Anda di halaman 1dari 4

GEOLOGI STRUKTUR INDONESIA

“ Subduksi Ocean Dengan Ocean, Island Arc, Pulau Sumba ”

Oleh

Jamjam Mursyidin Garliska

(1015006)

Jurusan Teknik Geologi


Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia
Bandung
2018
Subduction Ocean Ocean
Ketika dua lempeng samudera bertabrakan satu lempeng samudera akhirnya disubkap
di bawah yang lain. Di mana satu lempeng slide di bawah yang lain disebut sebagai 'zona
subduksi'. Ketika pelat subducting turun ke mantel di mana secara bertahap dipanaskan zona
benioff terbentuk. Zona benioff ini adalah zona gempa bumi dangkal, menengah dan dalam
yang terfokus. Beberapa gempa bumi terfokus yang terjadi di perbatasan samudra-tabrakan
dapat sedalam 670 kilometer. Ketika pelat subducted turun ke mantel itu secara bertahap
dipanaskan memungkinkan pembentukan magma. Magma yang terbentuk bersifat andesitik
dalam komposisi dan mulai terbentuk ketika lempeng yang di subduksi mencapai kedalaman
100 kilometer.

Ocean-ocean collision zone

Magma andesitik ini terbentuk dari pelelehan sebagian astenosfer tepat di atas zona
subduksi. Peleburan parsial dari pelat subduksi ini disebabkan oleh hilangnya air saat turun ke
mantel. Magma andesitik sekarang kurang padat daripada materi sekitarnya sehingga naik
melalui kerak dan meletus untuk membentuk busur gunung berapi yang disebut busur pulau.
Jarak antara parit dan busur pulau sangat tergantung di mana pelat subduksi mencapai
kedalaman 100 kilometer. Jika sudut subduksi curam maka jarak antara busur dan parit akan
pendek. Jika sudut suduction dangkal jaraknya lebih panjang. Gelombang ini terlihat oleh
tonjolan di dalam lempeng yang jatuh di mana ia disubkontrakkan ke dalam mantel. Di mana
lempeng yang masuk ke dalam mantel dikenal sebagai parit. Punggung bawahnya mengandung
batuan sedimen dan metemorfik yang sangat terdeformasi. Wilayah backarc terletak di
belakang busur dan dapat dimampatkan atau diperpanjang
Di indonesia , jalur gunungapi di Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar sampai
gunungapi di tengah Laut Banda yang membentuk Busur Banda itu, lalu gunung2api di
Sulawesi Utara, dan gunung2 api di Halmahera, itulah yang sesungguhnya merupakan pulau2
busur kepulauan, island arc, sebab lempeng samudera bertemu dengan lempeng samudera di
wilayah wilayah ini.
Island Arc
Island arc atau busur kepulauan adalah jalur gunungapi/volkanik yang terbentuk ketika
lempeng samudera bertemu dengan lempeng samudera yang lain, kemudian yang satu
menunjam (subducted plate) miring di bawah yang lain, lalu pada lempeng samudera yang
tidak menunjam (overriding plate) terbentuk jalur gunungapi hasil peleburan sebagian lempeng
samudera yang menunjam dan mantel di sekitarnya pada kedalaman 100-150 km.
Continental arc atau busur benua adalah jalur gunungapi/volkanik yang terbentuk
ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng benua, kemudian lempeng samudera
menunjam miring di bawah lempeng benua, lalu pada lempeng benua (sebagai overriding plate)
terbentuk jalur gunungapi hasil peleburan sebagian lempeng samudera yang menunjam dan
mantel di sekitarnya pada kedalaman 100-150 km.
Mari kita lihat jalur gunungapi di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi Barat. Jalur
gunungapi ini terbentuk di tepi lempeng benua Eurasia, maka pulau2 Sumatra, Jawa, Bali, dan
Sulawesi Barat bukanlah busur kepulauan, melainkan pulau2 busur benua, continental arc.

Sementara, jalur gunungapi di Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Wetar sampai


gunungapi di tengah Laut Banda yang membentuk Busur Banda itu, lalu gunung2api di
Sulawesi Utara, dan gunung2 api di Halmahera, itulah yang sesungguhnya merupakan pulau2
busur kepulauan, island arc, sebab lempeng samudera bertemu dengan lempeng samudera di
wilayah2ini.
Sifat magma busur kepulauan akan cenderung bersifat mafic-intermediate atau basa-
menengah; tetapi sifat magma busur benua akan cenderung bersifat intermediate-silicic atau
menengah- asam. Dan perbedaan jenis magma ini akan berpengaruh kepada aktivitas
gunungapi dan mineralisasi, artinya akan punya implikasi ke masalah kebencanaan dan mineral
ekonomik. Maka membedakannya dengan jelas, dan memahaminya secara mendasar menjadi
penting.
Pulau Sumba

Pulau Sumba merupakan bagian dari Sundaland dan awalnya terletak di sekitar Teluk
Bone di selatan Pulau Sulawesi. Pulau Sumba bergerak menuju selatan akibat adanya escape
tectonics. Escape tectonicsmerupakan reaksi berupa pergerakan blok lempeng ke arah luar
(menjauhi pusat tumbukan lempeng). Kronologinya adalah sebagai berikut. Pada Kenozoikum,
anak benua India pada lempeng Indo-Australia bergerak relatif menuju arah utara dan
mengalami tumbukan dengan lempeng Eurasia, implikasi utamanya adalah terbentuknya
Pegunungan Himalaya.

Implikasi lain yang terjadi adalah escape tectonics tersebut, dimana tumbukan antara
kedua lempeng tersebut mengakibatkan adanya kompresi di sekitar zona tersebut.
Ibarat puzzle, blok-blok lempeng ini awalnya merupakan pecahan dari Gondwana yang
kemudian tersatukan di wilayah Indonesia bagian barat, lalu akibat adanya kompresi, pecah
kembali dan bergerak menjauhi pusat kompresi tersebut. Sebagai contoh, blok-blok lempeng
di sebelah timur zona tumbukan tersebut akan bergerak ke arah timur, menjauhi pusat kompresi
tadi. Demikian pula dengan Pulau Sumba, bergerak dari sekitar Teluk Bone lalu bergerak
akibatescape tectonics menuju tempatnya sekarang, di selatan Pulau Flores.Berbicara
mengenai asal mulanya, setelah dilakukan korelasi stratigrafi antara Pulau Sumba, Sulawesi
bagian selatan dan Kalimantan bagian tenggara, diperoleh fakta bahwa batuan di ketiga tempat
tersebut berkorelasi dan urutannya hampir mirip.

Pulau Sumba awalnya terletak pada posisi Pulau Alor dan Wetar saat ini. Pulau Sumba
bergerak ke barat sebagai konsekuensi dari tumbukan Lempeng Australia ke arah utara. Seiring
pergerakannya ke arah barat, Pulau Sumba membuka cekungan Sawu yang saat ini merupakan
Laut Sawu.

Pergerakan Pulau Sumba yang sangat cepat diperkirakan merupakan implikasi dari
adanya kompresi. Pulau Sumba menjauh dari pusat kompresi dengan cepat seiring tumbukan
lempeng Australia. Ibarat bola yang dihimpit, bola tersebut akan berusaha keluar dari himpitan
dan bergerak lateral ke arah luar dari gaya kompresi tersebut. Demikian halnya Pulau Sumba
yang bergerak ke arah barat tersebut. Berkenaan dengan asal mula Pulau Sumba, menurut saya,
poin nomor satu lebih bisa dipercaya karena adanya korelasi stratigrafi antara tempat tersebut,
sehingga dapat dimungkinkan lebih jauh bahwa letak Pulau Sumba berada diantara Kalimantan
bagian tenggara dan Sulawesi bagian selatan.

Anda mungkin juga menyukai