Bab Iii
Bab Iii
BAB III
3.1 Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
fakta, sehingga menghasilkan data yang bersifat deskriptif yaitu berupa kata –
kata tertulis maupun lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati.
suatu metode penelitan yang memberikan gambaran alamiah serta uraian yang
jelas, sistematis, faktual, dan akurat dalam sebuah penelitian. Kemudian peneliti
kualitas data, artinya data yang disajikan berupa dalam bentuk kata atau kalimat
1. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan
mempelajari bahan bacaan, buku – buku, artikel, karya ilmiah, dan peraturan
proses yang kompleks, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang
data dan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian dan masalah yang
akan dibahas.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan
bentuk apapun yang ada kaitannya dengan penulisan. Hal ini sependapat
Teknik analisis data yang sesuai dengan penelitian ini adalah analisa
Suyanto (2005 : 183) dapat diartikan sebagai berikut: “Penelitian Kualitatif adalah
Teori muncul dari pengalaman kerja lapangan dan berakar (grounded) dalam data”
41
dalam data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan ini ada 3 (tiga)
teknik yang dikutip dari Sugiyono (2007:92 – 99), yaitu sebagai berikut:
1. Data Reduction (reduksi data), yaitu bagian dari proses analisa dengan
bentuk analisis untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus,
membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sehingga dapat
disimpulkan.
2. Data Display (penyajian data), yaitu susunan informasi yang
memungkinkan dapat ditariknya suatu kesimpulan, sehingga memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi.
3. Conclusion Verification (penarikan kesimpulan), yaitu suatu kesimpulan
yang diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali,
dengan meninjau kembali secara sepintas pada catatan lapangan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih cepat.
sejak awal tetapi mungkin juga sebaliknya, karena seperti yang telah dikemukakan
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
kualitatif adalah dapat bersifat perorangan, kelompok yang menjadi satuan kajian
atau juga keseluruhan program atau keseluruhan latar. Berkaitan dengan penelitian
pilihan peneliti aspek apa dan dari peristiwa apa dan siapa dijadikan fokus
pada saat dan stuasi tertentu karena itu dilakukan terus menerus sepanjang
penelitian. Penelitian deskriftip dengan paradigma kualitatif pengambilan
informan dilakukan dengan Purposive Sampling (sampel bertujuan).
Sampling bersifat purposive yakni bergantung pada tujuan fokus pada
suatu saat. Teknik pengambilan sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
pengambilan informan secara purposive sampling yang ahli atau sesuai dengan
1. Pengujian Kredibilitas
a. Perpanjang pengamatan
43
b. Meningkatkan ketekunan
dan terperinci, maka kepastian data dapat teruji secara pasti dan
sistematis.
c. Triangulasi
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Apabila tidak ada lagi data yang
f. Mengadakan membercheck
44
informan.
2. Pengujian Transfersbility
3. Pengujian Dependability
4. Pengujian Konfirmability
Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Dalam RT/RW Kota
Bandung tahun 2011-2031 dijelaskan bahwa Kota Bandung memiliki visi sebagai
kota jasa yang Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat (BERMARTABAT). Fungsi
ibu kota Provinsi Jawa Barat yang berperan sebagai kota jasa, pendidikan, dan
parawisata. Peran yang disandang tersebut mengakibatkan daya tarik kota dan
daya dorong desa-desa secara bersama-sama mengalang arus migrasi desa ke kota
Jakarta, dan merupakan Kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan
Di kota yang bersejarah ini, berdiri sebuah perguruan tinggi teknik pertama
bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika. Pada tahun 1990 Kota Bandung
menjadi salah satu kota paling aman di dunia berdasarkan survei majalah Time.
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman
dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-
bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya disebut juga
dengan Parijs van Java karena keindahannya. Selain itu kota Bandung juga
dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar
di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata
46
kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota Bandung
sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung
merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek
walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Bandung
banyak membuka taman-taman kota, festival kuliner, dan komunitas anak muda.
lapisan masyarakat.
Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107° Bujur Timur dan 6,55°
Lintang Selatan, dengan Luas seluruhnya 16.729,65 Ha. Dengan perincian sebagai
berikut:
Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan raya Barat-Timur yang
Pangalengan/Ciwidey)
Letak yang tidak terisolasi, dengan komunikasi yang baik akan memudahkan
Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan
sejuk. Temperatur rata-rata 23.1 C, curah hujan rata-rata 321.20 mm, dan jumlah
hari hujan rata-rata 18.7 hari perbulannya, serta penyinaran matahari rata-rata
sekitar 61%, sedangkan kelembaban udara relatif rata-rata sekitar 78% . Wilayah
tempat wisata.Wilayah Timur dan selatan lebih banyak yang berada di dataran
rendah, sehingga banyak diisi oleh daerah industri dan pasar. Sebagai batas
wilayahnya, Kota Bandung dari segala arah dibatasi oleh Kabupaten Bandung,
tahun 2009 adalah sebesar 1.844.119 jiwa (penduduk perempuan 914.181 dan
laki-laki 928.938 jiwa/ha). Dilihat dari segi kepadatan penduduk per Kecamatan,
merupakan daerah dengan kepadatan penduduk yang terendah yaitu 32.491 jiwa.
Kota bandung atau yang terdaftar dalam kartu keluarga, dapat dilihat seperti
pertumbuhan dan perkembangan kota di bidang sosial ekonomi budaya baik fisik
Kota Bandung termasuk kategori rawan, sehingga hal ini memungkinkan beratnya
Dari keterangan di atas, dapat diketahui bahwa Kota bandung sebagai kota
yang merupakan kota metropolitan dengan penduduk yang heterogen, hal ini
disebabkan oleh tingkat migrasi dari luar daerah ke dalam Kota Bandung sebagai
tampung terhadap penduduk yang semakin bertambah, sehingga hal ini harus
diiringi dengan kelengkapan sarana dan prasarana dasar masyarakat seperti halnya
tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka pemerintah bersama elemen
seluruh masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut
yaitu :
1. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, dan bersih
warganya.
52
3. Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap
santun, akrab, dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta
lingkungan.
Secarah harfiah, bermartabat diartikan sebagai harkat atau harga diri yang
yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang didukung
kedisiplinan masyarakat.
oleh pihak legislatif melalui upaya-upaya yang lebih keras, cerdas dan terarah
gender.
4. Meningkatkan penataan kota, yang mencangkup pemeliharaan serta
Sebelum berubah menjadi Dinas Perhubungan pada tahun 2001 dulu bernama
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi DT I Jawa Barat Cabang Kota
Madya DT II Bandung sampai tahun 1997, kemudian dari tahun 1997 sampai
dengan tahun 2001 dirubah menjadi Dinas Lalu lintas dan Angkutan Jalan Kota
Madya DT II Bandung.
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, secara
struktur dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya tersebut, Kepala Dinas
dibantu oleh :
1. Sekretaris, membawahkan :
a. Subbagian Perencanaan dan Program;
b. Subbagian Keuangan;
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
2. Kepala Bidang Transportasi Darat, membawahkan :
a. Seksi Jaringan dan Simpul Pelayanan Angkutan;
b. Seksi Angkutan Darat;
c. Seksi Rekayasa dan Keselamatan.
bidang perhubungan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas operasional di bidang Perhubungan
yang meliputi lalu lintas dan parkir, angkutan dan terminal, sarana dan
operasional;
4. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas;
5. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan Tugas
dan Fungsinya.
56
57
1. Terciptanya kondisi lalu lintas yang aman, nyaman, tertib dan terkendali;
2. Menekan penggunaan kendaraan pribadi (khususnya sepeda motor)untuk