Anda di halaman 1dari 11

SOP PENANGANAN

BANTUAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

SOP Halaman :

UPT. Puskesmas Bambang Iswandono.SKM


Singkawang Selatan I NIP: 197604121996031005

Penanganan bantuan peralatan adalah suatu kegiatan


1. Pengertian bantuan barang medis dari pihak ketiga untuk kegiatan
Puskesmas dan Untuk kelancaran pelayanan medis.
Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan
2. Tujuan
bantuan peralatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
4. Referensi
Tentang Pedoman Teknis Pengolaan Barang Daerah

1. Alat : pulpen
5.Alat dan Bahan
2.Bahan : Buku Bantuan Peralatan

1. Perolehan barang bantuan pihak ketiga maupun


perolehan barang non APBD diterima oleh Bendahara
barang
2. Bendahara barang melakukan pengecekan kondisi
6.. Prosedur barang jumlah barang dan spesifikasi barang sesuai
dengan berita acara serah terima maupun SBBK
3. Setelah sesuai, barang-barang tersebut dialokasikan
ke bagian-bagian yang membutuhkan, kemudian
dicatat.
7. Diagram Alir
Barang diterima

Lakukan pengecekan kondisi barang

Lakukan pengecekan jumlah barang

Dibagikan ke ruangan yang membutuhkan

8.Hal- hal yang harus


diperhatikan
9. Unit terkait Poli umum KB/KIA Ranap
Poli gigi Gizi MTBS
Loket UGD Konseling
TU
10. Dokumen terkait Buku bantu peralatan barang
11. Rekam Historis

no Halaman Yang diRubah Perubahan Diberlakukan


Tgl
PEMISAHAN ALAT BERSIH
DAN KOTOR YANG
MEMERLUKAN STERILISASI
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

SOP Halaman : 1/2

UPT. Puskesmas Bambang Iswandono.SKM


Singkawang Selatan I NIP: 197604121996031005

Suatu upaya untuk melakukan pemisahan alat bersih dan kotor


yang memerlukan sterilisasi untuk dilakukan dipuskesmas
Alat bersih adalah alat medis yang telah dipergunakan dan suda di
bersihkan
Alat steril adalah alat medis yang sudah dibersihkan dan sudah di
1. Pengertian
sterilkan
Alat kotor adalah alat medis yang digunakan dan belum di
bersihkan
Alat-alat persyaratan khusus adalah alat-alat yang dipergunakan
dalam kegawatdarudatan atau kasus tertentu
1. Alat yang terpakai terjaga kebersihannya / steril sehingga diap
dipakai
2. Alat yang steril tidak terkontaminasi dengan yang kotor
2. Tujuan
sehingga diharapkan jika ada kegawatdarudaratan dapat segera
di pakai
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ...............
Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
4. Referensi
Masyarakat
1. Alat :
 Alat medis yang bersih dan kotor
5. Prosedur 2. Bahan
 Air bersih
 Larutan klorine
6. Langkah-langkah 1. Mengidentifikasi jenis alat yang dipakai
2. Memisahkan alat medis yang sudah dipakai sesuai jenis
peralatan
3. Merendam peralatan medis yang terkena limbah infeksi
denbgan larutan klorine 0,5 % selama 10 menit
4. Membersihkan peralatan medis yang sudah dipakai dengan ai
Bersihkan alat medis yang dipakai dengan air mengalir

7. Diagram alir
Keringkan peralatan medis yang sudah dibersihkan

Mensterilkan alat medis

Menyimpan alat medis sesuai dengan jenisnya

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan Keakuratan data


9. Unit terkait  UGD
 Vk
 Poli gigi
 form inventaris barang
10. Dokumen terkait  Laporan capaian kinerja program
 Jadwal pemeliharaan barang inventaris
11. Rekaman Historis Perubahan
Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PENGGANTIAN DAN
PERBAIKAN ALAT MEDIS
YANG RUSAK
No. Dokumen :
No. Revisi :

Tanggal Terbit :

SOP Halaman :

UPT. Puskesmas Bambang Iswandono.SKM


Singkawang Selatan I NIP: 197604121996031005

1. Pengertian Penggantian dan perbaikan alat yang rusak adalah peralatan medis sudah
tidak 6ias di gunakan lagi di puskesmas

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penggantian dan perbaikan alat medis
yang rusak

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………

4. Referensi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


5. Prosedur 1. Alat :
 Alat Tulis
 Buku Tulis
 Laptop
6. Langkah-Langkah 1. Melaporkan kerusakan barang medis kepada pengelola barang dilakukan
oleh Koordinator ruangan (mengisi form laporan kerja barang)
2. Pengelola barang mengecek dan menentukan rencana perbaikan
3. Pengelola barang mendokumentasikan laporan kerusakan dan tindak
lanjut dibuku laporan kerusakan barang
4. Pengelola barang melakukan perbaikan barang baik dilakukan maupun
diserahkan pihak ketiga.
5. Pengelola barang mendokumentasikan hasil perbaikan barang
6. Pengelola barang menyerahkan kembali ke unit pelayanan jika medis
sudah baik digunakan
7. Pengelola barang mengusulkan kepada tim pengadaan untuk dilakukan
penggantian barang jika barang tidak bisa diperbaiki

7. Diagram Alir Pengelola barang mendokumentasikan Laporan kerusakan barang



Pengelola melakukan perbaikan barang baik dilakukan sendiri maupun
diserahkan ke pihak ketiga

Pengelola barang mendokumentasikan hasil perbaikan barang medis

Pengelola barang menyerahkan kembali ke pihak unit pelayanan jika barang
medis sudah baik

Pengelola barang mengusulkan kepada tim pengadaan untuk dilakukan
penggantian barang jika barang tidak 6ias diperbaiki
8. Hal hal yang harus Keakuratan data
diperhatikan
9. Unit terkait  Tim pengelola barang
 Poliklinik umum
 Ruang tindakan / UGD
 Ruang VK
 Poliklinik gigi
 Poliklinik KIA
 Poliklinik MTBS
 Laboratorium
10. Dokumen terkait  Laporan kerusakan barang
11. Rekaman Historis
Perubahan
Isi Tanggal Mulai
No. Yang diubah
Perubahan Diberlakukan
SOP STRILISASI ALAT
KESEHATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :

Tanggal Terbit :

SOP Halaman :

UPT. Puskesmas Bambang Iswandono.SKM


Singkawang Selatan I NIP: 197604121996031005

A. TUJUAN PROSEDUR
Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen dalam keadaan steril
B. PENJELASAN SINGKAT TENTANG PROSEDUR
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan kimia.
C. PERATURAN DAN KEBIJAKAN INTERN TERKAIT PROSEDUR INI
1. Undang –Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan
Penganggaran Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
D. PROSEDUR
1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan lisol
c. Memasukan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang sudah terpakai dan bisa digunakan
lagi ke dalam bak perendam
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam (model kran bukan putaran) dengan
tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi ( hati-hati bila memegang
peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit).
 Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan dengan
cara melihat dengan membolak balik dibawah penerangan yang cukup terang
 Mengurangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih bila perlu) dengan air
dan sabun detergen
 Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dengan cara mengambil satu persatu
alkes dan peralatan laboratorium dan membilas satu-persatu dibawah air mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat
tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0,5%), tempatkan peralatan dalam wadah
yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau direbus, atau
disterilisasi di dalam autoclave/ oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses
sterilisasi dimulai.
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dabn sabun, kemudian
bilas dengan seksama menggunakan air bersih.
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
 Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang akan disterilisasi dengan rapi. Bila
memungkinkan letakkan dalam nampan sesuai dengan klarifikasi penggunaannya (misal : heacting
set, partus set, THT set, dll)
 Menutup pintu oven dengan cara memastikan semua peralatan sudah masuk dengan benar,
menutup pintu oven dengan rapat
 Tunggu sampai suhu mencapai 1700C dan biarkan selama 60 menit.
 Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu oven, keluarkan alat-alat yang sudah steril
dengan menggunakan korentang steril.

E. UNIT TERKAIT
1. UGD
2. VK
3. Poli Gigi
F. DOKUMEN TERKAIT
Jadwal Sterilisasi alat
KONTROL PERALATAN
TESTING DAN PERAWATAN
SECARA RUTIN UNTUK
PERALATAN KLINIS YANG
DIGUNAKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :

Tanggal Terbit :

SOP Halaman :

UPT. Puskesmas Bambang Iswandono.SKM


Singkawang Selatan I NIP: 197604121996031005

Suatu upaya untuk melakukan kontrol peralatan testing dan


1. Pengertian perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan
untuk dilaksanakan oleh Puskesmas
Agar semua peralatan klinis dalam keadaan baik, saat akan
2. Tujuan
digunakan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
4. Referensi
Masyarakat
1. Alat :
5. Prosedur  Alat tulis
 Laptop
6. Langkah-langkah 1. Mengontrol keberadaan semua peralatan klinis yang akan
digunakan test dan pastikan semua alat dalam kondisi baik,
sebelum pelayanan
2. Melaporkan pada pengurus barang bila terjadi
kerusakan/ketidaksesuaian alat
3. Melakukan pemeliharaan rutin sesuai spesifikasi alat
7. Bagan Alir
Mengontrol keberadaan peralatan klinis yang akan digunakan,
test dan pastikan semua alat dalam kondisi baik, sebelum
pelayanan

Melaporkan pada pengurus barang bila terjadi


kerusakan/ketidaksesuaian alat

8. Hal-hal yang di perhatikan Keakuratan data


9. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Gizi
4. KB / KIA
5. UGD
6. VK
10. Dokumen Terkait  Jadwal kontrol peralatan
 Form kontrol peralatan

11. Rekaman Historis Perubahan Tanggal


No. Yang diubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai