Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328802978

Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di


RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Article · February 2018


DOI: 10.33084/jsm.v3i2.92

CITATIONS READS

0 110

3 authors, including:

Fera Sartika
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fera Sartika on 08 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ARTIKEL PENELITIAN

GAMBARAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS


TIPE 2 DI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Fera Sartika1, Dwi Purbayanti2 Davida Safitri3


1
Dosen Program Studi D-III Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
2
Dosen Program Studi D-III Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
2
Mahasiswa Program Studi D-III Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
e-mail : Sartikafera3@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana tingginya kadar glukosa darah yang
disebabkan oleh pankreas gagal memproduksi insulin atau terjadinya resistensi insulin. DM
digolongkan atas DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 2 yang tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan berbagai komplikasi yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronis. Komplikasi
kronis DM tipe 2 dapat berupa komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Nefropati
diabetik merupakan salah satu komplikasi mikrovaskuler, yaitu komplikasi yang terjadi pada
pembuluh darah. Akibat tingginya kadar glukosa dalam darah dapat membuat terganggunya
fungsi ginjal. Kemungkinan adanya penurunan fungsi ginjal pada penderita DM dapat
diketahui salah satunya dengan penentuan klirens kreatinin. Salah satu indeks fungsi ginjal
yang dapat diukur secara tidak langsung dengan perhitungan klirens kreatinin adalah Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG), dengan menggunakan rumus Formula Corkroft-Gault. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran laju filtrasi glomerulus pada penderita DM tipe 2 di
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif
untuk menggambarkan laju filtrasi glomerulus pada penderita DM tipe 2. Jumlah sampel
yang diperoleh adalah 41 orang.
Simpulan: Hasil penelitian berdasarkan rumus Formula Corkroft-Gault menunjukkan LFG
normal 10%, Penurunan ringan LFG 15%, Penurunan moderat LFG 70%, Penurunan berat
LFG 5%, dan Gagal ginjal 0%

Kata kunci: Kadar ALT, Pengonsumsi Minuman Beralkohol

PENDAHULUAN Menurut WHO Indonesia menempati


urutan keempat didunia sebagai
Menurut World Health Organization
penyandang DM terbanyak setelah India,
(WHO), Diabetes Mellitus (DM) adalah
China, dan Amerika. Bahkan WHO
suatu penyakit dimana tingginya kadar
memprediksi terjadinya kenaikan jumlah
glukosa darah yang disebabkan oleh
pasien diabetes dari 8,4 juta pada tahun
pankreas gagal memproduksi insulin atau
2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
terjadinya resistensi insulin (Aveonita,
2030 mendatang (Aini et. al, 2011). Dan
2015). DM digolongkan atas DM tipe 1
Menurut data rekam medik di RSUD dr,
dan DM tipe 2 (Fadhilah, 2016).
Doris Sylvanus Palangka Raya pada

13 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
Rsud Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

tahun 2015, diketahui jumlah pasien dapat dilakukan untuk mengetahui


Diabetes Mellitus Tipe 1 sebanyak 244 kemungkinan adanya penurunan fungsi
orang dan Diabetes tipe 2 sebanyak 916 ginjal pada penderita DM adalah dengan
orang. penentuan klirens kreatinin (Sudoyo,
DM tipe 2 yang tidak ditangani 2010).
dengan baik akan menimbulkan berbagai Salah satu indeks fungsi ginjal
komplikasi yaitu komplikasi akut dan yang dapat diukur secara tidak langsung
komplikasi kronis. Komplikasi kronis DM dengan perhitungan klirens kreatinin
tipe 2 dapat berupa komplikasi adalah Laju Filtrasi Glomerulus (LFG).
mikrovaskular dan makrovaskular. Laju filtrasi glomerulus adalah volume
komplikasi makrovaskular seperti darah yang dibersihkan dari suatu zat
pembuluh darah koroner, pembuluh darah dengan eksresi dalam urin dalam waktu 1
otak dan pembuluh darah perifer. menit (sudoyo, 2015).
Sedangkan komplikasi Mikrovaskular yaitu
komplikasi terjadi pada pembuluh darah, METODE PENELITIAN
merupakan lesi spesifik diabetes yang Jenis penelitian yang digunakan
menyerang kapiler dan arteriola retina adalah deskriptif yaitu suatu metode
(retinopati diabetik), glomerulus ginjal penelitian yang dilakukan dengan tujuan
(nefropati diabetik) dan saraf - saraf untuk mendeskripsikan atau menjelaskan
perifer (neuropati diabetic) (Edwina et.,al, suatu peristiwa. Lokasi penelitian
2015) dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik
Nefropati diabetik (ND) merupakan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
salah satu komplikasii DM yang dapat Populasi penelitian adalah keseluruhan
menyebabkan gagall ginjal tahap akhir. dari obyek atau subyek yang diteliti.
(Markum & Galastri, 2004). Sekitar 40% Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien DM dapat berkembang menjadi ND pasien rawat jalan yang menderita DM
atau gangguan pada filtrasi glome Tipe 2. Pengambilan sampel dilakukan
glomerulus (GFR) dan ditandaii dengan dengan teknik purposive sampling,
albuminuria menetap yaitu > 300 mg/24 dimana sampel berdasarkan kriteria yang
jam, pada minimal dua kali pemeriksaan ditentukan yaitu:
dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan 1. Pasien menderita DM tipe 2 lebih dari 2
(Putri, 2015; De Boer et al, 2011). tahun
Jumlah pasien DM tipe 2 lebih 2. Melakukan pemeriksaan glukosa
banyak dibandingkan DM tipe 1, sehingga puasa, glukosa 2 jam pp (Post
angka kejadian ND pada DM tipe 2 lebih Prandial) dan kreatinin di laboratorium
besar dibandingkan DM tipe 1 (Putri, patologi klinik RSUD dr. Doris Sylvanus
2015). Salah satu Pemeriksaan yang Palangka Raya.

14 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah


41 orang. HASIL PENELITIAN
Pengolahan data meliputii kegiatan a. Karakteristik subyek penelitian
penghitungan nilai klirens kreatinin 1. Tabel 1. Berdasarkan Jenis Kelamin
dengan Rumus Cockroft-Gault untuk Jenis Persentase
N
estimasi klirens kreatinin. Kelamin
Klirens kreatinin : Laki-Laki 18 44%
(140−𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑥 𝐵𝐵
Laki-laki= 72 𝑥 𝐾𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚 ) Perempuan 23 56%

Jumlah 41 100%
(140−𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑥 𝐵𝐵
Perempuan= )x(0,85)
72 𝑥 𝐾𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚

Dari Tabel 1 diatas diperoleh hasil bahwa


Bahan Penelitian frekuensi penderita diabetes mellitus tipe
Bahan-bahan yang digunakan dalam 2 banyak diderita oleh perempuan
penelitian ini meliputi: KIT Reagen sebesar 56% sedangkan laki-laki sebesar
pemeriksaan glukosa dan kreatinin 44%
Alat penelitian
Jarum suntik 3 cc, Torniquet, kapas b. Hasil perhitungan terhadap subyek
alkohol 70%, Fotomoter 5010, sentrifuge, penelitian berdasarkan variabel penelitian
tabung reaksi, Mikropipet, dan Tip (biru
dan kuning).

Tabel 1. Profil Diabetes Mellitus Tipe 2 Berdasarkan klirens kreatinin


Klirens Kreatinin Jumlah Persentase
(mL/menit)
LFG Normal 4 10%

Penurunan ringan LFG 6 15%

Penurunan Moderat LFG 29 70%

Penurunan Berat LFG 2 5%

Gagal Ginjal 0 0%

Jumlah 41 100%

Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil persentase 70% dengan jumlah penderita
klirens kreatinin paling banyak mengalami 29 orang dan Penurunan ringan LFG
Penurunan Moderat LFG dengan memiliki persentase 15% dengan jumlah
penderita 6 orang.

15 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya

Tabel 3. Profil Klirens Kreatinin Berdasarkan Kreatinin Serum

Klirens Kreatinin Jumlah


Kreatinin Normal PR PM PB GG
Serum %
N % N % N % N % N % N

Tinggi 0 0 0 0 12 29 2 5 0 0 14 34

Normal 3 7 6 15 17 41 0 0 0 0 26 63

Rendah 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3

Jumlah 4 10 6 15 29 70 2 5 0 0 41 100%

Ket: PR (Penurunan ringan LFG), PM (Penurunan Moderat LFG), PB


(Penurunan Berat LFG), GG (Gagal Ginjal)

Tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan kadar kreatinin serum yang meningkat


memiliki persentase 34% dengan jumlah 14 orang, dengan kategori klirens kreatinin
penurunan moderat LFG 29% dengan jumlah 12 orang dan penurunan berat LFG 5%
sebanyak 2 orang. Pada kadar kreatinin normal memiliki persentase 63% dengan jumlah
pasien 26 orang, dengan kategori klirens kreatinin penurunan ringan LFG 15% sebanyak 6
orang dan penurunan moderat LFG 41% sebanyak 17 orang. Pada kreatinin serum menurun
memiliki 3% sebanyak 1 orang dengan kategori klirens kreatinin normal.
3. Tabel 4. Profil Diabetes Mellitus Tipe 2 Berdasarkan Lama Menderita Diabetes Mellitus
Tipe 2

Lama Klirens Kreatinin Jumlah


Menderira Normal PR PM PB GG
DM Tipe 2 N % N % N % N % N % N %

3-5 4 9 6 15 26 63 0 0 0 0 36 87

6-7 0 0 0 0 3 7 1 2 0 0 4 11

8-9 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1 2

Jumlah 4 12 6 14 29 70 2 4 0 0 41 100%

Ket: PR (Penurunan ringan LFG), PM (Penurunan Moderat LFG), PB (Penurunan Berat


LFG), GG (Gagal Ginjal)

Tabel 4. menunjukkan bahwa persentase sebanyak 87% dengan jumlah


penderita mengidap diabetes mellitus tipe pasien 36 orang, dengan kategori normal
2 dengan lama 3-5 tahun memiliki 9% sebanyak 4 orang, penurunan ringan

16 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri

LFG 15% sebanyak 6 orang, penurunan 9% dengan jumlah pasien sebanyak 8


moderat LFG 63% sebanyak 26 orang. orang, dengan kategori normal 7%
Diabetes mellitus tipe 2 dengan lama 6-7 sebanyak 3 orang, dengan kategori
tahun memiliki presentase 11% penurunan ringan LFG 5% sebanyak 2
penurunan moderat LFG 7% sebanyak 3 orang dan kategori penurunan moderat
orang, penurunan berat LFG 2% LFG 7% sebanyak 3 orang. Pada berat
sebanyak 1 orang 8-9 tahun memiliki badan 50-59 memiliki persentase 46%
persentase 2% sebanyak 1 orang dengan dengan jumlah pasien sebanyak 19 orang,
kategori klirens kreatinin penurunan berat dengan kategori normal 3% sebanyak 1
LFG yaitu 2% sebanyak 1 orang. orang, dengan kategori penurunan ringan
LFG 9% sebanyak 4 orang, dengan
4. Tabel 5. Profil Pasien Diabetes Mellitus kategori penurunan moderat LFG 31%
Tipe 2 Bedasarkan Berat Badan sebanyak 13 orang dan kategori

Be Klirens Kreatinin Juml penurunan berat LFG 3% sebanyak 1


rat Nor ah orang. Pada berat badan 60-69 memiliki
Ba PR PM PB GG
mal persentase 32% dengan jumlah pasien
da sebanyak 13 orang, dengan kategori
N % N % N % N % N % N %
n penurunan moderat LFG 29% sebanyak
40- 3 7 2 5 3 7 0 0 0 0 8 1 12 orang, dan kategori gagal ginjal 3%
49 9
sebanyak 1 orang. Pada berat badan 70-
50- 1 3 4 9 1 3 1 3 0 0 1 4 79 memiliki persentase 3% dengan jumlah
59 3 1 9 6
pasien 1 orang, dengan kategori
60- 0 0 0 0 1 2 1 3 0 0 1 3 penurunan moderat LFG 3% sebanyak 1
69 2 9 3 2
orang. 5. Tabel 6. Profil Pasien Diabetes
70- 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 1 3 Mellitus Tipe 2 Berdasarkan Usia
79
4 1 6 1 2 6 2 6 0 0 4 1
Ju 0 5 9 9 1 0
ml 0
ah %

Ket: PR (Penurunan ringan


LFG), PM (Penurunan Moderat
LFG), PB (Penurunan Berat
LFG), GG (Gagal Ginjal)

Tabel 5 menunjukkan bahwa pada


berat badan 40-49 memiliki persentase

17 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya

Klirens Kreatinin Jumlah


Usia Normal PR PM PB GG
N % N % N % N % N % N %

40-49 2 5 2 5 6 15 0 0 0 0 10 2

50-59 1 2 4 10 13 32 0 0 0 0 18 44

60-69 1 2 0 0 10 24 2 5 0 0 13 31

Jumlah 4 9 6 15 29 71 2 5 0 0 41 100%

Ket: PR (Penurunan ringan LFG), PM pada tanggal 18 Mei – 18 Juni 2017 di


(Penurunan Moderat LFG), PB laboratorium Patologi Klinik RSUD dr.
(Penurunan Berat LFG), GG Doris Sylvanus Palangkaraya.
(Gagal Ginjal) Pengambilan sampel adalah pasien
Tabel 6 menunjukkan bahwa pada usia diabetes mellitus tipe 2 yang telah
40-49 tahun memiliki persentase 2% menderita lebih dari 2 tahun dan rutin
dengan jumlah pasien sebanyak 10 orang, memeriksa ke laboratorium, dengan
dengan kategori klirens kreatinin normal sampel yang berjumlah 41 sampel dimana
5% sebanyak 2 orang, dengan kategori sampel terdiri dari 18 laki-laki dan 23
penurunan ringan LFG 5% sebanyak 2 perempuan.
orang dan penurunan moderat LFG 15% Pada penelitian ini menggunakan
sebanyak 6 orang. Pada usia 50-59 tahun teknik purposive sampling, dimana
memiliki persentase 44% sebanyak 18 dilakukan pengambilan sampel
orang, dengan kategori normal 2% berdasarkan kriteria yang diketahui oleh
sebanyak 1 orang, dengan kategori peneliti, sebelum dilakukan perhitungan
penurunan ringan LFG 10% sebanyak 4 klirens kreatinin, dilakukan wawancara
orang, dan kategori penurunan moderat terhadap pasien berapa lama menderita
LFG 32% sebanyak 13 orang. Pada usis diabetes mellitus tipe 2 serta
60-69 tahun memiliki persentase 31% penimbangan berat badan untuk
sebanyak 13 orang, dengan kategori melengkapi data kemudian dilakukan
normal 2% sebanyak 1 orang dan kategori pengambilan darah dan pemeriksaan
penurunan moderat LFG 24% sebanyak kreatinin, dari hasil pemeriksaan kreatinin
10 orang. kemudian dihitung menggunakan
perhitungan Formula Cockroft-Gault.
PEMBAHASAN Pada tabel 1. Profil diabetes
Penelitian klirens kreatinin pada melitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin
pasien diabetes mellitus tipe 2 dilakukan dari total 41 pasien diabetes mellitus tipe 2

18 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
terdapat laki-laki dengan jumlah 18 orang merupakan hasil akhir metabolisme otot.
dan perempun berjumlah 23 orang, baik Hubungan antara kreatinin serum dan
laki-laki maupun perempuan memiliki LFG penting karenai penurunan LFG yang
risiko yang sama besar untuk mengidap signifikan dapat terjad i sebelum terjadinya
penyakit diabetes mellitus khususnya tipe kenaikan kreatinin serum, sehingga dapat
2, hanya saja dilihat dari faktor risiko digunakan metode pengukuran LFG lain
perempuan mempunyai peluang lebih yang lebih akurat seperti pengumpulan
besar diakibatkan peningkatan indeks urin 24 jam. Dimana, urin 24 jam dapat
massa tubuh yang lebih besar. Sindroma digunakan untuk mengetahui terjadinya
siklus bulanan pasca menopause yang gangguan pada fungsi ginjal pada pasien
membuat distribusi lemak tubuh menjadi diabetes mellitus dengan komplikas i
mudah terakumulasi akibat proses penyakit ginjal mempunyai prevalensi
hormonal tersebut sehingga wanita proteinuria yang tinggi, (National Kidney
berisiko menderita diabetes mellitus Foundation, 2007).
(Kwang, et al., 2012) Pada tabel 4. menunjukkan
Pada tabel 2. Menunjukkan berdasarkan lamanya menderita diabetes
kemungkinan terjadinya komplikasi mellitus pada penelitian ini didapatkan
nefropati diabetik, karena data yang nilai klirens kreatinin dengan kerusakan
terlihat dengan jumlah 41 pasien DM tipe ginjal dengan penurunan moderat LFG
2 mengalami penurunan glomerulus diperoleh sekitar 87%, semakin lama
dengan persentase 95%, dan 70% pasien menderita diabetes mellitus tipe 2
mengalami penurunan moderat. Sehingga maka dikhawatirkan akan mengalami
menunjukkan terjadinya komplikasi atau komplikasi. Salah satu. Komplikasi yang
gangguan pada fungsii ginjal. Hal ini terjadi adalah nefropati diabetika
mungkin dikarenakan akibat tingginya (Soegondo, et al., 2002).
glukosa darah sehingga dapat Pada tabel 5. menunjukkan
menyebabkan kerusakan pada pembuluh berdasarkan berat badan diperoleh klirens
darah halus di ginjal, rusaknya pembuluh kreatinin yang paling banyak mengalami
darah ini diakibatkan oleh hipertensi. penurunan adalah dengan berat badan
Sesangkan, glukosa darah yang tinggi 50-59 kg dimana terjadi penurununan
dapat menyebabkan penebalan membran moderat LFG sebanyak 13 orang (31%).
basal dan pelebaran glomerulus (Corwin, Hal ini mungkin disebabkan karena
2009). formula Cockroft-Gault salah satu
Pada tabel 3. menunjukkan kadar pengalinya adalah berat badan, dimana
kreatinin serum normal namun dapat dipengaruhi oleh massa otot
pengukuran klirens kreatinin menurun. Hal sehingga semakin kecil berat badan
ini dikarenakan kreatinin serum semakin sedikit nila i klirens kreatininnya.

19 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Gambaran Laju Filtrasi Glomerulus Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
Pada tabel 6. menunjukkan Temporal Trends in The Prevalence of
berdasarkan usia diperoleh klirens Diabetic Kidney Disease in The Unites
kreatinin yang didapat pada rentang usia States. Journal of the American
40-49 tahun mengalami penurunan fungsi Medical Association. 305:2532-39
ginjal dengan persentase 2%, pada usia 5. Edwina A.D, Manaf Asman, Efrida.
50-69 tahun terjadi penurunan fungsi 2015. Pola Komplikasi Kronis Penderita
ginjal yang lebih cepat dengan persentase Diabetes Melitus
44%, LFG menurun secara bertahap Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit
seiring bertambahnya usia, bahkan pada Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang
orang tanpa penyakit ginjall (National Januari 2011. Jurnal Kesehatan
Kidney Foundation, 2007). Andalas. 4(1) pp 103
6. Fadhilah, A.F. 2016. Hubungan Antara
KESIMPULAN
Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus
Hasil penelitian berdasarkan rumus
Dengan Berat Anemia Pada Pasien
Formula Corkroft-Gaul dari 41 orang
Nefropati Diabetik di RSUD DR.
penderita DM tipe 2, menunjukkan LFG
Sayidiman Magetan. Skripsi. FK UMS.
normal 10%, Penurunan ringan LFG 15%,
7. Kwang-Wen Chen, Tseng min hsu,
Penurunan moderat LFG 70%, Penurunan
Huang3 Yao Yu and Chuang Jue-Yuh.
berat LFG 5%, dan Gagal ginjal 0%
2012. The Barriers to Initiating Insulin
Therapy among People with Type 2
DAFTAR PUSTAKA
Diabetes in Taiwan – A Qualitative
1. Aveonita Rhana Agatha.Rr, 2015. Effect
Study. J Diabetes Metab: 3(5)
of Aloe vera in lowering blood glucose
8. Markum H.M.S., Galastri M., 2004.
levels on Diabetes Melitus. Faculty of
Diabetic Nephropathy AmongType 2
Medicine, Lampung University. Article
Diabetes Mellitus Patients in Dr. Cipto
review J MAJORITY , 4(2): pp 104
Mangunkusumo Hospital. Medical
2. Aini Nur, Fatmaningrum widarti, Yusuf
Journal of Indonesia. 13:161-5
AH. 2011. Changing the patient’s
9. National Kidney Foundation. KDOQI.
behavior in diabetes melitus
2007. clinical practice guidelines on
management by application Dorothy
and clinical practice recommendations
E.Johnson’s behavioral system model.
for diabetes and chronic kidney
Jurnal Ners; 6(1): 1-10.
disease. Am J Kidney Dis.
3. Corwin, E.J. 2009. Buku Saku
10.Putri Isya Rahmadany. 2015. Diabetic
Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Nephropathy Determinant Factor in
4. De Boer I.H, Rue TC, Hall YN, Heagerty
Diabetes Mellitus at RSUD Dr. M.
PJ, Weiss NS, Himmelfarb J. 2011.

20 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]
Fera Sartika, Dwi Purbayanti dan Davida Safitri
Soewandhie Surabaya. Jurnal Berkala
Epidemiologi, 3(1) pp 109-121
11.Soegondo, Sidartawan, dan Pradana.
2002. Penatalaksanaan Diabetes
Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI.
12. Sudoyo, Aru, W. dkk. 2006. Ilmu
Penyakit Dalam.Jakarta: FKUI

21 1
Jurnal Surya Medika Volume 3 No. 2 [2018]

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai