Anda di halaman 1dari 2

Spesifikasi Air:

Digunakan air tipe 1 yang telah dimurnikan melalui proses deionisasi (disebut air deionisasi).
Air deionisasi adalah air yang sudah dihilangkan ion-ion anorganik didalamnya. Jumlah ion
anorganik dalam air biasanya diukur dengan nilai konduktivitas atau resistivitas.
Menurut ASTM air dibagi menjadi 4 tipe yaitu

1. Tipe I adalah tingkat air yang hampir tidak mengandung partikel, bakteri dan
mikroorganisme lainnya, karbon organik (diukur dalam hal karbon organik total atau TOC),
endotoksin, pirogen dan kontaminan lainnya. Air tipe ini biasanya diproduksi dengan
terlebih dahulu dimurnikan melalui deionisasi, distilasi atau osmosis sebelum menjalani
pemurnian lebih lanjut. Kelas ini juga disebut sebagai air kelas analitis dan digunakan untuk
aplikasi termasuk fertilisasi in vitro, HPLC, ICP MS, LCMS, kromatografi ion dan kultur
jaringan.
2. Tipe II adalah tipe air yang memiliki nilai koloid yang sangat rendah, kotoran organik dan
anorganik; biasa digunakan untuk analisis jejak, spektrometri serapan atom dan aplikasi
analisis lainnya yang menuntut sensitivitas tingkat tinggi kemurnian air. Tipe II air dapat
diproduksi dengan memurnikan air minum (seperti air keran) dengan menggunakan reverse
osmosis bersama dengan destilasi, pertukaran ion atau distilasi ganda.
3. Tipe III adalah tipe air yang mempunyai tingkat kontaminan rendah serta tingkat
konduktivitas yang cocok untuk analisa rutin. Biasa digunakan untuk membuat reagent dan
larutan buffer.air tipe ini juga bisa digunakan untuk menyiapkan media untuk kultur sel.
Air tipe III dapat diproduksi melalui peralatan pemurnian air yang tersedia secara komersial
seperti distilasi ganda.
Prosedur pemurnian air deionisasi:
Kandungan air baku (raw water) biasanya mengandung banyak ion anorganik yang
terdiri dari kation dan anion, kation yang terkandung dalam air seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+,
Fe2+, Mn2+, dan Cu2+, sedangkan anionnya seperti Cl- dan SO42-. Untuk menghilangkan ion-ion
tersebut dapat menggunakan proses ion exchanger dengan resin anion dan resin kation yang
membutuhkan kimia regenerasi seperti HCl dan NaOH (regenerant) atau dapat dihilangkan
juga dengan membran RO yang dikombinasikan dengan CDI (Capacitive Deionization).
Dipilih metode deionisasi dengan menggunakan proses ion exchanger. Ion exchanger
(alat penukar ion) menggunakan resin untuk menangkap kation dan anion yang terkandung
didalam air. Terdapat 3 tipe untuk proses deionisasi dengan ion exchanger yang saat ini banyak
digunakan berdasarkan penggunaan regenerant saat regenerasi yaitu Co-current deionization,
Counter-current deionization, Mixed bed deionization.
Dipilih Counter-current deionization karena proses pemurniannya cepat, kualitas air
produk dapat mencapai nilai konduktivitas lebih kecil dari 0.5 µS/cm, dan biaya operasionalnya
rendah karena sedikitnya pemakaian regenerant saat proses regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai