NET OPERATING LOSS CARRY BACK & CARRY FORWARD Benefit Due to Loss Carryback (Income tax expense)

ryback (Income tax expense) 110,000

Recognize benefit of loss carryforward
 KOMPENSASI KERUGIAN KE BELAKANG (CARRYBACK) Deferred Tax Asset 80,000
Kerugian dikompensasikan 2 tahun ke belakang terlebih dahulu, Benefit Due to Loss Carryforward 80,000
kemudian jika masih ada sisa baru dikompensasikan ke depan (Income tax expense)
sampai 20 tahun untuk mengurangi laba kena pajak (taxable
income) masa depan.

CONTOH :
Tahun Taxable Income Tax Rate Tax Paid
2015 50,000 35% 17,500
2016 100,000 30% 30,000
2017 200,000 40% 80,000
2018 (500,000) - -0-

Income Tax Refund Receivable 110,000

Benefit Due to Loss Carryback (Income tax expense) 110,000

 KOMPENSASI KERUGIAN KE DEPAN (CARRYFORWARD)

Perusahaan dapat memilih untuk melewatkan kompensasi
kerugian ke depan da hanya menggunakan opsi kerugian
kompensasi ke depan, dengan mengoffset laba kena pajak masa
depan hingga 20 tahun.

CONTOH JURNAL :
Recognize benefit of loss carryback
Income Tax Refund Receivable 110,000
FIVE STEP PROCESS FOR REVENUE RECOGNITION
1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan.
Ini mungkin tepat untuk memperbaiki kontrak tunggal dengan
pelanggan sebagai 2 atau lebih kontrak ketika kontrak tunggal
berisi beberapa elemen dengan harga yangsecara independen.
5. Ketahui pendapatan yang dialokasikan untuk setiap
kewajiban kinerja ketika entitas memenuhi setiap kewajiban
kinerja.
Entitas memenuhi kewajiban kinerja dan mengakui pendapatan
ketika kontrol dari pelayanan yang baik atau dijanjikan ditransfer
ke pelanggan

2. Mengidentifikasi kewajiban kinerja terpisah dalam kontrak.

Kewajiban kinerja didefinisikan sebagai "sebuah janji yang
dilaksanakan (apakah eksplisit atau implisit) dalam kontrak
dengan pelanggan untuk mentransfer barangatau jasa kepada
pelanggan.

3. Tentukan harga transaksi.

Jika material, time value of money harus dipertimbangkan dalam
menentukan hargatransaksi dalam kontrak pembayaran yang
ditangguhkan. Ketika jumlah pembayarandi masa mendatang
untuk barang atau jasa yang tidak tetap, nilai yang diharapkan
harus digunakan untuk menentukan harga transaksi.

4. Alokasikan harga transaksi untuk kewajiban kinerja

terpisah.
Harga transaksi harus dialokasikan untuk kewajiban kinerja
terpisah sebandingdengan harga jual yang berdiri sendiri dari
setiap elemen kontrak.
CURTAILMENT DAN SETTLEMENT DALAM PENSION PLAN -Unrecognized Past Service Cost 4.000.000 (unvested)
-PT Dervy menutup salah satu cabang produksinya, sehingga para
 CURTAILMENT (Penciutan/Pembatasan) pegawainya tidak mendapat perencanaan manfaat. Atas kejadian ini
Adalah transaksi yang bertujuan untuk mengurangi perencanaan saldo DBO menurun 12% disamping Unrecognized Actuarial Gain
manfaat yang ada. Contoh: pengurangan pegawai, penutupan dan Unrecognized PSC menurun 4%.
divisi, membatalkan atau menunda perencanaan manfaat.
Before Gain (Loss) After
 SETTLEMENT (Penyelesaian) Curtailments Curtailments
DBO (67.785.000) 8.134.200 (59.650.800)
Adalah transaksi yang menyelesaikan separuh atau seluruh
FV of Plan Assets 73.250.000 - 73.250.000
kewajiban di masa mendatang atas perencanaan manfaat yang
Funded Status 5.465.000 8.134.200 13.599.200
ada. Contoh: pembayaran cash secara lump-sum kepada para
Unrecognized Actuarial Gain (8.250.000) 330.000 (7.920.000)
peserta pension sebagai penukaran atas hak mereka di masa yang
Unrecognized PSC 4.000.000 (160.000) 3.840.000
akan datang.
Pension Asset/Liability 1.215.000 8.304.200 9.519.200

PERBEDAAN CURTAILMENT DAN SETTLEMENT

Pension Asset/Liability 8.304.200
Curtailment lebih memfokuskan pada mengurangi perencanaan
Gain on Curtailment 8.304.200
manfaat. Sedangkan settlement lebih memfokuskan pada
penyelesaian kewajiban yang timbul karena adanya perencanaan
manfaat.

Dalam transaksi Curtailment dan Settlement, perusahaan mengakui

gain/loss dari transaksi tersebut

PT Dervy pada awal tahun 2017, memiliki informasi sebagai berikut:

-Saldo DBO sebesar 67.785.000
-Fair Value 73.250.000
-Net Cumulative Unrecognized Actuarial Gain 8.250.000
PERCENTAGE-OF-COMPLETION METHOD
Pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan
kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian.
Biaya konstruksi ditambah laba kotor yang dihasilkan sampai hari ini
diakumulasi dalam sebuah akun persediaan (CIP), dan termin
diakumulasi dalam akun kontra persediaan (Billing on CIP).
COST-RECOVERY (ZERO PROFIT) METHOD
Pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak
diselesaikan.
Biaya konstruksi diakumulasi dalam sebuah akun persediaan (CIP),
dan termin diakumulasi dalam akun kontra persediaan (Billing on
CIP).
Metode persentase penyelesaian dianggap lebih baik dari metode
kontrak selesai.
Metode persentasi penyelesaian ini digunakan dengan alasan dalam
kontrak tersebut penjual dan pembeli masing-masing mempunyai
hak yang dapat digunakan.
Pembeli berhak untuk mendapatkan kinerja tertentu dari kontrak
dan penjual berhak mendapatkan pembayaran berkala.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penjualan terjadi secara
terus menerus sesuai dengan penyelesaian pekerjaan dan pendapatan
harus diakui dengan tingkat penyelesaian.
Metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai dapat
digunakan dalam keadaan tertentu, tetapi kedua metode tersebut
tidak dapat digunakan dalam keadaan yang sama.
Metode persentase penyelesaian harus digunakan apabila taksiran
kemajuan penyelesaian, pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
kontrak jangka panjang dapat ditentukan secara layak dan kondisi-
kondisi dibawah ini harus dipenuhi, yaitu :
 Kontrak menentukan secara jelas hak yang dapat digunakan
berkenaan dengan produk atau jasa yang akan diberikan oleh
penjual dan diterima oleh pembeli, imbal balik pertukaran, tata
cara dan waktu pelunasan/penyelesaian.
 Pembeli diharapkan dapat memenuhi kewajibannya dalam
kontrak.
 Kontraktor diharapkan dapat melaksanakan kewajiban kontrak.
Metode cost-recovery harus digunakan perusahaan hanya jika :
 Syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase
penyelesaian tidak terpenuhi
 Terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di luar resiko
bisnis yang normal dan berulang