Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR MODUL 2 PENGEMBANGAN PROFESI GURU

OLEH : MADARIP,
NO. PESERTA : 19021915610184

Instruksi
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh ?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh
guru dan siswa ?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan ?

Jawaban
1. Rumusan kompetensi guru secara utuh adalah sebagaimana tertuang dalam
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10
ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
Rumusan kompetensi guru sebagai mana dimaksud di atas dapat kita rinci
secara utuh seperti berikut ini.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yang harus dimilki oleh seorang guru antara lain ;
1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik , moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual,
2) mengauasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/
bidang pengembangan yang diampu,
4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran,
6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki,
7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik,
8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran,
9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran,
10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian antara lain meliputi :
1) bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia,
2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladn bagi peserta didik dan masyaakat,
3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa,
4) mnunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru dan rasa percaya diri, dan
5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial seorang guru, antara lain meliputi :
1) bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kalin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi,
2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat,
3) beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya,
4) berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau dalam bentuk lain,

d. Kompetensi Profesional
Dalam hal memiliki kompetensi profesional seorang guru di antara lain
harus :
1) menguasai materi, struktur,konsep, dan pola piker keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan,
2) menguasai standar kompetensi/kompetensi inti dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu,
3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif,
5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomnikasi dan mengembangkan diri,

2. Dalam menghadapi abad 21 keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh


guru dan siswa, adalah ketermpilan esensial berupa keterempilan 4C, yaitu
communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan
creativity and innovation.
Di samping itu, juga seorang guru tentu harus memiliki empat keterampilan
belajar yang berupa ; (1) keterampilan pedagogis dalam mengembangkan
peserta didik untuk berpikir kritis, kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan
persolan kompleks di kehidupannya, (2) keterampilan melakukan penilain
terhadap dampak pembelajaran menggunakan beragam pendekatan dan
metode, (3) keterampilan mengelola suasana pembelajaran ; proses
pembelajaran adalah respon budaya di mana pada konteks tatap muka
langsung guru mengelola kelas yang menjamin adanya motivasi, saling
berkomunikasi langsung, dan disiplin belajar, dan (4) keterampilan
profesional ; guru dihadapkan pada tuntutan mengantarkan peserta didik
agar memiliki kecakapan 4C, di era di mana keterampilan tingkat medium
tergantikan oleh keterampilan tingkat tinggi yang mengutamakan kreativitas.

3. Rancangan strategi guru berkelanjutan, dapat kita lakukan dengan langkah-


langkah ; (a) pengembangan diri, (b) publikasi ilmiah, dan (c) karya inovatif.
a. Pengembangan Diri.
Dalam melakukan pengembangan diri ini melalui dua cara, yaitu ; (1)
diklat fungsional, dan (2) kegiatan kolektif. Diklat fungsional berupa
kegiatan pendidikan dan latihan yang bertujuan untuk mencapai standar
kompetensi profesi guru dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan kegiatan
kolektif adalah kegiatan bersama dalam forum ilmiah untuk mencapai
standar kompetensi profesi yang ditetapkan. Sebagai contoh :
1) Mengikuti diklat pengembangan media di LPMP (diklat fungsional),
2) Mengikuti pertemuan MGMP, KKG, kelompok kajian, diskusi
terbatas, symposium, bedah buku, dan sebagainya (kegiatan kolektif).
Di samping hal tersebut di atas, melaksanakan penelitian tindakan kelas
juga merupakan upaya untuk mengembangkan diri. Karena PTK
bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus meningkatkan
profesionalisme guru. PTK itu sendiri merupakan hasil refleksi terhadap
program pembelajaran untuk :
1) Memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas (masalah yang
dirasakan),
2) Melakukan tindakan yang diyakini lebih baik,
3) Memecahkan masalah nyata di kelas, memperbaiki mutu
pembelajaran, mencari jawaban ilmiah mengapa dipecahkan dengan
tindakan yang dipilh.

b. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan salah satu bentuk kontribusi guru terhadap
peningkatan mutu proses pembelajaran dan dunia pendidikan secara
umum. Publikasi ilmiah bisa berupa suatu karya tulis ilmiah yang
disampaikan melalui kegiatan presentasi karya ilmiah, menjadi
narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan gagasan inovatif.
Publikasi ilmiah mencakup karya :
1) Laporan hasil penelitian bidang pendidikan yang diterbitkan dalam
bentuk ; buku ber-ISBN yang diedarkan nasional, majalah/jurnal
ilmiah terakreditasi (tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota), atau
diseminarkan di sekolah atau disimpan di perpustakaan,
2) Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan formal dan pembelajaran
pada satuan pendidikan yang dimuat jurnal tingkat nasional yang
terakreditasi maupun tidak terakreditasi/tingkat provinsi maupun
jurnal lokal,
3) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman
guru. Publikasi ini mencakup pembuatan buku pelajaran per tingkat
atau buku pendidikan per judul yang lolos penilaian BSNP, atau
dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, atau dicetak oleh penerbit dan
belum ber-ISBN,
4) Modul diklat pembelajaran per semester yang digunakan di tingkat
provinsi dengan pengesahan dinas pendidikan provinsi, atau
kabupaten/kota dengan pengesahan dari dinas pendidikan
kabupaten/kota, atau sekolah/madrasah setempat,
5) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit ber-ISBN
dan/atau tidak ber-ISBN, hasil karya terjemahan yang dinyatakan oleh
kepala sekolah/madrasah tiap karya, buku pedoman guru.

c. Karya Inovatif
Karya inovatif bisa merupakan penemuan baru, hasil pengembangan,
atau hasil modifikasi sebagai bentuk kontribusi guru terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, dan pengembangan dunia
pendidikan, sains/teknologi, dan seni, yang mencakup :
1) Penemuan teknologi tepat guna baik kategori kompleks, maupun
sederhana,
2) Penemuan/penciptaan atau pengembangan karya seni, baik kategori
kompleks, maupun sederhana,
3) Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/praktikum, baik
kategori kompleks, maupun sederhana,
4) Penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya pada tingkat
nasional, maupun provinsi.

Anda mungkin juga menyukai