Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alfiyah

Kelas :B
NIM : 115030207111112

Jenis – Jenis Konfirmasi Piutang


Auditor harus dapat memutuskan terlebih dahulu jenis konfirmasi yang harus digunakan,
seperti
Jenis konfirmasi piutang:
1. Konfirmasi positif (positive confirmation)
Konfirmasi bentuk positif, merupakan konfirmasi yang ditujukan kepada debitor yang
meminta untuk dapat mengkonfirmasi secara langsung apakah saldonya dapat
dinyatakan dengan benar atau salah. Konfirmasi bentuk positif lebih unggul karena
auditor menindak lanjuti dengan prosedur alternatif* juga lebih dapat dipercaya
karena auditor dapat melaksanakan pemeriksaan prosedur lanjutan jika tnggapannya
adalah debitur tidak menerima.
2. Formulir konfirmasi yang kosong (blank confirmation form)
Yaitu konfirmasi seperti konfirmasi positif tetapi surat permintaan konfirmasi tidak
mencantumkan saldo piutang yang dikonfirmasi, sehingga debitor harus mengisi
dengan jumlah saldo piutang menurut catatannya. Meskipun konfirmasi ini dianggap
lebih dapat diandalkan tetapi jarang dilakukan karena menghasilkan respone rate yang
rendah.
3. Konfirmasi faktur (invoice confirmation)
Yaitu jenis konfirmasi piutang dimana setiap faktur yang masih belum dibayar
dikonfirmasikan ke debitor, bukan hanya jumlah saldo piutang secara keseluruhan.
Konfirmasi faktur lebih mudah untuk ditanggapi oleh debitor sehingga diharapkan
mempunyai respone rate yang lebih tinggi.
4. Konfirmasi negatif (negative confirmation)
Konfirmasi bentuk negatif, untuk memberikan jawaban hanya jika tidak setuju dengan
permintaan konfirmasi, biayanya pun juga murah. konfirmasi ini dilakukan dengan
cara mengirimkan surat permintaan konfirmasi piutang ke debitor dan meminta
debitor untuk menjawab konfirmasi tersebut hanya jika saldo piutang dagang yang
dicantumkan dalam surat permintaan konfirmasi tersebut tidak benar. Jika saldo
piutang dagang yang tercantum sudah benar, debitor tidak perlu menjawab surat
konfirmasi. Kelemahan dari konfirmasi ini, auditor bisa saja menyimpulkan bahwa
saldo piutang sudah benar karena debitor tidak memberikan respon, padahal
kemungkinan disebabkan karena debitor mengabaikan permintaan konfirmasi
tersebut.
Auditor berhak menentukan jenis konfirmasi yang digunakan, dan hal ini sebaiknya
berdasarkan fakta dalam audit. PSA 07 menyatakan bahwa konfirmasi negatif dapat
dilakukan hanya jika tiga kondisi berikut dipenuhi :

a. Piutang dagang terdiri dari sejumlah besar akun bersaldo kecil.


b. Kombinasi antara risiko pengendalian dan risiko bawaan adalah rendah.
c. Jika diyakini bahwa penerima konfirmasi tidak mengabaikan konfirmasi yang diminta.
Biasanya, jika konfirmasi negatif dilakukan, maka auditor akan memberikan
penekanan pada efektivitas pengendalian internal, pengujian subtansif atas transaksi
dan prosedur analitis sebagai bukti kewajaran piutang dagang, dan mengasumsikan
bahwa mayoritas penerima konfirmasi akan membaca dengan saksama dan merespons
permintaan konfirmasi. Konfirmasi negatif biasanya digunakan untuk audit rumah
sakit, toko ritel, bank, dan industri lain yang piutang dagangnya berhubungan dengan
masyarakat umum.

Anda mungkin juga menyukai