Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah ini disusun guna memperkaya khasanah mengenai sumber belajar dan media
pembelajaran
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd.
oleh:
1. Dwi Kurnia Sari (4201416081)
2. Laily Ika Fitriani (4201416014)
3. Siti Nurhaini Kumalasari (4201416062)
4. Prakosa Shella Syifa (4201416076)
5. Prama Sinta Raharyanti (4201416079)
Pertama, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran.
Kedua, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, antara
lain:
1. Prof. Dr. Ani Rusilowati, M. Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah media
pembelajaran Fisika.
2. Pengelola Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang.
3. Pengelola Perpustakaan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang.
4. Pihak lain yang telah membantu dalam penulisan makalah.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat baik bagi penulis
sendiri maupun para pembaca dalam upaya peningkatan khasanah ilmu penelitian.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1 Pengertian Sumber Belajar ......................................................................... 3
2.2 Ciri – ciri Sumber Belajar ........................................................................... 4
2.3 Klasifikasi Sumber Belajar ......................................................................... 5
2.4 Fungsi dan Peranan Sumber dan Media Pembelajaran .............................. 8
2.4.1 Fungsi Sumber dan Media Pembelajaran ................................................ 8
2.4.2 Peranan Sumber dan Media Pembelajaran .............................................. 10
2.5 Kriteria Pemilihan Sumber Belajar............................................................. 11
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 14
3.1 Simpulan ..................................................................................................... 14
3.2 Saran ........................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................. 15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang keberhasilan dalam mengajar merupakan dambaan setiap guru.
Indikasi keberhasilan guru adalah bila seluruh siswa mampu menangkap makna tentang
pengetahuan yang disampaikan oleh guru sehingga siswa tersebut mampu
menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya yang pada akhirnya siswa dapat memperoleh
manfaat secara langsung dalam kehidupannya. Disadari bahwa untuk menuju suatu
keberhasilan pembelajaran bukan merupakan hal mudah, sebab banyak komponen yang harus
dipadukan antara lain guru, siswa, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, alat
evaluasi dan lain sebagainya.
Komponen yang sangat menentukan adalah guru. Sebab gurulah yang diberi
kewenangan untuk mengatur dan memadukan semua komponen yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran. Implikasi dari penerapan praktek belajar ini adalah digunakannya berbagai
sumber dan media pembelajaran yang mempunyai potensi untuk menambah wawasan dan
konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar slide, film, radio, televisi dan komputer yang
dilengkapi dengan CD ROM dan hubungan dengan internet dapat dimanfaatkan untuk
mengakses berbagai informasi tentang isu-isu lokal, nasional dan global.
Desawa ini di bidang-bidang pengajaran secara umum sedikit banyak berpengaruh oleh
adanya pengembangan dan penemuan-penemuan dalam bidang keterampilan, ilmu dan
teknologi. Pengaruh perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaruan
asisten pendidikan dan pengajaran. Upaya pembaruan ini menyentuh bukan hanya sarana
fisik/fasilitas pendidikan, tetapi juga sarana non fisik seperti pengembangan kualitas tenaga-
tenaga kependidikan yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
memanfaatkan kualitas yang tersedia, cara kerja yang inovatif, serta sikap yang positif terhadap
tugas-tugas kependidikan yang diembannya. Salah satu bagian integral dari upaya pembaruan
itu adalah media pengajaran. Oleh karena itu media pengajaran menjadi suatu bidang yang
seyogyanya dikuasai oleh setiap guru profesional.
1
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas mengenai sumber belajar dan media pembelajaran yaitu:
a. Apa yang dimaksud sumber belajar?
b. Bagaimana ciri-ciri sumber belajar?
c. Bagaimanakah pengklasifikasian sumber belajar?
d. Apakah fungsi dan peranan sumber dan media pembelajaran?
e. Bagaimanakah kriteria pemilihan sumber belajar?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dimaksudkan misalnya buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya, sedang secara luas itu
tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian, atau keseluruhan.
Dengan peranan sumber-sumber belajar (seperti guru/dosen, buku, film, majalah,
laboratorium, peristiwa, dan sebagainya) memungkinkan individu berubah dan tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak terampil menjadi terampil dan
menjadi individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang
terpuji dan seterusnya. Dengan perkataan lain, sesungguhnya tidak ada bahan yang jelas
mengenai sumber belajar, sebab segala aspek ayat bisa mendatangkan manfaat atau
mendukung dan menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih positif, dinamis
(belajar) atau menuju perkembangan, dapat disebut sebagai sumber belajar. Bahkan
proses/aktivitas pengajaran itu sendiri juga disebut sumber belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh siswa untuk mempelajari suatu hal.
Pengertian dari sumber belajar sangat luas. Sumber belajar tidak terbatas hanya buku saja tetapi
dapat berupa, orang, alat, bahan, dan lingkungan yang dapat mendukung proses pembelajaran.
4
c. Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang dimanfaatkan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi.
2) Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit.
3) Hanya dipergunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara insidental.
4) Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan instruksional.
d. Sumber belajar yang dirancang (resources by designed) mempunyai ciri-ciri yang spesifik
sesuai dengan tersedianya media.
Sumber belajar yang sudah dirancang adalah sesuatu yang memang dari semula
dirancang untuk keperluan belajar. Sedangkan sumber belajar yang tinggal dipakai sesuatu
yang pada mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi kemudian
dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Ciri utama sumber belajar yang tinggal pakai adalah:
tidak terorganisir dalam bentuk isi yang sistematis, tidak memiliki tujuan pembelajaran yang
ekspilit, hanya dipergunakan menurut tujuan tertentu dan bersifat insidental, dan dapat
dipergunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang relevan dengan sumber belajar
tersebut.
5
belum ada, sehingga ada usaha kongkrit untuk mengadakannya, baik melalui pembelian,
penyewaan, ataupun yang lainnya.
c. Jika sumber pendidikan yang dibutuhkan suda tersedia maka hanya tinggal
memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan dengan tujuan sukses pada masing-masing
mata pelajaran (Sutrisno, 2005).
Sebagaimana keterangan di atas bahwa sumber belajar tidak dapat dipahami dengan
benda mati saja, maka perlu adanya pengelompokan sumber belajar, antara lain:
a. Lingkungan alam, belajar ini berupa benda-benda alami di sekitar kita, seperti batu,
tumbuhan, sawah sungai, dan sebagainya. Jenis dasar belajar ini dapat mengasah seluruh
jenis kecerdasan siswa, misalnya linguistic, matematika, musical, jasmani, dan lainnya.
b. Perpustakaan, Berupa baranmg cetakan yang tersedia di perpustakaan, misalnya laporan
penelitian, buku, majalah, dan jurnal
c. Media cetak, Media cetak di sini maksudnya bukan yang sudah tersedia di perpustakaan,
seperti halnya Koran.
d. Nara sumber, bisa berupa praktisi dalam bidang tertentu sesuai dengan pelajarannya.
Seperti, pedagang, polisi, militer, dan petani. Mereka sesekali bisa dimanfaatkan, baik
dengan cara berkunjung ke tempat mereka bekerja ataupun mendatangkan mereka ke
sekolah.
e. Karya siswa, Adalah media yang diciptakan oleh siswa, misalnya lukisan dan peta.
f. Media elektronik, bisa berupa alat elektronik, baik yang dibuat sendiri maupun yang sudah
tersedia. Misalnya, Komputer, Radio, TV, dan Internet.
6
3 Bagaimanakah mentransmisikannya? Teknik, metode, prosedur
4 Dimanakah tempatnya? Ditempat yang telah diatur
(setting)
7
Versi lain dalam pembagian sumber belajar dikemukakan oleh Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai, mereka membagi sumber belajar menjadi 2 bagian yaitu:
a. Sumber belajar yang dirancang atau learning resources by design yakni sumber belajar
yang sengaja direncanakan, disiapkan untuk pengajaran tertentu.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan atau learning resources by utilization yakni sumber
belajar yang tidak direncanakan atau tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, tetapi langsung
dipakai guna kepentingan pengajaran, diambil langsung dari dunia nyata (Rivai, 1989).
Menurut mereka, kedua sumber belajar di atas sama efektifnya,
bergantung pada bagaimana pemanfaatannya dalam proses belajar mengajar. Kedua
macam sumber belajar itu sama sama dapat digunakan dalam kegiatan instruksional karena
keduanya memberikan kemudahan belajar pada siswa. Pembagian lain mengenai sumber
belajar adalah sebagai berikut:
a. Sumber belajar cetak: misalnya buku, majalah, ensiklopedia, brosur, koran, poster
,denah dan lain lain
b. Sumber belajar non cetak misalnya film, slide, video, model, boneka, audio, kaset dan lain
lain
c. Sumber belaja yang berupa fasilitas misalnya auditorium, perpustakaan, ruang belajar,
meja belajar individual (carrel), studio, lapangan olahraga dan lain lain.
d. Sumber belajar yang berupa aktifitas/kegiatan seperti wawancara, diskusi, ceramah dan
lain lain.
e. Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat misalnya taman, terminal dan lain-
lain.
Sekalipun sudah dipisahkan ke dalam berbagai golongan, dalam kenyataan sumber
belajar tersebut saling berhubungan satu sama lain sehingga sulit memisahknya. Misalkan
pada saat peserta didik mencoba menggunakan peralatan, terdapat peserta didik tertentu yang
membantu temannya menggunakan peralatan tersebut, maka di sini peserta didik juga
sebagai sumber belajar. Sehingga dari pembagian jenis sumber belajar di atas, bukanlah
pembagian yang bersifat mutlak, hal ini dikarenakan sulitnya untuk membuat batasan yang
tegas yaitu dalam pengklasifikasian.
8
Miarso (dalam Musfiqon, 2012:32) pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu
visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman
visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan
mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta
mudah dipahami. Menurut Angkowo dan Kosasih berpendapat bahwa salah satu fungsi media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi
dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan
didesain oleh guru.
Secara lebih rinci dan utuh media pembelajaran berfungsi untuk:
a. Meningkatkan keefektivan dan keefisiensian pembelajaran
b. Meningkatkan gairah belajar siswa
c. Meningkatkan minat dan motivasi belajar
d. Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan
e. Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam
f. Mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran
g. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran
adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan indikator semua materi tuntas
disampaikan dan siswa memahami secara lebih mudah dan tuntas. Fungsi media dalam
pembelajaran menggambar yaitu untuk menarik perhatian siswa. Contohnya yaitu
menggunakan media buku atau majalah yang disertai dengan gambar yang menarik akan
membuat siswa tertarik untuk mengetahui tentang isi buku tersebut.
Sumber belajar juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembelajaran. Jika
media pembelajaran hanya media untuk menyampaikan pesan, tetapi sumber belajar tidak
hanya memiliki fungsi tersebut. Menurut Isbani (1987) fungsi sumber belajar adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan:
1) Membantu guru untuk menggunakan waktu dengan secara lebih baik dan efektif.
2) Meningkatkan laju kelancaran belajar.
3) Mengurangi beban guru dalam penyajian informasi, sehingga lebih banyak
kesempatan dalam pembinaan dan pengembangan gairah belajar.
b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan:
1) Mengurangi fungsi kontrol guru yang sifatnya yang kaku dan tradisional.
9
2) Memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
c. Memberikan dasar-dasar pengajaran yang lebih ilmiah, dengan jalan:
1) Merencanakan program pendidikan secara lebih sistematis.
2) Mengembangkan bahan pengajaran melalui upaya penelitian terlebih dahulu.
d. Meningkatkan pemantapan pengajaran dengan jalan:
1) Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi.
2) Menyajikan informasi maupun data secara lebih mudah, jelas dan kongkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
1) Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya kongkrit.
2) Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi
yang mampu menembus batas geografis.
10
4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara
konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi computer.
5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media
seperti komputer, film, dan video.
6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam
kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat
disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
d. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di
lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar juga memiliki peranan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh pengetahuan (belajar).
b. Mentransmisi rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi
dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-
pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna
sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar.
11
e. Pandai memilih media yang tepat.
Menurut Degeng (1993), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih,
mengembangkan, dan menggunakan media pembelajaran adalah:
a. Tujuan instruksional. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan
instruksional yang telah ditetapkan sebelumnya. Mungkin ada sejumlah alternative media
yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok.
Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan dan karakteristik media
pembelajaran yang akan dipakai.
b. Keefektifan. Dari beberapa alternative media yang sudah dipilih, mana yang dianggap
paling efektif (tepat guna) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Siswa. Media yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan siswa, perbendaharaan
pengalaman, dan menarik perhatian siswa. Digunakan untuk siapa, apakah secara
individual, kelompok kecil atau sekelas. Juga disesuaikan untuk kegiatan tatap muka atau
pembelajaran jarak jauh (online).
d. Ketersediaan. Media yang diperlukan sudah tersedia atau belum. Kemudahan dalam
memperoleh media. Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang dapat diambil
yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama siswa, meminjam, menyewa, membeli dan
mungkin dapat “dropping” dari pemerintah.
e. Biaya pengadaan. Ketersediaan biaya untuk pengadaan media yang dikeluarkan harus
seimbang manfaat dan hasil penggunaannya. Bisa juga dengan memilih media lain yang
mungkin lebih murah tetapi memiliki keefektifan yang setara.
f. Kualitas teknis. Media yang dipilih kualitasnya baik, memenuhi syarat sebagai media
pembelajaran, dan daya tahan media yang dipilih.
Selanjutnya, ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran, yaitu:
a. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok
untuk tujuan instruksional tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain. Media
adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Hal ini berarti bahwa media bukan
hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan dari proses belajar mengajar. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan
komponen yang lain dalam perancangan instruksional (perencanaan pembelajaran). Tanpa
alat bantu mengajar mungkin pengajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media
pengajaran hal itu tidak akan terjadi.
12
b. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkn belajar
siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan
penggunaan suatu media.
c. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
instruksional yang sedang berlangsung.
d. Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan instruksional), tidak
didasarkan pada kesenangan pribadi.
e. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa. Penggunaan
multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu
dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
f. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkretan dan keabstrakannya.
Media yang konkret, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang
abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
Adapun landasan penggunaan media pembelajaran meliputi :
a. Landasan psikologis adalah penggunaan yang didasarkan pada karakteristik dan perilaku
siswa.
b. Landasan teknologis merupakan penggunaan yang didasarkan pada teknologi
pembelajaran.
c. Landasan empirik didasarkan pada berbagai temuan yang menunjukkan bahwa ada
interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa.
Menurut Degeng, dkk (1993), pemilihan dan penggunaan sumber belajar haruslah
didasarkan pada hal-hal berikut ini:
a. Analisis karakteristik siswa.
b. Adanya tujuan dan isi instruksional.
c. Adanya strategi pengorganisasian pembelajaran.
d. Adanya strategi penyampaian.
e. Adanya strategi pengelolaan pembelajaran.
f. Adanya pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh siswa untuk
mempelajari suatu hal. Sumber belajar yang sudah dirancang adalah sesuatu yang memang dari
semula dirancang untuk keperluan belajar. Sedangkan sumber belajar yang tinggal dipakai
sesuatu yang pada mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi kemudian
dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Sumber belajar berpersan sebagai jembatan untuk
mentransfer ilmu kepada anak. Sumber belajar penting bagi anak untuk meningkatkan
pemahaman serta produktivitas sanak tersebut.
Sumber belajar diklasifikasikan berdasarkan beberapa pertanyaan yaitu apa, siapa,
bagaimana dan dimana. Pengklasifikasian tersebut akan menghasilkan sumber belajar yang
benar-benar mendukung proses pembelajaran. Sumber belajar sendiri memiliki fungsi dan
peranan yang sama pentingnya dengan media pembelajaran. Dengan adanya dua komponen
tersebut akan mempengaruhi situasi, kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru.
Penggunaan sumber belajar dan media pembelajaran harus memperhatikan beberapa
kriteria pemilihan. Media pembelajaran yang digunakan harus objektif dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran, hindari penggunaan media secara bersamaan karena dapat
membingungkan siswa. Dalam pemilihan sumber belajar sebaiknya dilakukan beberapa
analisis strategi terlebih dahulu supaya sumber tersebut sesuai dengan kondisi pembelajaran
yang ada.
3.2 Saran
a. Para pembaca dapat memberikan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penyusunan makalah selanjutnya.
b. Baik untuk penulis maupun pembaca, dapat menjadikan makalah ini sebagai suatu motivasi
untuk bisa mempelajari dan menggali khasanah yang lebih mendalam lagi mengenai sumber
belajar dan media pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA
15