Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

OLEH :

DIANA SINTA ULI TAMPUBOLON 2173131005

ZECKY HUTAURUK

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................3


1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................4
1.3 TUJUAN......................................................................................................4

BAB II PEMBAHAASAN...............................................................................5

2.1 PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA...............5

2.2 KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA...............7

2.3 URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.......................9

BAB III PENUTUP ........................................................................................10

3.1 SIMPULAN...............................................................................................10

3.2 SARAN.......................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa dan penyayang yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah tentang PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

Dalam rangkuman makalah yang sudah tersaji ini, kami harap para pembaca
mendapat pengetahuan yang lebih luas lagi melalui apa yang telah kami kaji, dan
mendapat pemahaman yang semakin baik lagi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas


ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat yang
membangun dari pembaca demi sempurna-nya tugas ini.
Kiranya tugas ini bermanfaat dalam melengkapi tugas akhir perkuliahan dan
dapat menambah ilmu pengetahuan kita, dengan itu penulis ucapkan terimakasih.

MEDAN, APRIL 2019

PENULIS

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai dasar negara, Pancasila sangat berperan penting untuk kehidupan bangsa dan
negara ini untuk tetap menjadi satu kesatuan. Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara,
masyarakat dan pribadi bangsa Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma
hukum dasar negara Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan sebagai
pegangan moral rakyat atau negara Republik Indonesia

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila itu ialah,
Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu
pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa
yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan
bangsa Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian pancasila sebagai dasar negaa

2. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

3. Urgensi Pancasila sebagai dasar negara

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari pancasila sebagai dasar negara

2. Agar dapat memahami kedudukan pancasila sebagai dasar negara

3. Agar dapat mengerti urgensi pancasila sebagai dasar negara

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno sebagai
anggotaDoktrit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) 1 juni 1945 di Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami penambahan
anggota menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian tersebut
dinyatakan: Pancaadalah Lima, Sila adalah Asas atau Dasar.

Sesuai fakta sejarah, Pancasila tidak terlahir dengan seketika pada tahun 1945, tetapi
membutuhkan proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan
berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Proses konseptualisasi yang
panjang ini ditandai dengan berdirinya organisasi pergerakan kebangkitan nasional, partai
politik, dan sumpah pemuda. Dalam usaha merumuskan dasar negara(Pancasila), muncul
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia antara lain:

 Muhammad Yamin, pada pada tanggal 29 Mei 1945 berpidato mengemukakan


usulannya tentang lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia berpendapat bahwa ke-5 sila
yang diutarakan tersebut berasal dari sejarah, agama, peradaban, dan hidup ketatanegaraan
yang tumbuh dan berkembang sejak lama di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya
meragukan pidato Yamin tersebut.
 Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengemukakan PancaSila sebagai dasar negara
dalam pidato spontannya yang selanjutnya dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Ir.
Sukarno merumuskan dasar negara: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme,-atau peri-
kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, KeTuhanan yang maha esa
Dari banyak usulan-usulan yang mengemuka, Ir. Soekarno berhasil mensintesiskan dasar
falsafah dari banyak gagasan dan pendapat yang disebut Pancasila pada 1 Juni
1945. Rumusan dasar Negara ini kemudian didadar kembali oleh panitia yang dibentuk
BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan dimasukkan
ke Piagam Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila secara sah menjadi
dasar Negara yang mengikat.
Sebelum disahkan, terdapat bagian yang di ubah” Ke-Tuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diubah menjadi Ketuhanan Yang
Maha Esa”.
Rumusan butir-butir Pancasila yang pernah digagas, baik yang disampaikan dalam
pidato Ir. Soekarno ataupun rumusan Panitia Sembilan yang termuat dalam Piagam Jakarta
adalah sejarah dalam proses penyusunan dasar negara. Rumusan tersebut semuanya otentik

5
sampai akhirnya disepakati rumusan sebagaimana terdapat pada alinea keempat Pembukaan
Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Berdasarkan sejarah, ada tiga rumusan dasar negara yang dinamakan Pancasila, yaitu
rumusan konsep Ir. Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan
rumusan pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945. Dengan demikian, rangkaian dokumen sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945,
22 Juni 1945, hingga teks final 18 Agustus 1945 itu, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan
dalam proses kelahiran falsafah negara Pancasila
Jadi, Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia yang berasal dari
ajaran budha dalam kitab tripitaka dua kata: panca yang berarti lima dan syila yang berarti
dasar. Jadi secara leksikal Pancasia bermakna lima aturan tingkah laku yang penting. Menurut
Ir.Soekarno, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya falsafah
bangsa tetapi lebih luas lagi yakni falsafah bangsa Indonesia.
Setiap negara memerlukan dasar negara agar tetap tegak berdiri.Bagi sebuah negara,
dasar negara menjadi landasan pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan.Dengan
demikian, penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan teratur.Kegiatan bernegara harus
memiliki landasan yang kuat.Hal ini penting terutama bagi sebuah negara baru.Oleh karena
itu, dasar negara dirumuskan sebelum sebuah negara didirikan.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara. Pancasila
menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.Pancasila juga menjadi tuntunan
untuk menjalankan kehidupan bernegara.Segenap warga Indonesia harus menjunjung tinggi
nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia
akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan makmur.
Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum, Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum
Indonesia maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945,
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran. Yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan dalam pasal-pasal UUD
1945, serta hukum positif lainnya.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
- Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas kerokhanian
tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih lanjut ke dalam
empat pokok pikiran.
- Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung
isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran ketempat

6
B. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar
negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar
negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai
penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Dengan syarat utama
sebuah bangsa menurut Ernest Renan: kehendak untuk bersatu (le desir d’etre
ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila
merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara
harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-
undangan. Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh
karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Dengan
demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang
Mahaesa”. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu
dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja
dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.” Dengan demikian dapatlah
disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi:
1. Ketuhanan yang mahaesa
Artinya pancasila memiliki makna yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Artinya pancasila memiliki makna yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia
Artinya pancasila memiliki makna yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
Artinya pancasila memiliki makna yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

7
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Artinya pancasila memiliki makna yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-
Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan alasan sebagai berikut:
1. Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat Indonesia yang
beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golo ecara berkeadilan yang disesuaikan dengan
kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.
2. Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas ribuan pulau sesuai dengan Sila
Persatuan Indonesia.
3. Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi manusia
sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini, selaras dengan Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
4. Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai dengan Sila
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam mencapai tujuan tersebut. Pancasila
sebagai kaidah negara yang fundamental berarti bahwa.
5. Pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama
dan keyakinan masing-masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia, mampu mengikat
keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan tetap menghormati sifat masingmasing
seperti apa adanya.

8
C. URGENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Urgensi di KBBI adalah: keharusan yang mendesak; hal sangat penting.
Untuk memahami urgensi Pancasila sebagai dasar negara, dapat menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu institusional (kelembagaan) dan human resourses (personal/sumber
daya manusia). Pendekatan institusional yaitu membentuk dan menyelenggarakan
negara yang bersumber pada nilainilai Pancasila sehingga negara Indonesia
memenuhi unsur-unsur sebagai negara modern, yang menjamin terwujudnya tujuan
negara atau terpenuhinya kepentingan nasional (national interest), yang bermuara
pada terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Sementara, human resourses terletak
pada dua aspek, yaitu orang-orang yang memegang jabatan dalam pemerintahan
(aparatur negara) yang melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan
konsekuen di dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya sehingga formulasi
kebijakan negara akan menghasilkan kebijakan yang mengejawantahkan kepentingan
rakyat.
Urgensi dapat bermanfaat untuk :
- agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan
arah
- agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam
berbagai bidang kehidupan bangsa, dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila , sehingga
tujuan negara dapat diwujudkan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi penting dalam kehidupan bernegara.
Pancasila menjadi penentu arah dan cita-cita luhur bangsa Indonesia.Pancasila juga menjadi
tuntunan untuk menjalankan kehidupan bernegara.Segenap warga Indonesia harus
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur
bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan
makmur.
Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum, Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum
Indonesia maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945,
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran. Yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan dalam pasal-pasal UUD
1945, serta hukum positif lainnya.

3.2 SARAN
Sebagai warga negara Indonesia, kita sudah sepatutnya mengetahui makna dari
pancasila itu sendiri. Berdasarkan wacana diatas juga, kita dapat menyadari betapa
pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Maka kita harus menjunjung tinggi dan
mengamalkan sila- sila yang terdapat dalam pancasila supaya dengan melakukannya, maka
cita-cita luhur bangsa Indonesia akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu
masyarakat adil dan makmur.

10

Anda mungkin juga menyukai