LPJ Terapi Musik
LPJ Terapi Musik
TUGAS
Oleh:
Atmoko Cahyo Wiyono, S.Kep
NIM 182311101064
BAB 1. PENDAHULUAN
2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Terapi Musik antara lain:
1. Menambah Pengetahuan mengenai hipertensi
2. Menambah Rilek pada klien mengenai terapi musik
Dengan Terapi Musik adalah terapi untuk memadukan alunan musik dengan
sebuah ketenangan pikiran agar tingkat relaksasi bisa tercapai.
: Sasaran
: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi diatas, menunjukkan bahwa terdapat perubahan
pemahaman pada Mbah. M pada saat sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan dan demonstrasi terapi keseimbangan dalam berdiri dan berjalan. Setelah
dilakukan kegiatan, Mbah. M mampu mengikuti pemateri saat membacakan dan
memperagakan serta melakukan terapi musik. Mbah M. adalah salah satu lansia yang ada
di UPT PSTW Banyuwangi. Beliau tinggal di wisma Sri Tanjung UPT PSTW
Banyuwangi yang merupakan tempat bagi lansia mandiri. Mbah M. memiliki riwayat
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan sering merasa pusing. Hasil pengukuran tekanan
darah pada Mbah M. ketika pengkajian adalah 160/80 mmHg. Berdasarkan keluhan
Mbah M. dan pengukuran tekanan darah pada Mbah M.yang masuk dalam kategori
hipertensi dan gangguan visual maka mahasiswa melakukan implementasi terapi musik.
Berkurangnya fungsi keseimbangan merupakan penyebab tingginya resiko jatuh (fall
risk) pada lansia.Terapi musik untuk merelaksasikan otak sehingga pikiran lebih tenang
sehingga tekanan darah turun. Waktu yang digunakan sekitar 15 menit.
6.2 Saran
a. Bagi Sasaran
Diharapkan Mbah S. dapat mengontrol nyeri tdengn dilkukan terapi musik
b. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat atau teman sewisma dengan Mbah M. mampu ikut andil
dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada Mbah M. untuk selalu percaya diri
dan semangat menjalani hidup..
c. Bagi UPT PSTW Banyuwangi
Diharapkan petugas bisa mengaplikasikan kepada para lansia yang mempunyai
hipertensi, sehingga nyeri dan peningkatan tekanan darah pada lansia dapat dicegah.
Petugas UPT PSTW Banyuwangi sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan
memiliki keterampilan, kemampuan dan pengetahuan untuk mengimbangi masalah
kesehatan yang ada di UPT PSTW Banyuwangi, dapat melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dengan mengajak lansia
berperan aktif dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan peningatan status
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Pemateri,
BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal 29 Bulan September tahun 2018 jam 10.00 s/d 10.30 WIB
bertempat di UPT PSTW Banyuwangi telah dilaksanakan Kegiatan Terapi Musik
pada Ny M oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan
ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)
Banyuwangi, 29 September
2018
Mengetahui,
DAFTAR HADIR
Kegiatan Terapi Musik pada Ny M oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 18 Bulan September tahun 2018 jam
10.00 s/d 10.15 WIB bertempat di UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN
1. Mbah M 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
Banyuwangi, 29 September
2018
Mengetahui,
Lampiran 3: SAP
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan kegiatan terapi musik lansia dapat menjadi lebih
memahami serta mampu mempraktekkan apa yang diajarkan terkalit
mendengarkan musik
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan terapi music selama 15 menit sasaran akan
mampu:
a. Mengerti dan memahami terkait kegiatan yang dilakukan
b. Klien lebih rileks
3. Pokok Bahasan
Pemateri menjelaskan tujuan dan manfat dari kegiatan. Pemateri
mengaplikasikan mengenai Terapi Musik.
Subpokok Bahasan
Tujuan dan manfaat kegiatan
Mempraktekkan cara 6 langkah cuci tangan
a. Klien Tampak tenang
b. Dapat mengingat masa lalu;
4. Waktu
1x 15 Menit
5. Bahan/ Alat yang digunakan
Handphone
6. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Praktek
b. Landasan Teori : Terapi Musik
c. Landasan Pokok :
1. Posisikan klien yang nyaman
2. Klien mendengar musik yang tenang tetapi tetap disukai klien
7. Persiapan
Menyiapkan tempat dan Materi
8. Evaluasi
Evaluasi Struktur : kesiapan pemateri, lansia, dan alat yang digunakan
Evaluasi Hasil : review ulang mengenai tindakan yang dilakukan
Lampiran 4: SOP (jika ada)
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Lampiran 5: Materi
Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi adalah peningkataan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten di atas 140/90 mmHg. Ada dua macam hipertensi, yaitu
hipertensi esensial (primer) dan sekunder. Faktor resiko hipertensi esensial
meliputi umur (lebih lanjut), jenis kelamin (pria), riwayat keluarga
mengalami hipertensi, obesitas yang dikaitkan dengan peningkatan volume
intravaskular, aterosklerosis (penyempitan arteria-arteria dapat membuat
tekanan darah meningkat), merokok (nikotin dapat membuat pembuluh darah
menyempit), kadar garam tinggi (natrium membuat retensi air yang dapat
menyebabkan volume darah meningkat), konsumsi alkohol dapat
meningkatkan plasma katekolamin, dan stres emosi yang rangsang sistem
saraf simpatis. Hipertensi sekunder adalah akibat dari penyakit atau gangguan
tertentu (Baradero, 2008).
Klasifikasi hipertensi dilihat berdasarkan peningkatan tekanan darah
sistolik dan tekanan darah diastolic dalam satuan mmHg menurut pedoman
Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (JNC V) (1993) dibagi menjadi beberapa stadium.
6) mual muntah;
7) kesadaran menurun.
Gejala berat/ kronis yaitu nyeri dada dan pandangan kabur (akibat
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal).
2. Penatalaksanaan Hipertensi
Menurut Budistio, M. (2001), upaya pencegahan dan penanggulangan
hipertensi didasarkan pada perubahan pola makan dan gaya hidup. Upaya
pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
a. Penurunan berat badan pada penderita hipertensi yang gemuk melalui
perubahan pola makan dan olah raga.
b. Pembatasan intake garam hingga 4 – 6 gram per hari, makanan yang
mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet makanan.
c. Meningkatkan komsumsi lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi
lemak jenuh (daging sapi, kerbau, kambing, babi, susu, keju, dan kelapa).
d. Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan, kuning
telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan margarin).
e. Meningkatkan intake makanan yang berserat tinggi seperti buah-buahan
(jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, jeruk, pisang, nangka
masak, markisa, dan lain-lain), sayuran (daun bawang, kecipir muda,
jamur segar, bawang putih, daun dan kulit melinjo, dan lain-lain), ikan,
agar-agar, dan rumput laut).
f. Menghentikan kebiasaan merokok.
g. Olah raga teratur.
h. Hindari ketegangan mental dan stres.
i. Diet bagi hipertensi
1) Makanan yang dianjurkan, seperti sayuran dan buah-buahan.
Kandungan serta dan vitamin C nya dapat membantu menurunkan
tekanan darah tinggi.
2) Makanan yang harus dikurangi, seperti makanan kaleng, jenis ikan
yang banyak mengandung lemak (misal, salmon, makerel, dan
sarden), makanan berlemak, dan makanan beralkohol.
3) Makanan yang harus dihindari, seperti makanan bergaram tinggi,
alkohol, dan rokok.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Gambar 1. Foto Kegiatan terapi musik pada Mbah M di Wisma Sri Tanjung UPT
PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi pada Tanggal 20 September 2018