luka
Anatomi
• Epidermis :
Lapisan paling
luar
• Dermis : Lapisan
yang sangat
kuat
Penyebab luka bakar
1. Termal
2. Listrik
3. Bahan kimia
4. Radiasi
Kedalaman Luka Bakar
o Mengenai epidermis
o Mengenai epidermis,
dermis, dan jaringan
subkutan (mungkin juga
lebih dalam)
o Kulit terlihat berwarna
agak putih, coklat dan
pucat
o Penderita tidak merasa
sakit
Luas luka termal
Presentase luas permukaan tubuh (LPT)
yang terbakar
Kedalaman luka bakar
Letak anatomis luka bakar
Cedera inhalasi
Usia korban
Riwayat medis
Cedera yang bersamaan
“ Rule of 9 ” (Rumus 9)
11 daerah masing-masing 9%, dgn perineum 1%
1. Kepala
2. dada
3. punggung
4. perut
5. pinggang
6. lengan kiri
7. lengan kanan
8 & 9. tungkai kiri
10 & 11. tungkai kanan
Untuk anak-anak rumus ini tidak dapat
dipakai karena kepala yang relatif besar,
dan ekstremitas yang relatif kecil.
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR
Perawatan awal di tempat kejadian
1. Prioritas pertama : menghentikan proses
kebakaran
2. Nyala api harus dimatikan
3. Pakaian yang terbakar, meleleh, ikat
pinggang dan perhiasan harus dilepas.
4. Pada cedera kimia semua pakaian harus
dilepas dan dibilas dengan air yang sangat
banyak
5. Pada cedera sengatan listrik korban harus
dipindahkan dari pengaruh arus listrik
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
Airway terganggu Menghisap gas atau partikel karbon yang terbakar
dalam jumlah banyak
Bila menimbulkan sesak berat (saturasi 02 < 95%) indikasi intubasi
BREATHING
Penyebab gangguan breathing : Keracunan CO dan asap
berikan O2 100% (dengan non-rebreathing mask)
CIRCULATION
Kulit yang terbuka penguapan air yang berlebih dehidrasi
Pemasangan infus : luka bakar di atas 15%
Jumlah cairan yang diberikan Rumus Baxter :
= 4 cc / kgBB / %luka bakar / 24 jam
= Separuhnya diberikan dalam 8 jam pertama, separuhnya lagi dalam 16
jam berikut.
Rumus Baxter hanya merupakan patokan
awal, dan menilal cukupnya cairan yang
diberikan lebih tepat dengan menilai
produksi urin setiap jam
(30—50 cc per jam pada orang dewasa)