Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KOMPRES HANGAT PADA

KLIEN Ny. K DI WISMA SRI TANJUNG UPT PSTW BANYUWANGI


KABUPATEN BANYUWANGI

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Studi Pendidikan


Profesi Ners Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Atmoko Cahyo Wiyono, S.Kep
NIM 182311101064

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Penyakit degenaraatif sering muncul karena faktor penuaan. Sering
dijumpai pada lansia dengan keterbatasan gerak akibat penyakit degeneratif salah
satu contohnya yaitu osteoarthritis dimana penyakit tersebut menyerang bagian
sendi. Osteoartritis (OA) adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai
dengan memburuknya tulang rawan di sendi yang menyebabkan tulang
bergesekan dan menciptakan kekakuan, nyeri, dan gangguan gerak. Penyakit ini
paling sering mempengaruhi sendi di lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang dan
relatif umum di sendi bahu dan pinggul(WHO, 2013).
Bagi lansia, penurunan fungsi gerak merupakan masalah yang sering
dihadapi para lansia yang mengalami masalah degeneratif. Berpindah dapat
diartikan sebagai mobilitas yaitu pergerakan yang memberikan kebebasan dan
kemandirian bagi seseorang (Tarwoto dan Wartona, 2010). Menurut NANDA
2018-2020 hambatan mobilitas yang di derita lansia yaitu mengalami keterbatasan
dalam melakukan aktifitas sehari hari yaitu keterbatasan dalam gerakan fisik satu
atau lebih dari anggota gerak/ekstremitas yang dilakukan secara mandiri dan
terarah (NANDA, 2018).
Menurut WHO Osteoarthritis adalah penyebab kecacatan yang paling
umum pada orang dewasa yang lebih tua. Tahun 2010. Global Burden of Disease
Study melaporkan bahwa beban gangguan muskuloskeletal jauh lebih besar
daripada yang diperkirakan dalam penilaian sebelumnya dan menyumbang 6.8%
di dunia. Diperkirakan 10% hingga 15% dari semua orang dewasa yang berusia di
atas 60 tahun memiliki tingkatan tertentu. Osteoarthritis dengan prevalensi lebih
tinggi diderita oleh wanita daripada pria. Negara Eropa prevalensi Osteoarthritis
yang terdiagnosis bervariasi 2,8% di Rumania sampai 18,3% di Hungaria.
Prevalensi Osteoarthritis meningkat karena penuaan populasi dan peningkatan
terkait faktor-faktor seperti obesitas. Menurut PBB, pada tahun 2050 orang
berusia di atas 60 akan mencakup lebih dari 20% populasi dunia. 20% yang
diestimasi perkiraan 15% akan memiliki Osteoarthritis simptomatik, dan sepertiga
dari orang-orang ini akan mengalami kecacatan. Pada tahun 2050, 130 juta orang
akan menderita Osteoarthritis di seluruh dunia dan di antaranya 40 juta akan cacat
akibat penyakit tersebut (WHO, 2013).
Prevalensi osteoarthritis total di Indonesia 34,3 juta orang pada tahun
2002 dan mencapai 36,5 juta orang pada tahun 2007. Diperkirakan 40% dari
populasi usia diatas 70 tahun menderita osteoarthritis, dan 80% pasien
osteoarthritis mempunyai keterbatasan gerak dalam berbagai derajat dari ringan
sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas hidupnya karena prevalensi
yang cukup tinggi (Sella dkk, 2017).
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember pada tanggal 21 September 2018 terhadap lansia dengan gangguan
mobilisasi di UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi diketahui bahwa
klien riwayat pekerjaan sebagai tani keluhan yang sering dirasakan nyeri kaki saat
jalan.
1.2 Perumusan Masalah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan


yang akan dilakukan ini adalah bagaimana efek kompres hangat pada klien
dengan osteoartrhitis di PSTW Banyuwangi?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Pemberian kompres hangat bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri pada kaki
klien.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan kompres hangat diharapkan :
1. Lansia mengerti dan mampu melakukan kompres hangat
2. Lansia mengetahui manfaat kompres hangat
3. Lansia mampu melaksanakan kompres hangat secara mandiri

2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Terapi Musik antara lain:
1. Menambah pengetahuan mengenai rasa nyeri
2. Menambah rasa nyaman pada klien

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Usia lanjut sering mengalami ini karena berbagai hal yang menyebabkan lansia
ketika dimensia sebabnya yaitu karena faktor usia, pengaruh lingkungan, dan masih
banyak yang lainya, ketika seseorang dimensia timbul sendiri tanpa sadar pada diri
sendiri. Nyeri merupakan masalah serius pada lansia terutama pada bagian kaki. Nyeri
pada kaki bisa menghambat rentang gerak pada lansia. Kompres hangat adalah suatu
prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air hangat, yang
ditempelkan pada bagian tubuh tertentu yang mengalami nyeri. Pada dasarnya tehnik ini
merupakan tehnik destraksi untuk mengurangi nyeri, dengan memberikan rasa nyaman
dan hangat pada bagian tubuh yang mengalami nyeri, Sehingga seseorang yang
mengalami nyeri lebih terfokus pada rasa hangat dan nyaman yang ditimbulkan oleh
kompres hangat dari pada rasa nyeri yang dirasakan.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah pada klien dengan mengontrol nyeri pada kaki
dengan menggunakan kompres hangat

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Pemberian kompres hangat bertujuan mengurangi nyeri pada ekstremitas


bawah. Kompres hangat dilakukan 2 kali sehari. Diharapkan pemberian kompres
hangat nyeri bisa terkontrol.

4.2 Khalayak Sasaran


Pada salah satu lansia di Wisma Sri Tanjung

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : tatap muka
2. Landasan teori : Kompres hangat
3. Langkah pokok
a. Pemateri memberikan salam dan memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan, prosedur tindakan, indikasi,
kontraindikasi, dan manfaat terapi yang di berikan
b. Pemateri memberikan pengetahuan tentang penyakit osteoarthritis
c. Mempersiapkan alat dan bahan
d. Mempersiapkan klien
e. Tahap kerja
f. Evaluasi dan respon dari klien

: Sasaran

: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya


Mengaluasi klien Ny. M dengan pelakukaan terapi musik
5.1.1 Evaluasi Struktur
a. Tindakan keperawatan dilakukan di depan kamar Mbah K. pada pukul 10.00
WIB
b. Mbah K. menerima baik kedatangan mahasiswa profesi dengan melakukan
pendekatan terlebih dahulu dengan Mbah K.
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
Implementasi yang dilakukan kepada Mbah K. berjalan lancar dengan
adanya peralatan yang dibutuhkan lengkap dan kesediaan Mbah K. yang
bekerja sama dengan baik
5.1.2 Evaluasi Proses
a. Mbah K. sangat antusias selama proses dilakukannya kompres hangat dan
mengikuti arahan yang diberikan mahasiswa
b. Mbah K. kooperatif selama praktek terapi kompres hangat
c. Mbah K. melakukan semua proses Terapi kompres hangat

5.1.3 Evaluasi Hasil


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan terapi keseimbangan peserta
dievaluasi dengan cara :
a. Mbah K. diminta untuk mengulangi apa tujuan dari kompres hangat telah
dilakukan
b. Mbah K. diminta menyampaikan perasaannya setelah dilakukannya kompres
hangat
c. Mengetahui dan mampu mempraktikkan kompres hangat

5.2 Faktor Pendorong


Faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan kesehatan dan terapi keseimbangan
adalah diantaranya:
a. Mbah K. sangat kooperatif selama proses pemberian pendidikan kesehatan
b. Mbah K. sangat senang mendapatkan pengetahuan baru terkait kompres hangat
c. Antusias Mbah M. yang senang dilakukan terapi musik
Dukungan petugas UPT PSTW Banyuwangi yang memberikan waktu dan tempat
sehingga kegiatan dapat berjalan lancar
5.3 Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan pendidikan kesehatan dan kompres adalah
diantaranya:
1. Keterbatasan Mbah M. membuat sulit konsentrasi
2. Suasana di luar kamar yang agak ramai menyebabkan kurang nyaman
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi diatas, menunjukkan bahwa terdapat perubahan
pemahaman pada Mbah. K pada saat sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan dan demonstrasi kompres hangat. Setelah dilakukan kompres hangat, Mbah. K
mampu mengikuti pemateri saat membacakan dan memperagakan serta melakukan terapi
musik. Mbah K. adalah salah satu lansia yang ada di UPT PSTW Banyuwangi. Beliau
tinggal di wisma Sri Tanjung UPT PSTW Banyuwangi yang merupakan tempat bagi
lansia mandiri. Mbah K. memiliki riwayat stroke sejak 5 tahun yang lalu dan sering
merasa pusing. Hasil pengukuran tekanan darah pada Mbah K. ketika pengkajian adalah
160/80 mmHg. Berdasarkan keluhan Mbah M. dan pengukuran tekanan darah pada Mbah
K yang masuk dalam kategori hipertensi dan gangguan visual maka mahasiswa
melakukan implementasi hangangat sebagai mengurangi nyeri .
Kompres hangat untuk merelaksasikan otak sehingga pikiran lebih tenang sehingga
tekanan darah turun. Waktu yang digunakan sekitar 15 menit.
6.2 Saran
a. Bagi Sasaran
Diharapkan Mbah K. dapat mengontrol nyeri dengan dilkukan kompres hangat
b. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat atau teman sewisma dengan Mbah K. mampu ikut andil dalam
memberikan dukungan dan motivasi kepada Mbah M. untuk selalu percaya diri dan
semangat menjalani hidup..
c. Bagi UPT PSTW Banyuwangi
Diharapkan petugas bisa mengaplikasikan kepada para lansia yang mempunyai
hipertensi, sehingga nyeri dan peningkatan tekanan darah pada lansia dapat dicegah.
Petugas UPT PSTW Banyuwangi sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan
memiliki keterampilan, kemampuan dan pengetahuan untuk mengimbangi masalah
kesehatan yang ada di UPT PSTW Banyuwangi, dapat melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia dengan mengajak lansia
berperan aktif dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan peningatan status
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Herdman and Kamitsuru. 2018. International Nursing Diagnoses: Definition And


Classification 2018-2020. EGC: Jakarta
Sella dkk. 2017. Hubungan Intensitas Sholat, Aktivitas Olahraga Dan Riwayat
Kebiasaan Mandi Malam Dengan Penyakit Osteoarthritis Pada Lansia Di
Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kota Kendari Tahun 2017. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.
https://media.neliti.com/media/publications/185058-ID-none.pdf [diakses
pada 17 September 2018]
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Tarwoto dan Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta
WHO. 2013. Osteoarthritis. World Health Organization
http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/Ch6_12Osteo.pdf
[diakses pada 17 September 2018]

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan

Pemateri,

………………………
NIM …2311………
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal 21 Bulan September tahun 2018 jam 10.00 s/d 10.20 WIB
bertempat di UPT PSTW Banyuwangi telah dilaksanakan Kegiatan kompres
hangat oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember. Kegiatan ini
diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)

Banyuwangi, September
2018

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
FKep Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

DAFTAR HADIR
Kegiatan kompres hangat pada lansia oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 21 Bulan September tahun 2018 jam
10.00 s/d 10.20 WIB bertempat di UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. Mbah K 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Banyuwangi, September
2018

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
FKep Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Kompres Hangat


Sasaran : Ny. K
Waktu : `16.00 – 16.20 WIB
Hari/ Tanggal : Selasa, 25 September 2018
Tempat : Wisma Sri Tanjung

1. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menerangkan dan menerapkan kompres hangat.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan kompres hangat diharapkan klien dapat mengurangi nyeri
pada ekstremitas bawah.
3. Pokok Bahasan
Tentang Penyakit Osteoartritis dan Penatalaksanaan pencegahan
4. Subpokok Bahasan
a. Memberikan rasa nyaman;
b. Mengontrol nyeri;
5. Waktu
1x 15
6. Bahan/ Alat yang digunakan
1. Waslap
2. Air hangat
3. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Praktek
b. Landasan Teori : kompres hangat
c. Landasan Pokok :
1. Effect of Cold, Warm or Contrast Therapy on Controlling Knee
Osteoarthritis Associated Problems
2. …………………….

4. Persiapan
Pemateri memasuki tempat lalu mengaplikasikan kompres hangat pada klien
5. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Pendahuluan 1. menjelaskan definisi, tanda dan memperhatikan 15 menit


gejala osteoarthritis
2. menjelaskan pencegahan
osteoarthritis
3. menjelaskan terapi yang akan
diberikan, indikasi,
kontraindikasi dan manfaat
Penyajian 1. pemberian terapi Mengikuti 20 menit
pergerakan
Penutup 1. respon klien Mengungkapkan 10 Menit
2. rencana tindak lanjut perasaan setelah
diberikan terapi

6. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah tujuan dari kompres hangat?
b. Apakah manfaat dari kompres hangat?
c. Bagaimana pelaksanakan kompres hangat?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 4: SOP (jika ada)


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 5: Materi
1. Definisi Osteortrhitis
Penyakit degenaraatif sering muncul karena faktor penuaan. Sering
dijumpai pada lansia dengan keterbatasan gerak akibat penyakit degeneratif salah
satu contohnya yaitu osteoarthritis dimana penyakit tersebut menyerang bagian
sendi. Osteoartritis (OA) adalah penyakit kronis jangka panjang yang ditandai
dengan memburuknya tulang rawan di sendi yang menyebabkan tulang
bergesekan
2. Tanda gejala osteoarthritis
Sesorang yang menderita osteoarthritis mengalami kekakuan, nyeri, dan
gangguan gerak. Penyakit ini paling sering mempengaruhi sendi di lutut, tangan,
kaki, dan tulang belakang dan relatif umum di sendi bahu dan pinggul.
3. Tujuan Terapi Penguatan Otot Ekstremitas Bawah
Sebagai terapi tambahan selain farmakologi yang berguna untuk
memperbaiki dan meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bagian bawah. Selain
itu juga dapat mengurangi resiko jatuh dan nyeri yang timbul akibat penyakit
yang diderita oleh klien.
Dari hasil pengkajiani mahasiswa keperawatan unej, didapatkan bahwa pasien
yang menderita osteoarthritis rentan mengalami resiko jatuh, gangguan
mobilisasi dan nyeri. Maka dari itu, dalam upaya mengurangi dan mencegah
resiko jatuh pada lansia di berikan terapi pnguatan otot bagian ekstremitas
bawah.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar

Media Leaflet yang Digunakan

(tampak depan)

(tampak belakang)
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember

Lampiran 7: Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Foto Kegiatan kompres hangat pada Mbah K di UPT PSTW


Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi pada Tanggal 21 September 2018

Gambar 2. Foto Kegiatan kompres hangat pada Mbah K di UPT PSTW


Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi pada Tanggal 21 September 2018

Anda mungkin juga menyukai