DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH RT. 15 RW. 05 KELURAHAN PACAR KEMBANG
KECAMATAN TAMBAK SARI
SURABAYA
Oleh:
Kelompok IV
Sulih Ayu Agustiningsih S. (P27820116056)
Safrida Anisa (P27820116061)
Nabilla Ekky Zerlinda (P27820116047)
Yunita Permata Sari (P27820116071)
Bima Wahyu Prakoso (P27820116054)
III – Reguler B
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 20 menit, warga Rt. 15
mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus dan penatalaksanaannya.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Faktor resiko Diabetes Mellitus
3. Gejala Diabetes Mellitus
4. Komplikasi Diabetes Mellitus
5. Diet Diabetes Mellitus
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
2.6 Pengorganisasian
1. Moderator : Sulih Ayu Agustiningsih S.
2. Pemateri : Nabilla Ekky Zerlinda
3. Notulen : Bima Wahyu Prakoso
4. Fasilitator : Bima Wahyu Prakoso
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenlakan diri 2. Mendengar
3. Apresiasi 3. Mengemukakan
pendapat
4. Menjelaskan tujuan intruksional 4. Mendengar dan
umum memperhatikan
Kegiatan Inti
1. Menjelskan pengertian diabetes 1. Memperhatikan, 10 menit
mellitus, faktor resiko diabetes mendengar dan memahami
mellitus, gejala diabetes
mellitus, komplikasi diabetes
mellitus, dan diet diabetes
mellitus.
2. Memberi kesempatan pada 2. Bertanya
audiens untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan dan 3. Mendengarkan dengan
menjelaskan jawaban untuk penuh perhatian
audiens
4. Menguatkan pendapat audiens 4. Mendengarkan
Penutup
1. Bersama audiens menyimpulkan 1. Ikut menyimpulkan materi 5 menit
materi bersama
2. Mengevaluasi materi yang telah 2. Mejawab pertanyaan
diberikan
3. Menutup dan memberi saran 3. Menjawab salam 15
2.9 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Tahap persiapan-awal pelaksanaan:
a. Media sudah dipersiapkan, yaitu leaflet mengenai hipertensi
b. Pemateri sudah siap dalam melakukan penyuluhan
c. Kewajiban Pengorganisasian:
1) Penyaji
a) Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas
b) Mampu menjelasakan materi secara sistematis
c) Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien
d) Mampu menjawab pertanyaan dari peserta
2) Fasilitator
a) Mampu memfasilitasi sasaran
3) Moderator
a) Mampu mengukur ketepatan waktu
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan
sasaran.
d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali pengertian, penyebab,
dan tanda gejala hipertensi mencapai 80%.
b. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali perawatan hipertensi
mencapai 75%.
c. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali tentang pencegahan
dan komplikasi hipertensi mencapai 75%.
Daftar Pustaka
Selain bahan makanan diatas, terdapat pula zat gizi mikro yang berperan
untuk mengendalikan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus. Salah satu zat
gizi mikro yang mempunyai peranan dalam mengendalikan kadar gula darah
adalah Vitamin C. Beberapa penelitian menunjukkan peran vitamin tersebut
terkait dengan fungsinya sebagai antioksidan, yaitu menurunkan resistensi insulin
melalui perbaikan fungsi endothelial dan menurunkan stress oksidatif sehingga
mencegah berkembangnya kejadian diabetes tipe 2. Upaya dalam merawat
penderita DM melalui suplementasi antioksidan atau makanan kaya dengan
antioksidan akan memberikan manfaat dalam memperkuat enzim pertahanan dan
menurunkan peroksidasi lipid.
Hasil penelitian Afkhami-Ardekani dan Shojaoddiny-Ardekani (2007) pada
pasien diabetes ditemukan, suplementasi 500 mg vitamin C, yaitu 2 kali sehari
selama 4 bulan dapat menurunkan plasma Low Density Lipoprotein (LDL), total
kolesterol, trigliserida dan insulin secara signifikan. Vitamin C terutama yang
bersumber dari bahan makanan alami, yaitu sayur-sayuran danbuah-buahan
apabila dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan akan memberikan manfaat dalam
mencegah terjadinya penyakit degeneratif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Azrimaidaliza, Melva Diana dan
Ramadani (2010) menunjukkan bahwa asupan vitamin berpengaruh pada
penurunan kadar gula darah pada orang dewasa di Kota Padang Panjang. Pola
yang ditunjukkan adalah semakin meningkat asupan vitamin C (asupan
makananyang mengandung vitamin C dari sumber alami) maka semakin
menurunkan kadar gula. Selain zat gizi yang sudah disebutkan sebelumnya, bagi
penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi konsumsi garam, yaitu <6 gram
per hari terutama yang menderita tekanan darah tinggi.
d. Pengaturan Makanan dan Indeks Glikemik
Pengaturan diet diabetes yang baik adalah dengan memilih bahan makanan
yang memiliki indeks glikemik yang rendah yang disebut dengan indeks glikemik
adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat
yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai
tingakatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.
Indeks glikemik tinggi banyak terdapat pada makanan yang mengandung
karbohidrat.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penghasil energi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Karbohidrat dapat ditemukan pada biji-bijian, umbi-umbian, beras,
tepung, dan lain-lain. Sekitar 50-60% energi tubuh dihasilkan dari asupan
karbohidrat. Faktor-faktor pada karbohidrat yang mempengaruhi kadar gula darah
tidak hanya semata-mata komposisinya saja, namun ukuran partikel karbohidrat
yang dimakan, struktur tepung dan metode memasak juga mempengaruhi kadar
gula darah akibat asupan karbohidrat.
Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah (55 atau kurang) antara
lain: roti gandum, nasi merah, jus apel tanpa pemanis, kacang tanah, wortel,
kacang kedelai, dan lain-lain. Makanan dengan indeks glikemik sedang (56 – 69),
contohnya adalah: jagung rebus, anggur, pisang, kismis, talas, dan lain-lain
sedangkan untuk makanan dengan indeks glikemik tinggi (di atas 70) adalah: ubi,
nasi putih, singkong, beras ketan, semangka, dan lain-lain.
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi tidak saja hanya akan
meninggikan kadar gula darah namun juga akan menyebabkan resistensi insulin.
Pada saat seseorang dengan diabetes mengkonsumsi makanan dengan indeks
glikemik tinggi, maka tubuhnya akan mengeluarkan hormon insulin yang
berlebihan sehingga gula darah menurun dan dengan penurunan gula darah ini,
tubuh akan memberikan sinyal kepada otak bahwa terjadi penurunan kadar gula
darah, sehingga hati dengan bantuan hormon glucagon akan memecah gula dan
meningkatkan kadar gula darah yang tinggi. Hal ini apabila terjadi berulang-
ulang, maka akan menyebabkan resistensi insulin, sehingga komplikasi diabetes
seperti neuropati perifer (kesemutan), suplai darah yang tidak adekuat ke setiap
organ, akan menyebabkan kerusakan organ secara perlahan, sehingga timbul gagal
ginjal, retinopati diabetik (kerusakan retina akibat kurangnya suplai darah ke
retina) yang dapat menimbulkan kebutaan.
Makanan dengan indeks glikemik rendah tidak hanya menstabilkan kadar
gula darah, namun juga dapat meningkatkan kesehatan pankreas sebagai penghasil
sel beta pankreas. Beberapa penelitian sudah dilakukan dan hasilnya adalah
dengan mengkonsumsi makanan indeks glikemik rendah, dapat meningkatkan
kesehatan ginjal. Pada diet diabetes mellitus, yang perlu diperhatikan adalah
jumlah, jenis, dan jadwal makan. Selama pemilihan jenis makanan tepat (dengan
indeks glikemik rendah) dan porsi yang cukup sesuai dengan kebutuhan kalori
dan jadwal makan yang tepat (jarak antara jadwal makan satu dan lainnya tidak
terlalu jauh dan tidak terlalu dekat).
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan
berbagai komplikasi apabila kadar gula darah dibiarkan tinggi. Dengan
memperbaiki diet dan nutrisi, maka diharapkan kualitas hidup penderita diabetes
dapat meningkat, resiko komplikasi dapat dihindari, dan nutrisi yang seimbang
dapat diserap oleh tubuh.