Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LAPORAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT”

DOSEN PENGAMPUH : Jansen Parlaungan,M.Kes

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MEGA M G NAINGGOLAN

NIM : 11430117029

PRODI : D IV KEPERAWATAN TINGKAT II

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG

PRODI DIV KEPERAWATAN

2017/2021
Latar Belakang

Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang


mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah
kesehatan yang di pandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit, terutama pada musim
kemarau. Pada saat musim kemarau Kota Sorong mengalami kekeringan di sekitarnya. Musim
kemarau menyebabkan perubahan lingkungan, dimana perubahan lingkungan tersebut
merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit. Salah satunya yaitu penyakit “Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA)”. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan
misalnya kebakaran hutan terus menerus, gaya hidup masyarakat sekitar yang kurang sehat,
seperti kebiasaan merokok, membakar sampah, penggunaan obat nyamuk bakar dan masih
banyak lagi.

Penyakit ini meskipun dapat sembuh dengan sendirinya pada orang sehat, namun
penyakit ini dapat menyababkan hilangnya prokduktifitas dan menyebabkan kesakitan dan
kematian pada usia lanjut. Penyakit ISPA ini juga merupakan salah satu penyakit penyebab
kematian tersering pada anak-anak di negara-negara yang sedang berkembang. Berdasarkan
laporan WHO tahun 2003 di dapatkan bahwa dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia
dibawah 5 tahun terdapat 4 juta (26,67 %) kematian yang di akibatkan oleh penyakit ISPA setiap
tahunnya. Sebanyak 2/3 kematian tersebut adalah bayi(khusus bayi muda).

Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (PPM


dan PL) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 menyatakan bahwa ISPA
merupakan penyebab utama kematian bayi serta balita di Indonesia. Sebagian besar kematian
tersebut disebabkan oleh ISPA bagian Bawah (pneumonia).
A. Pengertian ISPA

Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah infeksi yang
mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang
menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru.

ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani,
infeksi ini dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan menyebabkan tubuh tidak
mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan sampai berujung pada
kematian.

ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Orang-orang yang memiliki
kelainan sistem kekebalan tubuh dan orang-orang lanjut usia akan lebih mudah terserang
penyakit ini. Anak-anak juga memiliki risiko yang sama, karena sistem kekebalan tubuh mereka
belum terbentuk sepenuhnya.

Seseorang bisa tertular ISPA ketika dia menghirup udara yang mengandung virus atau
bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui
bersin atau ketika batuk.

1. Gejala yang Muncul Akibat ISPA

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Umunya,
gejala ini muncul sebagai respons terhadap racun yang dikeluarkan oleh virus atau bakteri yang
menempel di saluran pernapasan. Contoh-contoh gejala ISPA antara lain:

a. Sering bersin
b. Hidung tersumbat atau berair.
c. Para-paru terasa terhambat.
d. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
e. Kerap merasa kelelahan dan timbul demam.
f. Tubuh terasa sakit.

Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:

a. Pusing
b. Kesulitan bernapas.
c. Demam tinggi dan menggigil.
d. Tingkat oksigen dalam darah rendah.
e. Kesadaran menurun dan bahkan pingsan.
Gejala ISPA biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu, di mana hampir sebagian
besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Untuk kasus sinusitis
akut, gejala biasanya akan berlangsung kurang dari satu bulan, sedangkan untuk infeksi akut di
paru-paru seperti bronkitis, gejalanya berlangsung kurang dari tiga minggu.

2. Penyebab ISPA

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ISPA ditularkan oleh virus dan bakteri. Berikut ini
adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA:

a. Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa


disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
b. Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
c. Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan oleh virus jenis ini. Bakteri ini juga bisa
memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

B. Mengidentifikasi masalah ISPA tersebut dari sisi lingkungan, perilaku,


factor predisposing, factor reinforcing, factor enabling dan pelayanan
kesehatans serta intervensi (perencanaan).

1. Faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang menimbulkan atau mungkinmenimbulkan pengaruh yang
merugikan bagi kesehatan yang meliputikondisi sesuai syarat rumah sehat meliputi
ventilasi, kepadatanpenghuni, penerangan alami, suhu ruangan, kelembaban, lantai
rumah,
dinding rumah, atap rumah, sumber air bersih, tempat pembuangan sampah, saluran
pembuangan air limbah dan debu.

2. Faktor Perilaku
Faktor-faktor perilaku yang menimbulakan ISPA antara lain :
1. Kurangnya perhatian penggunan masker pada saat aktivitas sehari-hari, khususnya
pada daerah yang banyak terdapat debu dan polusi udara
2. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat sehingga daya tahan tubuh menurun dan
mudah terserang infeksi tersebut.

3. Faktor Predisposisi

Faktor ini bisa menjadi salah satu alasan masyarakat ketika mengidap ispa, masyarakat tidak
langsung ke fasilitas kesehatan untuk mengecek dan mengontrol karena menganggap gejala-
gejala ispa hanya seperti pilek biasa yang dapat sembuh sendiri. Lalu dari segi factor ekonomi
masyarakat sendiri yang mungkin factor ekonomi mereka hanya pas-pasan sehimgga membuat
masyarakat malas untuk pergi ke fasilitas kesehatan. Masyarakat biasa mau ke fasilitas kesehatan
ketika penyakit ispa sudah diketahui atau sudah bertambah parah sehingga mau pergi ke fasilitas
kesehatan.

4. Faktor Pemungkin

Faktor ini juga bisa menjadi salah satu alasan masyarakat malas pergi fasilitas kesehatan seperti
puskesmas,posyandu dan rumah sakit. Karena tidak tersedianya puskesmas di sekitar perumahan
masyarakat,sehingga membuat masyarakat untuk pergi ke fasilitas kesehatan. Lalu dari segi
jauhnya rumah sakit untuk di akses masyarakat membuat sebagian masyarakat untuk pergi ke
fasilitas kesehatan untuk mengobati penyakit ispa tersebut.

5.Faktor Penguat

Sebab lain juga bisa membuat masyarakat untuk pergi ke fasilitas kesehatan seperti petugas
kesehatan atau tokoh masyarakat lain di sekitarnya tidak pernah memberikan penyuluhan tentang
penting mengetahui gejala-gejala ispa yang hamper sama dengan penyakit pilek lainnya atau pun
membawa salah satu anggota keluarga untuk pergi ke fasilitas kesehatan ketika mengidap
penyakit ispa tersebut.

6. Pelayanan kesehatan / Interfensi ( rencana )

1. Pemberian masker kepada penderita penyakit ISPA untuk membantu mencegah


penularan penyakit ISPA ke orang lain.
2. Pemberian multivitamin
untuk meningkatkan daya tahan tubuh juga diperlukan untuk meningkatkan
sistem imun agar terhindar dari penularan penyakit
3. Menerapkan perilaku hidup sehat dan rutin berolahraga.
Agar terhindar dari penyakit ISPA
4. Memberikan penyuluhan
Agar masyarakat tau tentang bahaya penyakit ISPA sehingga dapat
menghindarinya dari sejak dini.
5. Apa bila menemui gejala awal ISPA segera memeriksakan ke pelayanan
kesehatan terdekat, seperti Puskesmas.
6. Mengadakan kerja sama dengan teknik perumahan yang ada di wilayah Kota
Sorong.
Agar dibuatkan lubang untuk udara atau fentilasi yang sesuai untuk dapat
menjangkau uadara segar dan tidak terlampau sesak.
7. Mengadakan kegiatan olahraga setiap pekan.

Untuk menjaga kestabilan kondisi tubuh agar tetap fit dan mampu meminimalisasi gangguan
pada sistem pernafasan

7. Evaluasi

1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan masker saat beraktifitas di luar


rumah masih rendah. Diakibatkan karena penggunaan masker hanya 8 jam, setelah itu
harus di buang dan di ganti.
2. Biasannya masyarakat hanya akan memeriksakan kesehatannya terkait ISPA, jika
sudah tergolong ISPA yang parah. Sehingga pengobatannya akan lebih sulit.
3. Kurangnya imunisasi terhadap bayi dan balita.
4. Kurangnya kesadaran terhadap lingkungan yang bersih dan sehat.

8. Kesimpulan

Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak di derita bayi dan anak-anak, penyebab
kematian dari ISPA yang terbanyak karena Pneumonia. Klasifikasi penyakit ISPA tergantung
pada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang di perlihatkan penderita, penatalaksanaan dan
pemberantasan kasus ISPA di perlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat
terutama ibu-ibu , dokter, para medis dan kadet kesehatan untuk menunjung keberasilan
menurunkan angka, kematian dan angka kesakitan sesuai harapan pembangunan nasional.

Dan yang paling terpenting untuk masyarakat adalah untuk membuat masyarakat mau untuk
dating ke fasilitas kesehatan yakni agar para tim medis untuk datang ke area masyarakat yang
susah untuk mencapai fasilitas kesehatan agar dating dan mau memberikan peyuluhan dan
pemeriksaan secara gratis agar mau tergerak hatinya untuk datang ke fasilitas kesehatan .

Anda mungkin juga menyukai