DOSEN PENGAJAR
Dr.drh. SRI ADIANI
OLEH
NAMA : SYLVIA MAKANANGING
NIM : 16111101131
SEMESTER 06 EPIDEMIOLOGI
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun hingga selesai, sebagai tugas
mata kuliah Epidemilogi Zoonotik, dengan judul “AVIAN INFLUENZA (FLU
BURUNG).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca. Dalam makalah ini masih terdapat
beberapa kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang
lebih baik lagi.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Avian Influenza.............................................................. 3
2.2. Penyebab/Etiologi............................................................................ 3
2.3. Perkembangan Avian Influenza di Indonesia................................... 4
2.4. Penularan Avian Influenza .............................................................. 4
2.5. Gejala, Tanda, dan Diagnosis........................................................... 6
2.6. Pencegahan....................................................................................... 7
2.7. Pengobatan....................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Avian influenza (AI) atau flu burung (bird flu) atau sampar unggas (fowl
plague) pertama kali ditemukan menyerang di italia sekitar 100 tahun yang
lalu. Pada mulanya penyakit ini hanya menyerang ungags mulai dari ayam,
merpati sampai burung-burung liar. Akan tetapi, laporan terakhir
menyebutkan serangan pada babi dan manusia.
Wabah virus ini menyerang manusia pertama kali di hongkong pada tahun
1997 dengan 18 korban dan 6 di antaranya meninggal. Di Indonesia, penyakit
ini awalnya diduga sebagai penyakit Tetelo atau VVND (velogenic
viscerotropic Newcastle disease) yang pernah menyerang pada tahun-tahun
sebelumnya.
1
terjadi pada tahun 1968 berupa flu Hongkong yang disebabkan oleh H3N2
dengankorban 1 juta jiwa.
1.2. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3. Perkembangan Avian Influenza di Indonesia
Tahun 2003 menjadi tahun dimana gonjang-ganjing isu merebaknya
penyakit Avian Influenza dimulai. Setelah penyakit ini marak diluar negeri,
Indonesia menjadi Negara yang ikut menjadi korban. Kala itu AI mulai
terdeteksi karena terdapat ayam yang mati secara tiba-tiba dibeberapa daerah.
Setelah AI dikabarkan masuk pada tahun itu, beberapa bulan kemudian
pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia positif terdampak AI jenis
H5N1.
Menurut data National Veteinary Research Center, Bogor pada tahun 2005,
spesies unggas yang terinfeksi H5N1 di Indonesia yaitu ayam petelur (layer),
ayam pedaging (boiler), ayam kampong, bebek, angsa. Burung unta,puyuh,
burung dara, dan babi.
2.4. Penularan
Virus ini dapat ditemukan dalam feses dan sekresi pernapasan burung dan
unggas. Sebagian besar kasus virus ini tertular akibat kontak langsung dari
burung atau unggas yang sakit. Meskipun kontaminasi lingkungan virus
tersebut dapat juga sebagai sumber penularan.
Virus AI dapat hidup selama 15 hari di luar jaringan hidup. Virus pada
unggas akan mati pada pemanasan 80oC selam 1 menit, dan virus pada telur
akan mati pada suhu 64oC selam 5 menit. Virus akan mati dengan pemanasan
sinar matahari dan pemberian disinfektan.
4
Mekanisme penularan flu burung pada manusia melalui beberapa cara:
Sampai bulan maret 2006, penularan dari manusia ke manusia lain (human
to-human transmission) masih sangat jarang. Meskipun demikian, pada ahli
mengkhawatirkan adanya kasus-kasus klaster keluarga karena merupakan
indicator penularan antarmanusia. Munculnya kasus-kasus klester dalam
skala kecil dan simultan yang diikuti klaster-klaster skala besar merupakan
tanda munculnya pandemi.
A. Interpandemi
5
B. Waspada Pandemi
C. Pandemi
Diagnosis AI adalah:
6
- Bekerja di laboratorium dan kontak dengan sampel dari tersangka
AI
Pemeriksaan Laboratorium:
Ter serologi
2.6. Pencegahan
A. Peternak
7
4. Mendisinfeksi peralatan peternakan
B. Masyarakat umum
2.7. Pengobatan
Menurut WHO, seperti melansir Medical News Today, obat antiviral bisa
menekan penyebaran virus dan meningkatkan hasil untuk pasien. Antivirus
dapat mencegah beberapa kasus menjadi fatal. Oseltamivir (Tamiflu) harus
diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala muncul, untuk menghasilkan
efek terbaik. Namun, karena angka kematian tinggi, dokter mungkin
meresepkan oseltamivir.
Beristirahat
Minum banyak cairan
8
Mendapat nutrisi yang tepat
Mendapat obat untuk rasa sakit dan demam, diresepkan oleh seorang
profesional perawatan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Flu Burung adalah sejenis penyakit yang ditimbulkan oleh virus. Virus ini
sering juga disebut sebagai virus influenza tipe A. virus ini disebut juga
dengan Avian Influenza, karena ia ditularkan diantara unggas dan pada
awalnya banyak menyerang unggas (burung).
2. Penyebab flu burung adalah virus AI dari famili Orthomyxoviridae dan
ditempatkan di genus influenzavirus A. Ada tiga genus influenza - A, B
dan C.
3. Menurut data National Veteinary Research Center, Bogor pada tahun 2005,
spesies unggas yang terinfeksi H5N1 di Indonesia yaitu ayam petelur
(layer), ayam pedaging (boiler), ayam kampong, bebek, angsa. Burung
unta,puyuh, burung dara, dan babi.
4. Mekanisme penularan flu burung pada manusia melalui beberapa cara:
9
Virus unggas liar unggas domestik (dan babi)
manusia manusia.
7. Menurut WHO, seperti melansir Medical News Today, obat antiviral bisa
menekan penyebaran virus dan meningkatkan hasil untuk pasien. Antivirus
dapat mencegah beberapa kasus menjadi fatal. Oseltamivir (Tamiflu) harus
diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala muncul, untuk menghasilkan
efek terbaik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.researchgate.net/publication/31238550_Karakteristik_Klinis_dan_Epi
demiologis_Avian_Influenza_A_H5N2_Anak_Di_Indonesia_Tahun_2005
-2007.
https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/pencegahan-dan-pertolongan-
pertama-flu-burung/amp/
Saydam Gouzali. 2011. Memahami Berbagai Penyakit (Penyakit Pernapasan Dan
Gangguan Pencernaan). Bandung: Penerbit Alfabeta
11
12