Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
NIM : 4172141003
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELAS : BIOLOGI DIK A'17
Unsur persatuan misalnya terdapat dalam lirik lagu Gugur Gunung berbunyi sayuk rukun
bebarengan ro kancane yang memiliki makna sikap kebersamaan, sedangkan lirik yang
berbunyi holobis kontul baris bermakna kebersamaan, tertib, dan kompak yang dianalogikan
dengan kontul yaitu hewan sejenis burung yang ada di sawah-sawah berbaris rapi. Judul
Gugur Gunung itu sendiri sudah merupakan konsep filosofis yang bermakna gotong royong.
Gotong royong atau kerjasama tidak mungkin terwujud jika kerukunan terbengkalai. Dengan
adanya kerukunan antardaerah maka persatuan dan integritas bangsa akan terwujud.
Pendidikan berbangsa melalui unsur patriotisme muncul dalam lirik lagu Kembang
Jagung yang berbunyi jok na sabalamu ora wedi dan dipertegas dengan syair berikutnya iki
lho dhadha Satria iki lho dhadha Janaka. Meski terkesan besar hati atau membanggakan diri
sendiri, namun kata satria mengarah pada penunjukan seorang pembela kebenaran siap sedia
membela bangsa. Lirik ini memberikan nilai pendidikan agar generasi muda diajarkan
bersikap kesatria dan memiliki tekad bela negara.
Volume :7
Simbol dan makna, lirik lagu dolanan, pendidikan formal dan non formal
III. Keunggulan Penelitian
4. Kohesi dan Koherensi isi Penelituan : Memiliki sistematis dan tabel hasil penelitian.
2. Originalitas Temuan : Tidak ada, karena temuan di jurnal ini sudah baik
4. Kohesi dan Koherensi isi Penelitian : Tidak terlampirnya dokumentasi, sehingga tidak
terlengkapi hsil penelitian jurnal ini.
V. Implikasi terhadap
Simpulan :
(1) Simbol dan makna lirik lagu dolanan sebagai wujud semangat kebangsaan mempunyai
kontribusi dan relevansi dalam aspek pendidikan yaitu pendidikan berbangsa dan bertanah air,
pendidikan budi pekerti, dan pendidikan sosial budaya.
(2) Implementasi simbol dan makna kebangsaan lagu dolanan dalam pendidikan formal(sekolah)
dapat dilakukan melalui pengajaran apresiasi sastra pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Di dalam
pendidikan non formal(keluarga, masyarakat: komunitas seni,
sanggar seni, seniman) bentuk implementasi yang ditempuh sebagai upaya sosialisasi,
dilakukan dengan mengaplikasikan lagu-lagu dolanan baik bagi anak-anak maupun orang
dewasa. Sehingga lagu dolanan bukan lagi dianggap lagu dolanan anak semata, tetapi merupakan
seni sastra tradisi milik seluruh masyarakat.
Saran : Jurnal ini sudah bagus, tinggal hanya menambahkan gambar atau dokumentasi
penelitian agar lebih mutakhir.
Referensi :
Ucik Fuadhiyah, (2011). SIMBOL DAN MAKNA KEBANGSAAN DALAM LIRIK LAGU-
LAGU DOLANAN DI JAWA TENGAH DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Universitas Negeri Semarang: Lingua
Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume VII/1.
I. Pengantar
Penelitian ini dilatarbelakangi minimnya kemampuan siswa dalam memahami dan
menggunakan kalimat efektif. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:1) Bagaimana tingkat
kebakuan bahasa Indonesia pada artikel pendidikan dalam koran Galamedia ditinjau dari aspek
kalimat efektif? 2) Bagaimana bentuk kesalahan pemakaian kalimat bahasa Indonesia pada
artikel pendidikan dalam koran Galamedia ditinjau dari aspek kalimat efektif? 3) Bagaimana
pemanfaatan hasil analisis tingkat kebakuan pemakaian bahasa Indonesia pada artikel pendidikan
dalam koran Galamedia ditinjau dari aspek kalimat efektif sebagai bahan ajar bahasa Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dari proses di atas diperoleh data,
bahwa setelah dilakukannya analisis pada kebakuan kalimat dan kesalahan kalimat dalam artikel
Galamedia, kemudian dijadikan bahan ajar, siswa mampu menentukan kalimat efektif dan tidak
efektif. Keberhasilan dapat dilihat dari hasil 10 siswa yang mampu menjawab instrumen yang
penulis ujicobakan. Bahan ajar berbentuk modul tersebut sudah valid karena telah divalidasi
berdasarkan pertimbangan kriteria pemilihan bahan ajar yang baik. Bahan ajar modul hasil
analisis dari artikel Galamedia dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan menggunakan kalimat efektif pada siswa kelas VII.
II. Ringkasan
Deskripsi data berfungsi menjabar-kan hasil analisis tingkat kebakuan bahasa Indonesia pada
artikel Gala-media ditinjau dari aspek kalimat efek-tif. Data hasil penelitian diperoleh dari
sampel sepuluh orang siswa kelas VII serta kuesioner yang ditujukkan kepada beberapa guru.
Penulis mengujicobakan keefektifan modul kepada guru MTs. yang berjum-lah 3 orang.
Sebelum penulis menguji-cobakan modul, penulis menyusun lembar penilaian modul berupa
angket (kuesioner). Kuesioner berisi beberapa aspek yang harus dinilai berdasarkan kriteria
bahan ajar yang baik. Kriteria yang dinilai dari modul tersebut menca-kup aspek tuntutan
kurikulum, tuntutan bahasa, dan tuntutan psikologis.
Angket/kuesioner tersebut dibe-rikan kepada masing-masing tiga orang guru dan diisi sesuai
dengan penilaian terhadap bahan ajar modul. Angket ter-sebut diberikan bertujuan untuk menge-
tahui apakah modul sudah memenuhi kriteria penyusunan bahan ajar atau bah-kan sebaliknya.
Berikut akan disam-paikan hasil ujicoba modul berupa peni-laian isi modul kepada guru bahasa
Indonesia.
Judul Jurnal : ANALISIS TINGKAT KEBAKUAN BAHASA INDONESIA PADA
ARTIKEL GALAMEDIA DITINJAU DARI ASPEK KALIMAT
EFEKTIF SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR
BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VII
Nama Jurnal : LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Penulis : Syifa Nuraini Latifah dan Guru SMK 5 Bandung
Volume :7
4. Kohesi dan Koherensi isi Penelituan : Memiliki sistematis dan contoh hasil penelitian.
2. Originalitas Temuan : Tidak ada, karena temuan di jurnal ini sudah baik
3. Kemutakhiran Masalah : Sudah baik, tidak ada yang kekurangan di
kemutakhiran masalah.
4. Kohesi dan Koherensi isi Penelitian : Tidak terlampirnya dokumentasi, sehingga tidak
terlengkapi hsil penelitian jurnal ini.
V. Implikasi terhadap
3. Pembahasan dan Analisis : Untuk pembahasan dan analisis sendiri pada jurnal
ini sudah baik.
Simpulan :
Dari hasil pengumpulan data, pen-deskripsian dan pembahasan hasil pene-litian
mengenai Analisis Tingkat Keba-kuan Bahasa Indonesia pada Artikel Galamedia Ditinjau dari
aspek Kalimat Efektif serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia Siswa kelas
VII, penulis dapat menarik kesim-pulan sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap tingkat kebakuan bahasa Indonesia pada artikel
Galamedia ditinjau dari aspek kalimat efektif, penulis menemukan kebakuan kali-mat yang
sudah terpenuhi sesuai dengan syarat-syarat keefektifan ka-limat. Sampel yang penulis gunakan
pada penelitian adalah enam buah artikel pendidikan pada koran Gala-media. Tingkat kebakuan
bahasa In-donesia yang dianalisis pada pene-litian ini adalah kebakuan kalimat ditinjau dari
aspek kalimat efektif. Keefektifan kalimat memiliki sya-rat-syarat yaitu kesepadanan struk-tur,
kevariasian, keparalelan, pene-kanan dan ketegasan makna. Syarat kalimat efektif yang sudah
terpenuhi pada enam artikel yang dianalisis penulis sudah mencakup keselu-ruhan syarat kalimat
efektif yang penulis kemukakan. Syarat keefek-tifan yang banyak ditemukan pada artikel adalah
kesepadanan struktur. Dengan kata lain, artikel pendidikan dalam koran Galamedia secara garis
besar sudah baku dalam pemakaian kalimatnya.
2. Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap bentuk kesalahan yang di-temukan pada artikel
pendidikan dalam koran Galamedia, penulis menemukan masih terdapat kalimat yang
mengandung kesalahan dan tidak memenuhi syarat kebakuan kalimat. Kesalahan kalimat dilihat
dari faktor-faktor penyebab ketidak
efektifan kalimat berupa kontami-nasi atau kerancuan, ambiguitas atau keambiguan,
ketidakjelasan subjek, kemubaziran preposisi dan ketidak-tepatan bentuk dan makna kata. Dari
enam buah artikel, masih terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan dan menyebabkan kalimat
menjadi tidak efektif. Kesalahan pemakaian kalimat yang ditemukan pada tiap artikel sebagian
besar disebabkan oleh keambiguan makna dan ke-tidaktepatan unsur inti kalimat.
3. Hasil analisis terhadap kebakuan kalimat pada artikel Galamedia dan bentuk kesalahan yang
ditemukan dijadikan sebuah bahan ajar berben-tuk modul. Sebelum menyusun ba-han ajar
modul, penulis memper-timbangkan terlebih dahulu kriteria pemilihan bahan ajar yang baik un-
tuk siswa SMP/MTS sesuai dengan tuntutan kurikulum, aspek bahasa dan aspek psikologis.
Modul berisi petunjuk belajar, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, lembar kerja siswa dan kunci jawaban. Modul divali-dasi terlebih dahulu oleh
validator dan dinilai oleh guru sebelum diuji-cobakan kepada siswa. Hasil peni-laian validator
dan guru terhadap ba-han ajar yang disusun penulis sudah sangat baik dari aspek tuntutan kuri-
kulum karena keempat penilai memberikan poin terbesar yaitu 5, juga sudah baik dari aspek
bahasa dan psikologis karena keempat peni-lai memberikan poin 4. Berdasarkan jawaban siswa
pada lembar kerja siswa, penulis simpulkan bahwa dengan bahan ajar berbentuk modul yang
penulis berikan, siswa sudah mampu membedakan kalimat yang sudah efektif dan belum efektif.
Hal tersebut dapat dilihat dari ketepatan sepuluh orang siswa yang mampu menentukan kalimat
yang sudah me-
menuhi syarat kesepadanan struktur, keparalelan, kevariasian, penekanan dan ketegasan makna.
Begitu juga dengan kalimat yang belum efektif, mereka sudah mampu menentukan-nya
berlandaskan teori mengenai faktor penyebab ketidakefektifan kalimat.
Saran : Jurnal ini sudah bagus, tinggal hanya menambahkan gambar atau dokumentasi
penelitian agar lebih mutakhir.
Referensi :
Syifa Nuraini Latifah dan Guru SMK 5 Bandung, (2017). ANALISIS TINGKAT KEBAKUAN
BAHASA INDONESIA PADA ARTIKEL GALAMEDIA DITINJAU DARI
ASPEK KALIMAT EFEKTIF SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VII.
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Vol.7,
No.2. Juli 2017 e-ISSN 2549-2594.Email: syifanurainilatifah@gmail.com