Disusun oleh:
Kelompok XIII
Herbarium
Herbarium adalah suatu bahan yang digunakan untuk studi taksonomi
yang berupa bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan dengan
metode tertentu. Triharsono (2006) menyatakan bahwa herbarium berasal
dari kata “horu” dan “botanicus” artinya kebun botani yang dikeringkan,
bisanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Istilah herbarium adalah
material tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga specimen herbarium).
Herbarium juga bisa berarti tempat dimana-mana material-material tumbuhan
yang telah diawetkan dan disimpan.
Macam herbarium terbagi menjadi dua jenis yaitu herbarium fertil dan
herbarium steril. Herbarium fertil adalah herbarium yang tumbuhannya
dilengkapi bunga dan buah. Herbarium steril adalah herbarium yang
tumbuhannya tidak dilengkapi bunga dan buah. Onrizal (2005) menyatakan
bahwa identifikasi tumbuhan untuk pembuatan herbarium diperlukan ranting,
daun, kuncup, kadang-kadang bunga dan buah dalam satu kesatuan.
Material herbarium dengan bunga dan buah jauh lebih berharga yang sering
disebut herbarium fertil, sedangkan material herbarium tanpa bunga dan
buah disebut herbarium steril.
Metode pembuatan herbarium ada dua yaitu pembuatan herbarium
basah dan pembuatan herbarium kering. Metode basah dilakukan dengan
pencelupan alkohol, biasanya bagian yang diawetkan adalah bagian bunga
atau biji tanaman. Metode kering dilakukan melalui pengeringan dengan sinar
matahari, dioven 80°C, atau dengan perebusan air mendidih lalu dikeringkan
dengan sinar matahari. Onrizal (2005) menyatakan bahwa pembuatan
herbarium basah yaitu setelah material herbarium diberi label gantung dan
dirapikan, kemudian di masukkan ke dalam lipatan kertas koran. Satu lipatan
kertas koran untuk satu specimen tidak boleh leboh dari satu spesimen.
Lipatan kertas koran berisi material herbarium tersebut kemudian ditumpuk.
Tebal tumpukan disesuaikan dengan daya muat kantong plastik (40 × 60)
yang akan digunakan. Tumpukkan tersebut di masukkan ke dalam kantong
plastik dan disiram alkohol 70 % atau spiritus hingga seluruh bagian
tumbukan tersiram secara merata, kemudian kantong plastik ditutup rapat
dengan isolatip atau hekter supaya alkohol atau spiritus tidak menguap
keluar dari kantong plastik.
Proses pembuatan herbarium dengan cara kering menggunakan dua
macam proses yaitu proses pembuatan herbarium menggunakan
pengeringan langsung adalah dengan cara tumpukan material herbarium
yang tidak terlalu tebal di pres di dalam sasak, untuk mendapatkan hasil yang
optimum sebaiknya di pressdalam waktu dua minggu kemudian dikeringkan
diatas tungku pengeringan dengan panas yang diatur di dalam oven.
Pengeringan harus segera dilakukan karena jika terlambat akan
mengakibatkan material herbarium rontok daunnya dan cepat menjadi busuk
sedangkan pengeringan bertahap adalah dengan cara material herbarium
dicelup terlebih dahulu di dalam air mendidih selama 3 menit, kemudian
dirapikan lalu dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Tahap selanjutnya
ditempuk dan dipres, dijemur atau dikeringkan di atas tungku pengeringan.
Selama proses pengeringan material herbarium itu harus sering diperiksa
dan diupayakan agar pengeringannya merata dan setelah kering, material
herbarium dirapikan kembali dan kertas koran bekas pengeringan tadi diganti
dengan kertas baru. Tahap selanjutnya adalah material herbarium dapat
dikemas untuk diidentifikasi (Onrizal, 2005).
Herbarium memiliki fungsi sebagai pusat referensi, pusat pendidikan,
pusat penyimpanan data, pusat dokumentasi dan sebagai labolatorium serta
menunjang kegiatan pengelolaan dan memamfaatkan sumber daya hayati,
selain itu juga sebagai sumber penyebaran suatu takson yang akan diteliti.
Fungsi herbarium juga dijelaskan oleh Sama (2009) yang menyatakan bahwa
herbarium berfungsi untuk pengenalan dan identifikasi tanaman. Rugayah et
al., (2004) menjelaskan bahwa manfaat herbarium adalah untuk pengenalan
dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan, material peraga pelajaran botani,
material penelitian, alat pembantu identifikasi tanaman, material pertukaran
antar herbarium diseluruh dunia, bukti keanekaragaman.
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting
dalam pembuatan herbarium. Spesimen herbarium harus memberikan
informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti,dengan
kata lain koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan
harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak
nampak pada spesimen herbarium. Awetan basah biasanya dibuat dengan
merendam seluruh spesimen dalam larutan formalin 4% (Setyawan et al.,
2005).
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. Peralatan yang digunakan dalam praktikum herbarium adalah
kertas koran, kayu atau bambu, isolasi, lakban hitam, gunting, streples, tali,
kamera, kertas herbarium (kertas duplex), platik penutup bening, pensil,
etiket tempel, etiket gantung dan alat tulis.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum herbarium adalah
kertas kerja, Urochloa mosambicensis (rumput sabi) bagian yang diambil
adalah akar, batang, daun dan bunga.
Metode
Metode yang digunakan pada praktikum herbarium adalah dengan
mengambil contoh tanaman (rumput atau legum) dari lapangan. Bagian
tanaman yang diambil tersebut terdiri dari bagian-bagian tanaman yang
lengkap, meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah/biji. Tanaman
dikeringkan dan diatur dalam kertas yang kasar dan kering yang dapat
menyerap air, misalnya kertas koran yang disusun hingga tujuh lapisan
kemudian ditekan menggunakan kayu atau bambu dengan cara mengikatkan
tali di tepi-tepi kertas sampai tanaman tersebut kering, yaitu sekitar 2 minggu.
Kertas pengering yang basah diganti dan tanaman dikatakn kering apabila
sudah tidak terasa basah. Setelah itu, kertas pengering diganti dan tanaman
ditempel pada kertas herbarium dengan pita perekat, diberi etiket tempel
(meliputi nomor, familia, spesies, nama daerah, lokasi pengambilan, tanggal
pengambilan, manfaat) diletakkan pada pojok kiri bawah kertas herbarium,
dan diberi etiket gantung dengan ukuran 3x7 cm ditulis Nomor/Kode/Tanggal
penggambilan. Penulisan identitas pada etiket menggunakan pensil.
Selanjutnya, diberikan deskripsi mengenai tempat pengambilan, diambil
bersama tanaman apa, digunakan sebagai apa, serta manfaat tanaman
tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN