Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan penanggung jawab supaya kesehatan tingkat


pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya. Puskesmas di
perkuat dengan Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling dan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai puskesmas
dan jejaringnya. Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan
rujukan, didirikan Puskesmas Raat Inap. Menurut data dari pusat Data dan
informasi, Kementrian Kesehatan per Desember tahun 2011 jumlah
Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 9.321 unit. Diantaranya 3.025 unit
Puskesmas Rawat inap. Puskesmas dan jejaringnya harus membina Upaya
Kesehatan Berbasis Masyrakat.

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,


karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2016 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah
terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu
penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan
status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia,
karena 83% informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan
sedangkan melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%, peraba
1,5% dan pengecap 1,0%. Dari hasil survei Kesehatan Indera Penglihatan
dan Pendengaran yang dilakukan di 8 (delapan) Provinsi menunjukkan
bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia 1,5%. Menurut WHO prevalensi
kebutaan
yang melebihi 1 % bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah
merupakan masalah sosial yang perlu ditangani secara lintas program
dan lintas sektor. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78%),
glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-penyakit
lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%).
Untuk masalah gangguan pendengaran dan ketulian didapatkan
prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8%, gangguan
pendengaran pads laki-laki 18,7%, pada perempuan 15,3%,
sedangkan ketulian 0,5% pada laki-laki dan 0,3% pada perempuan.
Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah serumen prop
(3,6%), dan OMSK (3,1%) di samping gangguan pendengaran
Iainnya yaitu presbikusis (2,6%), ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak
(0,2%) dan tuna rungu (0,1%).

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari program Perkesmas ini untuk menyusun


penatalaksanaan Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas
Kebonagung pada tahun 2018.

1.2.1 Tujuan Khusus


1. Mendiskripsikan penyelenggarakan Program Kesehatan Indera di UPT
puskesmas Kebonagung pada tahun 2018.
2. Mendiskirpsikan permasalahn Program Kesehatan Indera di UPT
puskesmas Kebonagung pada tahun 2018.
3. Menentukan prioritas masalah Program Kesehatan Indera di UPT
Kebonagung pada tahun 2018 berdasarkan USG (Urgency, Savety, adnd
Growth).
4. Menganalisa penyebab masalah Program Kesehatan Indera di UPT
puskesmas Kebonagung pada tahun 2018 berdasarkan teknik fishbone
(tulang ikan).
5. Menganalisa alternatif pemecahan masalah Program Kesehatan Indera di
UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018.
1.3 MANFAAT

1. Program Kesehatan Indera sebagai dasar untuk menyelenggarakan


program promkes di UPT puskesmas Kebonagung tahun 2018.
2. Program Kesehatan Indera sebagai dasar monitoring dan evaluasi
kinerja pemegang Program Kesehatan Indera berencana di UPT
puskesmas Kebonagung.
3. Program Kesehatan Indera sebagai wahana untuk menganalisis
penyebab masalah Program Kesehatan Indera berencana di UPT
puskesmas Kebonagung tahun 2018.
4. Program Kesehatan Indera sebagai bahan pertimbangan untuk
menyusun Program Kesehatan Indera berencana di UPT puskesmas
Kebonagung pada tahun sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Program Pokok Puskesmas

2.1.1 Definisi Puskesmas

Menurut Depkes 1991 “Suatu kesatuan organisasi fungsional yang


merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok”.

2.1.2 Fungsi Puskesmas

Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan pemberdayaan.


Masyarakat dan keluarga dalam pmbangunan kesehatan. Pusat pelayanan
tingkat pertama.

2.1.3 Peran Puskesmas

Lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil


dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.

2.1.4 Tujuan Puskesmas

Pembangunan masyarakat yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah


mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
peningkatan kesedaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
2.1.5 Program Pokok Puskesmas

1. Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan


pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan
masyarakat dalam berbagai tahanan dengan membuka jalur komunikasi,
menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan
suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga
atau memelihara meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Tujuannya
untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Ottawa Charter 1986).

2. Kesehatan Lingkungan

Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang


pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping
faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan perilaku. Bahaya potensial
terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia
dan biologi. Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang
mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif.
Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting. Ssemua kegiatan
kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas akan berhasil
baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus mengikut
sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemiliharaan.

3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular

Menurut WHO Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh


agent infeksi atau lokasinya yang berasal dari sumber penularan atau
reservoir yang dilakukan atau transmisikan kepada penjamu yang rentan.
4. Kesehatan Keluarga Dan Reproduksi

Kesehatan Keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan


sejahtera dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (UU RI no 23
tahun 1992). Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisk, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecactan dalam segala
askep yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya
(WHO).

5. Perbaikan Gizi Masyarakat

Adalah kegiatan mengupayakan peningkat status gizi masyarakat dengan


pengolalan koordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran
serta aktif masyarakat (Arali, 2008).

6. Penyembuhan Penyakit Dan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Medik Rawat Jalan adalah pelayanan medik yang dilakukan


oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama
dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan
lain sesuai den dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna jasa
pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin yang
dapat di selenggarakan pada ruang praktek (Arali, 2008).

7. Kesehatan Ibu dan Anak

Menurut kesehatan RI (2010) kesehatan ibu dan anak adalah suatu


program yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru
lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita, remaja, dan lansia
dalam mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesehatan.

8. Keluarga Berencana

Menurut WHO keluarga berencana adalah suatu program yang di


gunakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan
membatasi kelahiran.
9. Kesehatan Sekolah

Program untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan


kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup
sehat bagi warga sekolah (Depkes RI, 2006).

10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan


antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan (Depkes, 2006).

11. Kesehatan Kerja

Bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan


manusia yang bekerja disuatu institusi maupun proyek ( Parker dan Oglesby,
1972)

12. Kesehatan gigi dan mulut

Upaya melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah, gigi dan semua


kotoran/sisa makanan. Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang
dapat berfungsi untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut.
Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih cenderung untuk
memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi
faktor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan masalah kerusakan
gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan gigi terhadap
anak usia sekolah tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Gigi sehat
yaitu gigi yang bersih tak ada plak apalagi karang gigi, tak ada keluham sakit
atau ngilu, tak ada ciri-ciri ada karies gigi.

13. Kesehatan Jiwa

Suatu kondisi sehat, emosional, psikologis dan sosiologi yang terlihat


dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang
efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Johnson, 1997).
14. Kesehatan Indera

Suatu kondisi untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi


kesehatan mata dengan cara menjaga pola aktivitas mata (doktersehat.com).

15. Laboratorium Sederhana

Suatu Program untuk menjalankan pemeriksaan sederhana meliputi


pemeriksaan gula darah acak, cholesterol, asam urat guna meningkatkan
pelayanan kesehatan masyrakat (Yurike, 2008).

16. Pencatatan dan Pelaporan system informasi kesehatan

Suatu program pendokumentasian suatu aktifitas kesehatan yang


kemudian di bentuk dalam suatu laporan yang berguna untuk mengetahui
informasi kesehatan masyarakat (sentoso, 2008).

17. Kesehatan Lanjut Usia

Menurut badan kesehatan dunia (WHO) kesehatan lansia merupakan


suatu pprogram kesehatan di gunakan untuk mempertahankan serta
meningkatkan kesehatan fungsi organ tubuh orang-orang yang sudah berumur
di atas 40 tahun.

18. Pembinaan Pengobatan Sederhana

Menurut kementrian kesehatan RI, pembinaan pengobatan sederhana


merupakan pelayanan kesehatan yang secara tidak langsung memiliki
perasaan dalam menunjang pencapaian indikator renstra kementrian
kesehatan melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan
keterampilan dalam tumbuh kembang balita, kesehatan ibu hamil dan nifas,
maupun pemanfaatan pijat untuk kesegaran tubuh.

Kesehatan olahraga

Suatu bentuk olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan kegiatan olahraga


yang menggarap raga atau jasmani.
TB Paru

TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB


(Mycobacterium Tuberculosis). Kuman TB terutama menyerang paru-paru,
tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, misalnya : tulang, kelenjar,
kulit dll. TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif
bekerja ( 15–50 tahun ) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian
apabila tidak diobati, 50 % pasien TB akan menular setelah 5 tahun.

2.2 Kesehatan Indera


2.2.1 Falsafah Kesehatan Indera

Pelathan upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran bagi


perawat puskesmas ini diselenggarakan dengan memperhatikan :

1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk :


a. Didengarkan dan di hargai pengalamannya mengenai kesehatan
indera dan pendengaran di Puskesmas
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada didalam
kobteks pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang
diutarakan oleh peserta,
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan paket bahan belajar
b. Mendapatkan pelatih/fasilitator profesional yang dapat
memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik,
dan menguasai materi yang disampaikan dalam pelatihan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu tentang
upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di
Puskesmas.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk :
a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang diharapkan pada akhirnya pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk :

Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan


menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab,
penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun
kelompok.

2.2.2 Pengertian Program Kesehatan Indera


Program kesehatan indera adalah puskesmas yang mempunyai tenaga
terlatih, sarana dan melakukan upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan
kebutaan atau upaya penggulangan gangguan pendengaran dan ketulian melalui
kegiatan penyuluhan, pencegahan, penyakit-penyakit, deteksi dini, pengobatan
serta upaya rujukan.
BAB III

LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS

3.1 Tb Paru

TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman


TB (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman TB terutama menyerang paru-paru,
tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, misalnya : tulang, kelenjar,
kulit dll. TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif
bekerja ( 15–50 tahun ) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian
apabila tidak diobati, 50 % pasien TB akan menular setelah 5 tahun.

3.2 Analisa Data

Anda mungkin juga menyukai