Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern sekarang ini perkembangan teknologi mengalami kemajuan

yang sangat pesat, salah satunya bidang teknologi informatika. Perkembangan di

bidang teknologi informatika mempermudah banyak pihak mengakses data yang

dibutuhkan. Oleh karena itu teknologi informatika sangat diperlukan oleh lembaga

profit maupun yang nonprofit.

Kemajuan teknologi informatika demikian pesat sehingga dari waktu ke

waktu terus berubah. Perubahan yang demikian cepat ini amat mempengaruhi dunia

usaha dan pekerjaan dari perusahaan profit dan lembaga nonprofit. Pada lembaga

nonprofit di Indonesia khususnya, masih sangat jarang diterapkannya sistem

informasi untuk mengelola dan menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan para

anggota dan donatur. Padahal sistem informasi untuk mengelola hubungan dengan

para anggota dan donatur yang terintegrasi dapat meningkatkan pelayanan sosial

yang diberikan oleh lembaga tersebut, sehingga anggota dan donatur dapat lebih

loyal dalam memberikan kontribusi untuk mengembangkan dan memajukan

organisasi.

Penerapan sistem informasi pada organisasi nirlaba tentunya tidak akan

berjalan tanpa adanya kesadaran dari para masyarakat untuk lebih peduli pada

lembaga sosial. Di Indonesia, sudah banyak terjadi tragedi kemanusiaan seperti

gempa, tanah longsor, banjir, dan tsunami. Semua peristiwa ini diketahui secara luas

1
2

oleh banyak orang karena teknologi informatika berupa internet, website, telepon,

televisi dan radio. Banyak dari orang-orang yang mengetahui peristiwa kemanusiaan

tersebut menyumbangkan uang guna meringankan beban yang dihadapi. Semakin

banyak orang yang mengetahui kenyataan tersebut, maka akan semakin banyak

orang yang mendukung dan memberi sumbangan dana. Hal ini terbukti dari besarnya

dana yang diterima korban bencana alam dari pihak pendonor/penyumbang. Hal

yang ideal bagi peristiwa seperti ini adalah terciptanya kepedulian dan perhatian

yang berkesinambungan. Untuk itu, pihak penerima bantuan seperti lembaga-

lembaga sosial dan lembaga-lembaga amal harus merencanakan dengan serius sistem

informasi yang dibutuhkan.

Hal ini pun ternyata sudah mulai disadari oleh banyak lembaga nirlaba.

Accenture sebuah perusahaan global management consulting yang pada tahun 2012

kemarin mendapat pengakuan sebagai Outsourcing Provider nomor 1 di dunia oleh

International Association of Outsourcing Professionals (IAOP) menulis dalam

websitnya bahwa “The demands for high performance in the nonprofit sector are

leading organizations to focus on streamlining their operation”, hal ini menunjukkan

bahwa manfaat dirasakan oleh banyak pihak sehingga Accenture mendapat

permintaan dari berbagai lembaga nonprofit untuk menerapkan teknologi informasi

dalam bisnis mereka.

Salah satu lembaga nirlaba yang telah menerapkan sisem informasi

adalah “Kiva”, terletak di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Kiva

memanfaatkan internet untuk membuat koneksi dengan donatur melalui sebuah

website dengan domain www.Kiva.org. Website tersebut memberikan informasi

secara real time mengenai siapa saja orang yang membutuhkan bantuan dana dan
3

berapa jumlah dana yang dibutuhkan, kemudian para donatur dapat memilih untuk

memberikan donasi kepada siapa dan secara transparan ditunjukkan pula aliran uang

yang diberikan oleh donatur. Dengan demikian para donatur telah benar-benar

merasakan memberikan manfaat kepada orang yang membutuhkan sehingga dapat

meningkatkan kontribusinya pada kesempatan berikutnya. (Aprillisa dan Wirawan,

2013: 3)

Sehubungan dengan pemikiran di atas, penulis mengambil Panti Werdha

Wisma Mulia sebagai unit analisis. Panti Werdha Wisma Mulia adalah sebuah unit

kerja sosial dari Yayasan Bina Daya Wanita Kowani yang memberikan pelayanan

masyarakat, khusunya lanjut usia. Tujuan dari Panti Werdha ini adalah untuk

membantu menyediakan tempat bagi wanita lansia yang memerlukan tempat tinggal,

kasih sayang, perhatian dan perawatan. Dengan visi “Pelayanan Prima menuju

terciptanya kesejahteraan jasmani, rohani, aman dan nyaman bagi lanjut usia”. Sala h

satu misinya “Menggalang peran serta masyarakat dalam keperdulian terhadap para

lanjut usia”, Panti Werdha Wisma Mulia menyadari pentingnya peran serta

masyarakat dalam kelangsungan hidupnya. Sebab dalam kenyataannya kegiatan

operasional Panti Werdha sangat bergantung pada sumbangan pendonor. Selama ini

sumbangan yang diberikan pendonor hanya bersifat sementara karena sumbangan

yang diberikan tidak bersifat tetap. Ada bahaya bahwa kegiatan panti werdha ini dari

waktu kewaktu berkurang bahkan terhenti apabila pihak pendonor menghentikan

sumbangannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menjaga

kelangsungan operasional dari panti tersebut, sehingga cita-cita Panti Werdha

mewujudkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia

bisa terwujud. Sistem yang dapat memaksimalkan hubungan dengan para anggota
4

dan donatur dengan memanfaatkan fasilitas internet berupa Electronic Customer

Relationship Management (e-CRM).

Dengan sistem e-CRM, Panti Werdha Wisma Mulia dapat mengelola para

pendonor, mengirimkan newsletter, dan melakukan donasi online. Hal ini dapat

mendorong pendonor melakukan aktivitasnya minimal satu bulan sekali. Diharapkan

Panti Werdha Wisma Mulia dapat memanfaatkan analisis strategi dan perancangan

sistem yang akan dibuat pada skripsi ini. Hal ini merupakan cara yang dapat

diterapkan dalam menjaga hubungan baik dengan pendonor dan meningkatkan

kinerja proses bisnisnya.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi meliputi :

1. Bagaimana Brand Equity dari Panti Werdha Wisma Mulia?


2. Bagaimana strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Panti Werdha Wisma Mulia?
3. Bagaimana merancang sistem e-CRM berbasis web untuk Panti Werdha Wisma

Mulia?

1.3 Ruang Lingkup

Batasan pembahasan pada penulisan ini adalah:

1. Sistem yang dibangun berbasiskan web dan berfokus pada sistem operasional

CRM.
2. Perancangan e-CRM yang memudahkan panti dan membangun komunikasi dan

hubungan baik kepada pelanggan.


3. Analisis mengenai brand awareness panti saat ini.
4. Tidak membahas masalah keamanan web.
5

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Menganalisis strategi yang dapat diimplementasikan pada Panti Werdha Wisma

Mulia.
2. Mengidentifikasi posisi tingkat brand awareness Panti Werdha Wisma Mulia.
3. Menganalisis dan merancang kebutuhan pengembangan content website e-CRM

yang dibutuhkan oleh panti.

Manfaat yang bisa diperoleh panti dari penelitian yang dibuat oleh penulis

adalah:

1. Bagi Panti Werdha Wisma Mulia


a. Meningkatkan hubungan yang lebih baik antara donatur dengan panti

secara berkesinambungan.
b. Mendapatkan pendonor tetap
c. Membantu panti dalam menyediakan informasi-informasi yang

dibutuhkan kepada donatur.


2. Bagi Donatur
a. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi, baik informasi

mengenai panti itu sendiri maupun menyangkut financial statementnya

dari panti.

1.5 Metode Analisis

1.5.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis Penelitian Variabel Penelitian Waktu


T1 Deskriptif Pemilik Cross sectional
T2 Eksploratif Donatur Cross sectional
T3 Eksploratif Website Cross sectional

1.5.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :

 Wawancara
6

Berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan panti dalam rangka

mengumpulkan data-data sebagai referensi dari penyelesaian masalah yang ada

di dalam panti.
 Kuesioner
Penyebaran kuesioner ini untuk mendapatkan data-data real yang dibutuhkan

secara lebih valid.


 Studi kepustakaan
Dengan metode ini informasi akan didapat melalui buku-buku yang berkaitan

dengan customer relationship management, artikel customer relationship

management yang berasal dari internet, dan situs-situs yang terkait dengan

strategi dalam. membangun hubungan dengan pelanggan menggunakan internet

1.5.3 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator


Strategi Strength  Staff yang bersahabat
 Berada di lokasi
strategis
 Mempunyai gedung
serbaguna yang luas
 Staff sukarelawan
 Mempunyai area taman
yang luas
Weakness  Kamar yang tidak
memadai dan telah
lusuh
 Kebersihan kurang
terjaga
 Website yang ada
masih sangat sederhana
 Kurangnya hubungan
dengan pendonor
 Sedikit orang yang
berdonor ke panti
jompo
7

Opportunity  Adanya peraturan


pemerintah
 Adanya semangat
gotong royong
 Banyak perusahaan
sedang gencar
melakukan CSR
(Corporate Social
Responsibility)
 Peningkatan
pendapatan perkapita
di Jakarta
 Meluasnya penggunaan
teknologi informatika
khususnya internet
Threat  Terdapat banyak Panti
jompo
 Kejenuhan yang
dialami pendonor
 Berkurangnya staff
yang berkompeten
 Meningkatnya inflasi
 Penyalahgunaan
teknologi informatika
Brand Awareness Tingkat kesadan dan  Pengetahuan mengenai
pengetahuan responden Panti Jompo
terhadap merek.  Sumber Media yang
dipakai untuk
mengetahui Panti
Werdha Wisma Mulia
 Momen yang dirasa tepat
untuk berdonor ke Panti
Jompo Wisma Mulia

1.5.4 Metode Analisis dan Perancangan

Metode analisa dan perancangan adalah metode yang dilakukan terhadap suatu

sistem yang baru untuk memperbaharui atau menggantikan sistem yang ada.

Metode Analisis :

 Analisis Brand Awareness


 Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity and threat)

Metode Perancangan :
8

 Dalam perancangan e-CRM menggunakan metode perancangan berorientasi

objek (OOAD). Adapun dalam metode perancangan berbasis objek OOAD

dalam skripsi ini adalah :


 Perancangan activity diagram
 Perancangan use case diagram
 Perancangan sequence diagram
 Perancangan class diagram
 Perancangan navigation diagram

1.5.5 Cara Pengambilan Sampel

(Sugiyono, 2006, p73) Teknik sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada

dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

1. Probability Sampling
Adalah yeknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur 9anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel.
2. Nonprobability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang yang sama bagis

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

1.5.6 Teknik Pengolahan Sampel

Menurut Uma Sekaran (2006) mengusulkan aturan untuk menentukan ukuran

sampel adalah sebagai berikut :

1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan

penelitian
9

2. Dimana sampel di pecah kedalam sub sampel : ( pria / wanita/junior/senior, dan

sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat


3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel

sebaiknya beberapa kali (lebih di sukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah

variable dalam studi


4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan control eksperimen yang ketat

( match pair, dan sebagainya), penelitian yang sukses adalah mungkin dengan

sampel ukuran antara 10 hingga 20.

Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2006, p101) Ukuran sampel yang layak

dalam penelitian adalah antara 30 – 500.

Dalam penelitian ini digunakan 40 sampel sesuai dengan ukuran sampel

layak menurut Roscoe.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari lima bab, dengan pembagian uraian sebagai

berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang proyek, ruang lingkup proyek, tujuan dan

manfaat proyek, metodologi proyek, dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang menjadi landasan dan berkaitan dalam

penulisan penelitian yang dilakukan.

BAB 3: ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Bab ini berisi analisis brand awareness dan analisis evaluasi faktor eksternal dan

internal, Matriks SWOT, matriks IE dan matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif.


10

BAB 4: PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan sistem yang diusulkan, yaitu activity diagram, class

diagram , use case, use case description, sequence diagram, rancangan user interface,

dan navigation diagram.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan saran-

saran yang bermanfaat bagi panti untuk pengembangan selanjutnya dari segi

manajemen dan sistem informasi

Anda mungkin juga menyukai