Puskesmas merupakan penanggung jawab supaya kesehatan tingkat
pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya. Puskesmas di perkuat dengan Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, didirikan Puskesmas Raat Inap. Menurut data dari pusat Data dan informasi, Kementrian Kesehatan per Desember tahun 2011 jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 9.321 unit. Diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat inap. Puskesmas dan jejaringnya harus membina Upaya Kesehatan Berbasis Masyrakat.
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2016 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, karena 83% informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan sedangkan melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%, peraba 1,5% dan pengecap 1,0%. Dari hasil survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran yang dilakukan di 8 (delapan) Provinsi menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia 1,5%. Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi 1 % bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan masalah sosial yang perlu ditangani secara lintas program dan lintas sektor. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%). Untuk masalah gangguan pendengaran dan ketulian didapatkan prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8%, gangguan pendengaran pads laki-laki 18,7%, pada perempuan 15,3%, sedangkan ketulian 0,5% pada laki-laki dan 0,3% pada perempuan. Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah serumen prop (3,6%), dan OMSK (3,1%) di samping gangguan pendengaran Iainnya yaitu presbikusis (2,6%), ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak (0,2%) dan tuna rungu (0,1%).
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari program Perkesmas ini untuk menyusun
penatalaksanaan Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018.
1.2.1 Tujuan Khusus
1. Mendiskripsikan penyelenggarakan Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018. 2. Mendiskirpsikan permasalahn Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018. 3. Menentukan prioritas masalah Program Kesehatan Indera di UPT Kebonagung pada tahun 2018 berdasarkan USG (Urgency, Savety, adnd Growth). 4. Menganalisa penyebab masalah Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018 berdasarkan teknik fishbone (tulang ikan). 5. Menganalisa alternatif pemecahan masalah Program Kesehatan Indera di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun 2018. 1.3 MANFAAT
1. Program Kesehatan Indera sebagai dasar untuk menyelenggarakan
program promkes di UPT puskesmas Kebonagung tahun 2018. 2. Program Kesehatan Indera sebagai dasar monitoring dan evaluasi kinerja pemegang Program Kesehatan Indera berencana di UPT puskesmas Kebonagung. 3. Program Kesehatan Indera sebagai wahana untuk menganalisis penyebab masalah Program Kesehatan Indera berencana di UPT puskesmas Kebonagung tahun 2018. 4. Program Kesehatan Indera sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun Program Kesehatan Indera berencana di UPT puskesmas Kebonagung pada tahun sebelumnya. BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Program Pokok Puskesmas
2.1.1 Definisi Puskesmas
Menurut Depkes 1991 “Suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok”.
2.1.2 Fungsi Puskesmas
Pusat penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan pemberdayaan.
Masyarakat dan keluarga dalam pmbangunan kesehatan. Pusat pelayanan tingkat pertama.
2.1.3 Peran Puskesmas
Lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
2.1.4 Tujuan Puskesmas
Pembangunan masyarakat yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni peningkatan kesedaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2.1.5 Program Pokok Puskesmas
1. Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tahanan dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga atau memelihara meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Tujuannya untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Ottawa Charter 1986).
2. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang
pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik, kimia dan biologi. Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting. Ssemua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemiliharaan.
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
Menurut WHO Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
agent infeksi atau lokasinya yang berasal dari sumber penularan atau reservoir yang dilakukan atau transmisikan kepada penjamu yang rentan. 4. Kesehatan Keluarga Dan Reproduksi
Kesehatan Keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan
sejahtera dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (UU RI no 23 tahun 1992). Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisk, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecactan dalam segala askep yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO).
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
Adalah kegiatan mengupayakan peningkat status gizi masyarakat dengan
pengolalan koordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat (Arali, 2008).
6. Penyembuhan Penyakit Dan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Medik Rawat Jalan adalah pelayanan medik yang dilakukan
oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai den dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin yang dapat di selenggarakan pada ruang praktek (Arali, 2008).
7. Kesehatan Ibu dan Anak
Menurut kesehatan RI (2010) kesehatan ibu dan anak adalah suatu
program yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita, remaja, dan lansia dalam mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesehatan.
8. Keluarga Berencana
Menurut WHO keluarga berencana adalah suatu program yang di
gunakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. 9. Kesehatan Sekolah
Program untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah (Depkes RI, 2006).
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan (Depkes, 2006).
11. Kesehatan Kerja
Bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan
manusia yang bekerja disuatu institusi maupun proyek ( Parker dan Oglesby, 1972)
12. Kesehatan gigi dan mulut
Upaya melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah, gigi dan semua
kotoran/sisa makanan. Gigi merupakan bagian terpenting dalam mulut yang dapat berfungsi untuk makan dan berbicara. Kerusakan gigi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan gigi dan mulut. Anak usia sekolah merupakan usia dimana mereka lebih cenderung untuk memilih makanan yang manis seperti cokelat dan permen. Hal ini menjadi faktor utama meningkatnya anak usia sekolah dengan masalah kerusakan gigi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan kesehatan gigi terhadap anak usia sekolah tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apalagi karang gigi, tak ada keluham sakit atau ngilu, tak ada ciri-ciri ada karies gigi.
13. Kesehatan Jiwa
Suatu kondisi sehat, emosional, psikologis dan sosiologi yang terlihat
dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Johnson, 1997). 14. Kesehatan Indera
Suatu kondisi untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi
kesehatan mata dengan cara menjaga pola aktivitas mata (doktersehat.com).
15. Laboratorium Sederhana
Suatu Program untuk menjalankan pemeriksaan sederhana meliputi
pemeriksaan gula darah acak, cholesterol, asam urat guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyrakat (Yurike, 2008).
16. Pencatatan dan Pelaporan system informasi kesehatan
Suatu program pendokumentasian suatu aktifitas kesehatan yang
kemudian di bentuk dalam suatu laporan yang berguna untuk mengetahui informasi kesehatan masyarakat (sentoso, 2008).
17. Kesehatan Lanjut Usia
Menurut badan kesehatan dunia (WHO) kesehatan lansia merupakan
suatu pprogram kesehatan di gunakan untuk mempertahankan serta meningkatkan kesehatan fungsi organ tubuh orang-orang yang sudah berumur di atas 40 tahun.
18. Pembinaan Pengobatan Sederhana
Menurut kementrian kesehatan RI, pembinaan pengobatan sederhana
merupakan pelayanan kesehatan yang secara tidak langsung memiliki perasaan dalam menunjang pencapaian indikator renstra kementrian kesehatan melalui pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional ramuan dan keterampilan dalam tumbuh kembang balita, kesehatan ibu hamil dan nifas, maupun pemanfaatan pijat untuk kesegaran tubuh.
Kesehatan olahraga
Suatu bentuk olahraga untuk tujuan kesehatan, dengan kegiatan olahraga
yang menggarap raga atau jasmani. TB Paru
TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis). Kuman TB terutama menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, misalnya : tulang, kelenjar, kulit dll. TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja ( 15–50 tahun ) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati, 50 % pasien TB akan menular setelah 5 tahun.
2.2 Kesehatan Indera
2.2.1 Falsafah Kesehatan Indera
Pelathan upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran bagi
perawat puskesmas ini diselenggarakan dengan memperhatikan :
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk :
a. Didengarkan dan di hargai pengalamannya mengenai kesehatan indera dan pendengaran di Puskesmas b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada didalam kobteks pelatihan. c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh peserta, 2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk : a. Mendapatkan paket bahan belajar b. Mendapatkan pelatih/fasilitator profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan dalam pelatihan. c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu tentang upaya kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di Puskesmas. 3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk : a. Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan. b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang diharapkan pada akhirnya pelatihan. 4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk :
Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun kelompok.
2.2.2 Pengertian Program Kesehatan Indera
Program kesehatan indera adalah puskesmas yang mempunyai tenaga terlatih, sarana dan melakukan upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan atau upaya penggulangan gangguan pendengaran dan ketulian melalui kegiatan penyuluhan, pencegahan, penyakit-penyakit, deteksi dini, pengobatan serta upaya rujukan. BAB III
LAPORAN PROGRAM PUSKESMAS
3.1 Tb Paru
TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman TB terutama menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, misalnya : tulang, kelenjar, kulit dll. TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja ( 15–50 tahun ) dan anak-anak. TB dapat menyebabkan kematian apabila tidak diobati, 50 % pasien TB akan menular setelah 5 tahun.