Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Diajukan oleh:
Annisa Firdaus
J 50012 0013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ABSTRAK
Latar Belakang: Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan suatu indikator
kesehatan yang sering berkaitan dengan penyakit infeksi. Banyak masyarakat
tidak memperdulikan bagaimana cara berperilaku hidup bersih dan sehat
dengan benar, khusunya masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan yang
mayoritas memiliki PHBS yang buruk dan memiliki resiko tinggi terkena
penyakit infeksi seperti halnya Leptospirosis. Dalam hal ini PHBS memiliki
hubungan dalam penularan penyakit Leptospirosis.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku
hidup bersih dan sehat dengan kejadian Leptospirosis di wilayah kerja
Puskesmas Ngrayun, Kabupaten Ponorogo.
Metode: Desain penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan
pendekatan case control. Sampel penelitian adalah sebagian masyarakat
penderita Leptospirsis di wilayah kerja Puskesmas Ngrayun Kabupaten
Ponorogo dengan teknik pengambilan sampel non random sampling. Besar
sampel sebanyak 80 responden. Data selanjutnya dianalisis dengan uji chi-
square.
Hasil: hasil hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian
Leptospirosis didapatkan rerata PHBS baik sebesar 47.5% sedangkan PHBS
yang buruk 52.5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rerata skor PHBS
buruk lebih tinggi daripada PHBS baik. Nilai p (sig) sebesar 0,000 telah
memenuhi criteria normal yaitu p<0.05 sehingga dalam penelitian ini
didapatkan hubungan yang bermakna.
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara hubungan perilaku hidup
bersih dan sehat dengan kejadian Leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas
Ngrayun Kabupaten Ponorogo.
HASIL
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngrayun Kabupaten
Ponorogo pada bulan Desember 2015. Sampel diambil dari pasien yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ngrayun, Kabupaten Ponorogo
pada bulan Desember 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
didapatkan 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek
penelitian, kemudian ditentukan besarnya sampel penelitian sebanyak 80
sampel berdasarkan rumus penentuan besar sampel. Hasil deskripsi dan
analisis data disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Presentase (%)
<21 6 7.5
21-30 9 11,25
31-40 23 28,75
41-50 16 20
51-60 11 13,75
61-70 15 18,75
Total 80 100
Tabel 6. Hasil uji Chi- Square Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dengan Kejadian Leptospirosis di Wilayah Kerja Puskesmas Ngrayun, Kabupaten
Ponorogo.
Kejadian Leptospirosis
Negatif Positif Total
PHBS Leptospirosis Leptospirosis (P)
N % N % N %
Baik 30 79% 8 21% 38 100%
Buruk 10 24% 32 76% 42 100% <0,001
Total 40 50% 40 50% 80 100%
Tabel 16. Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian
Leptospirosis.
Kejadian Leptospirosis Nilai OR 95%Cl
PHBS p
Kasus Kontrol
∑ % ∑ %
Buruk 32 80% 10 25%
<0,001 12,000 4,180-
Baik 8 20% 30 75%
34,454
Total 40 100% 40 100%
PEMBAHASAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada dr. EM. Sutrisna M.Kes selaku dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, segenap
dewan dan staff Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Kepala Puskesmas Ngrayun beserta staffnya yang telah bersedia
membantu dalam penelitian dan teman-teman angkatan 2012 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah secara
langsung maupun tidak langsung membantu penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y., Sumardiyono, W.B., 2013. Modul Field Lab. Semester V Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Revisi II. Surakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri
Surakarta pp 1-27.
Auliya, R., 2014. Hubungan Antara Strata PHBS Tatanan Rumah Tangga Dan
Sanitasi Rumah Dengan Kejadian Leptospirosis. Journal Of Public
Health Unnes. Volume 3, 2014.
Azocar, L.A., Smits, H.L., Monti, G., 2014. Leptospirosis in Dogs and Cats:
Epidemiology, Clinical Disease, Zoonotic Implications And Prevention.
Journal Arch. Med. Vet 46, 337-348.
Charan, J., Saxena, D., Mulla, S., 2012. Propilaxys And Treatment For
Leptospirosis: Where The Evidance. Journal National Of Physiology
Pharmacy & Pharmacology 2012, Volume 2 Issue 2:78-83.
Dahlan, M., 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Rejeki, DSS., Nurlaela, S., Octaviana, D., 2013. Pemetaan Dan Analisis Faktor
Resiko Leptospirosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Volume 8
No 04, November 2013:179-186.
Febrian, F., & Solikhah., 2013. Analisis Spasial Kejadian Penyakit Leptospirosis
Di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2011. Jurnal KES MAS.Volume 7 No 01, Maret 2013.ISSN : 1978-0575.
Kusmiyati, N., Susan., Supar., 2005. Leptospirosis Pada Hewan Dan Manusia Di
Indonesia. Jurnal WARTAZOA. Volume 15 No 4, Tahun 2005.
Laras, K., Van Bao, C., Bounlu, K., Tien Kim, N.K., Olson, G., et al. 2002. The
Importance Of Leptospirosis In Southeast Asia. Journal Am. J. Trop.
Med. Hyg.,67(3), 2002, pp. 278-286.
Mehta, M., Patel, B., Prakash., Gharat, Vaibhat., 2013. A Step Toward
Controlling The Havoc Of Leptospirosis Comprehensive And Combined
Efforts. National Journal Of Community Medicine. Volume 4, Issue 4 :
Oct- Dec 2013. .
Muliawan, S., 2011. Bakteri Spiral Pathogen.Jakarta : Penerbit Erlangga.
Mulyani, T.G., Sumiarto, B., Yuriarti. 2014. Pembelian Ternak Dan Kelembapan
Tinggi Merupakan Faktor Risiko Leptospirosis Pada Sapi Di Girimulyo,
Kulon Progo, Jogjakarta. Jurnal Veteriner, Volume 15 No 2, Juni
2014:199-2014.
Murti B., 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogjakarta. Gajah Mada University
Press.
Notoatmodjo, S., 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pp 20-
21.
Okatini, M., Purwana., Rachmadi., Made D.I., 2007. Jurnal Hubungan Faktor
Lingkungan Dan Karakteristik Individu Terhadap Kejadian Penyakit
Leptospirosis Di Jakarta, 2003-2005. Jurnal MAKARA KESEHATAN,
Volume 11 No 1, Juni 2007: 17-24.
Ramadhani, T., & Yunianto, B., 2010. Kondisi Lingkungan Pemukiman Yang
Tidak Sehat BeresikoTerhadap Kejadian Leptospirosis (Studi Kasus Di
Semarang). Suplemen Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Volume XX, 2010: 46-53.
Sastroasmoro, S., & Ismail, S., 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi 4. Bandung: Sagung Seto.
Taufiq, M., Nyorong., Mappeaty., Riskiyani, S., 2014. Gambaran Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat di Kelurahan Parangloe
Kecamatan Tamanrea Kota Makassar. Program Pasca Sarjana
Universitas Hasanudin Makassar.
Zein, U., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi V. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam pp 1823-1826.