Anda di halaman 1dari 5

5 “Kewajiban Hukum”

Lingkungan hukum yang berubah


profesi melakukan berbagai upaya untuk membahas kewajiban hukum akuntan publik,
jumlah tuntutan dan besar ganti-rugi bagi para penuntut tetap tinggi, termasuk tuntutan yang
melibatkan pihak ketiga menurut common law maupun UU sekuritas federal. Faktor-faktor
berikut merupakan penyebab utamanya:

 Kesadaran para pemakai laporan keuangan yang semakin meningkat akan tanggung
jawab akuntan publik
 Kesadaran yang meningkat dipihak securities&Exchange Comission(SEC) mengenai
tanggung jawabnya melindungi kepentingan para investor
 Kerumitan fungsi-fungsi auditing dan akuntansi yang disebabkan oleh meningkatnya
ukuran bisnis, globalisasi bisnis, dan kerumitan operasi bisnis serta transaksi
keuangan
 Kecendrungan masyarakat untuk menerima tuntutan dari pihak yang dirugikan
terhadap siapa saja yang dapat memberikan kompensasi tanpa melihat siapa yang
salah
 Resesi global dan masa ekonomi yang sulit mengakibatkan kegagalan bisnis,yang
memicu stakeholder atau pemangku kepentingan menuntut restitusi dari pihak lain,
termasuk auditor eksternal
 Keputusan pengadilan menyangkut ganti rugi yang besar pada beberapa kasus
melawan akuntan publik telah mendorong para pengacara untuk memberikan
pelayanan hukum atas dasar fee kontinjen.
 Banyak akuntan publik lebih memilih menyelesaikan masalah hukum diluar
pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas yang
merugikan
 Kesulitan yang dihadapi hakim dan juri dalam memahami serta menginterpretasikan
masalah teknis akuntansi teknis akuntansi dan auditing

Membedakan antara kegagalan bisnis, kegagalan audit, dan risiko audit


Kegagalan bisnis, terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu mengembalikan pinjamannya
atau memenuhi harapan para investor karena keadaan persaingan yang tidak terduga dalam
insdustri itu.

Kegagalan audit, terjadi apabila auditor mengeluarkan pendapat audit yang tidak benar
karena gagal memenuhi persyaratan standar audit. Contohnya, kantor yang menugaskan
asisten yang tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas audit tertentu, dimana mereka
gagal menemukan salah saji yang material dalam catatan klien yang seharusnya dapat
ditemukan oleh auditor yang memenuhi syarat.
Risiko audit, merupakan kemungkinan bahwa auditor akan menyimpulkan, setelah
melaksanakan audit yang memadai, bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar,
sedangkan dalam kenyataan mengandung salah saji yang material.
Konsep-konsep hukum yang mempengaruhi kewajiban
Konsep orang yang bijak, auditor hanya diharapkan untuk melaksanakan audit dengan
kemahiran, dan tidak diharapkan untuk benar 100%.

Kewajiban atas tindakan pihak lain, jika seorang karyawan melaksanakna audit yang tidak
memadai, partnernya dapat ikut bertanggung jawab atas kinerja karyawan tersebut.

Tidak adanya komunikasi istimewa, menurut common law, akuntan publik tidka berhak
menyembunyikan informasi dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut
rahasia. Diskusi antara klien dan auditor tidak dapat disembunyikan dari pengadilan.

Syarat-syarat hukum yang mempengaruhi kewajiban akuntan publik

Sumber-sumber kewajiban hukum, Kewajiban kepada klien, kewajiban kepada pihak


ketiga menurut common law, kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal, kewajiban
kriminal.

Kewajiban kepada klien


Kewajiban yang umum akibat tuntutan hukum klien melibatkan klaim bahwa auditor tidak
dapat menemukan pencuri oleh karyawan akibat kelalaian dalam melaksanakan audit.
Tuntutan hukum ini dapat menjadi pelanggaran kontrak, tindakan yang merugikan akibat
kelalaian, atau keduanya.

Pembelaan auditor terhadap tuntutan klien


Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan, jasa berarti bahwa kantor akuntan publik
mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat ataupun yang dinyatakan secara jelas.

Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian untuk pelaksanaan kerja tanpa kelalaian, dalam suatu
audit, kantor akuntan publik mengklaim bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan standar
auditing.

Kelalaian kontribusi, pembelaan terhadap kelalaian kontribusi terjadi apabila auditor


mengklaim bahwa tindakan klien telah mengakibatkan baik kerugian yanng menjadi dasar
denda ataupun campur tangan dalam pelaksanaan audit dengan cara sedemikian rupa
sehingga auditor tidak dapat menemukan penyebab kerugian tersebut.

Ketiadaan hubungan sebab-akibat, agar berhasil dalam menggugat auditor, kllien harus
dapat menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat yang jelas antara kelalaian auditor dalam
menaati standar auditing dengan kerugian yang diderita klien.

Kewajiban terhadap pihak ketiga menurut common law


Pihak ketiga meliputi pemegang saham aktual dan calon pemegang saham, pemasok, bankir
dan kreditor lain, karyawan, serta pelanggan.

Doktrin ultramares, kasus audit utama yang mengawali kewajiban terhadap pihak ketiga
adalah Ultamares corporation vs touche (!931), kasus ini membentuk suatu doktrin yang
dikenal sebagai doktrin ultramares.

Credit allince, dalam credit alliance vs arthur andersen &co (1986) di New York, pemberi
pinjaman menuntut auditor atas nama salah satu peminjamnya, karena pemberi pinjaman itu
telah mengandalkan laporan keuangan peminjam dalam memberikan pinjaman, yang ternyata
menyesatkan.

Restatement of Torts, pendekatan yang digunakan oleh sebagian besar negara bagian adalah
menerapkan peraturan yang mengacu pada Restatement of Torts, yaitu seperangkat prinsip
hukum otoritatif.

Foreseeable users, interpretasi yang paling luas dari hak pihak ketiga untuk memperoleh
manfaat adalah penggunaan konsep Foreseeable users. Menurut konsep ini, para pemakai
yang sudah harus dapat ditentukan sebelumnya oleh auditor sebagai pemakai laporan
keuangan klien, memiliki hak yang sama seperti halnya pada privity of contract.

Kewajiban sipil menurut undang-undang sekuritas federal


Securities Act Tahun 1993, hanya berkaitan dengan persyaratan pelaporan bagi perusahaan
yang menerbitkan sekuritas baru, termasuk informasi dalam laporan registrasi atau
pendaftaran dan porspektus.

Securities Exchange Act Tahun 1934, kewajiban auditor menurut Securities Exchange Act
Tahun 1934 sering kali berpusat pada laporan keuangan yang telah diaudit yang diterbitkan
kepada publik dalam laporan tahunan, yang diserahkan kepada SEC sebagai bagian dari
laporan tahunan Form-10K.

Peraturan 10b-5 dari Securities Exchange Act Tahun 1934, berbagai keputusan
pengadilan federal menjelaskan bahwa peraturan 10b-5 berlaku tidak hanya bagi penjual
langsung, tetapi juga akuntan, penjamin emisi, dan pihak lainnya.

Pembelaan Auditor UU Tahun 1934, tiga pembelaan serupa yang tersedia bagi auditor
dalam kasus tuntutan menurut common law oleh pihak ketiga juga berlaku bagi tuntutan
menurut UU tahun 1934: pelaksanaan kerja tanpa kelalaian, tidak ada kewajban,dan
ketiadaan hubungan timbal balik atau sebab-akibat.

Sanksi SEC dan PCAOB, SEC dan PCAOB mempunyai wewenang dalam situasi tertentu
untuk menjatuhkan sanksi atau melarang para praktisi untuk mengaudit perusahaan-
perusahaan yang menjadi anggota SEC.

Foreign Corrupt Practice Act Tahun 1977, undang-undang ini melarang pemberian uang
suap kepada pejabat diluar negeri untuk mendapatkan pengaruh dan memperoleh atau
mempertahankan hubungan bisnis.

Sarbanex-Oxley Act Tahun 2002, Sarbanex-Oxley Act semakin memperberat tanggung


jawab perusahaan publik dan auditornya. Undang-undang ini mensyaratkan CEO dan CFO
untuk mengesahkan laporan keuangan tahunan serta kuartalan yang didaftarkan ke SEC.

Kewajiban Kriminal
Cara keempat akuntan publik dapat dianggap bertanggung jawab adalah menurut kewajiban
kriminal bagi akuntan. Akuntan publik dapat disalahkan karena tindakan kriminal menurut
hukum federal ataupun negara bagian. Menurut hukum negara bagian, undang-undang yang
paling mungkin diberlakukan adalah Uniform Securities Act, yang serupa dengan sebagian
peraturan SEC.

Respon Profesi Terhadap Kewajiban Hukum


AICPA dan profesi secara keseluruhan dapat melakukan sejumlah hal untuk mengurangi
risiko para praktisi terkena tuntutan hukum:

1. Mencari perlindungan dari proses pengadilan atau litigasi yang tidak terpuji
2. Meningkatkan kinerja auditing agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dengan
lebih baik
3. Mendidik para pemakai mengenai batas-batas auditing

Melindungi Akuntan Publik Individual dari Kewajiban Hukum


Seorang auditor yang berpraktik juga dapat mengambil tindakan tertentu untuk
meminimalkan kewajibannya. Beberapa dari tindakan yang umum itu adalah:

 Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas, auditor akan mengalami
masalah hukum jika klien kurang memiliki integritas dalam berurusan dengan
pelanggan, karyawan, instansi pemerintah dan pihak lainnya.
 Mempertahankan independensi, independensi membutuhkan sikap tanggung jawab
yang terpisah dari kepentingan klien.
 Memahami bisnis klien, kurangnya pengetahuan terhadap praktik industri dan operasi
klien telah menjadi faktor utama kegagalan auditor untuk mengungkapkan salah saji
dalam beberapa kasus.
 Melaksanakan audit yang bermutu, audit yang bermutu mengharuskan auditor
memperoleh bukti yang memadai dan membuat pertimbangan yang tepat atas bukti
tersebut.
 Mendokumentasikan pekerjaan secara layak, dokumentasi audit yang bermutu sangat
penting ketika auditor menghadapi perkara audit di pengadilan.
 Mengungkapkan skeptisme profesional, auditor sering dianggap bersalah ketika
dihadapkan dengan informasi yang menunjukkan masalah yang tidak mereka sadari.

Anda mungkin juga menyukai