Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR MODUL 1

NAMA : JAMIAH, S.PD


NO. PESERTA : 19060415610278

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Darul Ihsan


Kelas / Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Teks Ceramah
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


kompetensi Inti B. N
o
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2 KI-2 Menghargai dan menghayatiperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3 KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena, dan kejadian tampak mata.
4 KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur 3.5.1 Memahami informasi dan
ceramah, kebahasan, isi informasi permasalahan yang didengar atau yang
berupa permasalahan aktual yang dibaca
disajikan dalam ceramah 3.5.2 Menemukan informasi dan
permasalahan aktual dalam teks
ceramah
4.5 Menyusun bagian-bagian penting 4.5.1 Menelaah bagian-bagian penting
dari permasalahan aktual sebagai dalam teks ceramah
bahan untuk disajikan dalam 4.5.2 Menemukan kalimat majemuk
ceramah bertingkat dalam teks ceramah
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model pembelajaran
Discovery Learning, diharapkan siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur ceramah,
kebahasan, isi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah
serta menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk
disajikan dalam ceramah dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama
proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.

E. Materi Pembelajaran
 Ceramah
 unsur-unsur ceramah
 kaidah kebahasaan
 isi

F. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
3. Model : Discovery Learning

G. Media Pembelajaran :
 Video
 Laptop
 proyektor

H. Sumber Belajar :
 Buku Pegangan Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Kemendikbud RI 2017
 Buku Pegangan Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Kemendikbud RI 2017
 Internet
I. Langkah-langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama:
1. Pertemuan ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
15 menit
Apersepsi
1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik.
Motivasi
1) Menyampaikan KD yang akan dipelajari.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran bagi
peserta didik.
3) Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Saintifik
Mengamati 1. Guru menyajikan tayangan video ceramah
melalui proyektor
2. Peserta didik mengamati tayangan video
ceramah yang disajikan guru dengan saksama
Menanya 1. Guru memberikan kesempatan pada peserta
60 menit
didik untuk mengajukan beberapa pertanyaan
terkait video ceramah yang disajikan.
Mengumpulkan 1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
Informasi kelompok kecil
2. Guru menjelaskan pengertian ceramah,
karakteristik ceramah, serta syarat-syarat
permasalahan yang dibahas dalam teks ceramah
1. Pertemuan ( 2 x 45 menit ) Waktu
3. Guru membimbing peserta didik dalam
kelompok untuk mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber baik media cetak maupun
internet
Mengasosiasi/ 1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati
Menalar kembali video yang disajikan
2. Berdasarkan video yang disajikan peserta didik
mengidentifikasi jenis ceramah yang disajikan
3. Peserta didik menganalisis permasalahan aktual
yang terdapat dalam video ceramah yang
disajikan
Mengomunikasi 1. Peserta didik membuat kesimpulan tentang isi
kan teks ceramah yang dibaca
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya tentang teks ceramah yang dibaca
3. Peserta didik mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
6. Guru memberikan penguatan.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: tanggungjawab, kerja sama,
kreatif, dan kritis.
Kegiatan Penutup
 Peserta didik membuat resume dengan bimbingan guru tentang 10
permasalahan aktual yang terdapat pada video ceramah yang menit
disajikan
1. Pertemuan ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Pesera didik mengerjakan tes mengenai materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik mengagendakan untuk mempelajari cara
menyimpulkan isi dalam teks ceramah.
 Guru menutup pelajaran dengan mengingatkan kepada peserta didik
mengenai materi teks ceramah (refleksi).

J. Penilaian Hasil Pembelajaran :


1. Penilaian pengetahuan
- Bentuk : Tes tulis (uraian)
- Instrumen : Terlampir
2. Penilaian keterampilan
- Bentuk : Diskusi, Unjuk kerja
- Instrumen : Terlampir

Darul Ihsan, Juli 2018


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Darul Ihsan Guru Mata Pelajaran

Radhiati, S.Pd Jamiah, S.Pd


NIP. 19671231 200312 2 007
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Darul Ihsan


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kejadian/ Butir Pos/


No Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI SOAL

KD Indikator Stimulus Level No


Soal Berfikir Soal
3.5 Mengidentifikasi Menjelaskan manfaat Disajikan teks ceramah C2 1
unsur-unsur mendengarkan salah satu tokoh masyarakat
ceramah, ceramah. yang sedang ceramah di
kebahasan, isi hadapan masyarakat.
informasi berupa Menganalisis Disajikan teks ceramah C4 2
permasalahan persamaan dan salah satu tokoh masyarakat
aktual yang perbedaan ceramah yang sedang ceramah di
disajikan dalam dengan pidato dan hadapan masyarakat.
ceramah khutbah.
Mengidentifikasi Disajikan teks ceramah C4 3
informasi yang salah satu tokoh masyarakat
disampaikan dalam yang sedang ceramah di
ceramah. hadapan masyarakat.
Mengidentifikasi jenis- Disajikan teks ceramah C4 4
jenis informasi dalam salah satu tokoh masyarakat
ceramah. yang sedang ceramah di
hadapan masyarakat.
Menuliskan bagian- Disajikan teks ceramah C4 5
bagian penting dari teks salah satu tokoh masyarakat
ceramah yang dibaca. yang sedang ceramah di
hadapan masyarakat.

Pedoman Penskoran

No Kunci jawaban Skor


1 Manfaat mendengarkan ceramah di antaranya dapat menambah wawasan
atau informasi yang belum kita ketahui; menjalin silaturahmi dengan
15
sesama pendengar ceramah jika situasi secara bersama-sama; dapat
menjadi pedoman/petunjuk dalam melakukan hal-hal positif.
2 Perbedaan:
1) Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi
penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya.
2) Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat
persuasif (ajakan atau dorongan untuk berbuat sesuatu). 20
3) Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian
pengetahuan keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan
untuk memperkuat keimanan.
Persamaan: berisi informasi yang disampaikan di depan umum.
3 Informasi yang dapat diperoleh dari teks yang telah dicontohkan ialah:
cermat dalam pemilihan kata ketika akan menyampaikan pembicaraan 15
terutama berkomunikasi dengan orang yang beda usia; nilai-nilai
kesantunan dan tata krama merupakan faktor utama berkembangnya suatu
masyarakat; penanaman dan pembiasaan etiket berbahasa merupakan
peranan penting dalam memperoleh pendidikan yang maju.
4 Jenis-jenis informasi dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Informasi berdasarkan fungsi yaitu informasi yang bergantung pada
materi dan juga kegunaan informasi.
2. Informasi berdasarkan format penyajian yaitu informasi berdasarkan
bentuk penyajian informasinya.
25
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa yaitu informasi berdasarkan
tempat kejadian peristiwa berlangsung.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan yaitu informasi berdasarkan
bidang-bidang kehidupan yang ada.
5. Informasi berdasarkan bidang kepentingan
5 Jawaban berdasarkan kreativitas siswa 25
Lampiran Penilaian Keterampilan

Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam pengamatan pada saat pelaksanaan
diskusi.

Nama Siswa Aspek yang Skor Ketuntasan Skor Tindak


No dinilai maks Nilai maks lanjut
1 2 3 T TT R P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai (disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak tuntas bila di lihat dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan
Aspek dan rubik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut bisa memberikan kejelasan dan pedalaman informasi lengkap
dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan pedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan pendalaman informasi
kurang lengkap dan kurang sempurna, skor 10.
2. Keaktipan dalam diskusi.
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok kurang aktif dalam diskusi diberi, skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian persentasi.
a. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan jelas dan rapi, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi,
skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi,
skor 20.
Lembar penilaian presentasi

No Nama Siswa Menjelaskan Menvisualkan Merespon Skor Nilai


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Keterangan pengisian skor :

(4) Sangat tinggi


(3) Tinggi
(2) Cukup tinggi
(1) Kurang

Total Skor = Jumlah skor x 3


12

Jumlah Nilai = total skor x 100


3
Lembar Penilaian Portofolio

Observasi Kinerja Presentasi


No Nama Siswa Tata Jawab Skor Nilai
Tampilan Kelengkapan
Bahasa Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Keterangan pengisian skor :

(4) Sangat tinggi


(3) Tinggi
(2) Cukup tinggi
(1) Kurang

Total Skor = Jumlah skor x 3


12

Jumlah Nilai = total skor x 100


3
Lampiran Materi

Memahami Informasi dan Permasalahan yang Didengar atau yang Dibaca

Pada pembahasan ini, peserta didik dibimbing untuk memberi tanggapan atau kritik
tehadap permasalahan aktual yang terdapat dalam teks ceramah. Sebelum memberikan kritik,
peserta didik diarahkan dahulu untuk memahami informasi dan permasalahan baik yang
didengar atau yang dibaca. Berikut adalah contoh teks yang dapat disajikan.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia,


Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun
kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut
tampak pada ungkapanungkapan pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan
perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka
kasar atau bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu sangat menggores hati yang
menerimanya.
Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita, misalnya
ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapantanggapan mereka
terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung provokatif. Padahal
sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian bahasa dibingkai secara santun
lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya (eufemistis). Kita pun tentu gelisah sebagai
orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan para remaja yang
kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesama yang sangat miris untuk didengar.
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata
nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya
penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya
berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan
pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu. Penyebab utamanya adalah
perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai kesantunan
dan tata krama dalam suatu masyarakat. Misalnya, kesantunan (tata krama) yang berlaku
pada zaman kerajaan yang berbeda dengan yang berlangsung pada masa kemerdekaan dan
pada masa kini. Kesantunan juga berkaitan dengan tempat: nilai-nilai kesantunan di kantor
yang berbeda dengan di pasar, di terminal, dan di rumah.
Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran
budaya, khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian
menyebabkan para remaja dan anggota masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada
akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa
mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya. Sejalan dengan perubahan waktu dan
tantangan global, banyak hambatan dalam upaya pembelajaran tata krama berbahasa.
Misalnya, tayangan televisi yang bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata
krama orang Timur. Sementara itu, sekolah juga kurang memperhatikan kesantunan
berbahasa dan lebih mengutamakan kualitas otak siswa dalam penguasaan iptek.
Selain itu, kesantunan berbahasa sering pula diabaikan dalam lingkungan keluarga.
Padahal, belajar bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menghayati betul
bahasa yang digunakannya. Anak belajar tata santun berbahasa mulai di lingkungan keluarga.
Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu kewajiban
manusia yang bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak menyakiti orang lain.
Kesantunan dipadankan dengan konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah
lembut, penuh dengan pemuliaan, penghargaan, pengagungan, dan penghormatan kepada
orang lain. Berbahasa santun juga sama maknanya dengan qaulan ma’rufa yang berarti
berkata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat penutur.
Oleh karena itu, pendidikan etika berbahasa memiliki peranan yang sangat penting.
Pemerolehan pendidikan kesantunan berbahasa sangat diperlukan sebagai salah satu syariat
dalam beragama. Dengan kesantunan, dapat tercipta harmonisasi pergaulan dengan
lingkungan sekitar. Penanaman kesantunan berbahasa juga sangat berpengaruh positif
terhadap kematangan emosi seseorang. Semakin intens kesantunan berbahasa itu dapat
ditanamkan, kematangan emosi itu akan semakin baik. Aktivitas berbahasa dengan emosi
berkaitan erat. Kemarahan, kesenangan, kesedihan, dan sebagainya tercermin dalam
kesantunan dan ketidaksantunan itu.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap
orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak
mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang
arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak
diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

Teks seperti itulah yang sering kali disebut sebagai ceramah. Mungkin ada pula yang
mengatakannya sebagai teks pidato. Teks seperti itu dapat kita peroleh dalam berbagai
kesempatan. Di sekolah mungkin saja hampir setiap hari kita mendapatkannya, baik dari
guru, kepala sekolah, pembina OSIS, dan pihak-pihak lainnya. Di lingkungan masyarakat pun
sering kali kita mendapatkan ceramah. Dari teks semacam itu, kita dapat memperoleh
tambahan pengetahuan, informasi, dan wawasan.
Dengan memperhatikan contoh tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu
informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Yang menyampaikan adalah orang-orang yang
menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang.
Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan media
lainnya. Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah. Untuk memahami
kedua hal tersebut, cermatilah perbedaan di antara keduanya.
1. Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni berisi
ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
2. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan
keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.

Manfaat mendengarkan ceramah di antaranya dapat menambah wawasan atau informasi


yang belum kita ketahui; menjalin silaturahmi dengan sesama pendengar ceramah jika situasi
secara bersama-sama; dapat menjadi pedoman/petunjuk dalam melakukan hal-hal positif.
Manfaat dalam menyajikan ceramah di antaranya memperoleh pengalaman; menumbuhkan
sikap percaya diri, tanggung jawab, dan religius; menjalin silaturahmi dengan para
pendengar.

Menemukan Informasi dan Permasalahan Aktual dalam Teks Ceramah


Pada pembahasan ini, guru membimbing peserta didik untuk menemukan informasi dan
permasalahan aktual dalam ceramah. Informasi disebut pula penerangan. Informasi bersifat
publisitas; ditujukan untuk umum (publik). Informasi dalam media massa umumnya bersifat
aktual; demikian pula yang disampaikan melalui ceramah-ceramah yang biasanya berkaitan
dengan isu-isu terhangat. Jenis-jenis informasi dapat dikategorikan sebagai berikut.
1. Informasi berdasarkan fungsi yaitu informasi yang bergantung pada materi dan juga
kegunaan informasi. Yang termasuk informasi jenis ini adalah informasi yang menambah
pengetahuan, informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), dan informasi yang
hanya menyenangkan pembaca yang bersifat fiksional (khayalan). Informasi yang
menambah pengetahuan, misalnya, tulisan tentang pergantian kurikulum. Informasi
edukatif, misalnya, tulisan tentang teknik belajar yang jitu. Selanjutnya, informasi yang
menyenangkan, misalnya, cerita pendek, karikatur, dan komik.
2. Informasi berdasarkan format penyajian yaitu informasi berdasarkan bentuk penyajian
informasinya. Di media massa dikenal berbagai bentuk penyajian yaitu dalam bentuk
tulisan, foto, kartun, ataupun karikatur. Dalam bentuk tulisan dikenal bentuk berita, artikel,
karangan khas (feature), resensi, kolom, dan karya fiksi.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa yaitu informasi berdasarkan tempat kejadian
peristiwa berlangsung. Dengan demikian, informasi dibagi menjadi informasi daerah,
nasional, dan mancanegara.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan yaitu informasi berdasarkan bidang-bidang
kehidupan yang ada. Bidang-bidang yang biasanya dibedakan itu, misalnya pendidikan,
olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
5. Informasi berdasarkan bidang kepentingan yaitu dapat dibedakan menjadi empat jenis
yaitu sebagai berikut.
a. Informasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
b. Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca.
c. Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan
kualitas hidupnya.
d. Informasi tentang peluang bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu.

Menelaah Bagian-Bagian Penting dalam Teks Ceramah


Penting atau tidaknya suatu uraian dapat pula berdasarkan kebermanfaatannya. Apabila
bagian itu dianggap bermanfaat atau sangat perlu diketahui, maka bagian itulah yang penting.
Sementara itu, pernyataan lain yang kurang bermanfaat atau sudah diketahui maksudnya,
maka bagian itu bukanlah hal penting. Dengan demikian, penting tidaknya suatu uraian bisa
berbeda antara pendengar yang satu dengan pendengar yang lainnya. Meskipun demikian,
berdasarkan paparan yang tersaji dalam teks ceramah itu sendiri, suatu informasi dianggap
penting apabila informasi itu bersifat umum; yang merangkum atau menjadi dasar uraian-
uraian lainnya.

Menemukan Kalimat Majemuk Bertingkat dalam Teks Ceramah


Adapun yang dimaksud dengan kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang
memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur
klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan unsur yang lain sebagai anak kalimat.
Kalimat majemuk bertingkat terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-
sampai, maka.
Contoh:
a. Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
b. Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-
tugas mereka dengan teratur.

2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.


Contoh:
a. Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan
memperkokoh pertahanan mereka.
b. Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
c. Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk
senjatanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan.
Contoh:
a. Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang
terjadi.
b. Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
c. Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh:
a. Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
b. Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh:
a. Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
b. Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b. Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar
yang tumbuh di sekitarnya.
c. Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki
sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
7. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.
Contoh:
a. Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.
b. Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.
c. Laki-laki yang berbaju putih itu adalah kakekku dari Ibu.
d. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap
penggunaan bahasa yang baik dan benar.
e. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa
kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

a. Instrument penilaian pengetahuan.


- Jenis tes : Tes tulis
- Bentuk : Tes uraian

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Darul Ihsan


Kelas / Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5 Mengindentifikasi unsur-unsur ceramah, 3.5.1 Memahami informasi dan permasalahan
kebahasaan, isi informasi berupa yang didengar atau yang dibaca.
permasalahan aktual yang disajikan 3.5.2 Menemukan informasi dan
dalam ceramah. Permasalahan aktual dalam teks
. ceramah

Kerjakan soal-soal dibawah ini!

1. Tentukan informasi yang terdapat di dalam video ceramah yang disajikan!


2. Apa mamfaat mendengarkan ceramah!
3. Jelaskan struktur yang dipakai dalam ceramah!
4. Jelaskan kaidah kebahasaan apa yang dipakai dalam teks ceramah!

Rubrik Penilaian
No Aspek Kriteria Skor
1 Memahami informasi Mampu memahami 5
dan permasalahan yang informasi penting dari 3
didengar atau yang teks ceramah yang
dibaca dalam teks didengarkan.
ceramah.
Mampu memahami 3
informasi penting dari 2
teks ceramah yang
didengar
Mampu memahami 1
informasi penting dari 1
teks ceramah yang
didengar.
SKOR IDEAL 6

Nilai = skor perolehan x 100


Skor ideal
BERIKUT GAGASAN DARI RANCANGAN PEMBELAJARAN YANG MEMUAT
KETERAMPILAN BELAJAR ABAD 21:

Pembelajaran abad 21 merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan


memanfaatkan perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat serta perkembangan
teknologi baik teknologi digital maupun teknologi komunikasi. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas XI pada materi “Teks Ceramah” dapat dikembangkan dengan merancang
desain pembelajaran yang aktif, efektif, dan efisien.
Pada rancangan pembelajaran yang telah penulis sajikan sebelumnya, penulis
memilih kompetensi dasar 3.5 tentang Mengindentifikasi unsur-unsur ceramah, kebahasaan,
isi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah. Pada kompetensi
dasar tersebut penulis mengembangkan desain pembelajaran melalui penggunaan pendekatan
saintifik dengan model pembelajaran discovery learning. Penggunaan model pembelajaran
tersebut diasumsikan dapat membangkitkan keaktivan dan minat belajar siswa serta
kemampuan siswa dalam memahami dan menganalisis materi selama proses pembelajaran
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai