Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
10040018082 / Kelas B
Hukum Perdata
1. Perkawinan merupakan suatu hubungan hukum antara seorang pria dan wanita yang tentunya
akan menimbulkan akibat-akibat hukum terhadap suami, istri, harta kekayaan perkawinan,
maupun terhadap anak-anak yang dilahirkan dalam perkawinan.
a. Sehubungan dengan hak dan kewajiban suami-istri terhadap harta kekayaan perkawinan,
UU Perkawinan membedakan 3 macam harta kekayaan. Jelaskan ketiga macam harta
kekayaan perkawinan tersebut.
: Harta Bawaan
Harta bawaan adalah harta yang dibawa masing-masing suami atau istri sebelum
terjadinya perkawinan. Menurut UU Perkawinan harta bawaan tersebut berada di bawah
penguasaan masing-masing suami dan istri. Masing-masing suami dan istri mempunyai
hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bawaannya tersebut.
Namun meski demikian, UU Perkawinan juga memberikan kesempatan kepada suami
istri untuk menentukan lain, yaitu melepaskan hak atas harta bawaan tersebut dari
penguasaannya masing-masing (misalnya: dimasukan ke dalam harta bersama).
Pengecualian ini tentunya harus dengan perjanjian – Perjanjian Perkawinan.
Harta Bersama
Harta bersama berarti harta yang diperoleh selama perkawinan berlangsung, baik oleh
suami maupun istri. Harta bersama misalnya gaji masing-masing suami dan istri. Harta
bersama tersebut berada di dalam kekauasaan suami dan istri secara bersama-sama,
sehingga penggunaannya harus dilakukan dengan persetujuan kedua pihak.
Harta Perolehan
Harta perolehan adalah harta yang diperoleh suami atau istri selama masa perkawinan
yang berupa hadiah atau hibah atau waris. Seperti halnya harta bawaan, masing-masing
suami dan istri juga memiliki kekuasaan pribadi atas harta perolehan tersebut. Masing-
masing suami dan istri memiliki hak sepenuhnya terhadap harta yang diperolehnya dari
hadiah, warisan, maupun hibah. Pengecualian keadaan ini dapat diadakan oleh suami istri
dengan persetujuan masing-masing – Perjanjian Perkawinan.
b. Kemukakan persamaan dan perbedaan putusnya perkawinan bagi yang beragama islam
dan non-islam.
: - Perbedaan
a) Menurut Islam yaitu:
1.Putusnya perkawinan atas kehendak Allah Swt melalui takdirnya, di mana salah
satu pasangan meninggal dunia.
2. Putusnya perkawinan karena kehendak suami dan adanya alasan- alasan
tertentu. Hal ini bisa disebut dengan talak.
3. Putusnya perkawinan karena kemauan dari seorang istri. Hal ini bisa disebabkan
oleh intervensi keluarga, keberatan sang istri dalam menjalankan rumah tangga
bersama suami atau alasan-alasan yang dibenarkan oleh syarat. Cara ini biasa
disebut dengan khulu’.
4. Putusnya perkawinan atas kehendak hakim. Sebagai pihak ketiga yang melihat
permasalahan antara istri dan suami yang membuat suatu perkawinan tidak
dapat dilanjutkan. Hal ini biasa disebut dengan fasakh.
5. Perceraian bagi pemeluk agama Islam proses dan penyelesaiannya dilakukan di
depan Pengadilan Agama.
6. Secata hukum, bukti perceraian dianggap terjadi beserta segala akibat – akibat
hukumnya terhitung sejak jatuhnya putusan Pengadilan Agama yang telah
berkekuatan hukum tetap.
b) Menurut non-Islam
1.Alam Agama Kristen perceraian sangat dilarang. Pelarangan tersebut
terkelompokkan menjadi: kelompok Kristen Katolik yang anti penafsiran Injil/
Injil dipahami secara tekstual :
2.Kelompok kristen katolik yang menerima tafsiran perceraian dibolehkan dengan
alasan zina.
3. Kelompok selanjutnya Kristen protestan yang menerima alasan perceraian
secara luas, termasuk yang disebutkan dalam Undang- undang No. 1 tahun
1974. Masing-masing kelompok tersebut mempunyai dasar hukum dari kitab
Injil, Matius, Korintus dan Markus. Alasan kelompok yang tidak menerima
penafsiran pembolehan perceraian adalah hanya Tuhan Yesus yang berhak
memisahkan yang sudah dipersatukan dengan perkawinan.
4.Dengan alasan tersebut Agama Kristen yang bercerai di Pengadilan sudah
melakukan penyelewengan terhadap agama dan masuk pada kategori
pelanggaran dalam agama.
5.Adapun perbedaan perkawinan kedua kelompok Kristen tersebut adalah jika
perceraian dengan alasan perzinahan maka ia diberkati di Gereja. Sedangkan jika
ia melakukan perceraian dengan alasan yang disebutkan dalam undang-undang
perkawinan No.1 tahun 1974, ia diberkati diluar Gereja.
- Persamaan
1. Baik muslim maupun non muslim untuk dapat melakukan perceraian harus ada alasan
yang dapat dibenarkan yaitu menurut pasal 39 ayat 2 UU Perkawinan tahun 1974
yang sama isinya dengan pasal 19 PP No. 9 tahun 1975.
2. Kematian adalah putusnya perkawinan yang terjadi dengan sendirinya karena matinya
salah satu pihak (suami atau istri). Untuk kepastian hukum, surat keterangan tentang
matinya seseorang sangat penting, kematian suami maupun kematian istri sebagai
bukti otentik. Surat keterangan matinya seseorang harus dibuat dan diberikan atau
disahkan oleh instansi yang benar – benar berwenang menanganinya. Jadi tidak ada
perbedaan antara orang Islam dengan non-Islam dalam hal kematian.
3. Dalam pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di depan
sidang pengadilan, setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha mendamaikan
kedua belah pihak. Sehubungan dengan adanya ketentuan bahwa perceraian harus
dilakukan di depan sidang pengadilan, maka ketentuan ini berlaku juga bagi mereka
yang beragama Islam
c. Apa perbedaan dan persamaan antara cerai talak dan cerai gugat? Jelaskan.
: - Perbedaan :
Cerai talak adalah perceraian yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya
yang perkawinannya tersebut dilaksanakan menurut agama Islam (Pasal 14 PP
No. 9/1975. Sedangkan Cerai gugat adalah perceraian yang dilakukan oleh
seorang istri yang bilamana perkawinannya dilaksanakan menurut agama Islam,
dan merupakan perceraian yang dilakukan oleh suami maupun istri yang mana
perkawinannya dilaksanakan menurut agama dan kepercayaan selain agama
Islam.
Cerai gugat tahapan akhirnya adalah sidang putusan dari hakim sedangkan cerai
talak sidang putusan hakim bukan merupakan tahap final.
Cerai gugat tidak ada tahapan sidang pembacaan ikrar talak sedangkan cerai talak
ada sidang pembacaan ikrar talak
- Persamaan :
Cerai talak maupun cerai gugat hanya dapat dilakukan di depan Sidang Pengadilan
agar sah secara hukum.
d. Apa perbedaan dan persamaan antara pembatalan perkawinan dan pencegahan
perkawinan? Jelaskan.
: - Perbedaannya :
Pencegahan perkawinan diajukan saat sebelum melangsungkan perkawinan, sedangkan
pembatalan perkawinan dilakukan sesudah perkawinan dilangsungkan dan bisa
dibatalkan jika tidak memenuhi syarat-syarat perkawinan dengan mengajukan ke
pengadilan.
- Persamaannya :
Alasan untuk mengajukan pembatalan perkawinan sama dengan alasan untuk pencegahan
perkawinan yaitu apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan
perkawinan.
e. Perkawinan campuran yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974 berbeda dengan
perkawinan campuran yang terdapat dalam Stb. 1898 No. 158? Jelaskan.
: Menurut Pasal 57 UU No. I/1974 pengertian perkawinan campuran dapat
disimpulkan : perkawinan antara laki laki dan perempuan yang Dilakukan di Indonesia
yang tunduk pada hukum yang berlainan,
Di antara kedua pihak berbeda kewarganegaraan, Salah satu pihaknya
berkewarganegaraan Indonesia
Contoh: seorang wanita warga Negara Indonesia kawin dengan seorang laki-laki warga
Negara asing atau sebaliknya
Sedangkan perkawinan campuran menurut S. 1898/158 Pasal 1 nya menyebutkan:
Perkawinan campuran adalah perkawinan antara orang-orang di Indonesia tunduk kepada
hukum-hukum yang berlainan. Contohnya: seorang wanita warga Negara Indonesia
kawin dengan seorang laki-laki warga Negara asing atau sebaliknya atau seorang wanita
beragama islam kawin dengan seorang laki-laki beragama selain islam
2. Sistem Hukum Perdata sebagaimana diatur dalam KUHPerdata membagi benda-benda dalam
beberapa macam dari macam-macam benda-benda tersebut yang paling penting ialah pembedaan
benda bergerak dan benda tidak bergerak sebab tidak bergerak.
a. Jelaskan 4 hal yang membedakan antara benda bergerak dengan tidak bergerak.
1. Kedudukan berkuasa (bezit)
Bezit atas benda bergerak berlaku sebagai titel yang sempurna (Pasal 1977 KUHPer). Hal ini
tidak berlaku bagi mereka yang menguasai benda tidak bergerak, karena seseorang yang
menguasai benda tidak bergerak belum tentu adalah pemilik benda tersebut.
2. Penyerahan (levering)
Menurut Pasal 612 KUHPer, penyerahan benda bergerak dapat dilakukan dengan penyerahan
nyata (feitelijke levering). Dengan sendirinya penyerahan nyata tersebut juga diikutsertakan
penyerahan yuridis (juridische levering). Sedangkan menurut Pasal 616 KUHPer, penyerahan
benda tidak bergerak dilakukan melalui pengumuman akta yang bersangkutan dengan cara
seperti ditentukan dalam Pasal 620 KUHPer, antara lain membukukannya dalam register.
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (“UUPA”), maka pendaftaran hak atas tanah dan peralihan haknya menurut
ketentuan Pasal 19 UUPA dan peraturan pelaksananya.
3. Pembebanan (bezwaring)
Pembebanan terhadap benda bergerak berdasarkan Pasal 1150 KUHPer harus dilakukan
dengan gadai, sedangkan pembebanan terhadap benda tidak bergerak menurut Pasal 1162
KUHPer harus dilakukan dengan hipotik. Sejak berlakunya Undang-Undang No. 4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah, maka atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah hanya dapat
dibebankan dengan Hak Tanggungan. Sedangkan untuk benda-benda bergerak juga dapat
dijaminkan dengan lembaga fidusia menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia.
4. Daluwarsa (verjaring)
Terhadap benda bergerak, tidak dikenal daluwarsa sebab menurut Pasal 1977 ayat (1)
KUHPer, kedudukan berkuasa atas benda bergerak adalah sama dengan eigendom; karena itu
sejak seseorang menguasai suatu benda bergerak, pada saat itu atau detik itu juga ia dianggap
sebagai pemiliknya. Terhadap benda tidak bergerak dikenal daluwarsa karena menurut Pasal
610 KUHPer, hak milik atas sesuatu kebendaan diperoleh karena daluwarsa
3. Para pakar hukum telah sepakat untuk membedakan hak kebendaan dari hak perorangan
biasanya hak kebendaan disebut juga hak mutlak/ absolut. Sedangkan hak perorangan disebut
hak Nisbi/ relative
a. Jelaskan 3 perbedaan antara hak perorangan dengan hak kebendaan :
- Hak kebendaan bersfat absolut/mutlak, berarti hak seseorang atas benda dapat
dipertahankan (berlaku) bagi siapapun juga, setiap orang harus menghormatinya.
Sedangkan hak perseorangan bersifat relatif yang berarti hak perseorangan hanya
berlaku bagi seseorang yang memiliki hubungan hukum, jadi hak perseorangan ini
senantiasa ada hubungan antara seseorang dengan seseorang yang lain tertentu,
meskipun ada terlihat suatu benda dalam hubungan hukum itu dan jugz memberikan
suatu tuntutan/penagihan terhadap seseorang.
- Hak kebendaan memiliki zaaksgevolg/droit desuit, yaitu yaitu hak kebendaan itu selalu
mengikuti dimanapun benda itu berada atau di tangan siapapun benda itu berada.
Sedangkan Hak Perseorangan tidak memiliki hak tersebut karena hak tersebut hanya
dapat dilakukan terhadap seorang tertentu saja. Dengan adanya pemindahan barang
tersebut maka hak perorangan lenyap karena hak penagihannya lenyap
- Jumlah hak kebendaan terbatas pada apa yang ditentukan UU. Sebaliknya, hak
perseorangan jumlahnya tidak terbatas pada apa yang telah ditentukan dalam UU, karena
hak perseorangan timbul dari berbagai macam perjanjian yang disebut sepanjang tidak
bertentangan dengan UU, kesusilaan dan ketertiban umum.
b. Jelaskan asas-asas umum hak kebendaan sebaagai berikut : asas droit de suite, asas totalitas,
dan asas publisitas.
- Asas droit de suite/zaaksgevolg, adalah hak kebendaan selalu mengikuti bendanya
dimana dan dalam tangan siapapun benda itu berada
- Asas Publisitas, yaitu dengan adanya publisitas (Openbaarheid) adalah pengumuman
kepada masyarakat mengenai status pemilikan. Pengumuman hak atas benda
tetap/tanah terjadi melalui pendaftaran dalam buku tanah/register yanga terjadi
melalui pendaftaran
- Asas Totalitas, hak pemilikan hanya dapat diletakan terhadap obyeknya secara
totalitas dengan perkataan lain hak itu tidak dapat diletakan hanya untuk bagian-
bagian benda.
4. Hukum benda mempunyai sistem tersendiri yang berbeda dengan sistem yang dianut oleh hukum
perikatan, sistem pengaturan yang dianut oleh hukum benda ialah sistem tertutup sedangkan
hukum perikatan menganut sistem terbuka.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem tertutup dan sistem terbuka yang dimaksud diatas.
- Sistem hukum tertutup maksudnya orang tidak dapat mengadakan hak kebendaan yang baru
selain yang sudah ditentukan/ditetapkan dalam UU. Jadi, hak-hak kebendaan yang diakui itu
hanya hak-hak kebendaan yang sudah diatur oleh UU.
- Sistem terbuka artinya setiap orang dapat bebas membuat perjanjian apa saja selain apa yang
telah ditetapkan oleh UU, asal tidak bertentangan dengan UU,kesusilaan, dan ketertiban
umum.
5. Subekti berpendapat bahwa Bezit ialah suatu keadaan lahir dimana seseorang menguasai suatu
benda seolah-olah kepunyaannya sendiri yang oleh hukum diperlindungi tidak mempersoalkan hak
milik atas benda itu sebenarnya ada pada siapa. Namun demikian hendaknya harus dibedakan
antara Bezit dan Detentie
a. Jelaskan 2 unsur Bezit sehingga dapat membedakan dengan jelas antara Bezit dan Detentie.
Dan berikan pula 1 contoh Bezit dan Detentie
Bezit ialah suatu keadaan lahir dimana seseorang menguasai suatu benda seolah – olah
kepunyaannya sendiri yang oleh hukum diperlindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik
atau benda itu. Sedangkan detentie adalah dimana seseorang menguasai suatu benda
berdasarkan suatu hubungan hukum antara yang bersangkutan (detentor) dengan pemilik
(eigenaar) benda itu, tapi detentor dianggap tidak ada kemauan untuk memiliki benda
tersebut.
- Unsur – unsur bezit :
1). Corpus yaitu adanya hubungan antara orang yang bersangkutan dengan bendanya. Hal
ini dapat terjadi apabila orang tersebut menguasai benda itu
2). Animus artinya adanya kemauan atau keinginan dari orang tersebut untuk menguasai
benda itu serta menikmatinya seolah – olah kepunyaan sendiri
Contoh bezit :
A membeli sebidang tanah dari B. Dia mempagari dan menanami tanah tersebut.
Tetapi ternyata bahwa yang dipagarinya dan ditanaminya itu termasuk pula sebagian
tanah tetangga C, karena A mengira bahwa bagian tanah tersebut termasuk bidang
tanah yang dibelinya. Dalam hal ini A adalah bezitter yang beriktikad baik dari
bagian tanah (dari tetangga C) tersebut
Contoh detentie yaitu seorang penyewa dan penerima gadai
b. Jelaskan cara memperoleh Bezit dengan cara Traditio Brevi Manei dan konstitutum
Possessorium. Berikan pula masing-masing satu contoh.
- Traditio brevu manu/ levering met de korte hand yaitu jika orang yang akan mengambil
alih bezit itu sudah memegang benda tersebut sebagai houder.
Misalnya : Si A meminjam buku pada B karena B membutuhkan uang, buku tersebut
dijual pada
- Constitutum Possessorium, jika orang yang mengopernya bezit itu berdasarkan suatu
perjanjian dibolehkan tetap memegang benda itu sebagai houder. Misalnya : Si A
meminjam buku pada B karena B membutuhkan uang buku tersebut dijual kepada A
tapi si B ternyata masih memerlukan buku tersebut maka buku itu pinjamnya.
6. Dulu hak milik benda bergerak atau hak eigedom merupakan hak mutlak sekali tetapi dengan
berkembangnya zaman, maka kemutlakan dari hak eigedom semakin lama semakin pudar
karena adanya pembatasan – pembatasan terhadap hak milik.
a. Jelaskan tiga pembatasan hak milik menurut pasal 570 KUHPer!
1.Undang-undang atau peraturan umum lainnya, yang dimaksud dengan undang-undang disini
adalah UU dalam arti formil sedangkan peraturan umum lainnya adalah peraturan yang berada
di bawah UU, seperti PP, kepres.
2.Tidak mengganggu orang lain/tidak menimbulkan gangguan atau hinder. Arrest yang terkenal
mengenai gangguan ini adalah:
Krul arrest 30 januari 1914 J.H.A. Krul pengusaha roti lawan H.Joosten, Krul digugat di
muka pengadilan karena pabriknya dengan suara-suara yang keras dan getaran-getaran
yang hebat dianggap menimbulkan gangguan H.Joosten.Gugatannya dikabulkan karena
menimbulkan kerusakan benda disebut zaakbeschadiging misalnya tembok rumah retak.
Arrest H.R. 31 Desember 1937 William Jan Nobel lawan sebuah perkumpulan mahasiswa
Perhimpunan tersebut digugat karena mahasiswa itu di dalam gedung pertemuannya selalu
menimbulkan/membikin gaduh dengan jalan berpesta-pesta sehingga menimbulkan
gangguan para tetangganya.
3. Pencabutan/onteigenning, pencabutan/onteigenning sebenarnya termasuk kepada pembatasan
terhadap hak milik oleh undang-undang.
b. Islam juga mengakui adanya hak milik. Jelaskan konsep hak milik menurut Islam.
: Islam memberikan ruang dan kesempatan kepada manusia untuk mengakses segala sumber
kekayaan yang dianugerahkan-Nya di bumi, untuk memenuhi semua tuntutan kehidupan,
memerangi kemiskinan, dan merealisasikan kesejahteraan dalam semua sisi kehidupan.
Kepemilikan terhadap harta yang di dalam Islam diatur dan diarahkan untuk kemaslahatan. Hal
ini terkait dengan konsep hak milik dalam Islam yang memberikan batasan-batasan bagi pemilik
harta baik dari cara perolehannya maupun cara pembelanjaannya. Karena itu dalam Islam
perlindungan terhadap harta menjadi salah satu tujuan disyariatkan dalam hukum Islam yang
utama selain perlindungan terhadap agama Islam, jiwa, akal dan kehormatan. Harusnya kita
menyadari bahwa sesungguhnya hanyalah Allah SWT yang menciptakan segalanya, semua
prakarsa dan usaha yang hakiki hanya milik Allah SWT semata. Pemberdayaan manusia atas
segala fasilitas kehidupan, bukan berarti hal itu dapat menafikan kepemilikan Allah SWT yang
hakiki atas aset-aset tersebut. Dan juga tidak bisa dipahami behwa kepemilikan atas harta benda
berpindah dari Allah SWT menjadi milik manusia.
7. Ada empat hal yang penting untuk membedakan antara benda bergerak dan benda tak bergerak:
Levering atau penyerahan, Verjaring atau kadaluarsa, Bezwaring atau pembebanannya. Jelaskan
jawaban saudara!
-Penyerahan (levering)
Menurut Pasal 612 KUHPer, penyerahan benda bergerak dapat dilakukan dengan penyerahan
nyata (feitelijke levering). Sedangkan menurut Pasal 616 KUHPer, penyerahan benda tidak
bergerak harus dilakukan dengan balik nama pada daftar umum
-Daluwarsa (verjaring)
Terhadap benda bergerak, tidak dikenal daluwarsa karena menurut Pasal 1977 ayat (1)
KUHPer, bezit atas benda bergerak adalah sama dengan eigendom; karena itu sejak seseorang
menguasai suatu benda bergerak, pada saat itu atau detik itu juga ia dianggap sebagai
pemiliknya. Terhadap benda tidak bergerak dikenal daluwarsa karena menurut Pasal 610
KUHPer, hak milik atas sesuatu kebendaan diperoleh karena daluwarsa
-Pembebanan (bezwaring)
Pembebanan terhadap benda bergerak berdasarkan Pasal 1150 KUHPer harus dilakukan
dengan gadai, sedangkan pembebanan terhadap benda tidak bergerak menurut Pasal 1162
KUHPer harus dilakukan dengan hipotik.
8. Macam – macam benda secara garis besar dapat bergerak atau tidak dapat bergerak. Kemukakan
macam – macam benda menurut hukum adat, UU pokok agraria, hukum Belanda dan hukum
Indonesia!
- Menurut KUHPerdata :
- Benda berwujud dan tidak berwujud
- Benda bergerak dan tidak bergerak
- Benda yang dapat dipakai habis/vebruikbaar dan benda yang tidak dapat dipakai
habis/onverbruikbaar.
- Benda yang sudah ada/tegenwoordige zaken dan benda yang masih aka
nada/toekkomstige zaken
- Yang absolut ialah barang-barang yang pada suatu saat sama sekali belum ada, misalnya:
hasil panen yang akan datang.
- Yang relatif ialah barang-barang yang ada pada saat itu sudah ada tapi bagi orang-orang
tertentu belum ada, misalnya barang-barang yang sudah dibeli tapi belum diserahkan.
- Benda dalam perdagangan/zaken in de handel dan benda diluar perdagangan/zaken
buiten de handel (barang haram, udara)
- Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi
- Menurut hukum adat, hukum adat tidak membedakan benda seperti apa yang terdapat
dalam KUHPerdata tapi hanya mengenal pembedaan benda atas tanah dan bukan tanah.
- Menurut UU Pokok Agraria, UU Pokok Agraria tidak mengenal pembedaan antara
benda bergerak dengan benda tidak bergerak
-Menurut Hukum Belanda, cenderung untuk mengakui pembedaan antara benda atas
nama dan tidak atas nama atau benda yang terdaftar(redistergoederen) dan benda yang
tidak terdaftar(en andere goederen) untuk benda yang bergerak dan benda tidak bergerak.
9. Apa yang dimaksud dengan bezit beriktikad buruk Te Kwader Trow. Berikan contohnya!
Menurut Pasal 530 KUHPerdata, Bezit yang beritikad buruk adalah mereka yang
memegang benda tersebut itu tahu bahwa bendanya diperoleh dengan cara-cara yang
bertentangan menurut cara-cara memperoleh hak milik (Pasal 532 ayat 2 KUHPerdata)
Contoh :
A membeli sebuah rumah beserta pekarangannya seluas 600 m2, tetapi rumah yang
dibelinya ditinggalkan oleh A selama 10 tahun. Pada saat kembali, ternyata tanah pekarangannya
seluas 400 m2 telah dikuasai oleh B. Alasan B menguasai tanah pekarangan tersebut adalah
karena B mengira bahwa tanah itu merupakan bagian dari tanahnya yang seluas 0,53 ha. Adanya
penguasaan tanah pekarangan yang dilakukan oleh B tersebut ternyata membuat A keberatan,
kemudian A menggugat B ke pengadilan dengan alasan penguasaan tanah secara illegal. Atas
keberatan itu, maka pengadilan, baik pada tingkat PN, PT maupun MA telah menerima gugatan
yang diajukan oleh A. Berdasarkan kasus tersebut tampak bahwa B menguasai suatu benda
berdasarkan itikad buruk