Anda di halaman 1dari 6

BAB I

SEJARAH PENGENGUMPULAN AL’QURAN DAN PENERBITANNYA


A.LATAR BELAKANG

Pada Zaman Rasulullah, Ayat Al-Qur’an tidak dikumpulkan atau dibukunan tetapi
masih beberapa sofha/halaman dan dari para sahabt berinisiatif untuk mengumpulkannya .
Dan ini beberapa faktor, maka cara pegumpulan dan penulisan al-quran yaitu :

1. Pengumpulan Al-Qur’an pada masa Nabi hanya dilakukan pada dua cara yaitu
dituliskan melalui benda-benda seperti yang terbuat dari kulit binatang, batu yang tipis dan
licin, pelapah kurma, tulang binatang dan lain-lain.

2. Tulisan-tulisan dari benda-benda tersebut dikumpulkan untuk Nabi dan beberapa


diantaranya menjadi koleksi pribadi sahabat yang pandai baca tulis. Tulisan-tulisan melalui
benda yang berbeda tersebut memang dimiliki oleh Rasulullah namun tidak tersusun
sebagaimana mushaf yang sekarang ini.

Pemeliharaan ayat-ayat Al-Qur’an juga dilakukan melalui hafalan baik oleh Rasulullah
maupun oleh sahabat-sahabat beliau. faktor yang sangat kuat adalah akan takutnya
kehilangan keontetikan al-quran dari peninggalan nabi yang akan menjadi pedoman bagi
umat islam dan sebagai acuan sumber-sumber hukum dan sejarah .para sahabat baru
beriinisiatif mengumpulkan ketika setelah 18 tahun nabi wafat .

Tulisan Qur’an pada masa nabi SAW belum terkumpul dalam satu mushaf . ayat dan surah
dipisahkan atau diterbitkan ayatnya saja dan setiap surah berada dalam satu lembar secara
terpisah dalam tujuh huruf . susunan dalam penulisan Qur’an tidak menurut nuzulnya tapi
dituliskan ditempat penulisan sesuai dengan petunjuk Nabi .

Kendala terkumpulnya Al-quran , yaitu :

1. Turunya Al-quran secara berangsur-angsur , membuat ia tidak mungkn dibukukan.

2. Adanya ayat yang dimanskh selama proses penurunannya

3. Susunan turunya ayat dan surah yang tidak teratur menyebabkan perubahan
susunan tulisan.

4. jarak waktu turunnya ayat terakhir dengan wafatnya Rasulullah sangat pendek
(sembilan hari)

5. banyak penghafal Al-quran dan segala fitnah dapat diatasi sehingga tidak ada
alasan yang kuat untuk membukukan.
.
B. Rumusan masalah

1. Bagaimana penulisan sejarah al-quran ?

2. zaman penggumpulan al-quran

C.Tujuan

1. untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-qur’an

2. untuk menambah wawasan sejarah dalam penggumpulan Al-qur’an

3. untuk mengetahu ijtihad para sahabat dalam penggumpulan Al-quran pada


zamanya.
BAB II
Rasulullah SAW adalah hafid Qur’an pertama . Dan beliau menganjurkan para
sahabat untuk menghafal setiap kali ayat turun rasulullah selalu menunggu wahyu . jadi
ketika ayat turun para sahabt langsung berhadapan dengan beliau seperti tasmi al quran
yang menguji langsung menghindari kesalahan hafalan dari para sahabat ,jibril
membacakan Qur’an kepada rasulullah pada malam-malam bulan ramadhan setiap
tahunnya Abdullah bin abbas ,”Rasulullah adalah orang paling pemurah , dan puncak
kemurahan pada bulan ramadhan ,ketika rasulullah ditemui oleh jibril , Ia ditemui oleh jibril
setiap malam , jibril membacakan al-quran kepadanya , dan ketika Rasulullah ditemui oleh
jibril itu ia sangat pemurah sekali .Para sahabat senantiasa menyodorkan qur’an kepada
rasulullah baik dalam bentuk hafalan maupun tulisan.” [9]

Tulisan-tulisan Qur’an pada masa nabi tidak terkumpul dalam satu mushaf , yang ada
pada seseorang belum tentu dimiliki orang lain .para ulama menyebutkan pula bahwa zaid
bin stabit adalah orang yang terakhir kali membacakan Qur’an dihadapan nabi .
Imam bukhori menyebutkan 7 orang sahabat yang hafid dizaman Rasulullah SAW yaitu :
Abdullah bin mas’ud ,Salim bin ma’dal ,Muaz bin jabal , Zaid bin stabit, Abu zaid bin sakan
dan Abu darda .imam ibnu hajar menambahkan sa’id bin ubaid sebagai hafid dengan julukan
al-qori . [tarikh gontor kelas 3 darussalam press]

Dan pengumpulan Al-qur’an dari beberapa zaman :


1. Pada zaman abu bakar
Abu bakar menjalankan amanah sebagai kholifah setelah rasulullah .Ia dihadapkan
kepada peristiwa besar berkenan dengan kemurtadan sebagian orang arab setelah
periatiwa meninggalnya nabi muhammad SAW .Karena itu segera dia menyiapkan pasukan
dan menggirimkan pasukan untuk memerangi orang-orang yang murtad . dan terjadilah
perang yamamah yang terjadi pada tahun 12 H melibatkan sejumlah besar sahabat yang
hafal al-quran .dan didalam peperangan itu terbunuhlah 70 dari qori’ dan para sahabat
gugur . umar bin khatab merasa sangat khawatir melihat kenyataan ini , lalu ia mengahadap
abu bakar dan mengusulkan kepadanya agar mengumpulkan dan membukukannya al-quran
karena khawatir akan musnahnya keontetikan al-Qur’an akibat perang yamamah telah
banyak membunuh para qorri’ [16]
Abu bakar menolak usulan itu dan keberatan melakukan apa yang tidak pernah
dilakukan oleh rasulullah . tetapi umar tetap membujuknya ,sehingga Allah membukakan
hati Abu bakar untuk menerima usulan umar tersebut ,kemudian abu bakar memerintahkan
zaid bin tsabit ,mengingat kedudukan dalam qiraat ,penulisan pemahaman dan
kecerdasanya , serta kehadiranya pada pembacaan yang terakhir kali. Abu bakar.
menceritakan kepadanya kekhawatiran dan usulan umar. Pada mulanya zaid menolak
seperti halnya abu bakar sebelum itu . keduanya bertukar fikiran mendiskusikannya ,
sampai zaid dapat menerima dengan lapang dada perintah penulisan Qur’an itu . zaid bin
tsabit memeulai tugasnya yang berat dengan bersandar pada hafalan yang ada dalam hati
para qurra’ dan catatan yang ada pada para penulis .kemudian lembaran-lembaran
(kumpulan ) itu disimpan ditangan abi bakar . setelah ia wafat pada tahun 13 H , lembaran –
lembaran itu dipindah tangankan ke umar bin khatab kholifah setelahnnya dan tetap;
berada ditangannya hingga wafat . kemudian mushaf itu berpindah ketangan hafsah putri
umar ( mushaf itu disimpan dirumah hafsah ) pada permulaan kekhalifahan usman , usman
meminta mushaf dari tangan hafsah .

2. Pada zaman Usman bin affan


Latar belakang pengumpulan al-qur’an di zaman Utsman adalah penyebaran islam
semakin luas dan para qurra tersebar yang mengakibatkan tersebar pula qira’at karena
perbedaan ‘huruf yang tujuh’ .Ketika terjadi perang armenia danazerbaijan dengan
penduduk irak, huzaifah bin yaman melihat adanya pertentangan antar umat yang dapat
memecah belah umat karena berbedanya pembacan qur’an .Kemudian huzaifah ra
menceritakan hal ini kepada ustman ra.Mereka kemudian bersepakat untuk menyalin
lembaran-lembaran abu bakar dan menyatukan umat dengan satu huruf. Melakukan
seorang utusan , ustman ra meminjam lembaran Abu bakar kepada hafsah dan umar
menulis surat kepada hafsahisinya “sudilah kiranya anda kirimkan lembaran-lembaran yang
berisi qur’an itu , kami akan menyalinya menjadi beberapa mushaf , setelah itu kami akan
mengembalikannya “.Kemudian ustman memerintahkan zaid bin tsabit al-ansari ,Abdullah
bin zubair , sa’id bin ‘as, dan abdurrahman bin haris bin hisyam untuk menyalinnya dan
memperbanyak mushaf dengan bahasa quraisy karena qur’an dengan logat qurasy. Setelah
selesai , ustman ra kemudian mengembalikan lembaran abu bakar ra hafsah [ 14] dan
membakar seluruh mushaf yang lain.
Penggumpulan Al-qur’an pada zaman ustman adalah ,penyalinan Al-quran dalam
satu huruf yakni bhasa quraisy diantara tujuh huruf Qur’an bertujuan untuk mempersatukan
kaum muslimin dalam satu mushaf dan huruf yang disepakati . as-suyuti [16] mengatakan
bahwa ustman adalah orang yang pertam kali membaca menyatukan Al- qur’an.
Para ulama berpendapat mengenai jumlah mushaf yang dikirim ustman ra diataranya :
1. tujuh mushaf ibn abu daud mengatakan ,”aku mendengar abu hatim as-sijistani
berkata : telah ditulis tujuh buah mushaf ,lalu dikirim ke Mekkah , Syam ,Bahrain, Kufah
,dan sebuah tanah di Madinah
2. empat mushaf [17] berkata abu ‘amr ad-dani dalam al-muqni “sebagian bersae
ulama berpendapat bahwa ketika umar menulis mushaf , ia membuatnya sebanyak empat
buah salinan yang dikirim kesetiap daerah masing-masing satu buah ,yakni kekufah
,basrah,syam dan ditinggalkan satu buah untuk dirinya “.
3. lima buah manna’ Al-quran bahwa As-sayuthi mengatakan pendapat ini mashur
{19}

Dan ketika penyususan ketertipan sususnan surah-surah dalam al-quran ,sekalipun


ada perdebatan pendapat adalah bahwa susunan surah-surah berdasarkan wahyu-wahyu
dari Allah SWT ,bukan ijtihad para sahabat ,tetapi pendapat ini didukung dengan banyak
riwayat yang shohih, seperti

Begitu juga susunan surah-surah dalam Al-Qur’an, sekalipun ada perbedaan pendapat, tetapi
pendapat yang paling kuat adalah bahwa susunan surah-surah itu berdasarkan wahyu dari Allah
SWT, bukan ijtihad para sahabat . Hadist dari Rasulullah :
“ustman bin abil ‘as berkata ,”aku tengah duduk disamping rasulallah , tiba-tiba pandangannya
menjadi tajam lalu kembali seperti semula .Kemudian sabdanya “jibril telah datang kepadanya
dan memerintahkan agar aku meletakkan ayat ini di tempat anu dari surah an-nahl [16]: 90
(HR.Ahmad dengan isnad hasan)

D. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai