Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 PERENCANAAN ARSITEKTUR DAN BUILDING ENGINERING

TINJAUAN SECARA MAKRO

A. LOKASI

Lokasi pembangunan gedung ini adalah berada di daerah rawa-rawa dengan sifat

tanah yang kurang baik, karena tanah disekitar lokasi adalah merupakan tanah gambut.

Kemungkinan besar kekuatan tanah untuk memikul beban sangat lemah.

Tanah keras pada lokasi dicapai pada kedalaman ± 10 meter.

Genangan air
Lapisan Tanah Lembek
Lapisan Tanah Keras ± 10 Meter

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 1


B. SIRKULASI LALU LINTAS UTAMA dan PENCAPAIAN KE TAPAK

Lokasi proyek berada pada jalur transportasi antar kota dalam propinsi, Sehingga

pencapaian ke lokasi sangat mudah.

Jalan Menuju Lokasi

Jalan akses menuju lokasi proyek cukup bagus, karena jalan tersebut mampu dilalui

oleh kendaraan-kendaraan berat.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 2


C. SISTEM PENATAAN MASA

sistem penataan masa bangunan secara umum adalah : masa-masa bangunan disusun

melingkar, sehingga akan tercipta suatu ruang terbuka yang akan menjadi pusat /

central. Ruang terbuka ini diharapkan dapat memberikan pencahayaan dan

penghawaan yang baik bagi bangunan.

D. TATA RUANG LUAR

Kondisi tapak pada lokasi proyek merupakan lahan rawa-rawa, daerah ini pada

musim penghujan biasa digenangi oleh air dan pada musim kemarau kondisi lahan

menjadi kering. Melihat kondisi tapak tersebut maka kondisi ruang luar dibiarkan

secara alami sehingga dapat menjadi objek pemandangan yang menarik pada musim

hujan.

E. SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi yang akan digunakan adalah sistem jalan layang. Jalan layang

digunakan karena kondisi tapak yang tergenang air pada musim penghujan sehingga

pencapaian ke bangunan sangat sulit. Salah satu alternatif sistem sirkulasi yang baik

adalah menggunakan jalan layang.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 3


Pondasi
Pondasitiang
tiangpancang
pancangjembatan
jembatan
Dimensi ==3535xx3535cm
Dimensi cm
Panjang ==1010MM
Panjang

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 4


F. UTILITAS TAPAK/SITE UTILITIES/PRASARANA TAPAK.

Sarana dan prasarana yang sudah tersedia pada lokasi adalah :

- Jaringan Listrik dari PLN

- Jaringan air bersih dari PDAM

- Sarana jalan raya antar kota dalam propinsi

- Saluran drainase (riol kota)

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 5


TINJAUAN SECARA MIKRO

A. FUNGSI

Fungsi utama bangunan ini adalah :

- Rental Office

- Trade centre

Tetapi bangunan ini di desain dengan fleksibelitas ruang yang besar sehingga

bangunan ini dapat juga digunakan untuk berbagai macam kegiatan yang lain seperti

pameran , dll.

B. SISTEM DENAH

Sistem denah pada 1 unit bangunan mengambil bentuk kotak.

Bentuk denah kotak/persegi diharapkan dapat menampung semua kegiatan yang

berlangsung secara maksimal.

C. SIRKULASI VERTIKAL DAN HORISONTAL

Sistem sirkulasi vertikal pada bangunan menggunakan Lift dan tangga darurat.

Sedangkan untuk sirkulasi horizontal menggunakan pola linier.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 6


I. 2 SISTEM STRUKUR DAN UTILITAS YANG DIGUNAKAN TERHADAP

RENCANA PERANCANGAN

STRUKTUR

Bangunan ini dituntut untuk memiliki fleksibelitas ruang yang tinggi agar

mampu menampung berbagai macam kegiatan yang berbeda-beda dalam satu bangunan.

Selain itu bangunan ini juga dibangun pada lokasi tanah yang kurang baik. Sehingga

untuk pemilihan sistem struktur yang akan digunakan adalah :

- Sistem Pondasi :

Pondasi yang cocok digunakan untuk daerah rawa adalah pondasi tiang pancang.

Alternatif pemacangan tiang adalah :

1.

Untuk kondisi tanah keras yang


berada ± 10 m,Tiang dipancangkan
hingga mencapai tanah keras.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 7


2.

> 10 M

Untuk kondisi tanah keras yang berada > 10 m, maka


pemancangan Tiang dipancangkan hingga mencapai tanah keras
sangat sulit, karena tiang pancang juga memiliki kecenderungan
patah jika pada saat dipancangkan jika ukuran tiang terlalu panjang.

- Sistem Lantai :

Sistem lantai yang digunakan adalah lantai papan pracetak. Untuk menambah

kekuatan pada struktur lantai, maka beton yang digunakan adalah beton

presstres. Berdasarkan tabel dari literatur . papan pracetak ini memiliki

kemampuan bentang maksimum sebesar 6-12 meter.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 8


- Sistem Dinding :

Dinding yang akan digunakan pada bangunan ini adalah dinding kaca

khususnya untuk dinding exterior. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan

elegant pada bangunan dan memberi bukaan yang maksimal.

- Sistem balok dan kolom :

 Balok

Sistem konstruksi balok yang digunakan adalah balok T pracetak. Karena

berdasarkan tabel pada literatur, balok T mempunyai kemampuan bentang yang

cukup besar yaitu sebesar 12-35 meter. Sehingga sistem ini sangat cocok untuk

bangunan yang memiliki bentang struktur yang lebar.

Kolom

Balok T Pracetak

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 9


 Kolom

Sistem konstruksi kolom yang digunakan adalah kolom beton

bertulang yang dikerjakan secara konvensional ( cetak ditempat)

Struktur Kolom

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 10


UTILITAS

 AIR BERSIH

Sumber air bersih pada bangunan ini adalah berasal dari air tanah dan dari

PDAM . Pendistribusian air bersih pada bangunan ini menggunakan Down

feet System. ( Pendistribusian air dengan menggunakan gaya Gravitasi

bumi).

Cara ini adalah : air tanah disedot menggunakan pompa air, sebelum

dinaikan, air ditampung terlebih dahulu pada tendon bawah untuk

diendapkan. Kemudian air dipompa keatas bangunan dan ditampung pada

tendon atas ( House Tank). Kemudian dari air didistribusikan ke masing-

masing tempat yang membutuhkan dengan cara gravitasi bumi.

Air bersih digunakan untuk : Konsumsi, MCK, Hydrant, dan alat

pemadam kebakaran lain seperti splinker.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 11


Macam Air Bersih

Air bersih yang dihasilkan oleh perusahaan air minum didistribusikan melalui

saluran-saluran utama dan dikontrol oleh meteran.

Air bersih dibedakan menjadi dua macam:

a. Air Dingin.

Cara pengalirannya:

1
2 4 5

3 6

Keterangan:

1. sumber air permukaan (hujan, danau, sungai) yang diproses terlebih

dahulu di water treatment system.

2. Sumber air tanah

3. Air bersih dari PAM

4. Water Treatment System (sistem pembersih air).

5. bak penampung air bersih.

6. pompa air.

7. penyaluran ke tempat yang membutuhkan.

b. Air Panas

 Cara pengalirannya sama dengan prinsip pengaliran air dingin,

bedanya: setelah dipompa, air masuk ke Boiler (pemanas).

 Untuk lebih jelasnya kita pelajari skema di bawah ini.

1 8
2 4 5

3 6
6
7

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 12


Keterangan:

1. Sumber air permukaan (Danau, sungai) yang diproses terlebih dahulu

di Water Treatment System.

2. Sumber air tanah (sumur).

3. Air bersih PAM.

4. Water Treatment System.

5. Bak penampung air bersih.

6. pompa tangan/listrik

7. Boiler (pemanas air)

8. Penyaluran ke tempat yang membutuhkan, misalnya dapur.

Sistem Down Feed Distribution.

Merupakan pendistribusian dengan berdasarkan sitem grafitasi bumi, yaitu air di

pompa keatas – dalam tangki penampung – di salurkan ke tempat – tempat yang

membutuhkan denga secar grafitasi bumi, memaki dua bak penampung , yaitu:

1. bak penampung yang terletak di tempat tertinggi dan terpisah dari

bangunan ( berupa menara ) yang bias di sebut house tank.

2. bak penampung yang terletak di besement ( maupun di halaman ) yang di

sebut suction tank

Keterangan :

4 saluran air dai PAM

3 suction tank
1
unit pompa air
5
2 house tank

gambar Down feed Distribution system: pipa – pipa distribusi

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 13


Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 14
 AIR KOTOR .

Kotoran-kotoran yang akan dibuang adalah zat yang sangat reaktif, sehingga

secepat mungkin zat tersebut kita buang sebelum ia mengganggu kesehatan

penghuni. Sistem ini terdiri dari 2 bagian :

1. Soil Stack

Menyalurkan kotoran dari WC, Lavatory, dan Urinoir.

2. Waste Stack

Menyalurkan kotoran dari dapur, Meja cuci, dan KM.

Sistem yang digunakan adalah :

Sistem Lubang dua Pipa

- Sistem ini lebih tepat digunakan untuk bangunan berlantai banyak.

- Waste stack dan Soil Stack dipisah dalam 1 pipa, masing-masing pipa

mempunyai Vent.

- Pemasangan pipa lebih teratur dan pengontrolan lebih mudah.

Main Waste Vent Main Soil Pipe


Pipe
Mail Waste Pipe

Saluran Air
hujan

House drain

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 15


Perhitungan Kebutuhan Jumlah kakus, Bak cuci tangan dan peturasan untuk hunian

usaha.

Perhitungan jumlah karyawan :

Luas runag kerja = 289 m2 x 24 bh = 6936 m2

Asumsi luas daerah yang dipakai oleh karyawan = 50% = 6936 / 2 = 3469 m2

Luas ruang gerak 1 orang karyawan = 2 x 1.5 m = 3 m2

Jumlah karyawan = 3469 : 3 = 1159 orang

Berdasarkan tabel pada buku Pedoman Plumbing Indonesia :

 Jumlah Wastafel :

“ ditambah 1 bak cuci tangan untuk setiap penambahan 30 orang karyawan diatas jumlah

205 orang karyawan “, jadi :

1159 orang – 205 orang = 954 orang

954 : 30 = 31 bh

 Jumlah kakus :

“ Ditambah 1 bh kakus untuk setiap penambahan 40 orang karyawan, diatas jumlah 265

orang karyawan “, jadi :

1159 orang – 265 orang = 894 orang

894 : 40 = 22 bh

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 16


 Jumlah Peturasan :

“ Ditambah 1 bh kakus untuk setiap penambahan 40 orang karyawan, diatas jumlah 265

orang karyawan “, jadi :

1159 orang –305 orang = 854 orang

854 : 120 = 7 bh

 PEMADAM KEBAKARAN

Peralatan pemadam kebakaran

1. Fire extinguisher

Merupakan botol yang berisi serbuk kimia, gas atau busa yang pad prinsipnya

dapat memadamkan apt sesuai dengan bahan apa yang terbakar. Untuk itu ada

yang dikenal dengan " multi purpose ", alat ini biasanya mempunyai berat 5 -

7 kg, cara kerja secara manual atau dioperasikan oleh manusia. Jadi tidak ada

hubungannya dengan unit-unit pemadam kebakaran lainnya. Pemasangannya

dilakukan pada tempattempat yang strategis.

2. Hydrant boxes / Hose reel

Alat ini berupa kotak kaca yang terdapat pada dinding bangunan dan

ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis. Alat ini dilengkapi dengan

selang atau reel yang panjangnya mencapai 30 m. Cara penggunaannya yaitu

dengan memecahkan kaca pada kotak tersebut, mengambil selang / reel

kernudian membuka keran dan menyemprotkannya pada api. Hydrant boxes

inibekerja atas dasar tekanan pompa pada yang dihubungkan dengan tandon

air / reservoir melalui pipa yang bertekanan konstan. Alat hanya berfungsi

untuk interior bangunan.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 17


3. Springkler

Alat berupa pipa yang d.itempatan dengan jarak tertentu sehingga merupakan

rangkaian yang dihubungkan dengan pipa-pipa air. Pipa ini pada prinsipnya terdiri dari

dua jenis yaitu pipa basah ( wet pipe ) dan pipa kering (thy pipe).

Sistem yang digunakan

Sistem yang akan digunakan untuk bangunan ini yaitu sistern down feed

yaitu sistem pemadam kebakaran yang menggunakan pompa untuk mengantarkan

air menuju sebuah tandon pada lantai tertatas kemudian apabila terjadi kebakaran

maka air pada tandon tersebut akan disuplai menuju tempat terjadinya kebakaran

didalam bangunan. Dalam mensuplai air sistem ini dibantu oleh - alat seperti

springkler dan hydrant boxes. Namun untuk mengantipasi kebakaran secara dini

digunakan fire extinguisher yang diternpatkan pada daerah-daerah tertentu yang

rawan terhadap terjadinya bahaya kebakaran.

Sistem yang digunkan ini hanya untuk memadamkan api dengan tujuan

menyelamatkan Iistik bangunan namun untuk menyelematkan pemakai bangunan

maka harus dituniang dengan exit system yan baik, sebab penyelamatan kepada

pemakai bangunan merupakan tujuan utam adari dibangunnya jaringan pemadam

kebakaran pada bangunan berlantai banyak.

Skema sistem pemadam kebakaran yang digunakan

Api/ Panas Detector Alarm

Pemadam Kebakaran dengan Lokasi Api


sistem down Feet pada
bangunan dan evakuasi
pemakai gedung

Dinas
Pemadam

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 18


Skema sistem Alarm yang digunakan ( sistem Rangkaian tertutup)

Detector selama belum aktif

Aliran arus
Control panel Normal

Putusnya kabel akan


membunyikan alarm pada
saat detector aktif

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 19


Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 20
 JARINGAN LISTRIK

Ada dua macam sumber daya listrik :

- PLN

- Generator Set

 SIRKULASI VERTIKAL

Sirkulasi vertikal pada bangunan ini seperti tangga darurat berada pada ruang

Core. Sedangkan untuk Lift berada di tengah bangunan, hal ini dimaksudkan untuk agar

jarak pencapaian tidak terlalu jauh.

Lift

Tangga
Darurat
95 m

Sirkulasi vertikal pada bangunan ini menggunakan :

- Elevator

- Tangga darurat.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 21


MACAM –MACAM ELEVATOR / LIF

Elevator dibagi menjadi 3 macam :

A. Passenger elevator ( lift untuk pengangkutan – orang )menurut penggunaannya

di bagi menjadi :

a. Elevator untuk umum ( comersil )

b. Elevator untuk perumahan ( residental )

c. Elevator untuk lembaga dan kantor ( institutional )

d. Elevator untuk pertokoan ( stores )

Lift untuk orang pada gedung ditentukan oleh daya tampungnya yaitu :

 400 Kg ( Lift Kecil ) = digunakan untuk orang beserta barang bawaannya.

 630 Kg ( Lift sedang) = digunakan untuk kereta bayi dan kursi roda

 1000 Kg ( Lift Besar) = digunakan untuk transportasi alat pengusung orang

sakit, peti mayat , peralatan dan kursi roda orang cacat.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 22


Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 23
B. Freight elevator ( lift untuk pengangkutan barang )

 Sirkulasi Horizontal

Sistem Sirkulasi Horisontal yang digunakan adalah sistem Double Loaded

Corridor, Sistem in melayani 2 arah.

Lorong
Partisi

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 24


 PENANGKAL PETIR

Pengaman bangunan gedung bertingkat terhadap bahaya petir perlu

dilakukan dengan memasang sesuatu alat penangkal petir pada puncak

bangunan tersebut. Pemasangan pangkal petir biasanya di lakukan pada

bangunan tinggi minimal adalah bangunan dua lantai, terutama bangunan

paling tinggi di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut berikut ini terdapat

beberapa sistem penangkal petir :

1. Sistem Franklin / Konvensional.

Sistem ini biasanya dengan batang yang runcing dari bahan copper Spit

dipasang paling atas dan dihubungkan dengan batang tembaga menuju

elektroda yang di tanah, elektroda yang di tanam dalam tanah di beri bak

pengontrol agar memudahkan pemeriksaan dan pengetesan, sistem ini

cukup murah dan praktis namun memiliki daya jangkauan yang terbatas.

2. Sistem sangkar Faraday

Hampir sama dengan sistem Franklin namun dapat dibuat memanjang

sehingga memiliki jangkauan yang cukup luas, namun biayanya cukup

mahal dan agak mengganggu keindahan bangunan.

3. Sistem Radioaktif atau semi – Radio aktif/ Sistem Thomas

Sistem ini sangat baik sekali untuk bangunan yang tinggi dan juga besar.

Pemasangan tidak perlu dibuat tinggi karena sistem payung yang

digunakan dapat melindungi nya. Bentang pelindung nya cukup tinggi

sehingga dalam suatu bangunan cukup menggunakan satu tempat

penangkal petir.

Alat penangkal petir di pasang pada setiap atap bangunan dengan

menggunakan sistem yang dirasa lebih efektif sesuai dengan fungsi

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 25


bangunannya, cara pemasangan yang efektif adalah dengan menghubungkan

puncak atau kepala dari alat penangkal petir dengan pipa tembaga menuju ke

tempat pentanahan yaitu pipa tembaga tersebut harus mencapai permukaan

tanah yang berair sehingga alat tersebut dapat berfungsi dengan baik.

 LIMBAH SAMPAH

Sistem pembuangan sampah pada bangunan tingkat tinggi biasanya

merupakan tantangan yang memerlukan penanganan secara khusus, limbah

sampah ini biasanya merupakan buangan dari bangunan – bangunan

khususnya bangunannya di gunakan untuk kegiatan tertentu komersil dan

perumahan. Dengan buangan sampah yang berupa limbah sampah kering

dan basah, maka perlu diberikan tempat pembuangan secara khusus yang

merupakan tempat penampung sampah atau penampung sementara, yang

nantinya perlu di buang keluar dari bangunan tersebut

Untuk jenis bangunan yang di rencanakan ini yang perlu di persiapan

adalah :

1. Books – books untuk tempat pembuangan sampah sementara

yang terletak pada tiap – tiap lantai di bagian servis.

2. books penampungan pada bagian paling bawah berupa ruang

atau gudang yang di lengkapi dengan kereta- kereta bak sampah.

Masing- masing dari books sampah di siap lantai di hubungkan dengan pipa

PVC atau dari beton/ asbes/ dengan diameter antar 10” – 14”. Di bagian atas di

lengkapi dengan kran air untuk pembersihan dan juga untuk mengantisipasi

terhadap kebakaran di lubang sampah tersebut.

sampah harus di lengkapi dengan fasilitas – fasilitas :

a. Kran air untuk pembersihan

b. Splinker untuk mencegah terjadinya kebakaran

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 26


c. Lampu sebagai penerangan

d. Dan alat pendingin bak sampah supaya tidak terjadi pembusukan.

Gudang sampah ini harus berukuran besar baik luas maupun tingginya

sesuai dengan fungsi bangunan, serta harus dapat dijangkau oleh kendaraan

sampah

 ALAT PEMBERSIH BANGUNAN

Alat pembersih bangunan ini biasanya di gunakan untuk perawatan bangunan

Pada bangunan tingkat tinggi pada bagian kulit atau Exterior bangunan. alat ini

biasanya di namakan grandola . grandola di pasang pada tiap bangunan tingkat

tinggi sebagai tempat pengangkut orang yang akan melakukan servis atau

pembersihan bagian luar bangunan tersebut. Untuk bangunan yang kurang dari 4-

5 lantai menggunakan alat lain selain grandola tetapi memilik fungsi nya sama.

Cara kerja Grandola :

Cara kerja grandola ada beberapa cara untuk melakukan pemeliharaan

bangunan, cara biasa menggunakan tali atau reel atau lat pemegang dan tempat

berpijak . cara lain menggunakan grandola adalah sebagai berikut.

a. Grandola dapat di gerakan naik turun karena alat penggerak diatur oleh

penumpang nya dari dalam kereta, untuk menggerakan ke kiri atau ke kanan

biasanya di lakukan secara manual. ketiak gondola sampai di bawah ,

kemudian di geser dan tempat angkur diatas tali tadi di lepas dan

dipindahkan ke angkur yang lain.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 27


I. 3 PERENCANAAN ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN PADA PROSES

PEMBANGUNAN BERTINGKAT TINGGI ( 1 LANTAI)

Alat-alat berat yang akan digunakan

A. Berdasarkan fungsi :

Yang dimaksud dengan fungsi adalah pembagian alat berat tersebut berdasarkan fungsi

utama alat berat tersebut, seperti :

1. Alat Pengolahan lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus

dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai di olah.

- Jika lahan masih banyak semak dan pepohonan maka pembukaan lahan

dapat dilakukan dengan menggunakan Dozer.

- Untuk mengangkat lapisan tanah paling atas dapat menggunakan Scraper.

- Sedangkan untuk pembentukan permukaan tanah supaya rata dapat

menggunakan Dozer dan Motor Grader.

DOZER MOTOR GREADER

SCREAPER

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 28


2. Alat penggali

Jenis alat ini dikenal dengan istilah Excavator. Ada beberapa jenis Excavator yang

sering digunakan yaitu :

- Backhoe

- Front Shovel

- Dragline, dan

- Clamshell.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 29


3. Alat pengangkut dan pemindah material

Pemilihan alat pengangkut tergantung pada jenis lapangan, Volume Bahan, waktu

dan Biaya. Ada beberapa jenis alat pengangkut seperti :

- Scraper

- Dump Truck

- Tractor Wagon.

SCREAPER

DUMP TRUCK

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 30


Alat pemindah material : yang dimaksud dengan alat pemindah disini adalah alat untuk

memasukkan material dari lapangan ke dalam Truck. Alat tersebut adalah :

- Loader

- Dozer

- Excavator

LOADER

DOZER

EXCAVATOR

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 31


4. Alat pemrosesan material ( Beton )

Alat yang digunakan dalam pembuatan beton adalah :

- Peralatan pencampuran beton ( Concrete batching and mixing)

Seperti : Concrete Batching Plant dan Molen ( Tilting drum)

- Peralatan pemindahan campuran beton

Seperti : Truck Mixer, Truck Agitator, Conveyor, Pompa, dan crane yang

dilengkapi dengan Bucker.

- Peralatan pengecoran.

Seperti : Paving mixer, Concrete Spreader, Transverse finisher, automatic

curing machine dan Slipform paver.

MOLEN

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 32


MIXER TRUCK

CONVEYOR

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 33


5. Alat Pengangkat (Crane)

Tipe crane yang umum dipakai adalah :

- Crane beroda crawler

- Truck Crane

- Truck Crane untuk lokasi terbatas

- Truck Crane untuk segala macam lokasi

- Tower Crane.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 34


B. Berdasarkan Operasional alat berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat di pindahkan dari satu tempat ke tempat

yang lain atau tidak dapat digerakkan atau statis. Jadi klasifikasi berdasarkan

pergerakannya dapat dibagi yaitu :

1. Alat dengan penggerak

Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menterjemahkan hasil

dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah Crawler atau roda

kelabang dan ban karet. Sedangkan alat Belt merupakan alat penggerak pada

conveyor belt.

2. Alat statis

Yang termasuk dalam kategori ini adalah Tower Crane, batching Plant, baik

untuk beton maupun untuk aspal serta Crusher Belt.

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 35


BAB II

PEMBAHASAN

Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 36


Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 37
Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 38
Tugas Besar Struktur dan Konstruksi 6 39

Anda mungkin juga menyukai