magnetik di sekeliling busur,
dapat disebabkan oleh perbedaan jarak elektroda, penempatan ground di benda kerja,
atau arus yang mengalir di medium berbeda.
Sketsa :

o Thermal Arc Blow : disebabkan jarak antara dua busur yang terlalu dekat dan
menghasilkan reaksi pada medan magnet
Sketsa :
9. Dalam pengelasan MAG, paanjang busur- dipertahankan stabil melalui “self
regulation”- dengan sumber daya DC. Jelaskan secara singkat dengan sketsa gambar
mekanisme pengaturan tsb.

Self Regulation yaitu suatu bentuk kemampuan untuk mempertahankan panjang busur sestabil
mungkin yang diakibatkan perubahan arus pada pengelasan yang mengakibatkan perubahan
besar laju pelelehan kawat las. Pada tegangan konstan dari sumber arus DC maka panjang
busur akan konstan dengan laju umpan yang konstan.
Sketsa yang menggambarkan mekanisme self regulation sebagai berikut :

10. Jelaskan prinsip dari mesin las inverter, dan berikan dua keuntungan dari mesin
inverter tsb dibandingkan dengan mesin las SCR-jenis konvensional.

Mesin las inverter memiliki prinsip mengubah arus DC menjadi arus AC frekuensi tinggi yang
mengalami rektifikasi. Tegangan AC hasil rektifikasi kemudian disesuaikan dengan tegangan
pengelasan dengan transformator frekuensi tinggi. Kemudian tegangan tersebut direktifikasi
kembali untuk menghasilkan tegangan DC dalam busur las ;

Keuntungan mesin las inverter dibandingkan SCR konvensional, yaitu lebih kecil dan lebih
ringan dan emiliki respon yang lebih cepat dan kontrol yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai