Makalah Budaya Politik (Rifqi Rahmattullah Darmawan) 1175030224
Makalah Budaya Politik (Rifqi Rahmattullah Darmawan) 1175030224
PENDAHULUAN
merupakan sesuatu yang inheren pada setiap masyarakat yang terdiri atas
transisional, maupun modern. Dalam hal ini Almond dan Verba (dalam
dalam suatu sistem politik sangat ditentukan oleh budaya politik yang
Budaya Politik | 1
melingkupinya (Winarno, 2008:65). Dalam konteks sistem politik
mengenal atribut atau ciri yang terpokok untuk menguji proses yang
tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian
dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan
pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk
Budaya Politik | 2
pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota
peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang
politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa
lai-lain.
dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah
Budaya Politik | 3
pemerintah, kegiatan partai-partai politik,perilaku aparat negara, serta
ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan
sumber-sumber masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Budaya Politik | 4
10. Sosialisasi Politik dan Komunikasi Politik
Budaya Politik | 5
BAB II
PEMBAHASAN
sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka
ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di
Budaya Politik | 6
Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat
berikut :
lain.
sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain
Budaya Politik | 7
Dengan pengertian budaya politik di atas, nampaknya membawa
kita pada suatu pemahaman konsep yang memadukan dua tingkat orientasi
yang kita ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, tentang
politik.
Budaya Politik | 8
a. Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan
b. Sidney Verba
c. Alan R. Ball
d. Austin Ranney
Budaya Politik | 9
e. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
atau menurut para ahli), maka dapat ditarik beberapa batasan konseptual
dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya
sistem politik, artinya setiap berbicara budaya politik maka tidak akan
Budaya Politik | 10
melihat fokus yang diorientasikan, apakah dalam tataran struktur politik,
massal yang memiliki peran besar bagi terciptanya sistem politik yang
ideal.
dan dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Dr. Tjipto
Budaya Politik | 11
1) Indische Social Democratische Vereniging (ISDV).
3) Partai Indonesia.
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kiai Haji Mas Mansyur (lebih dikenal
jamur di waktu hujan. Pemilihan umum yang diadakan pada tahun 1955
Budaya Politik | 12
stabilnya pemerintah. Kabinet silih berganti dalam waktu relatif singkat.
oleh pemerintah.
jauh berbeda dengan masa itu, hak kebebasan politik, dan demokrasi
sebagai pilar demokrasi. Oleh karena itu, dengan adanya UU No. 2 Tahun
1999, UU No. 31 Tahun 2002, dan UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai
Budaya Politik | 13
semakin banyak mengalami kendala untuk segera keluar dari krisis
dan wakil presiden. Presiden dan wakil presiden dipilih setiap lima tahun
sekali melalui pemilihan umum yang dilaksanakan secara luber serta jurdil
suatu sistem politik. Maksud dari pernyataan ini menurut Ranney, adalah
Budaya Politik | 14
afektif (affective oreintatations). Sementara itu, Almond dan
kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan
outputnya.
obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria
Budaya Politik | 15
(2) Budaya politik subyek (subject political culture) di mana
nya, namun perhatian atas aspek input serta kesadarannya sebagai aktor
kewajibannya.
Budaya Politik | 16
alpanya harapan-harapan akan
perubahan yang komparatif yang
diinisiasikan oleh sistem politik.
Kaum parokial tidak mengharapkan
apapun dari sistem politik.
Parokialisme murni berlangsung
dalam sistem tradisional yang lebih
sederhana dimana spesialisasi politik
berada pada jenjang sangat minim.
Parokialisme dalam sistem politik
yang diferensiatif lebih bersifat
afektif dan normatif dari pada
kognitif.
Budaya Politik | 17
komprehensif dan terhadap struktur
dan proses politik serta administratif
(aspek input dan output sistem
politik)
Anggota masyarakat partisipatif
terhadap obyek politik
Masyarakat berperan sebagai aktivis.
politik, yaitu menyelesaikan sesuatu hal secara politik, dan tingkat efficacy
politik yang ditunjukan oleh warga negara. Oleh karena itu mereka merasa
saling percaya (trust) antar warga negara. Oleh karena itu dalam konteks
Budaya Politik | 18
politik, tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi masyarakat secara
politik.
terhadap sistem politik, tetapi keterlibatan mereka dalam cara yang lebih
melakukan kontak dengan pejabat lokal. Selain itu mereka juga memiliki
Budaya Politik | 19
mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. Tidak terdapat
politik.
inklanasi kepada salah satu tipe budaya politik, misalnya, dalam budaya
Budaya Politik | 20
perkembangan dan dinamika yang pesat, sehingga sistem politik bisa
berubah dan kultur serta struktur politik senantiasa tidak selaras. Budaya
sebagai berikut:
yang sentralistis.
Budaya Politik | 21
3. Budaya Parokial-Partisipan (The Parochial-Participan Culture)
Budaya Politik | 22
kepatuhan terhadap pemerintah, keterikatan pada keluarga, suku,
dan agama.
atas, dapat dibagi dalam tiga model kebudayaan politik sebagai berikut :
atau kompromi tidak diharapkan, apalagi kritik. Jika pemimpin itu merasa
yang tinggi. Akan tetapi, ada pula elite yang menyadari inisiatif rakyat
Budaya Politik | 23
yang menentukan tingkat pembangunan, maka elite itu sedang
mengekang kebebasan.
politik yang terlalu sentralistis dengan peranan birokrasi atau militer yang
terlalu kuat. Budaya politik para elite berdasarkan budaya politik agama
dan keterampilan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap orang terhadap
Budaya Politik | 24
orang lain. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap
usaha jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari
emosi.
wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap
netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap
Budaya Politik | 25
a. Budaya Politik Yang memiliki Sikap Mental Absolut
Akomodatif
Budaya Politik | 26
budaya politik sering menganggap perubahan sebagai suatu
sebagai titik tolak analisis mereka atas dasar asumsi bahwa di masyarakat
yang multietnik akan ditemukan pola budaya yang dominan. Dalam hal
ini, etnis Jawa dipandang sangat mewarnai sikap, perilaku, dan orientasi
sangat dipengaruhi oleh pola relasi antara pemimpin dan pengikut yang
Budaya Politik | 27
Jawa disusun atas relasi hubungan yang bersifat diadik, face to face, tidak
pola hubungan antara patron (patron) dan klien (client) tersebut sebagai
materialistik. Dalam hal ini ada pemilihan yang tegas antara mereka yang
atau citra diri yang bersifat benevolensi, yaitu dengan ungkapan sebagai
mereka. Implikasi negatif dari citra diri seperti itu dalam kehidupan
Budaya Politik | 28
Dalam kajian selanjutnya, Gaffar (2006:114) mensinyalir
Weber.
Budaya Politik | 29
Adapun di Era Reformasi, berdasarkan kajian Budi Winarno
dan civic culture. Dalam hal ini budaya politik Indonesia, menurutnya,
culture.
Budaya Politik | 30
orang tidak mampu, dan termarginalkan membuat mereka hanya
terhadap proses input sistem politik. Fenomena seperti ini tidak hanya
dan gubernur dipilih dari putra-putra daerah. Situasi ini jelas akan
demokrasi.
Budaya Politik | 31
budaya politik masyarakat Indonesia berdasarkan klasifikasi tipe-tipe
mereka. Hal ini didasari pada pendapat Lipset (dalam Asrinaldi, 2012:68)
bahwa masyarakat yang memiliki status ekonomi yang lebih baik akan
kalangan miskin.
Budaya Politik | 32
Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia yang mempunyai hak
pilih pada Pemilu yang baru lalu berjumlah 186.612.255 jiwa sementara
9.172.478 jiwa.
atau semi politik. Pendidikan kelompok terakhir ini hanya tamat SD atau
aktivitas politik melalui surat kabar – biasanya surat kabar bekas yang ada
Budaya Politik | 33
di sekitar mereka. Dari dua kategori ini walaupun Asrinaldi tidak secara
politik kelas menengah juga cenderung apatis dan belum mau bergerak
Budaya Politik | 34
Adapun dalam menentukan kategori masyarakat berbudaya politik
Bertolak dari beberapa asumsi dan data kuantitatif tersebut, maka dapat
perkotaan:
Budaya Politik | 35
atau 2,56 persen dan kalangan elit yang jumlahnya
kaya dan (2) Massa, yang terdiri dari petani menengah, buruh tani,
jumlahnya antara 2-3 persen saja dari seluruh warga desa.Kalangan yang
Budaya Politik | 36
warga miskin pedesaan, maka sebesar itu pula jumlah warga masyarakat
sebesar 4.084.420 atau 4,36 persen bertipe budaya politik subjek. Namun
dalam hal ini keterbatasan dan minimnya akses terhadap informasi politik
tradisional masih sangat kuat berakar pada komunitas ini. Pola hubungan
Budaya Politik | 37
masih diwarnai budaya tradisional sebagaimana dikemukakan, terlebih
masyarakat desa terpencil dan suku terasing; (2) masyarakat budaya politik
sarjana, mahasiswa, elit politik perkotaan, dan elit desa; dan (3)
yang terdiri dari kalangan kelas menengah perkotaan dan massa pedesaan.
a. Pengertian Umum
Budaya Politik | 38
Keterlaksanaan sosialisasi politik, sangat ditentukan oleh
mungkin bisa terjadi. Sebab hal ini bisa saja menyebabkan pengingkaran
terhadap legitimasi. Akan tetapi, apakah akan menuju kepada stagnasi atau
tersebut. Apabila tidak ada legitimasi itu disertai dengan sikap bermusuhan
Akan tetapi, apabila legitimasi itu dibarengi dengan sikap apatis terhadap
Budaya Politik | 39
b. Pengertian Menurut Para Ahli
pada umumnya tetap pada prinsip-prinsip dan koridor yang sama. Berikut
ahli.
2. Gabriel A. Almond
politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga
berikutnya.
Budaya Politik | 40
3. Irvin L. Child
yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut
guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru
6. Denis Kavanagh
Budaya Politik | 41
7. Alfian
sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan
itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik baru yang mendukung
sistem politik yang ideal tersebut, dan bersamaan dengan itu lahir pulalah
kebudayaan politik baru. Dari pandangan Alfian, ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yakni:
politik langsung.
Budaya Politik | 42
a. Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil
tersebut di atas.
Budaya Politik | 43
fungsionalis, sebagai pemeliharaan sistem. Dalam kenyataan tidak
proses perubahan.
Budaya Politik | 44
terlalu ditekankan, bahwa satu bagian besar bahkan sebagian
berlangsung secara tidak sadar, tertutup, tidak bisa diakui dan tidak
bisa dkenali.
orang tua kita, dan sedikit sekali atau bahkan tidak ada satupun di dunia ini
terhadapnya. Kita menyadari akan masa lampau dan masa yang akan
terbuka, sistematik dan disengaja, namun secar atotal adalah tidak realistis
pengalaman tersebut.
Budaya Politik | 45
Peristiwa ini tidak menjamin bahwa masyarakat mengesahkan sistem
politiknya, sekalipun hal ini mungkin terjadi. Sebab hal ini bisa saja
menuju pada stagnasi atau pada perubahan, tergantung pada keadaan yang
maka perubahan mungkin saja terjadi, akan tetapi apabila legitimasi itu
atau remaja. Hasil riset David Easton dan Robert Hess mengemukakan
bahwa di Amerika Serikat, belajar politik dimulai pada usia tiga tahun dan
menjadi mantap pada usia tujuh tahun. Tahap lebih awal dari belajar
dan bendera nasional. Pada usia sembilan dan sepuluh tahun timbul
Budaya Politik | 46
demokrasi, kebebasan sipil, dan peranan warga negara dalam sistem
politik.
institusi-institusi ini.
Budaya Politik | 47
Suatu penelitian secara khusus telah dilakukan guna menyelidiki
dengan pemerintahan
lain :
Budaya Politik | 48
1) Keluarga (family)
efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Di mulai dari keluarga inilah
antara orang tua dengan anak, sering terjadi “obrolan” politik ringan
tentang segala hal, sehingga tanpa disadari terjadi tranfer pengetahuan dan
2) Sekolah
3) Partai Politik
Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu men-
Budaya Politik | 49
dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan
pemilu.
sosialisasi di kalangan dua suku bangsa di Kenya Barat Daya: kedua suku
suku Neuer pada dasarnya bersifat egaliter (percaya semua orang sama
derajatnya) dan pasif, sedangkan suku Gusii bersifat otoriter dan agresif.
masing-masing.
ialah menyangkut perubahan. Hal ini dilukiskan dengan jelas oleh contoh
negara Turki, di mana satu usaha yang sistematis telah dilakukan untuk
Budaya Politik | 50
Menurut Robert Le Vine, terdapat 3 (tiga) faktor masalah penting
berikut :
anak.
daerah ini.
Budaya Politik | 51
I. Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
ialah menyangkut perubahan. Hal ini dilukiskan dengan jelas oleh contoh
negara Turki, di mana satu usaha yang sistematis telah dilakukan untuk
berikut :
dan pendidikan.
Budaya Politik | 52
tradisonal. Namun, si Ibu dapat memainkan satu peranan
Budaya Politik | 53
Dalam suatu sistem politik negara, fungsi sosialisasi menunjukkan
struktur mereka sepanjang waktu. Hal ini dilakukan terutama melalui cara
dalam suatu kultur politik yang dimiliki oleh sistem politik yang
dimaksud. Hasil akhir proses ini adalah seperangkat sikap mental, kognisi
politik dan aneka perannya serta peran yang berlaku. Hasil proses tersebut
Budaya Politik | 54
perasaan mengenai masukan tentang tuntutan dan claim terhadap sistem,
untuk mengkritisi)
output)
mempengaruhi kebijakan)
dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik
Budaya Politik | 55
masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah,
India, Cina dan sebagainya, informasi yang diterima oleh aneka unsur
masa (radio, surat kabar dan televisi) di pedesaan sangat terbatas. Oleh
Budaya Politik | 56
sikap (attitude) diantara kelompok-kelompok yang mengalami sosialisasi
Jerman dan sebagainya arus informasi relatif homogen. Para elite politik
melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-
berkaitan dengan sifat dari pemerintahan dan derajat serta sifat dari
Budaya Politik | 57
agensiagensi utama dari sosialisasi politik. Semakin totaliter sifat
tingkatan partisipasi politik yang cukup tinggi dan oleh satu perasaan yang
Jerman ditandai oleh satu derajat sikap yang tidak terpengaruh oleh sistem
substansinya.
Budaya Politik | 58
Suatu faktor kunci di dalam konsep kebudayaan politik adalah
masyarakat. Legitimasi itu dapat meluas sampai pada banyak aspek dari
kongres, dan MA, tetapi penggunaan hak-hak dari lembaga tersebut selalu
penekan dan media masa yang kritis dan aktif. Hal ini merupakan satu
Budaya Politik | 59
Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok
orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti
gerakan ke arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai
berikut :
Budaya Politik | 60
rakyat. Terjadi perjuangan kelas menentang melawan
politik.
Budaya Politik | 61
bentuk praktik-praktiknya partisipasi politik ? apakah ada tingkatan-
Budaya Politik | 62
Partisipasi politik ialah
keikutsertaan warga
negara biasa dalam
menentukan segala
keputusan menyangkut Keikutsertaan warga
atau mempengaruhi negara dalam
hidupnya. Partisipasi pembuatan dan
Ramlan Surbakti
politik berarti pelaksanaan kebijakan
keikutsertaan warga publik
negara biasa (yang tidak Dilakukan oleh warga
mempunyai kewenangan) negara biasa
dalam mempengaruhi
proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan
politik.
Partisipasi politik adalah Berwujud keterlibatan
Michael Rush
keterlibatan individu individu dalam sistem
dan Philip
sampai pada bermacam- politik
Althoft
macam tingkatan di Memiliki tingkatan-
dalam sistem politik. tingkatan partisipasi
Berupa kegiatan bukan
Partisipasi politik yaitu
sikap-sikap dan
kegiatan warga negara
kepercayaan
Huntington dan preman (private citizen)
Memiliki tujuan
Nelson yang bertujuan
mempengaruh
mempengaruhi
kebijakan publik
pengambilan kebijakan
oleh pemerintah. Dilakukan oleh warga
negara preman (biasa)
Partisipasi politik adalah
kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga Berupa kegiatan-
masyarakat melalui mana kegiatan sukarela
Herbert mereka mengambil Dilakukan oleh warga
McClosky bagian dalam proses negara
pemilihan penguasa, dan Warga negara terlibat
secara langsung atau dalam prosesproses
tidak langsung, dalam politik
proses pembentukan
kebijakan umum.
Budaya Politik | 63
termanifestasikan dalam kegiatan-kegiatan sukarela yang nyata dilakukan,
Budaya Politik | 64
BAB III
PENELITIAN
A. Pendahuluan
pada tingkat tertentu. Oleh sebab itu penelitian ini ingin menggambarkan
Budaya Politik | 65
kecenderungan yang ada pada populasinya penelitian ini melihat kategori
B. Permaslahan
alasannya.
indonesia
C. Tujuan Penelitian
indonesia
saat ini
Budaya Politik | 66
D. Manfaat penelitian
budaya politik bagi penulis dan juga pembaca serta menigkatkan rasa
E. Analisis Data
Pernah 77.8%
* 27 narasumber
tersebut rata rata sudah mengetahui dan paham tentang apa itu budaya
dengan cara yang lebih pasif. Kompetensi politik yang relatif tinggi.
Partisipasi yang sudah baik terhadap input sistem politik. Minat yang
Budaya Politik | 67
tinggi untuk terlibat dalam sistem politik. Ciri dan karakteristik yang ada
F. Lampiran
Budaya Politik | 68
Budaya Politik | 69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Budaya Politik | 70
seotang aktor dalam sistem politik. Tidak hanya berkutat dikampus
Budaya Politik | 71
Daftar Pustaka
Pustaka Pelajar.
MedPress.
Website
http://noerhayati.wordpress.com/2008/06/02/budaya politik /
Budaya Politik | 72
http://www.katapengertian.com/2016/02/sejarah-budaya-politik-di-indonesia.html
https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/politik/
http://revolusidesa.com/category/page/fakta_desa/33/URBANISASI-DAN-
KEMISKINAN-DESA
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/26/13202052/Mahasiswa.di.Indonesia.
Cuma.4.8.Juta
http://puzzleminds. com/kualitas-kependudukan-di-indonesia/
http://budaya-politik-indonesia/R-Siti-Zubro/12450837/2016/06/pkn/
Budaya Politik | 73