MAKALAH
Disusun oleh :
Linanda Islamiati
P17334118025
Kelas 1-A
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, mengenai “TINJAUAN
HUKUM TERHADAP KASUS PEMBUNUHAN BAYI OLEH IBU
KANDUNGNYA DI SOLO Dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak”.
Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
3
5
3
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian-Pengertian
2.1.1. Hukum
Menurut Leon Diguit, Hukum ialah aturan tingkah laku para
anggota masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat sebagai jaminan
kepentingan bersasma dan jika melanggar akan menimbulkan reaksi
bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
2.1.2. Pembunuhan
Pembunuhan secara etimologi adalah menyebabkan seseorang
mati. Sedangkan pembunuhan secara terminologi adalah perkara
membunuh, perbuatan membunuh. Sedangkan dalam istilah KUHP
pembunuhan adalah menghilangkan nyawa orang lain. Dari definisi
tersebut, maka tindak pidana pembunuhan dianggap sebagai delik
material bila delik tersebut selesai dilakukan oleh pelakunya dengan
timbulnya akibat yang dilarang tau yang tidak dikehendaki oleh
Undang-undang.
2.1.3. Anak
Anak adalah subjek hukum dan masa depan keluarga, masyarakat
dan negara yang perlu dilindungi, dipelihara, dan ditumbuh
kembangkan untuk mencapai kesejahteraan.Anak sering kali
dipersepsikan sebagai manusia yang masih berada pada tahap
perkembangan sehingga belum dapat dikatakan sebagai manusia yang
utuh.
Anak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan
sebagai keturunan dari keduanya. Sedangkan menurut Undang –
Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 1
ayat (1) yang berbunyi: “Anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termaksud anak yang masih dalam
kandungan.” Secara nasional defenisi anak menurut perundang-
7
2.2. Konsep
2.2.1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Ketentuan yang mengatur mengenai pembunuhan bayi oleh ibu
kandungnya, telah diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002.
1. Pasal 1 ayat (12) : Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia
yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
2. Pasal 4 : Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
3. Pasal 16 ayat (1) : Setiap anak berhak memperoleh perlindungan
dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman
yang tidak manusiawi.
4. Pasal 80 ayat (4) : Untuk menjerat pelaku tindak pidana
pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.
Adapun ancaman hukuman ditambah sepertiganya.
BAB III
PEMBAHASAN
4.1. Simpulan
1. Terjadinya tindak pidana pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya
disebabkan oleh: takut ketahuan melahirkan seorang anak dan keadaan
mental emosional dari si ibu. Adapun faktor - faktor atau kondisi yang
mempengaruhi seorang ibu sehingga dengan sengaja menghilangkan
nyawa anak yang baru dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan
, yaitu: dari faktor psikis, dari faktor waktu dan dari faktor ekonomi.
2. Pelaku pembunuhan terhadap bayi, yang bukan lain adalah ibu kandungya
dari bayi yang dibunuh sendiri, yakni Yanita Pungkasari alias Kiki ketika
hamil di luar pernikahan tersebut sudah cukup umur, sehingga pelaku yang
melakukan persetubuhan atau yang menghamili Yanita Pungkasari alias
Kiki, tidak dapat dijerat dengan ketentuan Undang-Undang tentang
persetubuhan dengan perempuan yang masih di bawah umur.
3. Pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap tindak kejahatan
pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya, merupakan salah satu solusi
terbaik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kesigapan serta
penyuluhan dan sosialisasi yang baik, oleh pihak kepolisian merupakan
salah satu jalan yang harus dilakukan oleh penegak hukum, selain
memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku kejahatan pembunuhan
terhadap bayi oleh ibu kandungnya.
4.2. Saran
Berdasarkan simpulan diatas penulis berpendapat, perlindungan terhadap
perempuan, terutama perempuan yang masih di bawah umur harus dilakukan
sebagai upaya untuk menjaga dan menghormati martabat, serta masa depan
korban yang masih panjang. Selain itu perlu ditingkatkan kembali megenai
ketegasan hukum yang berlaku agar si tersangka merasa jera.
13
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
1. Pasal 1 ayat (12)
2. Pasal 4
3. Pasal 16 ayat (1)
4. Pasal 80 ayat (4)
Sumber Lain
1. Adhyaksantari, Maharani. 2017. Penegakan Hukum Terhadap Kasus
Pembunuhan Bayi oleh Ibu Kandungnya di Solo. Surakarta:
https://id.linkedin.com/penegakan/hukum/pembunuhan/bayi.html Diakses
pada Tanggal 13 April 2019
2. Ode, Wa. 2016. Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan
Berencana. Makassar :
https://id.linkedin.com/tindakan/pembunuhan/bayi.html Diakses pada
Tanggal 13 April 2019
13