TOKEN RING
2.1. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemontrasikan jaringn token
ring. Simulasi pada lab ini akan membantu untuk mengetahui performa dari
jaringan token ring dalam skenario yang berbeda.
2.2. Peralatan
1. Personal Computer / Notebook
2. Software Riverbed Modeler Academic Edition / OPNET Modeler 14.5
Tipikal dari jaringan bus, kabel hanya satu atau lebih wires, tanpa adanya
alat tambahan yang menguatkan sinyal atau melewatkannya terus dari komputer
ke komputer. Topologi bus merupakan topologi yang pasif. Ketika satu komputer
mengirim sinyal up (dan down), semua komputer dalam jaringan menerima
informasi, tetapi hanya satu komputer yang menyetujui informasi tersebut
(komputer yang memiliki alamat yang sama dengan alamat yang menjadi tujuan
dalam pesan). Sedangkan komputer yang lainnya akan menghiraukan pesan
tersebut. Topologi dari jaringan bus menggunakan broadcast channel yang berarti
setiap komputer atau peralatan yang terhubung dapat mendengar setiap
pengiriman dan semuanya memiliki prioritas yang sama dalam menggunakan
jaringan untuk mengirimkan data.
Analoginya sebagai berikut bila berada disatu tempat dimana Anda
berkumpul dengan teman-teman Anda, lalu Anda mencoba memanggil teman
Anda yang bernama Joe, pasti teman Anda (yang bernama Joe) akan mendengar
dan menghampiri Anda, dan yang lain tentu akan menghiraukannya.
1.2.1.1. Hub
Hub adalah sebuah hardware atau perangkat keras yang merupaan suatu
central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi untuk menerima
sinyal dari server atau host dan kemudian mentransmisikannya ke client yang
akan membentuk suatu jaringan.
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat
mentransmisikan data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung
dalam satu jaringan LAN. Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data,
sehingga setiap paket data yang melewati hub akan di-broadcast ke semua port
sampai paket data yang dimaksud sampai ke tujuan.
1.2.1.2. Switch
Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub yaitu dapat membantu
memecah – mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host, switch
digunakan untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke dalam satu
jaringan LAN atau lokal.
Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah kemampuannya.
Switch memiliki kemampuan yang lebih pintar daripada hub, karena switch
mampu membatasi dan juga mengatur jumlah paket data yang ditransmisikan ke
dalam komputer client yang terhubung dalam jaringan. Jadi, dengan menggunakan
switch, pengaturan data antar client bisa dibedakan.
Berikut merupakan beberapa fungsi dari switch yaitu untuk menerima
sinyal dan juga data dari komputer atau server, mentransmisikan data dari server
atau host ke dalam jaringan dan kepada client, dapat mengatur dan juga
membatasi jumlah paket data yang ditransmisikan kepada client, sebagai central
connection point.
1.2.1.3. Router
1.2.1.5. Modem
3. Klik pada model value: tr_station dan pilih Edit dari menu drop-down.
4. Selanjutnya pilih tr_station_adv dari menu drop-down yang ditambah.
5. Untuk menguji jaringan dengan nilai THT, kita perlu “promote” parameter
THT. Hal ini memungkinkan kita untuk memberikan nilai multiple pada
attribute THT.
a. Penambahan Token Ring Parameters.
b. Klik kanan pada attribute THT Duration ⇒ Pilih Promote Attribute to
Higher Level.
6. Penambahan Traffic Generation Parameters ⇒ Masukkan exponential
(100) pada attribute ON State Time ⇒ Masukkan exponential (0) pada
attribute OFF State Time. (catatan: paket umumnya hanya pada posisi
"ON".)
7. Penambahan Packet Generation Arguments ⇒ masukkan exponential
(0.025) pada attribute Interarrival Time.
8. Klik OK untuk kembali pada Project Editor.
9. Pastikan project disimpan.
2.4.4 Konfigurasi Simulasi
Untuk menguji performa jaringan pada THTs yang berbeda, kita perlu
menjalankan simulasi secara berkala dengan mengganti THT setiap menjalankan
simulasi.ada cara mudah untuk melakukan hal tersebut. Panggil kembali attribute
THT Duration yang dihasilkan. Selanjutnya kita akan memberikan nilai yang
berbeda pada attribute tersebut:
1. Klik tombol Configure/Run Simulation:
2. Pastikan memilih tab Common ⇒ masukkan 5 minutes pada Duration.
7. Klik OK. Selanjutnya, lihat kotak dialog pojok kanan atas Simulation
Configuration dan pastikan Number of runs in set adalah 6.
c. Klik kanan lagi pada probe attribute baru dan pilih Edit Attributes dari
pop-up menu ⇒ Masukkan nilai Token Ring Parameter[0].THT
Duration pada Attribute “attribute”, seperti yang terlihat pada gambar
⇒ Klik OK.
4. Pilih save dari menu File pada jendela Probe Model dan selanjutnya
Close jendela tersebut.
5. Sekarang kita telah kembali pada Project Editor. Pastikan project
disimpan.
3. Pilih semua nodes kecuali node_0 dan node_7 ⇒klik kanan pada salah
satu dari nodes yang terpilih dan kemudian pilih Edit Attributes ⇒
Ubah nilai dari attribute Interarrival Time menjadi exponential (0.075)
seperti langkah sebelumnya. Pastikan beri tanda cek kotak Apply
Changes to Selected Objects sebelum meng-klik OK.
4. Klik dimana saja pada bagian yang kosong agar object tidak terpilih.
5. Klik kanan pada tombol Configure/Run Simulation: ⇒ Klik tab
Advanced pada kotak dialog Configure Simulation ⇒ Masukkan <your
initials>_Token_Unbalanced pada text field Scalar file.
6. Klik OK dan simpan project.
2.4.7 Run The Simulation
1. Pilih Scenarios menu ⇒ pilih Manage Scenarios.
2. Ubah nilai di bawah Result kolom untuk <collect> (atau <recollect>) untuk
kedua skenario. Bandingkan dengan gambar berikut.
4. Tekan OK.
5. Untuk mengubah judul grafik, klik kanan pada area grafik dan pilih Edit
Graph Properties ⇒ Ubah Custom Title untuk Balanced Utilization
seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.22 Tampilan Graph #1 Panel #1
6. Tekan OK. Grafik yang dihasilkan harus menyerupai yang ditunjukkan
di bawah ini. Jangan menutup grafik dan lanjutkan dengan langkah
berikut: simpan dan tampilkan grafik hasil simulasi Balanced Utilization.
7. Untuk membandingkan dengan scenario Unbalanced, panggil file
scalar, pilih Load Output Scala File dari menu File ⇒ Pilih <your
initials> _Token_Unbalanced dari menu pop-up.
8. Pilih Create Scalar Panel dari Panels menu ⇒ pilih the scalar panel
data pada langkah 3.
9. Klik OK ⇒ Ubah nama grafik Unbalanced seperti pada langkah 5 ⇒ Klik
OK. Grafik yang dihasilkan harus menyerupai yang ditunjukkan di
bawah ini. Jangan tutup grafik atau kembali ke langkah sebelumnya dan
lanjutkan dengan langkah berikut: Simpan dan Tampilkan Grafik Hasil
Simulasi Unbalanced Utilization
10. Untuk menggabungkan dua grafik di atas pada suatu grafik tunggal, pilih
Create Vector Panel dari Panel menu ⇒ Klik pada Display Panel
Graphs tab ⇒ Pilih kedua Balanced dan Unbalanced statistik ⇒ Pilih
Overlaid Statistics dari menu drop-down di daerah kanan bawah dari
kotak dialog seperti yang ditunjukkan dibawah ini.
Gambar 2.23 Tampilan View Results
11. Klik Show dan grafik yang dihasilkan harus menyerupai yang ditunjukkan
dengan: Simpan dan Tampilkan Grafik Hasil Simulasi Gabungan
12. Ulangi kembali proses yang sama untuk memeriksa pengaruh THT
pada lalu lintas diterima untuk kedua skenario. Menetapkan nama sesuai
dengan grafik.
13. Grafik yang dihasilkan, yang menggabungkan Traffic Received statistic
untuk kedua skenario Balanced dan Unbalanced, harus hampir sama
dengan salah satu gambar berikut ini: Simpan dan Tampilkan Grafik
Hasil Simulasi Pengaruh Variasi THT
2.5 Gambar dan Data Hasil Percobaan
2.5.1 Pengaruh Durasi THT nilai 0.01 Balanced Utilization
Gambar 2.25 Balanced Utilization dengan durasi THT dengan bernilai 0.08
2.5.3 Pengaruh Durasi THT nilai 0.16 Balanced Utilization
Gambar 2.30 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT bernilai 0.01
2.5.8 Pengaruh Durasi THT dengan nilai 0.08 Perbandingan Balanced dan
Unbalanced Utilization
Gambar 2.31 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT bernilai 0.08
2.5.9 Pengaruh Durasi THT dengan nilai 0.16 Perbandingan Balanced dan
Unbalanced Utilization
Gambar 2.32 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT bernilai 0.16
2.6 Analisa Hasil Percobaan
2.6.1 Analisa Pengaruh Durasi THT Terhadap Rata- Rata Utilisasi
1. Keadaan Balanced Utilization
Analisa pengaruh durasi THT terhadap rata-rata utilisasi dalam keadaan
Balanced Utilization dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan
dengan menggunakan program OPNET. Percobaan yang telah dilakukan,
menggunakan tiga nilai THT yang berbeda yaitu THT 1 bernilai 0.01, THT 2
bernilai 0.08, dan THT 3 bernilai 0.16. Dari percobaan tersebut menghasilkan tiga
grafik dari tiga nilai THT dalam keadaan Balanced Utilization yang dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
(a) (b)
(c)
Gambar 2.33 Balanced Utilization dengan durasi THT bernilai (a) 0.01;(b) 0,08 dan
(c)0.16;
Pada gambar 2.33 dapat dilihat bahwa dalam keadaan Balanced dengan
nilai THT 0.16 lebih cepat mencapai titik stabil dikarenakan rentang THT yang
dipakai tidak terlalu jauh seperti menggunakan THT 0.01.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.34 Unbalanced Utilization dengan durasi THT bernilai (a) 0.01; (b) 0,08 dan
(c)0.16;
Dari gambar 2.34 dapat dilihat bahwa keadaan Unbalanced THT 1,2, dan
3 sama – sama mengalami peningkatan. Namun dalam keadaan Unbalanced
dengan nilai THT 0.16 lebih cepat mencapai titik stabil dikarenakan rentang THT
yang dipakai tidak terlalu jauh seperti menggunakan THT 0,01.
(a) (b)
(c)
Gambar 2.35 Perbandingan keadaan THT bernilai 0,01 (a) Keadaan Balanced; (b) Keadaan
Unbalanced; (c) Perbandingan antara balanced dan unbalanced dimana keadaan unbalanced
berwarna merah
Gambar 2.35 menunjukkan keadaan balanced dan unbalanced THT 1
dimana keadaan balanced ditunjukkan pada garis berwarna biru. Keadaan
balanced maupun unbalanced sama – sama mengalami peningkatan. Dari gambar
grafik diatas ditunjukan bahwa nilai dari keadaan balanced lebih cepat mencapai
titik tertinggi dari pada keadaan unbalanced. Dimana pada keadaan balanced
sudah mengalami keadaan stabil tetapi pada unbalanced masih mengalami
peningkatan.
(b) (b)
(c)
Gambar 2.36 Perbandingan keadaan THT bernilai 0,08 (a) Keadaan Balanced; (b) Keadaan
Unbalanced; (c) Perbandingan antara balanced dan unbalanced dimana keadaan unbalanced
berwarna merah
(c) (b)
(c)
Gambar 2.37 Perbandingan keadaan THT bernilai 0,16 (a) Keadaan Balanced; (b) Keadaan
Unbalanced; (c) Perbandingan antara balanced dan unbalanced dimana keadaan unbalanced
berwarna merah
Gambar 2.37 menunjukkan keadaan balanced dan unbalanced THT 3
dimana keadaan balanced ditunjukkan pada garis berwarna biru. Keadaan
balanced maupun unbalanced sama – sama mengalami peningkatan. Dari gambar
grafik diatas ditunjukan bahwa nilai dari keadaan balanced lebih cepat mencapai
titik tertinggi pada keadaan unbalanced. Dimana pada keadaan balanced sudah
mengalami keadaan stabil tetapi pada unbalanced masih mengalami peningkatan.
2.7 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perbandingan antara grafik durasi THT 1, THT 2, dn THT 3 pada keadaan
Balanced Utilization dengan memasukan THT 1, THT 2, dan THT 3 secara
berurutan yaitu 0.01 , nilai 0.08, dan 0.16. Pada gambar 2.31 terlihat bahwa
grafik pada saat THT 3 lebih cepat mecapai titik stabil. Hal ini dikarenakan
rentang nilai yang digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai
THT 1 dan THT 2.
2. Perbandingan antara grafik durasi THT 1, THT 2, dn THT 3 pada keadaan
Unbalanced Utilization dengan memasukan nilai THT 1, THT 2, dan THT
3 secara berurutan yaitu 0.01, nilai 0.08, dan 0.16. Pada gambar 2.32
terlihat bahwa grafik pada saat THT 3 lebih cepat mecapai titik stabil. Hal
ini dikarenakan rentang nilai yang digunakan tidak terlalu jauh seperti
menggunakan nilai THT 1 dan THT 2.
3. Perbandingan antara grafik durasi THT 1, THT 2, dn THT 3 dalam keadaan
Balanced dan Unbalanced Utilization, keadaan Balanced yang ditunjukkan
pada grafik berwarna biru lebih cepat mecapai titik stabil dibandingkan
dengan keadaan Unbalanced yang ditunjukkan dengan grafik merah. Hal
ini dikarenakan rentang nilai yang digunakan tidak terlalu jauh seperti
menggunakan nilai THT 1 dan THT 2.