Anda di halaman 1dari 8

BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017) 22-25

BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


VOLUME 1 NOMOR 1 – FEBRUARI 2017
journal homepage: http://journal.unismuh.ac.id/index.php/jp/index

PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI DAMPO’ PISANG ANEKA RASA MELALUI


KKN-PPM DI DESA BASSIANG KECAMATAN PONRANG SELATAN
KABUPATEN LUWU

Duriani Sirajuddin1, Muhammad Iksan2


STIE Muhammadiyah Palopo
email : imranstiem@gmail.com

KATA KUNCI ABSTRAK

Home Industri, Pembangunan masyarakat pada hakekatnya bertujuan meningkatkan


Dampo’, Pisang, taraf hidup masyarakat secara keseluruh agar lebih baik, lebih
Aneka Rasa menyenangkan dan mengenakkan masyarakat dari keadaan
sebelumnya. Kesejahteraan, itulah yang menjadi tujuan pembangunan
masyarakat. Pembangunan masyarakat selalu dikaitkan dengan
masalah kemiskinan, yang dialami oleh sebagian masyarakat. Saat ini
kemiskinan bukan hanya menjadi masalah Indonesia tapi sudah
menjadi masalah dunia. Negara Indonesia identik dengan kemiskinan
warga negaranya, namum di dalamnya negara Indonesia
menginginkan negaranya ini berkembang dan maju. Masalah
kemiskinan di Indonesia ditandai oleh rendahnya mutu kehidupan
masyarakat yang ditunjukan oleh indeks pembangunan masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya
masyarakat miskin maka, salah satu upaya pemerintah melalui KKN-
PPM ini adalah membuka peluang seluas-luasnya membantu
masyarakat dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang
memiliki sumber daya manusia yang cukup handal.
Salah satunya adalah membantu mengembangkan home industri di
lokasi desa sasaran. Home industri adalah tulang punggung
perekonomian bangsa yang mampu bertahan di saat krisis, yang
menyentuh kehidupan masyarakat miskin. Strategi Pemberdayaan
Industri kecil meliputi strategi manajemen inovasi dan teknologi,
pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga, anak remaja yang putus sekolah
serta bapak-bapak yang sedang istrahat menggarap sawah. Sehingga
dengan adanya kegiatan tambahan bagi mereka akan membantu
sebuah perubahan hidup yang lebih baik.
Adapun target jangka panjang terhadap rencana hibah ini secara
teoretis adalah agar semua masyarakat dapat menikmati kehidupan
yang lebih baik, terpenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Tanpa
harus tergantung pada orang lain. Untuk merealisasikan rencana
hibah KKN-PPM ini maka metode yang dilakukan adalah mengunjungi
kelompok/masyarakat yang akan dibina, membentuk binaan berupa
kelompok home industri dampo’ pisang aneka rasa, melakukan
pelatihan memperbaiki mutu produk, pelatihan pembuatan kemasan,
pelatihan analisis dan pengembangan usaha, pamaren, perlombaan,
dan melakukan studi banding ke sentra industri Dampo’ Pisang di
Kecamatan Troya Kecamatan Cilacap Jawa Tengah.

26
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

I. PENDAHULUAN partisipasi masyarakat dalam


pembangunan berkelanjutan dengan
Potensi Unggulan dan Masalah di tetap memperhatikan kelestarian dari
Masyarakat lingkungan desa (RPJM-DES, 2010).
Pasca anjloknya produksi dan Home Industri aneka olahan dampo’
melemahnya harga kakao akibat pisang dapat dilakukan dalam skala
serangan hama Penggerek Buah Kakao kecil untuk industri rumah tangga, atau
(PBK) petani di Desa Bassiang sebagai usaha sampingan keluarga yang
Kecamatan Ponrang Selatan terlilit nantinya mampu memberikan
kesulitan ekonomi, karena pohon kakao tambahan pendapatan keluarga
yang tidak produktif ditebang dan ataupun diusahakan oleh kelompok
diganti tanaman jangka pendek, seperti PKK dan karang taruna atau bahkan
jagung, kedelai, dan sayur-sayuran. dapat diusahakan dalam skala besar
Bahkan tidak sedikit yang beralih yang mampu menyerap banyak tenaga
profesi menjadi buruh bangunan di kerja.
Kota Palopo untuk memenuhi Berdasarkan hasil pengamatan
kebutuhan ekonomi keluarga. terhadap Home Industri Dampo’ Pisang
Di Desa Bassiang Kecamatan di Desa Bassiang Kecamatan Ponrang
Ponrang Selatan Kabupaten Luwu juga Selatan Kabupaten Luwu, maka
terdapat beberapa petani yang diidentifikasi beberapa potensi
berprofesi sebagai petani pisang dengan kaitannya dengan Home Industri Aneka
hasil yang melimpah, tetapi nilai Olahan Dampo’ Pisang, yaitu:
ekonomisnya sangat rendah. 1. Produksi pisang sangat melimpah
Masyarakat di Desa Bassiang dengan berbagai varietas yang
Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten dikenal dalam bahasa lokal
Luwu menjual pisangnya pada masyarakat Luwu, yakni; pisang
tengkulak dengan harga Rp. 2.500/sisir. raja, pisang manurung, pisang
Padahal jika masyarakat dilatih barangang, pisang tanduk, dan jenis
teknologi tepat guna pengolahan pisang pisang lainnya.
menjadi Dampo’ Pisang dengan variasi 2. Home industri Dampo’ Pisang
rasa, maka nilai ekonomisnya dapat sangat mudah dilakukan oleh
ditingkatkan menjadi Rp. 30.000/sisir. siapapun, disamping itu waktu yang
Untuk melawan himpitan ekonomi, diperlukan relatif singkat dan modal
ada sebagian warga yang mengeluti relatif kecil sehingga dapat menjadi
Home Industri Dampo’ pisang, namun usaha keluarga.
pengolahannya masih sangat 3. Potensi pasar untuk aneka olahan
tradisional, tidak memiliki tata kelola Dampo’ Pisang sangat dibutuhkan
usaha, tidak memiliki brand, dan tidak karena masih kurangnya produksi
memiliki variasi rasa. Salah satu misi Dampo’ pisang di Luwu Raya,
dalam pembagunan Desa Bassiang bahkan Sulawesi Selatan. Selain itu
adalah meningkatkan ketahanan harga pisang dapat ditingkatkan
ekonomi dengan menggalakkan usaha nilai ekonomisnya dari Rp.
ekonomi kerakyatan, melalui program 2.500/sisir dapat ditingkatkan
strategis dibidang produksi pertanian, menjadi Rp. 30.000/sisir.
pemasaran, koperasi, usaha kecil dan 4. Produksi olahan Dampo’ Pisang
menengah serta pariwisata. Hal ini aneka rasa dapat membantu upaya
dilakukan melalui peningkatan pemerintah dalam mewujudkan

27
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

ketahanan pangan berbasis produk Bassiang Kecamatan Ponrang Selatan


lokal. adalah dengan pemberdayaan yang
Berdasarkan beberapa kenyataan meliputi pelatihan dan pendampingan
tersebut diatas, maka diidentifikasi pada aspek teknis dan manajemen
beberapa Permasalahan di Home Home Industri aneka olahan Dampo’
Industri Dampo’ Pisang yaitu: Pisang. Prinsip pemberdayaan dengan
1. Belum adanya pengetahuan teknis mengadopsi kearifan lokal seperti
petani terhadap teknologi Lempu’ yang berarti jujur, Getteng
pengolahan pisang menjadi Dampo’ berarti tegas, berani dan kuat dalam
dengan berbagai variasi rasa. pendirian yang benar, Ada’ Tongeng
2. Masyarakat belum memiliki bermakna berpegangan pada
pengetahuan bagaimana kebenaran. dan Temmapaisilaingeng
manajemen Home Industri. bermakna “berlaku adil kepada semua
3. Lemahnya pengetahuan tentang pihak”. Filosofi kearifan lokal ini dapat
strategi pemasaran Home Industri meningkatkan integritas, kualitas, dan
Dampo’ Pisang. kepemimpinan yang kuat dan
4. Lemahnya petani dalam membuat berwibawa dalam membangun Home
Brand/kemasan yang dapat Idustri yang berbasis kearifan lokal.
menginformasikan nilai gizi dan Mitra dalam program KKN-PPM ini
komposisi produk untuk meraih adalah kelompok Mejalis taklim Babul
simpati konsumen. Khaer yang telah merintis Home
5. Motivasi utnuk berwirausaha Home Industri Aneka Olahan Dampo’ Pisang
Industri masih lemah secara tradisional tanpa variasi rasa.
Selain itu, kelompok PKK dan
Usulan Penyelesaian Permasalahan Dasawisma di Desa Bassiang Kecamatan
dan Cara Pemberdayaan Masyarakat Ponrang Selatan juga telah
Berdasarkan analisis situasi dan memproduksi Dampo’ Pisang untuk
uraian potensi unggulan di masyarakat, dikonsumsi masyarakat. Kedua mitra ini
sera permasalahan yang telah aktif dalam menyosialisasikan produk
diidentifikasi di Desa Bassiang olahan Dampo’ Pisang sebagai upaya
Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten peningkatan nilai ekonomis buah
Luwu, maka solusi yang ditawarkan Pisang, serta membantu mewujudkan
dalam program KKN-PPM ini adalah ketahanan pangan yang berbasis
pelatihan teknologi Home Industri varietas lokal. Permasalahan yang
aneka olahan Dampo’ Pisang pada mereka hadapi dalam menjalankan
masyarakat Desa Bassiang Kecamatan Home Industrinya adalah keterbatasan
Ponrang Selatan Kabupaten Luwu, pengetahuan teknis teknologi aneka
pembinaan atau pendampingan tata olahan Dampo’ Pisang serta kelemahan
kelola usaha, menyusun Brand Home pada aspek manajemen serta
Industri, dan enterpreneur motivation pemasaran.
sebagai pengembangan soft skill dalam
berwira usaha. Profil Kelompok Sasaran
Masyarakat Desa Bassiang
Teknologi/Metode/Kebijakan/Konse Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten
p yang akan digunakan. Luwu masyarakatnya hidup dalam
Metode penerapan dan transfer keadaan tenang dan tentram serta
teknologi pada masyarakat Desa tingginya semangat kekeluargaan.

28
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

Organisasi masyarakat di desa Bassiang terdiri para istri petani atau anak-anak
antara lain RT, RW, PKK, majelis taklim petani yang tidak memiliki jenjang
dan Karangtaruna (organisasi pendidikan formal, namun memiliki
kepemudaan). Dalam aspek keyakinan, semangat untuk mengubah hidup.
seratus persen menganut agama Islam. mereka hanya mengandalkan
Desa Bassiang memiliki pendapatan dari hasil panen yang hanya
karakteristik sebagian besar warga terjadi sekali 3 bulan, itupun jika
masyarakatnya bekerja sebagai petani, panennya berhasil, tetapi jika gagal
nelayan, peternak, khususnya bertani di mereka akan dililit hutang yang
sawah yang menanam padi, jika musim memiliki bunga menjerat leher. Lokasi
hujan. Ditambah lagi dengan tingkat desa Bassiang sangat potensi untuk
pendidikan masyarakatnya kebanyakan mengembangan home industri berupa
adalah lulusan Sekolah menengah “Aneka Olahan Dampo’ Pisang” yang
Pertama (SMP), tentu saja itu merupakan ciri khas masyarakat di
menjadikan sebagian besar warganya sana.
bekerja dengan kualifikasi keterampilan
yang rendah. Banyak sumber-sumber II. METODE PELAKSANAAN
yang belum termanfaatkan oleh warga
masyarakat di sana, padahal daerah Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
Desa Bassiang kecamatan Ponrang untuk mendapatkan hasil yang
Selatan beserta masyarakatnya menggembirakan, sebelum mahasiswa
menyimpan potensi yang cukup besar diberangkatkan ke desa sasaran yakni
untuk dikembangkan, utamanya aneka desa Bassiang terlebih dahulu
olahan Dampo’ Pisang dengan rasa dan mahasiswa diberi bekal pengetahuan
variatif. dasar life skill home industri. Sehingga
Terdapat berbagai permasalahan ketika sudah berada di tengah-tengah
pokok di desa Bassiang ini yang perlu masyarakat mahasiswa dengan mudah
mendapat perhatian maupun bantuan mentransfer ilmu yang telah
agar masalah-masalah tersebut dapat didapatkan. Adapun tahapannya
diatasi demi mewujudkan desa yang adalah:
mandiri dan memiliki daya saing yang
tinggi adalah membantu masyarakat Persiapan dan Pembekalan
mengembangkan home industri dalam a. Mekanisme pelaksanaan
hal ini aneka olahan Dampo’ pisang, kegiatan pemberdayaan kelompok tani
yang bahan dasarnya sangat melimpah berupa pelatihan dan pendampingan
di sekitar mereka. budidaya jamur tiram dapat dilihat
Majelis Taklim Babul Khaer dan PKK pada Gambar 1 sebagai berikut:
Desa Bassiang sebagai sasaran KKN-
PPM ini merupakan kelompok yang

29
IMRAN UKKAS | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

Gambar 1. Mekanisme Pelatihan dan Pendampingan Masyarakat

Materi persiapan dan pembekalan c. Pratik pembuatan home industri


KKN-PPM yang perlu diberikan kepada (menyesuaikan keinginan kelompok
mahasiswa adalah sebagai berikut: sasaran)
1. Enterpreneur Motivation d. Promosi hasil kerja kelompok
2. Prospek Home Industri Dampo’ sasaran
Pisang e. Membuatkan label kemasan yang
3. Teknologi Aneka Olahan Dampo’ menarik
Pisang dan Variasi Rasa
4. Teknik Pemasaran Aneka Olahan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dampo’ Pisang
5. Analisis Usaha Home Industri Kegiatan KKN PPM yang berjudul
Dampo’ Pisang Pengembangan Home Industri Dampo’
6. Pemberdayaan Masyarakat: Teori Pisang Aneka Rasa Melalui KKN-PPM di
dan Aplikasi Desa Bassiang Kecamatan Ponrang
Selatan Kabupaten Luwu, ditujukan
Pelaksanaan untuk memfasilitasi terbukanya
Adapun yang akan dilakukan dalam lapangan kerja sehingga tingkat
bentuk program untuk mencapai hasil pengangguran dan kejahatan dapat
yang diharapkan adalah: diatasi, dengan demikian secara
a. Melakukan pelatihan otomatis peningkatan pendapatan
b. Melakukan event pameran masyarakat desa Bassiang juga akan
c. Melakukan lomba nampak. Masyarakat sekitar yang punya
Metode yang digunakan dalam motivasi kerja dan tertarik pada dunia
pemberdayaan kelompok sasaran wirausaha tentu akan berusaha untuk
adalah: mendapatkan informasi mengenai
a. Kunjungan kelompok peluang yang dapat menghasilkan
b. Diskusi kelompok (mengetahui income. Salah-satunya adalah
keinginan kelompok sasaran) pengembangan Home Industri
pembuatan aneka olahan Dampo’

30
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

Pisang yang dapat menjadikan sarana awalnya, Dampo’ pisang di desa


untuk melakukan suatu usaha atau Bassiang diproduksi secara sporadis
kegiatan pengolahan bahan mentah oleh keluarga dan hanya untuk
atau barang setengah jadi menjadi konsumsi, program KKN-PPM telah
barang jadi. Barang jadi yang memiliki mengorganisir ibu-ibu menjadi tiga
nilai tambah yang dapat memberi kelompok binaan yang diberikan
keuntungan. Dengan adanya bantuan awal dari pendanaan KKN-
keuntungan maka, kehidupan pun dapat PPM. Untuk keberlanjutannya, selain
berubah. Indikator capaian produk didampingi oleh dosen dan staf pada
program yang telah direalisasikan Laboratorium Kewirausahaan STIE
dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah: Muhammadiyah Palopo.
Meningkatnya motivasi Meningkatnya jejaring pemasaran
berwirausaha setelah mendapatkan dan produksi Dampo’ Pisang. Rata-rata
materi praktis berwirausaha dan dalam sebulan (per 01 Oktober 2015),
prospeknya. Pada umumnya, ibu-ibu di masing-masing kelompok telah
Desa Bassiang adalah ibu rumah tangga memproduksi 200 bungkus Dampo’
yang membantu suaminya di kebun Pisang dengan harga jual Rp. 10.000,-
atau sawah, sehingga tidak memiliki /bungkus. Jika dihitung, maka tiga
pengetahuan atau motivasi kelompok menghasilkan 600 bungkus
memanfaatkan berbagai variates Dampo’ Pisang dengan harga jual Rp.
tanaman lokal termasuk pisang sebagai 10.000, maka omsetnya dalam sebulan
sumber pandapatan. Materi adalah Rp. 6.000.000,-/bulan. Dalam
Kewirausahaan yang disampaikan oleh resesi ekonomi saat ini, tentu jumlah ini
Tim dari Dinas Koperindag kabupaten sangat membantu ibu-ibu
Luwu telah membuka mata mereka, meningkatkan pendapatan keluarganya.
bahwa berwirausaha sangat Bahkan, melalui Dinas Koperindag
menguntungkan bagi keluarga karena Kabupaten Luwu Home Industri Dampo’
dikerjakan di rumah sambil mengurusi Pisang di Desa Bassiang difasilitasi
anak dan suami mereka. pemasarannya oleh “Buana” sebagai
Meningkatnya pengetahuan teknis salah satu Home Industri yang cukup
petani terhadap teknologi pengolahan terkenal di Luwu. Selain itu, pemasaran
pisang menjadi Dampo’ dengan Dampo’ Pisang Aneka Rasa telah
berbagai variasi rasa. Inovasi terhadap ipasarkan ke Palopo melalui Koperasi
rasa Dampo’ yang selama ini hanya Civitas Akademika STIE-AKBID
didominasi rasa original, dengan Muhammadiyah Palopo dan telah
pelatihan ini Dampo’ pisang telah diolah dikonsumsi oleh mahasiswa STIE dan
menjadi beberapa rasa yakni; rasa AKBID yang jumlahnya sekitar 1700
original, rasa pandan, rasa gula aren, orang, serta dosen dan civitas
rasa stroberi, dan rasa gula putih. akademika.
Inovasi rasa ini sangat disukai oleh Meningkatnya nilai estetika
konsumen yang direpresentasikan oleh Brand/kemasan Dampo’ Pisang. Selama
peserta pelatihan berjumlah 37 orang ini kemasan olahan Dampo’ Pisang
yang didominasi oleh ibu-ibu dan dibuat sangat sederhana bahkan
remaja perempuan di desa Bassiang. tradisional, karena terkadang hanya
Meningkatnya pengetahuan dengan daun pisang kering atau
kelompok binaan tentang manajemen kantongan plastik biasa. Program KKN-
Home Industri Dampo’ Pisang. Pada PPM telah melatih masyarakat

31
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

bagaimana membuat kemasan atau Dampo’ Pisang Aneka Rasa adalah


brand untuk produk olahan Dampo’ semangat masyarakat dalam
Pisang mereka. Dengan pendanaan dari berwirausaha masih belum maksimal,
KKN-PPM kelompok industri juga sehingga kegiatan ini masih
diberikan bantuan peralatan sederhana memberikan porsi yang besar terhadap
berupa alat-alat produksi dan vakum motivasi dalam mengembangkan
untuk ketahanan Dampo’ Pisang dalam usahanya. Apalagi masyarakat Desa
kemasan. Kemasan yang dibuat saat ini Bassiang kesulitan dalam mencari
sudah memenuhi aspek penting dalam modal. Kegiatan KKN-PPM telah
pemasaran yang mencantumkan nama memberikan semangat dan motivasi
brand, rasa, berat, rasa, alamat kepada masyarakat Desa Bassiang
pemesanan, dan nilai estetik lainnya khususnya pada kelompok mitra. Selain
yang dapat menarik konsumen. itu, lambatnya pencairan dana dari Dikti
Meningkatnya keterampilan membuat Tim harus memutar otak agar
mahasiswa sebagai sasaran antara yang kegiatan IbM ini berlangsung sesuai
strategis dalam mendesain program dengan jadwal yang ditentukan
pemberdayaan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi di Kota Palopo.
program KKN-PPM. Adanya Salah satu indikator keberhasilan
keterlibatan langsung dari mahasiswa program KKN-PPM adalah
KKN-PPM STIE Muhammadiyah Palopo keberlanjutan untuk jangka waktu yang
tahun 2015, maka dapat terbangun panjang. Dari pantauan Tim Pengabdi,
jaringan kerja dalam bentuk kelompok saat ini ada tiga kelompok Home
produksi usaha kecil dan membuka Insudtri yang sudah mulai berproduksi
akses pemasaran melalui kemitraan dan memasarkannya di Luwu Raya. Tim
dengan berbagai kelompok Home Pengabdi STIE Muhammadiyah Palopo
Industri. dan mahasiswa yang terlibat telah
Mulai terlihatnya pola memfasilitasi akses kepada Pemerintah
pemberdayaan kolaboratif antara Kabupaten Luwu melalui Dinas
Perguruan Tinggi dan masyarakat Koperindag untuk membina dan
khususnya Home Industri di wilayah membantu pemasarannya.
Desa Bassiang melalui pendampingan
dalam transfer keterampilan, modal dan V. DAFTAR PUSTAKA
akses pemasaran yang lebih luas.
Dihasilkannya pengalaman belajar Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi.
yang nyata dalam pemberdayaan Bogor: Ghalia Indonesia
masyarakat yang berharga bagi Belshaw Cyril, S. 1981. Tukar
mahasiswa dengan adanya keterlibatan Menukar Tradisional dan Pasar Modern.
dalam masyarakat secara langsung Jakarta: PT Gramedia
menemukan, merumuskan, Budi Sutedjo dan Dharma Oetomo.
memecahkan dan menanggulangi 2002. Perancangan & Pengembangan
permasalahan pembangunan secara Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi
pragmatis dan interdisipliner. press.
Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi.
IV. KESIMPULAN Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Ditbinlitabnas (1996) Pedoman
Kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian
kegiatan KKN-PPM Home Industri

32
DURIANI SIRAJUDDIN, MUHAMMAD IKSAN | BERKEMAJUAN: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (2017 ) 22-25

Kepada Masyarakat Oleh Perguruan


Tinggi, Ditjen Dikti, Jakarta: Depdikbud.
Joyomartono, Mulyono. 1989.
Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat
Dalam Pembangunan. Semarang: IKIP
Semarang Press
Pasaribu J.L dan Simadjuntak. 1982.
Sosiologi Pembangunan. Bandung:
Tarsito
Seokanto, Soerjono. 2002. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Solomon, Michael R. 2002.
Consumer Behavior: Buying, Having and
Being, edition. New Jersey: Prentice
Hall, inc
Sukijo. 2000. Tujuan dan Khalayak
PPM. Jumal Apliikasi Ilmu-ilmu
Agama, Vol. 1, No. 1 Desember 2000:62-
78

33

Anda mungkin juga menyukai