Anda di halaman 1dari 5

Peran Orangtua dan Perawat Anak dalam

Anticipatory Guidance dan proses Tumbuh


Kembang dalam Penggunaan Gawai Pada
Anak

Bertambahnya ukuran tubuh


Tumbuh (Pertumbuhan) Bertambahnya ukuran tubuh Berat badan Tinggi badan Lingkar
kepala

3 KEMBANG (Perkembangan)
Bertambahnya FUNGSI / KEMAMPUAN ANAK sensori (dengar, lihat, raba, rasa, cium)
gerakan (kasar, halus, kompleks) komunikasi, interaksi (tersenyum, menangis, bicara dll )
kognitif (mengenal, membandingkan, mengingat, pemecahan masalah, kecerdasan) sosial ,
kemandirian kreativitas moral – spiritual lain-lain

4 KEMBANG (Perkembangan)
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Bertambahnya FUNGSI / KEMAMPUAN ANAK Sensori
(dengar, lihat, raba, rasa, cium) Gerakan (kasar, halus, kompleks) Komunikasi, interaksi
(tersenyum, menangis, bicara dll) Kognitif (mengenal, membandingkan, mengingat,
pemecahan masalah, kecerdasan) Sosial , kemandirian Kreativitas Moral – spiritual
Perkembangan menimbulkan perubahan Tumbang tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya Kecepatan berbeda Perkembangan berkolerasi dgn pertumbuhan Perkembangan
mempunyai pola yg tetap Perkembangan memiliki tahap yg berurutan

5 Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal


I. FISIS- BIOLOGIS (Asuh) : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan, pakaian,
pengobatan, olahraga, bermain II. KASIH SAYANG (Asih) rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong,
dihargai, penuh kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / pola asuh demokratikhukuman)
III. STIMULASI (Asah): sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri,
kreativitas, kepemimpinan, moral, spiritual dll

6 KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK ditentukan oleh faktor INTRINSIK (genetik -


heredokonstitusional) + EKSTRINSIK ( lingkungan) Lingkungan berkewajiban mencukupi 3
kebutuhan dasar : ASUH ASIH ASAH M AK R O M E S O M I N I M I K R O Ibu,
pengganti Ibu Ayah, adik-kakak,pengasuh, mainan, norma, aturan stimulasi Pelayanan
kesehatan,pendidikan, tetangga, teman, Kebijakan pemerintah, profesi, WHO, ekonomi,
politik, sosbud

7 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan


Wong (2000) Periode pranatal (konsepsi-40 mg/kelahiran) Periode bayi (neonatus: lahir-28
hari, bayi: 28 hari-12 bulan tahun) Periode kanak-kanak awal (toddler: 1-3 tahun, pra
sekolah: 3-6 tahun) Periode kanak-kanak pertengahan (6-11/12 tahun) Periode kanak-kanak
akhir (11/12-18 tahun)
8 Perkembangan Kognitif
Tahapan sensorimotor (0- 2 tahun) Tahapan preoperational (2-7 tahun) Tahapan concrete
operational (7-11 tahun ) Tahapan formal operational (11- dewasa)

9 synaptogenesis.Waktu untuk mulai stimulasi


Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all, 1994 pembentukan sinaps
(hubungan) antar sel otakSynaptogenesis (Chugani, 1999) Umur (tahun)

10 Perkembangan Psikososial
Teori Erikson; percaya vs tidak percaya (0-1 tahun) Otonomi vs malu dan ragu (1-3 tahun)
Inisiatif vs rasa bersalah (3-5 tahun) Idustri vs rendah diri (inferior) (6-pubertas) Identitas vs
kebingungan peran (remaja)

11 Percaya vs tidak percaya


Kebutuhan fisik harus terpenuhi, kebutuhan untuk menghisap harus dipuaskan Anak senang
berada dalam dekapan/gendongan/belaian dunia merupakan tempat yang baik, masa belajar
menjadi optimis untuk mencapai kepuasanKepercayaan harus ditanamkan

12 Percaya vs tidak percaya


Ibu mencintai bayi tanpa syarat Jika kepercayaan tidak ditanamkan, harus ditanamkan
kemudian curiga, ragu-ragu dalam menjalin hubunganBila kepercayaan kurang

13 Otonomi vs malu dan ragu


Anak sudah bergerak bebas Orangtua memberikan kebebasan tetapi meletakkan batasan-
batasan/disiplin agar tidak berbuat sesuka hati semua ‘milikku’Egosentris

14 Inisiatif vs Rasa Bersalah


Tanggungjawab pada diri sendiri mulai muncul Jika anak tidak merasa
bertanggungjawab/cemas, akan muncul rasa bersalah Dunia sosial bertambah luas, tertantang
untuk mengembangkan tingkah laku yang bertujuan

15 Industry vs Inferior Industry/produktivitas dicapai melalui penguasaan pengetahuan dan


keterampilan intelektual, prestasi akademik Jika tidak berhasil mencapai penguasaan
keterampilan, anak menjadi rendah diri (inferior). Orangtua mengarahkan sehingga hal-hal
yang baik dapat terjadi

16 Identitas vs Kebingungan Peran


Menemukan siapa dirinya, apa yang akan dikerjakan selanjutnya, kehidupan seperti apa yang
akan dijalani Dihadapkan pada peran baru; peran sebagai orang dewasa, dan menjalin
hubungan dekat dengan lawan jenis. Jika tidak berhasil menemukan identias dirinya, remaja
akan mengalami kebingungan peran.

17 Orangtua memfasilitasi remaja untuk menggali berbagai macam peran orang dewasa yang
akan dijalani kelak. Jika orangtua mendorong tanpa adanya penggalian berbagai peran, maka
remaja akan kembali mengalami kebingungan peran

18 Temperamen Anak Mudah diatur (40 %) = easy child


teratur, ceria, gembira mudah menyesuaikan diri Susah diatur (10 %) = difficult child Tidak
teratur, cenderung rewel, mudah marah, sedih lambat menyesuaikan diri dengan lingkungan
atau pengalaman baru Pendiam atau pemalu (15%) = Slow to warm up pendiam, aktifitasnya
agak lambat, kadang-kadang mudah sedih Campuran (35 %) = Mixed

19 Gawai/Gadget Sebuah benda (alat atau barang eletronik) teknologi kecil yang memiliki
fungsi khusus , tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget
selalu diartikan lebih tidak biasa atau didisain secara lebih pintar dibandingkan dengan
teknologi normal pada masa penemuannya (Ma’ruf, 2015)

20 Fungsi Gawai Berkomunikasi (pesan, email) Sosial media


Bisnis/ perdagangan Penyebarluasan ilmu pengetahuan Hiburan Dokumentasi

21 Penggunaan Gawai pada Anak Usia Dini


Pada umumnya untuk bermain game Kategori Durasi Intensitas (Al-Ayouby, 2017) Kategori
Durasi Intensitas Tinggi menit Lebih dari 3 kali per hari Sedang 40-60 menit 2-3 kali per hari
Rendah 5-30 menit Max 1-2 kali per hari

22 Penggunaan Gawai/ Media


Anak-anak dan remaja menggunakan waktu rata-rata lebih kurang 7 jam sehari untuk
menghabiskan waktu dengan media (TV, Phone Cell/Gawai) Menghabiskan waktu lebih
banyak dibanding melakukan aktivitas lain –> terpapar dengan hal-hal yg berisiko

23 Pengaruh Gawai/Media terhadap Kesehatan dan Perkembangan


Kekerasan Seks Obat-obatan Kegemukan Prestasi sekolah menurun Bullying Gangguan
makan Gangguan attention-deficit disorder (ADD) dan attention deficit hiperactivity disorder
(ADHD)/ gangguan hiperaktif menyebabkan kekhawatiran praktisi kesehatan anak (dokter
maupun perawat) dan orang tua

24 Tingkah laku pro sosial


Anak-anak belajar empathy, kerjasama, toleransi, and keterampilan kesiapan sekolah

25 Anak atau remaja yang overweight/ obese, memiliki masalah di sekolah, menunjukkan
perilaku ke arah sexual sebelum waktunya, depresi, keinginan bunuh diri harus ditanyakan
secara khusus berapa lama waktu yang dihabiskan bersama gadget dan program apa yang
ditonton.

26 Perawat Anak Seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatannya dan
memberikan asuhan keperawatan pada anak mulai lahir hingga remaja meliputi promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengelolaan penyakit dan pemulihan kesehatan.

27 Peran perawat anak Menggabungkan pengetahuan tentang pertumbuhan dan


perkembangan manusia saat memberikan asuhan keperawatan pada anak Mengenali
perbedaan fisiologis antara anak-anak dan orang dewasa Memberikan perawatan dengan cara
yang sesuai perkembangan, dalam rangka untuk mempromosikan kesejahteraan fisik,
psikologis, dan sosial anak-anak yang optimal

28 Lanjutan ... Mengenal peran keluarga secara integral terhadap status kesehatan anak dan
melibatkan keluarga dalam rencana keperawatan Menyediakan perawatan yang peka budaya
dengan mengintegrasikan pengetahuan budaya dan agama ke dalam rencana perawatan
Menyediakan model perawatan yang spesifik untuk bayi, anak-anak, dan remaja
29 Family Center Care (FCC)
Perawat dihadapkan untuk memberikan kebutuhan yang terbaik: fisik, psikologis, emosional
anak dan keluarga

30 Menyaring dampak Gawai


Saat asesment pasien perlu ditanyakan: Berapa lama waktu yang dihabiskan anak-anak untuk
bermain gawai, menonton video per hari Apakah di kamar anak ada komputer yang
terkoneksi internet

31 Lanjutan ... Memberikan edukasi dan konseling/ bimbingan antisipasi kepada orangtua
saat berkunjung ke klinik atau memberikan asuhan keperawatan Peran OT

32 Pola Pengasuhan (Parenting Style)


1. Otoritatif ( demokratik) Penuh kasih sayang, kehangatan kegembiraan ciptakan rasa
nyaman + aman +dilindungi, Peka pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat), diberi
contoh ( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, koreksi (bukan ancaman / hukuman)
Anak ; lebih percaya diri, mandiri, kreatif 2. Otoriter (diktator) abuseMelarang, membatasi,
tidak didengar minat / pendapat, sering menghukum Anak : kurang inisiatif, kreativitas &
komunikasi 3. Permisive : serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab 4. Tidak
dipedulikan : diterlantarkan, kemampuan anak rendah .

33 Anticipatory Guidence
Bantuan yang diberikan penyedia kesehatan kepada orangtua agar dapat mencapai
pertumbuhan dan perkembangan anak yang diharapkan

34 Teknik Anticipatory Guidance


Sediakan media informasi berupa poster/brosur/ leaflet tentang bimbingan kesehatan pada
anak Gunakan open ended question : apa, mengapa, bagaimana Mulai dengan pertanyaan
afirmasi: ceritakan pada saya...

35 Lanjutan ... Berikan waktu pada keluarga untuk merespon pertanyaan (minimal 3 detik)
Mendengar secara aktif. Membantu mengidentifkasi kebutuhan dan kekhawatiran keluarga
Observasi perkembangan anak:interaksi orangtua-anak, milestone anak, sikap & perilaku
anak

36 Lanjutan ... Gunakan bahasa yang mudah dimengerti


Hindari memberikan informasi sebanyak-banyaknya dan berulang-ulang Lakukan evaluasi
apakah orangtua-pasien mengerti Ciptakan lingkungan dimana pasien tidak malu bertanya

37 Anticipatory Guidance bagi Orangtua dalam Penggunaan Gawai


Batasi menggunakan gawai per hari tidak lebih dari 2 jam Hindari menggunakan gadget pada
bayi usia kurang dari 2 tahun Dampingi anak dalam bermain gadget, dan seleksi dengan hati-
hati program yang akan dilihat. Diskusikan konten yang ditonton dengan anak dan remaja
Ajarkan keterampilan menonton yang kritis

38 Lanjutan ... Jadikan orangtua sebagai role model yang baik dalam menggunakan gadget.
Anak-anak meniru perilaku orangtua dalam menggunakan gadgetnya Pilih alternatif lain
selain bermain gadget Ciptakan lingkungan “electronic media–free” di kamar anak-anak.
Hindari menggunakan gawai sebagai “electronic babysitter”. Hindari bermain gadget/
menonton TV selama waktu makan keluarga
39 Simpulan Penggunaan gawai yang tidak tepat dapat memberikan dampak buruk bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak Dalam pemberian asuhan keperawatan perawat anak
mengidentifikasi perilaku yang disebabkan penggunaan gawai yang berlebihan Tenaga
kesehatan berperan penting dalam memberikan bimbingan antisipasi kepada orangtua agar
anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan

40 Referensi Dr. Sudjatmiko, (2010). Bahan Ajar Tumbuh Kembang dan Stimulasi Deteksi
Dini Al-Ayouby, (2017). Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini (Studi di PAUD
dan TK.Handayani Bandar Lampung) Anticipatory Guidance, Performing PreventIve
Services : A Bright Futures Handbook. Diunduh 15 Oktober 2018. Pediatric Environmental
Health Toolkit. Diunduh 15 oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai