Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDY TOUR

MUSEUM

Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas untuk kelulusan

Disusun oleh:

1. Ade Kurnia

MSA AL-FALAH BANJARAN

JL.Kaca-kaca Dua

2019
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya kami semangat menyusun dan membuat“Laporan Kunjungan ke3 Museum
” ini dengan baik.

Penyusunan “LaporanKunjungan ke 3 Museum ” dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas


untuk kelulusan,.

“Laporan Kunjungan ke 3 Museum”disusun dan dibuat berdasarkan pengamatan menggunakan


teknik penelitian observasi lapangan dan pengamatan terperinci

Laporan Kunjungan ke 3 Museum” saya buat sesuai Tugas yang diberikan oleh. Guru yang
bersangkutan dan laporan ini tidak lepas darikerja keras kami untuk memenuhi Tugas untuk
Kelulusan kelas XII

Semoga setiap siswa maupun guru, dan semua para SISWA semakin mudah mengetahui tentang
museum tersebut. Terimakasih atas dukungan dari semua yang membuat laporan ini diselesaikan
dengan lancar..
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI !!!

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………1

I.PENDAHULUAN

Latar Belakang…………………………………………………………………………2

II.PEMBAHASAN

BAB I:

KUNJUNGAN KE MUSEUM SRIBADUGA ………………………………………..…………………....

BAB II:

MUSEUM GEOLOGI…………………………………………….………………………………….……

BAB III.

MUSEUM KAA.......................................................................

PENUTUP

1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..

2 Kata Penutup ……………………………………………………………………....

3 Lampiran ………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..


1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat di
manfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan pariwisata. Menurut KBBIedisi IV,
“Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda
yangpatut mendapat perhatian umum, sepertipeninggalan sejarah, seni, dan ilmu,dan juga
tempat menyimpan barang kuno”. Apresiasi masyarakat terhadap museum masih dirasakan
kurang, kemungkinan tingkat pemahaman masyarakat tentang museum masih sempit. Tidak
jarang mereka memandang bahwa museum adalah sebuah bangunan yang di dalamnya
tersimpanbenda kuno yang tidak bermanfaat. Namun bila ditelaah lebih dalam, museum cukup
signifikan dalam pengembangan wawasan dan pengetahuan

Museum dibagi menjadi 2 jenis yakni museum umum dan khusus. museum umum yang
koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang berkaitan
dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi. Museum khusus adalah museum yang
koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang
berkaitan dengan satu cabang seni, cabang ilmu atau satu cabang teknologi.Di Bandung
terdapat beberapa museum yakni Museum Sribaduga , museum geologi , dan museum konferensi
asia afrika

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut :“Bagaimana merancang media yang dapat membantu mengingatkan benda -benda
bersejarah yang terdapat di Museum museum dengan cara interaktif dan sesuai dengan
perkembangan teknologi saat ini kepadapara pengunjung terutama pelajar

B. Manfaat Perancangan

Adapun manfaat dari perancangan ini adalah :•Informasi dapat disampaikan dengan
menyenangkan, melalui audio dan visual. Visual disesuaikan dengan karakteristik anak-anak
yang ceria, serta didukung dengan latar musik, akan membuat belajar lebih
menyenangkan.•Para pengunjung khususnya para pelajar sekolah dasar dapat mengingat
benda–benda bersejarah yang ada di Museum-museum dengan cara yang
interaktif.Pengunjung dapat memilih materi sesuai dengan keinginan

2
BAB 1

KUNJUNGAN KE MUSEUM SRIBADUGA

Museum Sri Baduga adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang berada di Kota Bandung,
Indonesia. Sebagai museum negara dan bukti kecintaan warga Jawa Barat pada sejarah, Museum
yang dibangun di atas tanah seluas 8415,5 m2 ini mengkoleksi banyak benda yang berhubungan
dengan sejarah Jawa Barat. Seperti kerajinan tangan Sunda, perkakas, sejarah geologi dan
perbedaan alami. Koleksi museum meliputi aspek biologi, etnografi, numismatika, historis,
arkeologis, heraldik, keramik, teknologi dan seni rupa. Jumlah koleksinya mencapai lebih dari lima
ribu pengkategoriannya dibedakan oleh tiga lantai. Sejarah Jawa Barat tidak hanya digambarkan
dengan koleksi asli, tapi juga digambarkan oleh koleksi miniatur, replika, maket dan foto. Kini,
museum didukung oleh beberapa event seperti lomba untuk pelajar, seminar, ceramah dan
lokakarya. Selain tempat memamerkan koleksi, museum juga didukung oleh perpustakaan,
auditorium, ruang pameran khusus dan musholla
BAB2

KUNJUNGAN KE MUSEUM GEOLOGI

Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat dan Lengkap

Museum Geologi di Bandung merupakan salah satu tempat wisata Bandung yang dilindungi oleh
negara. Museum ini merupakan sebuah warisan nasional yang keberadaannya merupakan salah satu
tempat wisata bersejarah yang ada di kota Bandung. Maka dari itu, gedung Museum Geologi ini
memiliki nilai sejarah dengan sarat makna yang di dalamnya tersimpan banyak materi geologi yang
berharga seperti sejarah Museum Bajra Sandhi. Di zaman sekarang ini, Museum Geologi ini telah
menarik minat banyak wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.

Museum yang sangat dilindungi ini berlokasi di Jalan Diponegoro No. 57, Cibeunying Kaler dan
perawatannya berada langsung di bawah kendali pemerintah. Dibangun pada tanggal 16 Mei 1928,
Museum Geologi Bandung pernah dipugar dan direnovasi dengan dana bantuan pembangunan yang
berasal dari JICA Jepang (Japan International Cooperation Agency) sebesar 754,5 juta Yen. Karena
museum ini merupakan salah satu tempat yang sangat representatif dan layak dikunjungi di
Bandung untuk keperluan pendidikan ataupun penelitian, Megawati Soekarnoputri akhirnya
membuka museum ini secara resmi untuk umum pada tanggal 23 Agustus 2000.

4
Sejarah Museum Geologi Bandung Secara Singkat

Pada Masa Penjajahan Belanda

Sejarah Museum Geologi Bandung Secara SingkatBerdirinya Museum Geologi ini identik dengan
keberadaan Belanda pada zaman kolonialisme di Indonesia dan juga pengaruh dunia, dimana para
ahli geologi Eropa Tengah pada masa itu sedang intensif melakukan banyak kegiatan penyelidikan
geologi dan tambang di wilayah Indonesia. Pada saat Eropa mengalami revolusi industri di
pertengahan abad ke-18, mereka sangat memerlukan banyak jenis bahan tambang yang digunakan
sebagai bahan dasar industri mereka.
BAB 3

KUNJUNGAN KE MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Sejarah Museum Asia Afrika Di Bandung Terlengkap

Ketegangan antar bangsa tidak serta merta berakhir dengan usainya perang dunia II pada Agustus
1945. Terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur atau Amerika yang menganut
paham kapitalis dan Uni Soviet dengan paham komunisnya, Penjajahan yang masih berlangsung
terutama di kawasan Asia dan Afrika sejak abad ke 15, juga pembuatan senjata nuklir tetap
menimbulkan kekhawatiran mengenai perang dunia selanjutnya. Masih banyak negara di Asia dan
Afrika yang berjuang demi kemerdekaannya walaupun ada pula beberapa negara yang sudah dapat
menyatakan dirinya merdeka.

Keberadaan Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB pada saat itu belum berhasil menyelesaikan
masalah – masalah tersebut ataupun mengatasi akibatnya yang dialami oleh bangsa – bangsa di Asia
dan Afrika. Untuk itu pada tahun 1954 tercetus ide untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika oleh
Presiden Soekarno yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Ali Sastroamidjojo kepada
Perdana Menteri Ceylon, Sir John Kotewala. Pada saat itu PM Ceylon mengundang para Perdana
Menteri dari Birma, India, Indonesia dan Pakistan untuk pertemuan informal di negaranya. Setelah
melalui serangkaian persiapan termasuk Konferensi Kolombo untuk membahasnya, Konferensi Asia
Afrika akhirnya diadakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung. Negara – negara
penyelenggara Konferensi Asia Afrika adalah Indonesia, Myanmar / Burma, dan Sri Lanka , India,
Pakistan. Konferensi diikuti oleh 29 negara, Sekilas Tentang Gedung Merdeka Bandung.
Sejarah Museum Asia Afrika di Bandung tidak dapat dilepaskan dari tempat penyelenggaraannya
yaitu Gedung Merdeka yang terletak di jalan Asia Afrika no. 65 Bandung. Gedung ini berdiri pada
tahun 1895 sebagai tempat berkumpulnya orang – orang Eropa terutama orang Belanda yang
bertempat tinggal di Bandung dan sekitarnya. Pada 29 Juni 1879 orang Belanda mendirikan
perkumpulan dengan nama Societeit Concordia. Arsitek C.P. Wolff Schoemaker menonjolkan gaya
Art Deco pada gedung ini pada pembangunan di tahun 1921 untuk memberi warna rekreasi pada
bangunannya.Perubahan ini membuat Gedung menjadi tempat pertemuan mewah, lengkap,
eksklusif, dan modern.

Gaya internasional ditambahkan oleh A.F. Aalbers untuk menarik lebih banyak pengunjung pada
1940. Gedung berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan pada masa penjajahan Jepang tahun 1942-
1945 lalu digunakan sebagai pusat kebudayaan. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, gedung
ini menjadi markas para pemuda Indonesia untuk menghadapi tentara Jepang yang tidak juga
kunjung menyerah. Pda tahun 1949 gedung ini kembali mengalami perbaikan dan kembali
digunakan sebagai Societeit Concordia, dan kembali digunakan sebagai tempat pertemuan kesenian,
pesta, restoran dan pertemuan lainnya.

Pada tahun 1954 pemerintah menetapkan Bandung sebagai lokasi KAA, maka gedung ini sebagai
tempat pertemuan terbesar dan termegah di Bandung terpilih menjadi lokasi berlangsungnya
konferensi. Karena itu menjelang Konferensi Asia Afrika tahun 1955 namanya diganti oleh Presiden
Soekarno menjadi Gedung Merdeka. Lokasinya yang berada di pusat kota dan dekat dengan Hotel
Savoy Homann serta Preanger. Pemugaran gedung dilakukan oleh Jawatan PU Propinsi Jabar
dipimpin Ir. R. Srigati Santoso. Simak juga tentang sejarah gedung sate bandung, sejarah berdirinya
tugu monas, dan sejarah istana al hamra.

Pencetusan Museum Asia Afrika

Sejarah Museum Asia Afrika Di BandungKonferensi Asia Afrika nyatanya membuahkan hasil berupa
kesuksesan besar untuk mempersatukan negara – negara di Asia Afrika, maupun untuk menyusun
pedoman kerja sama diantara bangsa – bangsa Asia Afrika dan membantu terciptanya ketertiban
serta perdamaian di dunia. Hasil dari Konferensi ini adalah Dasa Sila Bandung yang di kemudian hari
digunakan sebagai pedoman bagi bangsa – bangsa di dunia yang masih terjajah dalam berjuang
mendapatkan kemerdekaan, dan menjadi prinsip dasar dalam usaha untuk memajukan perdamaian
serta kerja sama dunia. Konferensi ini tidak hanya sukses di zamannya namun juga masih berlanjut
ke masa sesudahnya sehingga jiwa dan semangat KAA tetap hidup dan menentukan sejarah dunia.
Sejarah museum asia afrika di bandung dimulai ketika timbul keinginan untuk mengabadikan hasil
konferensi menjadi sesuatu warisan yang dapat disaksikan para anak – anak bangsa generasi
selanjutnya
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kami telah mengunjungi obyek Wisata Museum Sribaduga , Museum Geologi dan Museum
KAA kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya
dengan sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. dan kami pun dapat menambah wawasan dan
kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan kotekstual.

B. SARAN

Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan adalah bagi pelajar khususnya dan bagi
masyarakat umumnya dengan adanya Museum-museum tersebut agar di jaga kelestariannya serta
adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bisa mengetahuinya.
Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di pelihara dan di jaga
agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat
menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/museum-wawasan.html

2. http://objekwisatainfo.com/makalah-museum-bandung

3. http://www.perkuliahan.com/karya-tulis-bendabersejarah-museum

4. http://moondogiesmusic.com/contoh -kata-pengantar/

5. http://google.image

Anda mungkin juga menyukai