Definisi Operasional
yang akan dibahas, dan untuk menghindari pengertian yang salah terhadap
1. Kebijakan
Kebijakan menurut penulis adalah suatu ketetapan yang dikeluarkan oleh kepala sekolah dalam
upaya peningkatan semua komponen yang terdapat di dalam sekolah khususnya sumber daya
manusia yaitu output siswa yang telah menempuh pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan.
2. Kepala Sekolah
kepala sekolah yang dimaksud penulis adalah seseorang yang memiliki wewenang dalam
Peningkatan mutu pendidikan menurut penulis adalah usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah,
dimulai dari kepala sekolah sampai kepada semua warga sekolah untuk bersama-sama
peningkatan prestasi siswa, sehingga siswa mencapai kategori siswa yang bermutu baik di
KAJIAN PUSTAKA
Kebijakan kepala sekolah terdiri dari dua kata yakni kebijakan dan kepala sekolah.
Sebelum kita mengetahui makna dari kebijakan kepala sekolah terlebih dahulu kita harus
mengetahui makna dari kebijakan itu sendiri. Menurut Ali Imron kebijakan adalah suatu
ketentuan dari pimpinan yang berbeda dengan aturan yang ada, yang dikenakan kepada
seseorang karena adanya alasan yang dapat di terima untuk tidak memberlakukan aturan yang
berlaku.1 Sedangkan menurut Gamage dan Pang menjelaskan kebijakan adalah terdiri dari
pernyataan tentang sasaran dan satu atau lebih pedoman yang luas untuk mencapai sasaran
tersebut sehingga dapat dicapai yang dilaksanakan bersama dan memberikan kerangka kerja bagi
pelaksanaan program2
keputusan yang dibuat secara arif dan bijaksana untuk seseorang/sekelompok orang guna untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dengan melangkah lebih maju ke masa depan. kepala sekolah
adalah seorang yang ditugasi oleh pihak ketiga, untuk memimpin suatu lembaga pendidikan
sekolah. Di dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kualitas
sumber daya manusia yang ada. Hal ini bertujuan agar mampu menjalankan tugas-tugas yang
telah diberikan kepada mereka. Ini dilakukan dengan menggerakkan bawahan kearah tercapainya
1
Ali Imron, Kebijkasanaan Pendidikan di Indonesia Proses, Produk dan Masa depannya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), 17.
2
Syafaruddin, Efektifitas Kebijakan Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 75
Kebijakan kepala sekolah adalah hasil keputusan-keputusan yang dibuat secara arif dan
bijaksana oleh kepala sekolah untuk seseorang/sekelompok orang guna untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dengan melangkah lebih maju ke masa depan. Kebijakan Kepala Sekolah dalam
peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri 12 Kuala Batee adalah beberapa peraturan yang
didalamnya berisi hasil kebijakan yang dikeluarkan oleh kepala sekolah dengan tujuan
Sekolah itu bermutu atau tidak bermutu sangat bergantung pada leadership dari kepala
sekolah, karena dialah pimpinan tertinggi di sekolah itu, dan dialah yang bisa mengambil
keputusan dalam segala hal, tentang guru yang direkrut, penugasan guru, rotasi guru, pembinaan
guru dan bahkan promosi kepangkatan guru. Semakin guru itu bekerja dengan penuh antusias,
bermotivasi baik, dinamis mengikuti kemajuan baik teori, instrumen, teknologi, maupun
kebijakan pemerintah, maka akan semakin tinggi produktifitas sekolah, dan akan semakin besar
kontribusnya terhadap pemajuan bangsa ke depan. Demikian pula dengan sarana serta prasarana
pendidikan. Kepala sekolah memiliki otoritas yang sangat besar untuk pengadaan sarana
prasaran dengan mengajukan anggaran pembiayaan pada pemerintah atau pemerintah daerah
bagi satuan pendidikan negeri, atau ke yayasan bagi satuan pendidikan swasta. Kemudian kepala
sekolah juga memiliki kewenangan untuk mengatur waktu belajar siswa, antara full day
school atau part day school, dan dialah yang bisa berkomunikasi secara eksternal pada
pemerintah atau pemerintah daerah, pada tokoh masyarakat, atau pada apapun yang bisa
kurikulum dan buku ajar, tapi juga SDM guru, staf tata usaha dan juga mengelola serta
mengembangkan aset dan mengelola keuangan institusi. Dengan demikian, dia harus memiliki
bidang tugasnya, yakni pendidikan. Seorang kepala sekolah harus menguasai teknik penyusunan
berbagai pengetahuan tentang pendidikan dan pembelajaran. Tidak mungkin jabatan kepala
sekolah dipegang oleh seseorang yang tidak menguasai pendidikan, atau sama sekali tidak
pernah mengalami profesi keguruan, karena dia harus mengelola seluruh sumber daya untuk
Bersamaan dengan itu, kepala sekolah juga harus memiliki kecerdasan personal, yakni
bisa menerima orang lain, menghargai orang lain, dan selalu respek kepada seluruh gurunya,
seluruh orang tua siswa dan bahkan dengan tokoh-tokoh pendidikan di sekitar sekolahnya.
Demikian pula, kepala sekolah harus respek pada para siswanya, termasuk siswa yang tertinggal
dalam penguasaan bahan-bahan ajar, agar tidak ada satu anak pun yang tertinggal oleh
rombongan belajarnya. Tidak boleh ada disparitas yang mencolok antara satu dengan lainnya,
dan tidak boleh membedakan layanan hanya karena perbedaan etnik, bahasa, budaya dan agama.
Kepala sekolah harus memiliki rasa percaya diri yang baik untuk berhadapan dengan para
pejabat daerah dan pusat, dan tidak boleh superior terhadap guru, staf dan seluruh jajaran
pegawai di sekolahnya.
Terakhir, seorang kepala sekolah harus memiliki kecerdasan manajerial, yakni memiliki
ide-ide besar untuk kemajuan sekolahnya, mampu mengorganisir seluruh stafnya untuk
melaksanakan program yang sudah ditetapkan sebagai rencana kerja tahunan, mampu memberi
motivasi kepada seluruh staf akademik dan staf non akademik, dan selalu menghargai seluruh
stafnya itu. Seorang kepala sekolah, harus mampu berkomunikasi dengan baik untuk membuat
seluruh stafnya faham akan sesuatu yang harus mereka kerjakan, dan mampu mendorong mereka
untuk bekerja memajukan institusi sekolahnya. Dan bahkan seorang kepala sekolah harus
mampu mengevaluasi secara obyektif pekerjaan yang diselesaikan oleh seluruh tim kerjanya, dan
yang bertanggung jawab terhadap maju mundurnya satuan pendidikan yang menjadi wilayah
pembelajaran, bersikap sebagai seorang leader di hadapan seluruh staf akademik dan non-
akademik, dan mengoptimalkan layanan seluruh stafnya untuk mempercepat kemajuan. Dan
bersamaan dengan itu, kepala sekolah juga harus terus melakukan analisis terus menerus
terhadap kesesuaian hasil belajar siswa dengan visi dan tujuan sekolah, kebutuhan siswa,
kebutuhan studi lanjut, serta mengarahkan guru untuk menyesuaikan program pembelajaran dan
proses pembelajaran dengan pencapaian visi tersebut, serta dengan berbagai variabel kebutuhan
siswa untuk studi lanjut dan bahkan untuk mampu menyesuaikan diri dengan kehdupan sosial
kemasyarakatan serta berbagai perubahan yang terjadai sangat cepat dalam kehidupan sosial.