METODE PENELITIAN
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa
72
73
Pada penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif digunakan untuk menguji
terhadap Tax Evasion dan Dampaknya Pada Kepatuhan Wajib Pajak, serta melakukan
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu
hal objektif, valid, dan reliable tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Objek dalam
penelitian ini adalah Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, Tax Evasion dan
sedang diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan judul skripsi yang penulis kemukakan
yaitu: “Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Tax
Self Assessment
System (X1)
Keterangan :
: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Simultan
Gambar 3.1
Model Penelitian
75
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Variabel dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua variabel utama yaitu
variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Serta terdapat beberapa
variabel pembantu lainnya, antara lain adalah variabel intervening. Dalam penelitian
ini, Peneliti melakukan analisis pada besarnya pengaruh tiga variabel independen
terhadap satu variabel dependen atau analisis Self Assessment System dan
Pada Kepatuhan Wajib Pajak. Definisi dari variabel-variabel yang digunakan adalah
sebagai berikut:
3) Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk
pemerintah.
4) Pembayaran pajak-pajak lainnya; PBB, BPHTB, bea materai.
b. Pelaksanaan Pembayaran Pajak
Pembayaran pajak dapat dilakukan di bank-bank pemerintah maupun
swasta dan kantor pos dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP)
yang dapat diambil di KPP atau KP4 terdekat, atau dengan cara lain
melalui pembayaran pajak secara elektronik (e-payment).
c. Pemotongan dan Pemungutan
Jenis pemotongan/pemungutan adalah PPh Pasal 21, 22, 23, 26, PPh
final pasal 4 (2), PPh Pasal 15, PPN, dan PPnBM. Untuk PPh
dikreditkan pada akhir tahun, sedangkan PPN dikreditkan pada masa
diberlakukannya pemungutan dengan mekanisme pajak keluar dan
pajak masukan.
4. Pelaporan Dilakukan oleh Wajib Pajak
Surat Pemberitahuan (SPT) memiliki fungsi sebagai suatu sarana bagi
Wajib Pajak didalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu, surat
pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan
pajak, baik yang dilaksanakan Wajib Pajak sendiri maupun melalui
mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak
ketiga, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari
pemotongan atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak
yang telah dilakukan.”
“Penggelapan Pajak (tax evasion) merupakan usaha aktif Wajib Pajak dalam
hal mengurangi, menghapuskan, manipulasi ilegal terhadap utang pajak
atau meloloskan diri untuk tidak membayar pajak sebagaimana yang telah
terutang menurut aturan perundang-undangan”
tindakan tax evasion . Menurut Moh. Zain (2008:52), yaitu sebagai berikut:
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel
Chaizi Nasucha dalam Erly Suandy (2014: 97) kepatuhan Wajib Pajak dapat
diidentifikasi dari:
ke dalam konsep dimensi dan indikator yang akan menjadi bahan penyusunan
instrumen kuesioner.
Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu, “Pengaruh self assessment
system dan pemeriksaan pajak terhadap Tax Evasion dan dampaknya pada Kepatuhan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independen
Self Assessment System (X1)
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Independen
Pemeriksaan Pajak (X2)
Sistem
Pengendalian
Intern
c. Memutakhirk Ordinal 26-27
an ruang
lingkup dan
program
pemeriksaan.
d. Melakukan Ordinal 28-30
pemeriksaan
atas buku-
buku, catatan-
catatan, dan
dokumen-
dokumen.
e. Melakukan Ordinal 31
konfirmasi
kepada pihak
ketiga
f. Memberitahu Ordinal 32
kan hasil
pemeriksaan
kepada Wajib
Pajak
g. Melakukan Ordinal 33
sidang
penutup
(Closing
Conference)
3. Teknik dan a. Metode Ordinal 34
Metode Langsung
Pemeriksaan b. Metode Tidak Ordinal 35
Langsung
c. Metode Ordinal 36
Pemeriksaan
Transaksi
Afiliasi
86
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Intervening
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Dependen
Kepatuhan Wajib Pajak (Z)
tunggakan pajak
atau melunasi
pajak terutang
3. Patuh terhadap a. Mendaftarkan Ordinal 50
ketentuan diri sebagai wajib
material dan pajak
yuridis formal b. Mengisi SPT Ordinal 51-52
perpajakan dengan lengkap
dan benar sesuai
Erly Suandy dengan besarnya
melakukan
pemungutan dan
pemotongan
pajak
3.3.1 Populasi
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono diatas, maka dalam
Representative pada KPP Madya Bandung dan KPP Pratama di Kota Bandung
Tabel 3.5
Jumlah 121
91
3.3.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian
suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan
statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya,
dengan istilah lain harus representatif (mewakili)”.
Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada
persamaan yang dirumuskan oleh Slovin dengan rujukan (Principles and Methods of
Research), selain itu karena jumlah populasi (N) diketahui dengan pasti, maka untuk
n= N
1+Ne²
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = jumlah populasi
e = tingkat presisi/batas toleransi kesalahan
pengambilan sampel.
Pengambilan sampel ini dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau nilai
sebelumnya. Sesuai dengan rumus diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini
Tabel 3.6
Distribusi Sampel
No Kantor Pelayanan Pajak Account Distribusi
Representative Sampel
teknik yang harus digunakan oleh setiap peneliti. Terkait dengan hal ini, Sugiyono
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah
Metode simple random sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
berikut :
sebagai berikut :
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang
jenis sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Dalam penelitian ini,
data yang digunakan penulis adalah jenis data primer, yaitu data yang didapatkan dari
hasil penyebaran kuesioner pada Account Representative pada KPP Madya Bandung,
dengan jenis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan.
Studi lapangan (field research) dalam penelitian ini dikaitkan dengan jenis data
primer. Untuk memperoleh informasi serta hasil penelitian yang diharapkan, dalam
langsung dan penyebaran kuesioner. Adapun penjelasan dari keduanya adalah sebagai
berikut:
dalam penelitian.
b. Penyebaran Kuesioner
Untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang telah dirumuskan maka
data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh itu harus dianalisis. Analisis data dalam
kedalam pola kategori dan kesatuan uraian dasar. Untuk membuktikan kebenaran
hipotesa, dalam arti apakah hipotesa diterima atau ditolak, maka dari data-data yang
“Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain tekumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.
mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Untuk menilai variabel X 1, X2, Y dan
Z.
sifat-sifat serta hubungan mengenai indikator-indikator dalam variabel yang ada pada
kuesioner, dimana yang diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun cara untuk menilai variabel independen (X), dan variabel dependen
(Y) analisis akan dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata atau mean pada setiap
variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan cara menjumlahkan data keseluruhan
dalam setiap variabel kemudian dibagi dengan jumlah responden yang ditentukan
Dimana:
Me = Mean (rata-rata) Xi = Nilai variabel X ke-i sampai ke-n
berdasarkan nilai tertinggi dan nilai terendah pada hasil kuesioner. Adapun nilai
tertinggi dan terendah tersebut ditentukan dari banyaknya pernyataan atau pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner kemudian dikalikan dengan skor terendah yaitu 1
sosial.”
Kuesioner yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini bersifat tertutup
dengan jawaban yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Tidak ada jawaban yang
salah, namun setiap instrumen dalam skala likert memiliki gradasi nilai dari sangat
tinggi sampai ke nilai yang sangat rendah sesuai dengan standar skor yang sudah
ditentukan sebelumnya.
standar skor atas instrumen pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner penelitian
Tabel 3.7
Bobot Penilaian Pertanyaan atau pernyataan Kuesioner
adalah peneliti akan menentukan panjang interval dan menetapkan skor kuesioner
( = 11,2
Maka, kriteria untuk nilai variabel Self Assessment System (X1) ditentukan
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Self Assessment System
Nilai Kriteria
14 – 25,2 Tidak Baik
25,2 – 36,4 Kurang Baik
36,4 – 47,6 Cukup Baik
47,6 –58,8 Baik
58,8 – 70 Sangat Baik
100
( = 18,4
Maka kriteria untuk nilai variabel pemeriksaan pajak (X2) adalah sebagai berikut
Tabel 3.9
Nilai Kriteria
23 – 41,3 Tidak Baik
41,4 – 59,7 Kurang Baik
59,8 – 78,1 Cukup Baik
78,2 – 96,5 Baik
96,6 - 115 Sangat Baik
Maka, kriteria untuk nilai variabel tax evasion (Y) ditentukan sebagai berikut:
Tabel 3.10
Nilai Kriteria
6 – 10,8 Sangat Tinggi
10,8 – 15,6 Tinggi
15,6 – 20,4 Cukup Rendah
20,4 – 25,2 Rendah
25,2 – 30 Sangat Rendah
( = 10,4
Maka, kriteria untuk nilai variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Z) ditentukan sebagai
berikut:
102
Tabel 3.11
Nilai Kriteria
13 – 23,4 Sangat Tidak Patuh
23,4– 33,8 Tidak Patuh
33,8– 44,2 Cukup Patuh
44,2 – 54,6 Patuh
54,6 – 65 Sangat Patuh
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pengujian validitas adalah pengujian yang ditujukan untuk mengetahui suatu data
menyatakan bahwa: “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
Uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dengan analisis
item, yaitu dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan
0,3, jadi apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun rumus untuk menguji
Keterangan:
n = Banyaknya sampel
seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Metode
yang digunakan metode koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan karena
koefisien ini menggunakan variasi dari item item baik untuk format benar atau salah
atau bukan, seperti format pada skala likert. Sehingga koefisien alpha cronbach’s
104
{ }
Keterangan:
alpha cronbach’s yang didapat 0,6. Jika koefisien yang didapat kurang dari 0,6 maka
instrumen penelitian tersebut dinyatakan tidak reliabel. Apabila dalam uji coba
instrumen ini sudah valid dan reliabel, maka dapat digunakan untuk pengukuran
sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala
b). Menentukan nilai proporsi setiap responden yaitu dengan membagi setiap
rumus:
f). Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (=1) dan
kebenaran hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori yang sudah ada, yaitu
dengan menganalisis:
Metode analisis verifikatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisa pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui besarnya
variabel terikat. Selain itu analisis jalur merupakan suatu tipe analisis multivariate
untuk mempelajari efek-efek langsung dan tidak langsung dari sejumlah variabel
yang dihipotesiskan sebagai variabel sebab terhadap variabel lainnya yang disebut
variabel akibat. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model
107
berdasarkan landasan teori. Data dalam penelitian ini akan diolah dengan
Analisis jalur sendiri tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti
untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel
telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan
oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel
dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas
melakukan analisis jalur adalah hubungan antar variabel dalam model harus linier.
Dengan demikian langkah awal yang akan dilakukan adalah melakukan analisis
regresi. Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan
untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak.
Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal.
Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
2) Uji Linieritas
sebagai prediktor mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Uji
linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis variansi terhadap garis regresi yang
109
Ftabel pada taraf signifikan 5%. Kriterianya apabila Fhitung lebih kecil atau sama
dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% maka terdapat hubungan linier antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila Fhitung lebih besar dari pada
Ftabel maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier.
Keterangan :
jalur tersebut.
110
a. Diagram Jalur
X1
𝜀
𝜌𝑦𝑥 𝜀
𝜌𝑧𝑦 Z
Y
X2 𝜌𝑦𝑥
Gambar 3.2
Diagram Jalur
111
b. Persamaan Struktural
yang ada. Berdasarkan diagram jalur pada Gambar 3.2 di atas, dapat
X1 𝜌𝑌𝑋 Y
Y = 𝜌𝑌𝑋 𝑋 Ԑ
Gambar 3.3
Sub Struktur Pertama : Diagram Jalur X1 terhadap Y
X2 𝜌𝑌𝑋 Y
Y = 𝜌𝑌𝑋 𝑋 Ԑ
Gambar 3.4
Sub Struktur Pertama : Diagram Jalur X2 terhadap Y
112
X1
𝜌𝑦𝑥
𝜀
X2
𝜌𝑦𝑥
Y=
Gambar 3.5
Sub Struktur Ke-dua : Diagram Jalur X1 dan X2 terhadap Y
Y 𝜌𝑧𝑦 Z
Y = 𝜌𝑍𝑦 𝑌 Ԑ
Gambar 3.6
Sub Struktur Ke-tiga : Diagram Jalur Y terhadap Z
113
𝜌𝑌𝑋 𝜌𝑍𝑌
Z
X1 𝜌𝑍𝑋
Gambar 3.7
Sub Struktur Ke-empat : Diagram Jalur X1 terhadap Z dan
X1 terhadap Z melalui Y
𝜌𝑌𝑋 𝜌𝑍𝑌
X2 𝜌𝑍𝑋 Z
Gambar 3.8
Sub Struktur Ke-empat : Diagram Jalur X2 terhadap Z dan
X2 terhadap Z melalui Y
114
X1 Y
𝜀
𝜌𝑦𝑥 𝜀
𝜌𝑧𝑦 Z
Y
X2 𝜌𝑦𝑥
Z=
Gambar 3.9
Sub Struktur Ke-empat : Diagram Jalur X1, X2, dan Y terhadap Z
Keterangan:
= Pemeriksaan Pajak
Y = Tax Evasion
Pemeriksaan Pajak
N XY ( X ).( Y )
rxy
N X 2
( X ) 2 . N Y 2 ( Y ) 2
Keterangan:
= Koefisien korelasi
X = Variabel independen
Y = Variabel dependen
Pada dasarnya, nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai dengan +1 atau secara
a. Bila r = 0 atau mendekati nol, maka hubungan antara kedua variabel sangat
lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali sehungga tidak mungkin
b. Bila 0 < r < 1, maka korelasi antara kedua variabel dapat dikatakan positif
atau bersifat searah, dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai
c. Bila -1 < r < 0, maka korelasi antara kedua variabel dapat dikatakan negatif
tabel berikut :
Tabel 3.12
Pedoman interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2014: 184)
117
koefesien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel
berikut:
KD = R2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi
Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada
sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa adanya
Pengujian ini dilakukan secara parsial (uji t) maupun secara simultan (uji F).
118
Uji statistik t disebut juga uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan
dependen. Pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan Ho ditolak atau Ha diterima
dari hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus untuk uji t sebagai berikut:
Keterangan:
= Koefisien jalur
= koefisien determinasi
berikut:
independen secara parsial terhadap variabel dependen dinilai tidak signifikan dan
Gambar 3.10
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Tax Evasion
Tax Evasion
Tax Evasion
Tax Evasion
120
intervening
variable intervening
intervening
intervening
121
Keterangan:
n = Jumlah Observasi
dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%. Adapun kriteria yang
- Ho ditolak jika
- Ho diterima jika
Gambar 3.11
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (Uji F)
ditolak atau tidak, adapun hipotesis secara simultan (Uji statistik F) yaitu sebagai
berikut:
Bila Ho diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel independen