Anda di halaman 1dari 9

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

IDENTIFIKASI BENCANA EKSTERNAL DAN INTERNAL


RUMAH SAKIT TK.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

IDENTIFIKASI BENCANA EKSTERNAL DAN INTERNAL

1. PENDAHULUAN
Disaster / bencana adalah suatu rangkaian peristiwa yang tejadi secara
mendadak akibat fenomena alam atau akibat ulah manusia yang menimbulkan dampak
terhadap pola kehidupan normal beserta lingkungan, sehingga diperlukan tindakan
darurat dan luar biasa untuk menyelamatkan korban.
Hospital Disaster Plan adalah suatu sistim perencanaan penanggulangan bencana
di lingkungan Rumah Sakit yang disusun secara terpadu, terkoordinasi dengan
mempertimbangkan potensi bencana dilingkungannya dan dibuat berdasarkan sumber
daya yang ada.
Perencanaan yang dibuat untuk mencegah dan menghadapi suatu keadaan
bencana atau darurat di lingkungan RS dan sekitarnya, secara efektif dan efisien
sehingga dapat meminimalisasi dampak dari bencana tersebut.
Hospital Disaster Plan Terdiri Dari:
a. Internal Disaster Plan :Bila korban berasal dari bencana yang terjadi di lingkungan
Rumah Sakit
b. Eksternal Disaster Plan:Bila korban berasal dari bencana yang terjadi diluar
lingkungan Rumah Sakit

2. LATAR BELAKANG
Perencanaan penanganan bencana/musibah massal di rumah sakit perlu suatu
identifikasi risiko bencana di rumah sakit (Hazzard Vulnerability Assesment), Rumah
SakitTk IV 02.07.05 dr. NoesmirBaturajamenggunakan suatu tools untuk melakukan
Hazzard Vulnerability Assesment menggunakan pedoman Hazzard Vulnerability
Assesmentdari Kaisser.
3. TUJUAN
Sebagai pedoman dalam menanggulangi bencana yang terjadi,baik dari dalam
maupun dari luar rumah sakit yang mengenaipegawai, pasien, pengunjung dan
masyarakat sekitar.

4. BENCANA INTERNAL
Kemungkinan bencana yang terjadi di Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir
Baturajaadalah kebakaran, gempa bumi, ancaman bom, kecelakaan oleh karena zat
berbahaya, kejadian luar biasa penyakit. Penanganan tiap-tiap jenis bencana adalah
sebagai berikut:
A. Kebakaran.
Pada saat kebakaran, kemungkinan jenis korban yang dapat terjadi adalah: luka
bakar, trauma, sesak nafas, histeria (gangguan psikologis) dan korban meninggal.
Langkah –langkah yang dilakukan ketika terjadi kebakaran:
a. Pindahkah korban ke tempat yang aman (lihat pembahasan area berkumpul)
b. Hubungi petugas Piket (10) untuk menghubungi petugas kebakaran bahwa:
1) Ada kebakaran
2) Lokasi kebakaran
3) Sebutkan nama pelapor
c. Jika memungkinkan batasi penyebaran api, dengan menggunakan APAR
d. Padamkan api jika memungkinkan dan jangan mengambil resiko.
Bila terjadi kebakaran selalu ingat :
a. Kejadian kebakaran harus dilaporkan
b. Bila bangunan betingkat, gunakan tangga dan jangan gunakan lift.
c. Biarkan lampu selalu menyala untuk penerangan.
d. Matikan alat-alat lain seperti: mesin anastesi, suction, alat-alat elektronik dll
e. Tetap tenang dan jangan panik.
f. Tempat yang rendah memiliki udara yang lebih bersih
Agar proses penanggulangan bencana kebakaran dapat berjalan dengan baik kita
harus tahu:
a. Tempat menaruh alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya.
b. Nomor pemadam kebakaran (telp. 0735 322113 ), dan Piket ( 10 )
c. Rute evakuasi dan pintu-pintu darurat.
d. Ada satu orang yang bisa mengambil keputusan dan tahu bagaimana
penanggulangan bencana kebakaran pada setiap shift jaga.
e. Kepala ruangan pada shift pagi / hari kerja dan Ketua tim pada jaga sore atau
malam yang memegang kendali / mengkoordinir bila terjadi bencana.

B. Ancaman Bom
Ancaman bom bisa tertulis dan bisa juga lisan atau lewat telepon. Ancaman bom
ada dua jenis :
a. Ancaman bom yang tidak spesifik: pengancam tidak menyebutkan secara detail
tentang ancaman bom yang disampaikan.
b. Ancaman bom spesifik: pengancam menyebutkan tempat ditaruhnya bom, jenis
bom yang digunakan, kapan bom akan meledak dan lain lain.
Semua ancaman bom harus ditanggapi secara serius sampai ditentukan oleh tim
penjinak bom bahwa situasi aman.
Jika anda menerima ancaman bom:
a. Tetap tenang dan dengarkan pengancam dengan baik karena informasi yang
diterima dari pengancam sangat membantu tim penjinak bom.
b. Jangan tutup telepon sampai pengancam selesai berbicara.
c. Panggil teman lain untuk ikut mendengarkan telepon ancaman, atau jika
memungkinkan gunakan Hp anda untuk menghubungi orang lain.
d. Hubungi Piket (10) bahwa:
1) Ada ancaman bom
2) Tempat / ruangan yang menerima ancaman
3) Nama petugas yang melaporkan adanya ancaman bom.
Ancaman bom tertulis:
a. Simpan kertas yang berisi ancaman dengan baik.
b. Laporkan kepada kepada kepala ruangan bila shift pagi atau hari kerja dan
kepada ketua tim saat shift sore atau malam.
Ancaman bom lewat telepon:
a. Usahakantetapbicaradenganpenelepon.
b. Beri kode pada teman yang terdekat dengan anda bahwa ada ancaman bom.
Bila ada benda yang mencurigakan sebagai bom:
a. Jangan menyentuh atau memperlakukan apapun terhadap benda tersebut.
b. Sampaikan kepada kepala ruangan bila shift pagi atau hari kerja dan kepada
ketua tim saat shift sore atau malam bahwa ada benda yang mencurigakan.
c. Lakukan evakuasi diruangan tersebut dan ruangan sekitarnya segera buka pintu
dan jendela segera.
e. Lakukan evakuasi sesuai prosedur

C. Kecelakaan Oleh Karena Zat-Zat Berbahaya.


Kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya meliputi kebocoran atau tumpahan
atau sengaja mengeluarkan cairan dan gas yang mudah terbakar, zat-zat yang bersifat
korosif, beracun, zat-zat radioaktif. Kemungkinan jenis korban yang terjadi adalah:
keracunan, luka bakar, trauma dan meninggal.
Pada setiap kecelakaan oleh karena zat-zat berbahaya selalu diperhatikan:
a. Keamanan adalah yang utama.
b. Isolasi areal terjadinya tumpahan atau kebocoran
c. Evakuasi korban dilakukan pada area yang berlawanan dengan arah angin di
lokasi kejadian
d. Hubungi operator untuk menyiagakan tim penanggulangan bencana rumah sakit.
e. Tanggulangi tumpahan atau kebocoran, jika anda pernah mendapat pelatihan
tentang hal tersebut, tapi jangan mengambil resiko jika anda tidak pernah mendapatkan
pelatihan tentang cara menanggulangi tumpahan atau kebocaran zat-zat berbahaya.
Lakukan dekontaminasi sebelum penanganan korban
5. BENCANA INTERNAL
A. Gempa Bumi.
Jenis korban yang dapat timbul pada saat terjadinya gempa bumi adalah: trauma,
luka bakar, sesak nafas dan meninggal.
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut petunjuk yang dapat
dijadikan pegangan:
a. Di dalam ruangan:Merunduklah, lindungi kepala anda dan bertahan di tempat
aman. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat. Tetaplah di dalam
ruangan sampai goncangan berhenti dan yakin telah aman untuk keluar, menjauhlah
dari jendela. Pasien yang tidak bisa mobilisasi lindungi kepala pasien dengan bantal
b. Di luar gedung: Cari titik aman yang jauh dari bangunan, pohon dan kabel.
Rapatkan badan ke tanah. Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari
kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.

B. Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit.


Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah suatu kejadian kesakitan / kematian dan atau
meningkatnya suatu kejadian kesakitan / kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria KLB penyakit adalah:
a. Timbulnya penyakit yang sebelumnya tidak ada di suatu daerah.
b. Adanya peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan jumlah
kesakitan yang biasa terjadi pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.

Tindakan yang harus dilakukan bila terjadi KLB penyakit:


a. Catat dan laporkan jumlah kejadian/penyakit yang terjadi di ruangan kepada
Komite Medik dan Komite Keperawatan bila shift pagi atau pada hari kerja dan ke
Pengamat Keperawatan bila diluar jam kerja.
b. Tingkatkan standard precaution untuk mencegah penularan ke pasein lain atau ke
petugas kesehatan.
c. Panitia Pengendalain Infeksi Nosokomial melakukan penyelidikan epidemiologi
terhadap terjadinya KLB untuk mengetahui penyebab terjadinya KLB dan membuat
rekomendasi untuk mengambil tindakan selanjutnya.

6. HAZZARD VULNERABILITY ASSESMENT TOOLS (ALAT ANALISA RESIKO


BENCANA RUMAH SAKIT)
Hazzard Vulnerability Assesmentmembagi kategori bencana menjadi 4 kategori
berdasarkan penyebab, yaitu :
1. Bencana alam
2. Bencana karena ulah manusia
3. Bencana karena tehnologi
4. Bencana karena bahan berbahaya

7. JENIS MASING-MASING BENCANA


Bencana Karena Bencana Karena Bencana Karena
Bencana Alam
Tehnologi Manusia bahan Berbahaya
Mass casualty
Musibah massal
Angin ribut Gangguan listrik hazmat incident
(trauma)
(korban ≥ 5 orang)
Small casualty
Musibah massal hazmat
Topan Kegagalan genset
(infeksi/medis) incident(korban < 5
orang)
Kegagalan Ancaman gas Paparan kimia
Badai
transportasi biologis (eksternal)
Suhu ekstrem Gangguan BBM Situasi VIP Tumpahan B3 kecil
Gangguan gas Tumpahan B3
Kekeringan Penculikan bayi
LPG besar
Ancaman
Kebakaran hutan Gangguan air Penyanderaan
terorisme kimia
Paparan radiasi
Gempa tektonik Gangguan linen Huru-hara sipil
(internal)
Gangguan alarm Aksi Serikat Paparan radiasi
Gempa bumi
kebakaran Karyawan (eksternal)
Gangguan
Wabah penyakit
komunikasi Terorisme (nuklir)
Gangguan gas
Banjir Ancaman bom
medis
Gangguan Air
Conditioner ( AC )
Gangguan sistem
informasi
Kebakaran
Paparan B3
(internal)
Kerusakan struktur
bangunan

8. USULAN PROGRAM PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN


a. Pencegahan dan Mitigasi ( Prevention And Mitigation )
Usulan K3 untuk RS dalam rangka pencegahan dan mitigasi ( mengurangi dampak
resiko) bencana di antaranya. :
1. Monitoring sistem proteksi aktif ( APAR )
2. Penyusunan Panduan ManajemenKebakaran
3. Kebijakan Larangan Merokok
4. Pembuatan sarana atau akses jalan yang bebas hambatan di sekitar RS
b. Kesiapsiagaan ( Preparedness )
1. Pelatihan / Training Staf :
a) Traning Kebakaran ( minimal 1 x /tahun )
b) Training Hospital Disaster ( minimal 1 x/ tahun )
2. Simulasi ( Drills )
a) Simulasi Kebakaran / Fire drills ( minimal 1x / tahun )
b) Simulasi Bencana / Musibah Massal / Disaster Drills ( minimal 1x/tahun)
3. Menjalin kerjasama dengan RS lain di sekitar lokasi
4. Menjalin kerjasama dengan RS pusat rujukan
5. Melakukan kerjasama lintas sektoral ( Dinas Kesehatan, Polisi, PMK, PMI
masayarakat setempat, dsb)

Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,

dr. Hengki Irawan, M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

Anda mungkin juga menyukai