Pria 59 Tahun dengan Karsinoma Penis
Tanti Yossela, Muhartono
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Karsinoma penis merupakan suatu pertumbuhan sel yang sangat ganas pada jaringan atau wilayah diluar dari pada penis
dan suatu penyakit yang jarang, umumnya merupakan kanker yang tumbuh agresif serta memiliki kecenderungan untuk
menyebar. Seorang laki‐laki usia 59 tahun datang dengan keluhan utama benjolan dan nyeri di kemaluan sejak enam bulan
lalu, pasien memiliki riwayat operasi penektomi pada tahun 2007. Saat ini nyeri dirasakan seperti ditusuk‐tusuk hilang
timbul sepanjang hari, benjolan lebih cepat membesar dibandingkan saat keluhan pertama kali pada tahun 2007, benjolan
terasa panas, tampak kemerahan tampak seperti berisi air, dan sulit menahan buang air kecil (BAK). Pasien merokok 1‐3
bungkus per hari sejak kelas 4 SD, sudah berhenti sejak empat bulan lalu dan mengaku adanya penurunan berat badan. Dari
pemeriksaan fisik kesadaran komposmentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 100 x/menit, napas 20 x/menit, suhu
36,8oC, pemeriksaan genitalia inspeksi tampak dua buah massa di korpus penis berukuran 3x2 cm dan 2x1 cm dengan batas
tidak jelas dan warna kemerahan, gambaran exophytic, tanda inflamasi, dari palpasi teraba massa pada corpus penis
dengan konsistensi padat kenyal, berupa dua buah massa, terfiksir, dan nyeri tekan corpus penis. Pada kasus, pasien
didiagnosis karsinoma penis residif. Farmakoterapi diberikan IVFD RL gtt XX/m, cefotaxim 3x1, dan penektomi parsial.
Kata kunci: bedah, karsinoma, penis
A 59 YEARS OLD MAN WITH PENILE CARCINOMA
Abstract
Penile carcinoma is a highly malignant cell growth in tissues or areas outside than the penis and a rare disease, generally an
aggressive cancer that grows and has a tendency to spread. A man aged 59 years present with a lump and pain in the pubic
since 6 months ago, the patient had a history of surgery penektomi in 2007. Today the pain is felt like a tingling intermittent
throughout the day, the lump is faster than the current swell of complaints the first time in 2007, the lump feels hot, looks
red looks like water, and difficult to hold BAK. Patients smoked 1‐3 packs per day since the 4th grade, has been stopped
since four months ago and confessed their weight loss. Consciousness of compos mentis physical examination, blood
pressure 120/70 mm Hg, pulse 100 x/min, respiration rate (RR) 20 x/min, temperature 36.8°C, examination of inspection
genitalia looked 2 pieces of mass in the corpus penis measuring 3x2 cm and 2x1 cm with no clear boundaries and redness,
exophitic picture, a sign of inflammation, palpation palpable mass at the corpus of the penis with a dense chewy
consistency, in the form of two pieces of mass, fixed to, and tenderness corpus penis. In case, the patient was diagnosed
recurrent carcinoma of the penis. Pharmacotherapy given IVFD GTT RL XX/m, 3x1 cefotaxime, and partial penectomy.
Keywords: carcinoma, penile, surgery
Korespondensi: Tanti Yossela, S. Ked., alamat Jl. Pulau Pisang No. 9 Way Halim Permai Bandar Lampung, HP 081369019928,
e‐mail yosselatanti@yahoo.co.id
Pendahuluan sebelum operasi penektomi adalah tumbuh
Karsinoma penis merupakan suatu benjolan kemerahan di ujung kemaluan pasien
pertumbuhan sel yang sangat ganas. Kanker mula‐mula benjolan kecil lama‐lama makin
penis merupakan suatu penyakit yang jarang membesar, benjolan terasa nyeri dan panas,
dan umumnya merupakan kanker yang tumbuh BAK lancar namun terasa nyeri di akhir BAK.
agresif serta memiliki kecenderungan untuk Pasien ke dokter dan dikatakan bahwa
menyebar.1 Karsinoma penis paling banyak benjolan tersebut adalah tumor dan
terjadi pada laki‐laki dari usia 60 hingga 80 disarankan untuk operasi penektomi dan
tahun.2 Karsinoma penis lebih sering terjadi pasien bersedia untuk dioperasi. Saat ini pasien
pada laki‐laki yang tidak disirkumsisi daripada datang dengan keluhan ada benjolan di
laki‐laki yang disirkumsisi.1 kemaluan dan terasa sangat nyeri juga lebih
cepat membesar dibandingkan saat keluhan
Kasus pertama kali dirasakan, benjolan terasa panas
Seorang laki‐laki Tn. C 59 tahun dengan seperti ditusuk‐tusuk hilang timbul sepanjang
keluhan ada benjolan di kemaluan dan terasa hari, kemerahan dan tampak seperti berisi air,
nyeri, pasien memiliki riwayat operasi keluhan lain yakni tidak dapat menahan BAK,
penektomi pada tahun 2007. Keluhan pasien frekuensi berkemih malam hari kurang dari 3x,
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|103
Tanti dan Muhartono | Pria 59 Tahun dengan Karsinoma Penis
kenyal, berupa 2 buah massa, terfiksir, nyeri dengan pemeriksaan histologi dari spesimen
tekan corpus penis. Gejala klinis karsinoma biopsi dianjurkan sebelum melakukan terapi
penis yaitu, terdapat lesi yang terbatas pada awal. Adanya metastasis dan penyebaran ke
bagian penis, lesi primer memiliki karakteristik regio inguinal merupakan faktor prognostik
sesuai dengan ukuran, lokasi, dan potensi yang paling penting pada pasien dengan
perkembangan tubuh. Palpasi yang dilakukan karsinoma penis.14 Karsinoma berawal dari
dengan hati‐hati pada area inguinal perlu preputium, kemudian infiltrasi ke corpus dan
dilakukan, karena lebih dari 50% pasien glans penis. Jika terjadi metastasis, biasanya
terdapat pembesaran nodul inguinal. diikuti oleh pola yang bertahap. Pertama, pada
Pembesaran nodul ini mungkin merupakan kelenjar getah bening inguinal (pelipatan paha)
inflamasi sekunder atau penyebaran kedua, ke kelenjar getah bening pelvis.
metastasis pada pasien ini tidak ditemukan Sebagian besar tumor penis merupakan
adanya pembesaran nodul inguinal. Pada skuamous sel karsinoma (85%) dan metastasis
pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan pada kelenjar getah bening inguinal ditemukan
normal. Anemia dan leukositosis mungkin pada 60% pasien. Pada pasien dengan
tampak pada pasien dengan penyakit yang karsinoma, baik primer maupun metastasis
berlangsung lama atau infeksi lokal yang pada kelenjar getah bening inguinal, dapat
ekstensif. Hiperkalemia pada tidak adanya diperiksa secara klinis.15
metastasis osseus mungkin ada pada 20% Evaluasi limfonodi juga penting seperti
pasien dan tampak berkaitan dengan volume pembesaran limfonodi inguinal, jumlah, lokasi
penyakit.3 nodul, dan nodul ekstra kapsular. Pada evaluasi
Pada pasien ini didapatkan peningkatan limfonodi terbagi menjadi nodul teraba dan
leukosit. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan nodul tak teraba. Jika nodul tidak teraba pada
fisik, dan pemeriksaan laboratorium dapat pemeriksaan fisik, perlu dilakukan dynamic
ditegakkan karsinoma penis. Namun diperlukan sentinel node biopsy (DSNB) pada pasien
pemeriksaan tambahan untuk menentukan ada dengan resiko tinggi.16 Jika nodul teraba,
tidaknya metastasis dengan melakukan bone metastase limfonodi dapat didiagnosis
scan, dan CT Scan pada abdomen dan pelvis.3 menggunakan biopsi FNAB perkutan dan atau
Karsinoma penis memiliki metastasis yang histologi.17
dapat diprediksi, dengan progresi predominan Karsinoma sel skuamosa (SCC)
lokal atau penyebaran pada limfonodi inguinal. merupakan kasus kanker penis yang paling
Penyebarannya dapat menyebar melalui sering (95%). Bowenoid papulosis (BP),
limfatik atau vaskular seperti pada paru‐paru, penyakit Bowen, dan Queyrat eritroplasia
hati, dan tulang.11 merupakan 3 manifestasi klinis pada neoplasia
Pemeriksaan fine needle aspiration penis intraepitelial. SCC penis terbagi menjadi
biopsy (FNAB) terhadap kelenjar getah bening tipe klasik, basaloid, verukosa, sarkomatoid
inguinal yang teraba pada kasus karsinoma atau adenoskuamosa. Bentuk pertumbuhan
penis memberikan kemampuan diagnostik termasuk penyebaran superfisial,
yang baik. Mengingat pemeriksaan ini dapat pertumbuhan nodular atau vertikal dan
dikerjakan secara mudah, sederhana, cepat, pertumbuhan verukosa.18
dan murah, maka FNAB dapat dipakai sebagai European Association of Urology (EAU)
salah satu alat diagnosis sitologi rutin untuk telah membuat suatu panduan untuk
menegakkan diagnosis adanya metastasis penanganan kanker penis disesuaikan dengan
karsinoma penis pada kelenjar getah bening Kategori Staging T dan juga staging N. National
inguinal yang teraba.12 Metastasis kanker penis Comprehensive Cancer Network juga membuat
adalah penyakit yang jarang dengan kira‐kira panduan untuk penanganan kanker penis
480 kasus. Metastasis penis biasanya disesuaikan dengan kategori staging T, N
mengindikasikan kasus stadium lanjut dan maupun M. Penanganan pasien kanker penis
prognosisnya buruk dengan setengah mengacu kepada panduan dari EAU yakni
pasiennya pada kondisi terminal <1 tahun melakukan parsial penektomi pada T2,
setelah didiagnosis.13 sedangkan pada T3 dilakukan total penektomi
Konfirmasi diagnosis karsinoma penis dan perineostomi. Pemeriksaan patologi
dan pemeriksaan yang lebih invasif, adanya anatomi, merupakan pemeriksaan baku emas
invasi vaskuler, dan stadium histologi dari lesi dalam penegakkan diagnosis kanker penis.19
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|105
Tanti dan Muhartono | Pria 59 Tahun dengan Karsinoma Penis
Terapi pada lesi kanker penis primer adalah yang nyeri pada penis. Kultur selektif untuk
membuang tumor secara seluruhnya.20 Haemophilus ducreyi perlu diidentifikasi
Pada kasus ini, direncanakan penektomi sebagai penyebab. Kondiloma akuminata
parsial penderita karsinoma penis yang secara tampak sebagai eksofitik, lembut, lesi “grape
klinis terdapat pembesaran kelenjar getah cluster” pada batang atau glans penis. Biopsi
bening inguinal atau menetap setelah eksisi lesi dapat membedakan lesi ini dari karsinoma jika
primer pada beberapa stadium, atau dengan terdapat keraguan pada pemeriksa.3
biopsi kelenjar getah bening inguinal, terbukti Angka kematian karsinoma penis
terjadi metastasis dan harus menjalani berkaitan dengan ada atau tidak adanya
pembedahan kelenjar getah bening inguinal pembesaran nodul.3 Kualitas hidup pada pasien
secara bilateral. Sedangkan penderita yang dengan karsinoma penis dalam waktu yang
secara klinis kelenjar getah beningnya normal lama dapat membuat disfungsi seksual,
atau pada awalnya terdapat pembesaran gangguan berkemih, dan gangguan kosmetik
kemudian mengecil dengan pemberian penis sebagai konsekuensinya.19
antibiotik setelah eksisi lesi primer, dapat di‐
follow up saja. Pada kondisi yang sudah Simpulan
mengalami metastasis jauh, karena tidak Karsinoma penis sangat jarang terjadi,
adanya terapi sistemik yang efektif, tindakan tetapi berkaitan dengan merokok, status
pembedahan dengan penyayatan yang luas ekonomi rendah, belum menikah, banyaknya
akan memberikan keuntungan paliatif yang partner dalam melakukan hubungan seksual
bermakna. Tindakan pembedahan dapat pada usia muda. Karsinoma penis dapat
menghindari penyebaran lokoregional yang mengurangi kualitas hidup seseorang. Oleh
merupakan komplikasi akhir paling buruk, karena itu, patofisiologi, diagnosis dan
berupa erosi pembuluh darah femoral.14 penatalaksanaan yang tepat perlu untuk
Terapi lini pertama yang efektif pada diketahui oleh para tenaga medis.
penyakit non invasif superfisial yaitu
kemoterapi topikal dengan menggunakan Daftar Pustaka
imiquimod atau 5‐FU. Toksisitas dan efek 1. Pow‐Sang MR, Ferreira U, Pow‐Sang JM,
samping pada terapi ini biasanya rendah tetapi Nardi AC, Destefano V. Epidemiology and
dengan efikasi yang terbatas. Respon natural history of penile cancer. Urology.
seluruhnya telah dilaporkan pada 57% kasus 2010; 76(2 Suppl):S2‐6.
penyakit non invasif superfisial. Jika terapi 2. Campbell ES. Campbell’s urology.
topikal gagal maka tidak perlu diulang. Selain Philladelphia: Elsevier; 2002.
itu juga dapat menggunakan terapi laser.19 3. Presti JC. Genital Tumors. Dalam: Tanagho
Pada pasien dengan tidak adanya nodul EA, McAninch JW, editors. Smith’s General
inguinal setelah terapi lokal, perlu dilakukan Urology. Edisi ke‐17. United States
follow up yaitu pemeriksaan fisik pada penis America: The McGraw Hill Companies;
dan daerah paha untuk mendeteksi adanya 2008. hlm.383‐6.
rekurensi lokal/regional. Follow up tergantung 4. Graffland NM, Verhoeven RHA, Coeberg
pada terapi modalitas primer yang telah JW, Horenblas S. Incidence trends and
digunakan. Setelah ablasi laser atau survival of penile squamous cell carcinoma
kemoterapi topikal, histologi diperlukan dari in the Netherlands. Int J Cancer. 2010;
bagian glans untuk menjelaskan bahwa sudah 128(2):426‐32.
bebas penyakit. Setelah terapi kuratif untuk 5. Sugandi S. Referral Pattern of Urological
metastase nodul inguinal digunakan, dilakukan Malignancy in Indonesia. Br J Urol. 1989;
pengecekan dengan CT atau MRI scan untuk 63(1):1‐3.
deteksi penyakit sistemik.19 6. Tranggono U, Umbas R. Karakteristik dan
Diagnosis bandingnya sesuai dengan lesi Terapi Penderita Keganasan Penis di RS
dermatologisnya, karsinoma penis perlu Cipto Mangunkusumo dan RS Kanker
dibedakan dari beberapa lesi infeksius. Chancre Dharmais. Indo J Cancer. 2008; 2:45‐50.
sifilis mungkin tampak sebagai ulserasi yang tak 7. Prayoga DA, Tranggono U. Evaluasi Klinis
nyeri. Pemeriksaan serologi dan kamar gelap dan Manajemen Kanker Penis di Rumah
perlu untuk menyingkirkan diagnosis. Sakit Sardjito, Yogyakarta. Indo J Cancer.
Chancroid biasanya tampak sebagai ulserasi 2015; 10(1):29‐34.
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|106
Tanti Yossela | Pria 59 Tahun dengan Karsinoma Penis
8. Larke NL, Thomas SL, dos Santos Silva I, 14. Iqbal Singh and A. Khaitan. Current trends
Weiss HA. Male circumcision and penile in the management of carcinoma penis‐a
cancer: a systematic review and meta‐ review. International Urology and
analysis. Cancer Causes Control. 2011; Nephrology. 2003; 35(2):215‐25.
22(8):1097‐110. 15. Borchers H, Jakse G. Lymphadenectomy
9. Thuret R, Sun M, Budaus L, Abdollah F, for penile cancer. Diagnostic and
Liberman D, Shariat SF, et al. A prognostic significance as well as
population‐based analysis of the effect of therapeutic benefit. Urologe. 2005;
marital status on overall and cancer‐ 44(6):657‐61.
specific mortality in patients with 16. Lont AP, Horenblas S, Tanis PJ, Gallee MP,
squamous cell carcinoma of the penis. van Tinteren H, Nieweg OE. Management
Cancer Causes Control. 2013; 24(1):71‐9. of clinically node negative penile
10. Backes DM, Kurman RJ, Pimenta JM, Smith carcinoma: improved survival after the
JS. Systematic review of human introduction of dynamic sentinel node
papillomavirus prevalence in invasive biopsy. J Urol. 2003; 170:783–6
penile cancer. Cancer Causes Control. 17. Graafland NM, Leijte JAP, Valdes Olmos
2009; 20(4):449‐57. RA, Van Boven HH, Nieweg OE,Horenblas
11. Gianluca F, Alejandro MS, Alba DL, S. Repeat dynamic sentinel node biopsy in
Assunta S, Massimo F, Antonio M, et al. locally recurrent penile carcinoma. BJU
Penile cancer metastasizing to the breast: Int. 2010; 105:1121–4.
a case report. J Med Case Rep. 2016; 18. H. Van Poppel, N. A. Watkin, S. Osanto, L
10:53‐6. Moonen, A. Horwich, V. Kataja. Penile
12. Suarsana IWG, Sastrodihardjo B, dan Gde cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines
Oka A. Validitas diagnostik fine needle for diagnosis, treatment and follow‐up.
aspiration biopsikelenjar getah bening Ann Oncol. 2013; 24(6): 115‐124.
inguinal ang teraba pada karsinoma penis 19. Hakenberg OW, Comperat EM, Minhas S,
di RSUP Sanglah, Denpasar. Indonesian Necchi A, Protzel C, Watkin N. EAU
Journal of Cancer. 2009; 3(4):127‐32. Guidelines in Penile Cancer: 2014 Update.
13. Zhang K, Da J, Yao H, Zheng D, Cai Z, Jiang Eur Urol. 2015;67(1):142‐50
Y, et al. Metastatic Tumors of the Penis : A 20. Leijte JA, Kirrander P, Antonini N, Windahl
Report of 8 Cases and Review of the T, Horenblas S. Recurrence patterns of
Literature. Medicine. 2015; 94(1):e132 squamous cell carcinoma of the penis:
recommendations for follow‐up based on
a two‐centre analysis of 700 patients. Eur
Urol. 2008; 54(1):161‐8.
J Medula Unila|Volume 5|Nomor 2|Agustus 2016|107