Hub 4 Pilar Pengendalian DM DGN Gula Darah
Hub 4 Pilar Pengendalian DM DGN Gula Darah
net/publication/328802978
CITATIONS READS
0 110
3 authors, including:
Fera Sartika
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Fera Sartika on 08 November 2018.
ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana tingginya kadar glukosa darah yang
disebabkan oleh pankreas gagal memproduksi insulin atau terjadinya resistensi insulin. DM
digolongkan atas DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 2 yang tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan berbagai komplikasi yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronis. Komplikasi
kronis DM tipe 2 dapat berupa komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Nefropati
diabetik merupakan salah satu komplikasi mikrovaskuler, yaitu komplikasi yang terjadi pada
pembuluh darah. Akibat tingginya kadar glukosa dalam darah dapat membuat terganggunya
fungsi ginjal. Kemungkinan adanya penurunan fungsi ginjal pada penderita DM dapat
diketahui salah satunya dengan penentuan klirens kreatinin. Salah satu indeks fungsi ginjal
yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens kreatinin adalah Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG), dengan menggunakan rumus Formula Corkroft-Gault. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran laju filtrasi glomerulus pada penderita DM tipe 2 di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif
untuk menggambarkan laju filtrasi glomerulus pada penderita DM tipe 2. Jumlah sampel
yang diperoleh adalah 41 orang.
Simpulan: Hasil penelitian berdasarkan rumus Formula Corkroft-Gault menunjukkan LFG
normal 10%, Penurunan ringan LFG 15%, Penurunan moderat LFG 70%, Penurunan berat
LFG 5%, dan Gagal ginjal 0%
13 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Rsud Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
14 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
Jumlah 41 100%
(140−𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑥 𝐵𝐵
Perempuan= )x(0,85)
72 𝑥 𝐾𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚
Gagal Ginjal 0 0%
Jumlah 41 100%
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil persentase 70% dengan jumlah penderita
klirens kreatinin paling banyak mengalami 29 orang dan Penurunan ringan LFG
Penurunan Moderat LFG dengan memiliki persentase 15% dengan jumlah
penderita 6 orang.
15 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
Tinggi 0 0 0 0 12 29 2 5 0 0 14 34
Normal 3 7 6 15 17 41 0 0 0 0 26 63
Rendah 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3
Jumlah 4 10 6 15 29 70 2 5 0 0 41 100%
3-5 4 9 6 15 26 63 0 0 0 0 36 87
6-7 0 0 0 0 3 7 1 2 0 0 4 11
8-9 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1 2
Jumlah 4 12 6 14 29 70 2 4 0 0 41 100%
16 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
17 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
40-49 2 5 2 5 6 15 0 0 0 0 10 2
50-59 1 2 4 10 13 32 0 0 0 0 18 44
60-69 1 2 0 0 10 24 2 5 0 0 13 31
Jumlah 4 9 6 15 29 71 2 5 0 0 41 100%
18 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
terdapat laki-laki dengan jumlah 18 orang merupakan hasil akhir metabolisme otot.
dan perempun berjumlah 23 orang, baik Hubungan antara kreatinin serum dan
laki-laki maupun perempuan memiliki LFG penting karenai penurunan LFG yang
risiko yang sama besar untuk mengidap signifikan dapat terjad i sebelum terjadinya
penyakit diabetes mellitus khususnya tipe kenaikan kreatinin serum, sehingga dapat
2, hanya saja dilihat dari faktor risiko digunakan metode pengukuran LFG lain
perempuan mempunyai peluang lebih yang lebih akurat seperti pengumpulan
besar diakibatkan peningkatan indeks urin 24 jam. Dimana, urin 24 jam dapat
massa tubuh yang lebih besar. Sindroma digunakan untuk mengetahui terjadinya
siklus bulanan pasca menopause yang gangguan pada fungsi ginjal pada pasien
membuat distribusi lemak tubuh menjadi diabetes mellitus dengan komplikas i
mudah terakumulasi akibat proses penyakit ginjal mempunyai prevalensi
hormonal tersebut sehingga wanita proteinuria yang tinggi, (National Kidney
berisiko menderita diabetes mellitus Foundation, 2007).
(Kwang, et al., 2012) Pada tabel 4. menunjukkan
Pada tabel 2. Menunjukkan berdasarkan lamanya menderita diabetes
kemungkinan terjadinya komplikasi mellitus pada penelitian ini didapatkan
nefropati diabetik, karena data yang nilai klirens kreatinin dengan kerusakan
terlihat dengan jumlah 41 pasien DM tipe ginjal dengan penurunan moderat LFG
2 mengalami penurunan glomerulus diperoleh sekitar 87%, semakin lama
dengan persentase 95%, dan 70% pasien menderita diabetes mellitus tipe 2
mengalami penurunan moderat. Sehingga maka dikhawatirkan akan mengalami
menunjukkan terjadinya komplikasi atau komplikasi. Salah satu. Komplikasi yang
gangguan pada fungsii ginjal. Hal ini terjadi adalah nefropati diabetika
mungkin dikarenakan akibat tingginya (Soegondo, et al., 2002).
glukosa darah sehingga dapat Pada tabel 5. menunjukkan
menyebabkan kerusakan pada pembuluh berdasarkan berat badan diperoleh klirens
darah halus di ginjal, rusaknya pembuluh kreatinin yang paling banyak mengalami
darah ini diakibatkan oleh hipertensi. penurunan adalah dengan berat badan
Sesangkan, glukosa darah yang tinggi 50-59 kg dimana terjadi penurununan
dapat menyebabkan penebalan membran moderat LFG sebanyak 13 orang (31%).
basal dan pelebaran glomerulus (Corwin, Hal ini mungkin disebabkan karena
2009). formula Cockroft-Gault salah satu
Pada tabel 3. menunjukkan kadar pengalinya adalah berat badan, dimana
kreatinin serum normal namun dapat dipengaruhi oleh massa otot
pengukuran klirens kreatinin menurun. Hal sehingga semakin kecil berat badan
ini dikarenakan kreatinin serum semakin sedikit nila i klirens kreatininnya.
19 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
Pada tabel 6. menunjukkan Temporal Trends in The Prevalence of
berdasarkan usia diperoleh klirens Diabetic Kidney Disease in The Unites
kreatinin yang didapat pada rentang usia States. Journal of the American
40-49 tahun mengalami penurunan fungsi Medical Association. 305:2532-39
ginjal dengan persentase 2%, pada usia 5. Edwina A.D, Manaf Asman, Efrida.
50-69 tahun terjadi penurunan fungsi 2015. Pola Komplikasi Kronis Penderita
ginjal yang lebih cepat dengan persentase Diabetes Melitus
44%, LFG menurun secara bertahap Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit
seiring bertambahnya usia, bahkan pada Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang
orang tanpa penyakit ginjall (National Januari 2011. Jurnal Kesehatan
Kidney Foundation, 2007). Andalas. 4(1) pp 103
6. Fadhilah, A.F. 2016. Hubungan Antara
KESIMPULAN
Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus
Hasil penelitian berdasarkan rumus
Dengan Berat Anemia Pada Pasien
Formula Corkroft-Gaul dari 41 orang
Nefropati Diabetik di RSUD DR.
penderita DM tipe 2, menunjukkan LFG
Sayidiman Magetan. Skripsi. FK UMS.
normal 10%, Penurunan ringan LFG 15%,
7. Kwang-Wen Chen, Tseng min hsu,
Penurunan moderat LFG 70%, Penurunan
Huang3 Yao Yu and Chuang Jue-Yuh.
berat LFG 5%, dan Gagal ginjal 0%
2012. The Barriers to Initiating Insulin
Therapy among People with Type 2
DAFTAR PUSTAKA
Diabetes in Taiwan – A Qualitative
1. Aveonita Rhana Agatha.Rr, 2015. Effect
Study. J Diabetes Metab: 3(5)
of Aloe vera in lowering blood glucose
8. Markum H.M.S., Galastri M., 2004.
levels on Diabetes Melitus. Faculty of
Diabetic Nephropathy AmongType 2
Medicine, Lampung University. Article
Diabetes Mellitus Patients in Dr. Cipto
review J MAJORITY , 4(2): pp 104
Mangunkusumo Hospital. Medical
2. Aini Nur, Fatmaningrum widarti, Yusuf
Journal of Indonesia. 13:161-5
AH. 2011. Changing the patient’s
9. National Kidney Foundation. KDOQI.
behavior in diabetes melitus
2007. clinical practice guidelines on
management by application Dorothy
and clinical practice recommendations
E.Johnson’s behavioral system model.
for diabetes and chronic kidney
Jurnal Ners; 6(1): 1-10.
disease. Am J Kidney Dis.
3. Corwin, E.J. 2009. Buku Saku
10.Putri Isya Rahmadany. 2015. Diabetic
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Nephropathy Determinant Factor in
4. De Boer I.H, Rue TC, Hall YN, Heagerty
Diabetes Mellitus at RSUD Dr. M.
PJ, Weiss NS, Himmelfarb J. 2011.
20 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
Soewandhie Surabaya. Jurnal Berkala
Epidemiologi, 3(1) pp 109-121
11.Soegondo, Sidartawan, dan Pradana.
2002. Penatalaksanaan Diabetes
Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI.
12. Sudoyo, Aru, W. dkk. 2006. Ilmu
Penyakit Dalam.Jakarta: FKUI
21 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]