Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

AGAMA ISLAM

Dosen Pembimbing :

Drs.H. Nahrowi, M.Si

Disusun Oleh :

Rizki Firman Laksana (182322201006)

Teknik Sipil

JURUSAN TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNEVERSITAS DARUL’ULUM
JOMBANG
2019
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Berbicara tentang surga adalah sebuah kenikmatan yang tak terkira,


mendengar kata surga seakan saya akan hidup di sana. Namun sebuah terselip
pertanyaan, sudah pantaskah aku masuk surga?

Saya rasa saya belum pantas masuk surga.

Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya daripada mahluk


lainnya, tapi aku menyadari akan keluhan yang menipiskan keimanan, iri dan
dengki masih tengah kurasakan. Perintah dan larangan-Nya pun terkadang saya
abaikan. Bagaimanakah aku akan mencium aroma surga?

Pada saat sekarang ini saya sendiri merasa bawasannya telah memiliki dosa yang
besar,dosa yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata,lantas bagaimanakah saya
akan bisa menginjakkan kaki di surga?

Saat saya dengan mudahnya berprasangka orang lain masuk neraka, perasaan
bahwa diri saya tidak akan masuk neraka atau sudah layak masuk surga biasanya
selalu mengiringi. Perasaan tersebut timbul karena efek membanding-bandingkan
antara jumlah dosa dari orang yang saya tuduh dengan kuantitas ibadah yang
pernah saya kerjakan. Munculah anggapan, misalnya: saya rajin ke masjid tentu
masuk surga, mereka gemar maksiat tentu masuk neraka.

Lantas muncul dalam Pikiran apakah saya bisa masuk surga dengan mengandalkan
ibadah?

Pada saat ini ,Allah telah menganugerahi saya waktu 24 jam. Dalam rentang waktu
tersebut saya memikul kewajiban melaksanakan shalat lima waktu. Saya anggap
tiap shalat membutuhkan waktu enam menit, maka dalam hari semalam kita
menggunakan total waktu 30 menit alias setengah jam saja untuk shalat.

Perbandingan waktu tersebut dengan jumlah tidur yang rata-rata mencapai delapan
jam. Ini artinya waktu untuk tidur 16 kali lipat dari keseluruhan waktu untuk shalat
dalam sehari semalam. Delapan jam adalah sepertiga dari 24 jam. Sementara
setengah jam adalah seperempat puluh delapan dari 24 jam. Bila waktu produktif
untuk ibadah sejak akil baligh hingga meninggal adalah 60 tahun, maka waktu
tidur yang saya habiskan tersebut mencapai 20 tahun, sedangkan shalatnya 1,25
tahun.
Bagi orang-orang yang ibadahnya sekadar shalat, alangkah amat sedikitnya waktu
untuk memenuhi tujuan utama penciptaan manusia, yakni menghamba kepada
Allah. Beruntunglah bentuk ibadah ternyata bukan hanya shalat. Jenisnya sangat
luas. Sayangnya waktu tersebut kerap tidak dimanfaatkan dengan baik.

Dari ilustrasi yang saya gambarkan,apakah saya pantas masuk surga?

Sebagai umat Islam ini, semuanya pantas masuk surga. Tapi di sisi lain, bila
membawa amal, rasanya malu kalau saya ke surga dengan amalan saya.Dalam
angan-angan saya semua umat muslim bisa masuk surga Hanya saja, kapan
masuknya?
Sebab, orang yang masuk surga itu karena diri mereka bersih, suci, dan tak
berdosa. Tentu saja, selama ini saya punya dosa, maka saya rasanya belum pantas
untuk masuk surga.
Mungkin diri saya akan dimasukkan ke dalam surga, bila diri saya sudah
bersih dan suci dari dosa. “Jika masih ada dosa? Maka diri saya akan dibersihkan
dulu dosa-dosanya sebelum dibawa ke surga.
Pada saat ini memang dosa saya masih besar terlebih saya pernah
membantah ketika orang tua menyuruh kita ,entah disuruh ke pasar atau membeli
sesuatu.rasanya menyesal sekali.dalam angan-angan saya saya juga pernah berkata
kasar,berkata jorok terhadap orang lain atau teman itu juga akan menimbulkan
sebuah dosa.
Untuk itu saya kedepan akan menjadi orang yang baik dan berwibawa
dimata dunia maupun akhirat.
Lantas Bagaimana syarat untuk masuk surga.?
Rasulullah saw. menerangkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang
yang ingin masuk surga, yaitu dengan berbuat ihsan terhadap anak perempuan
dengan rincian sebagai berikut:
Pertama, Merawatnya hidup dan tidak menguburkannya hidup-hidup seperti yang
dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.
Kedua, Memuliakan, memelihara dengan baik dan memperlakukannya dengan
penuh kasih sayang, kebanggaan dan penghormatan tanpa merendahkan ataupun
menghinakan
Ketiga, Tidak mengutamakan anak laki-laki ketimbang anak perempuan dalam
memperlakukan mereka
Barangsiapa yang dapat merealisasikan tiga syarat di atas maka ia sangat patut
untuk mendapatkan pahala tersebut di atas yaitu masuk surga.
Mendidik anak perempuan dan mentarbiyahnya akan menjadi tabir dan penghalang
dari api neraka. Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia berkata, Rasulullah saw.
bersabda,
“ ‫سقا َ ُه َّن َو َكسا َ ُه َّن ِم ْن ِجدَتِ ِه ُك َّن لَهُ ِحجاَبا ً ِمنَ النّا َ ِر يَ ْو َم‬ ْ َ ‫علَ ْي ِه َّن َوأ‬
َ ‫طعَ َم ُه َّن َو‬ ُ َ‫َم ْن كاَنَ لَهُ ثَال‬
ٍ َ ‫ث بَنا‬
َ َ‫ت ف‬
َ ‫صبَ َر‬
ْ
‫”ال ِقيا َ َم ِة‬
“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kemudian ia sabar atas (merawat dan
mendidik) mereka serta ia memberi makan dan minum mereka dari apa-apa yang
ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya
dari api neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad)
َ ُ‫ت َحتَّى يَ ُمتْنَ ْأو يَ ُم ْوت‬
“‫ع ْن ُه َّن ُك ْنتُ أنا َ َو ُه َو َكهاَتَي ِْن‬ َ َ‫ت ْأو أ ُ ْختَيَ ِن ْأو ثَال‬
ٍ َ ‫ث أخَوا‬ َ َ‫” َم ْن عا َ َل ا ْبنَتَي ِْن ْأو ثَال‬
ٍ َ ‫ث بَنا‬
“Barangsiapa yang menanggung dua atau tiga anak perempuan; dua atau tiga
saudara perempuan hingga mereka meninggal dunia atau ia lebih dahulu
meninggal dunia maka aku dan dia seperti dua ini.” (Shahih al Jami’)
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang bisa menjaga anak-anak perempuan kita
menjadi benar. Sebab, sesungguhnya merekalah yang bisa mengantarkan kita ke
surga.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai