Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB IV
DISKUSI
Pasien datang dengan keluhan utama keluar air-air. Pasien rujukan dari
bidan praktik mandiri dengan diagnosa G1P0A0 H aterm inpartu kala II letak
kepala dengan Preeklampsia berat. Pasien mengatakan keluar air-air disertai lendir
darah sejak pukul 19.00 wita. Keluhan tersebut juga disertai kenceng-kenceng.
Kemudian jam 20.00 wita pasien dibawa ke bidan praktik mandiri. Setelah
diperiksa oleh bidan tekanan darah pasien 180/110 disertai proteinuria +3. Pada
pukul 23.45 wita dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan sudah lengkap. Pasien
dipimpin untuk mengejan. Selama 15 menit tidak lahir akhirnya pasien dirujuk.
Selama hamil pasien tidak ada keluhan pandangan mata kabur, nyeri ulu hati,
nyeri kepala. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi sebelum hamil. Hari
pertama haid terakhir 8 Juni 2016 dan taksiran partus 15 Maret 2017
Leopold III didapatkan presentasi kepala dan Leopold IV didapatkan sudah masuk
pintu atas panggul. His didapatkan 4 kali dalam 10 menit selama 40-45 detik. DJJ
pasien hamil aterm atau cukup bulan.11 Dari pemeriksaan di atas juga dapat
30
dipastikan bahwa pasien sudah inpartu karena memenuhi tiga kriteria yaitu
pendataran serviks, his yang adekuat dan bloody show. His dikatakan sempurna
bila terdapat kontraksi yang simetris, kontraksi paling kuat atau dominasi dari
bagian fundus uteri, setelah itu fase relaksasi. His adalah serangkaian kontraksi
rahim yang teratur dan secara bertahap akan mendorong janin melalui jalan lahir
hingga keluar dari rahim. Frekuensi his adekuat yaitu 2-4 kontraksi dalam 10
pasien yaitu 160/110 mmHg dan proteinuria dari hasil laboratorium yaitu +1.
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan tersebut pasien ini sudah dapat
ditegakkan diagnosis yaitu preeklampsia berat. Hal tersebut sesuai dengan teori
menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan sudaah
atau 4+.
Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
Kenaikan kadar kreatinin plasma
Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, pandangann kabur,
Fakto risiko preeklampsia pada pasien ini yaitu obesitas, umur yang
ditemukan pada kelompok usia ibu yang ekstrim yaitu kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun. Tekanan darah meningkat seiring dengan pertambahan usia
sehingga pada usia 35 tahun atau lebih terjadi peningkatan risiko preeklampsia.
Indikator yang paling sering digunakan untuk menentukan berat badan lebih dan
obesitas pada orang dewasa adalah IMT (indeks massa tubuh). Risiko terjadinya
preeklampsia meningkat dua kali setiap peningkatan indeks massa tubuh ibu 5-7
kg/m2. Pada pasien ini didapatkan indeks massa tubuhnya yaitu sebesar 34,6
dikeluarkannya suatu zat yang disebut oxsidative stress akibat respon dari
banyaknya radikal bebas akibat dari penumpukan kadar kolesterol dalam lumen
pembuluh darah.13 Proses ini akan memicu peningkatan asam lemak bebas disertai
pembuluh darah karena radikal bebas.14 Kondisi seperti ini akan merusak
pembuluh darah dan akan mengganggu proses implantasi dari trofoblast sehingga
32
plasenta yang berhubungan dengan adanya radikal bebas dan kerusakan endotel.15
management) karena pasien sudah aterem yaitu kehamilan ≥37 minggu dan sudah
adalah inform consent terhadap pasien dan keluarga terkait kondisi ibu yang harus
segera dilahirkan anaknya karena akan berakibat kejang pada ibu dan kondisi
observasi terhadap tanda-tanda vital ibu, his, dan denyut jantung janin, kateter
menetap dengan mencatat input dan output urin, diberikan infuse dengan cairan
Ringer Lactat (RL) tetesan 20 x/menit, injeksi MgSO4 40% 4 gram, lanjut drip
partus pervaginam kala 2 diakhiri dengan vakum ekstraksi. Sesuai dengan prinsip
penanganan preeklampsia berat yaitu secara ekspektatif dan aktif bergantung pada
Pada kasus ini usia kehamilan sudah cukup bulan, keadaan ibu baik
dengan hipertensi dalam kehamilan serta pasien sudah inpartu sehingga dipilih
cara partus pervaginam dengan kala II harus dipersingkat dengan vakum ekstraksi
tekanan negatif dengan alat vakum yang dipasang dikepalanya. Hal ini
33
mempersingkat kala II pada keadaan ibu tidak boleh mengedan terlalu lama pada
mellitus, eklampsia).10,17