Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KESIMPULAN BACA JURNAL

RESIDEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

NAMA : Novaria Puspita


SEMESTER : II
JUDUL : Progressive Resistance Exercise in Women with
Osteoarthritis of the knee : A Randomized controlled Trial
SUMBER : Sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav
TAHUN PUBLIKASI : Tahun Publikasi 2014
DISAMPAIKAN KEPADA :
SUBDIVISI : Muskuloskeletal
TANGGAL : 29 Maret 2016
PEMEGANG MODUL : -
PEMBIMBING : dr. Farida Arisanti, Sp.KFR

ANALISIS KESIMPULAN
Latar Belakang
Osteoarthritis merupakan penyakit muskuloskeletal terbanyak yang terjadi pada 20%
populasi dunia. Wanita lebih banyak yang mengalami osteoartritis daripada pria. Individu yang
mengalami osteoartritis lutut (80%) mengeluhkan nyeri dan keterbatasan mobilitas, dan 25% tidak
dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Kelemahan otot quadriceps banyak ditemukan pada penderita osteoartritis lutut.
Berdasarkan penelitian terkini, penderita osteoartritis lutut juga mengalami penurunan kemampuan
otot-otot pinggul. Terapi latihan terutama penguatan otot telah terbukti efektif dalam
mengembalikan lingkup gerak sendi, mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, menaiki dan menuruni tangga serta berolahraga.
Progressive Resistance Exercise (PRE) adalah modalitas penguatan otot dengan latihan
menggunakan beban secara bertahap dan progresif yang saat ini telah berkembang dalam 2 dekade
terakhir. Sedikit penelitian yang memfokuskan pada penggunaan PRE, dan lebuh sedikit lagi
penelitian yang memperhitungkan peranan otot-otot pinggul pada penderita osteoartritis lutut.

1
Tujuan
Untuk menentukan efek program Progressive Resistance Exercise (PRE) pada wanita yang
mengalami osteoarthritis lutut

Desain Penelitian:
Randomized Controlled Trial (RCT)

Metode:
Subyek yang memenuhi syarat yaitu wanita berusia 40-70 tahun dengan nilai nyeri 3-8 dari 10 pada
skala nyeri Visual Analog Scale. Diantara 144 subyek yang diskrining, 60 subyek memenuhi
kriteria dan diacak menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol
(KK). Subyek pada KE akan melaksanakan program PRE selama 12 minggu (latihan dilakukan 2
kali seminggu), dan KK tidak mengalami intervensi (dimasukkan dalam daftar tunggu untuk
mendapatkan terapi yang sama setelah penelitian tersebut berakhir). Program PRE terdiri dari
latihan penguatan otot-otot ekstensor lutut, fleksor lutut, serta abduktor dan adduktor pinggul.
Latihan dilakukan dengan 50% - 70 % dari 1 Repetisi Maksimum (1 RM) menggunakan alat/mesin
tanpa beban. Resistansi dievaluasi ulang setiap 2 minggu. Penilaian nyeri, kekuatan otot , jarak
berjalan, serta fungsi dan kualitas hidup dilakukan pada saat sebelum pemberian program
(baseline), 6 minggu dan 12 minggu oleh blinded assessor.

Outcome Measures
a. Primary outcome
Pengukuran nyeri dengan menggunakan Horizontal Visual Analog Scale
b. Secondary Outcome
1. Pengukuran Fungsi dengan menggunakan Brazilian Version of the Western Ontario
McMaster Universities Osteoarthritis (WOMAC) index.
2. Pengukuran Kualitas Hidup menggunakan Brazilian Version of the 36-item Short Form
Health Survey (SF-36)
3. Pengukuran Jarak Berjalan menggunakan uji jalan 6 menit
4. Kekuatan otot dengan pengukuran 1 Repetisi Maksimum (1 RM) dengan menggunakan
alat yang sama untuk digunakan pada latihan, subyek duduk pada mesin/alat dengan
tulang belakang dan kaki ditopang oleh kursi.
5. Pengukuran Global Improvement dengan menggunakan Likert Scale.

2
6. Efek samping, subyek akan ditanya mengenai munculnya nyeri dan lelah ketika
mengikuti latihan.

Hasil:
Dua puluh sembilan subyek diacak menjadi KE dan 31 subyek diacak menjadi KK. Dengan
menggunakan metode pengukuran Analysis of Variance (ANOVA) didapatkan hasil yang lebih
baik dan signifikan pada penurunan nyeri pada KE yaitu dari 7.0 ± 1.3 menjadi 4.3 ± 3.1 dan pada
KK didapatkan penurunan nyeri dari 7 ± 1.2 menjadi 6.6 ± 1.5, dengan p <0.001, Fungsi (p<0.001),
beberapa domain kualitas hidup (fungsi fisik : p=0.002; keterbatasan fungsi fisik: p=0.002; dan
nyeri: p<0.044) dan kekuatan otot (ekstensor : p<0.00; fleksor: p<0.002 dan abduktor : p<0.001).

Kesimpulan:
Program PRE efektif dalam mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi dan aspek kualitas hidup serta
kekuatan pada wanita yang mengalami osteoarthritis lutut.

Anda mungkin juga menyukai